Chereads / Magical Cowboy / Chapter 28 - Chapter 28 - Rumah Putih (White House) (28)

Chapter 28 - Chapter 28 - Rumah Putih (White House) (28)

Setelah semaksimal mungkin untuk mengikuti arah sinar yang bergerak tanpa tertangkap. Mereka berdua sampai di rumah mansion putih yang sangat terang di malam hari .

Bersembunyi di semak-semak, Kaizoku dan Sylphy melihat terdapat banyak tamu-tamu yang berdatangan memasuki rumah tersebut. "Sepertinya sedang ada pesta di dalam, apakah kita bisa memasuk tanpa ketahuan?" Ucap Kaizoku sambil melihat-lihat sekitar rumah tersebut.

"Sepertinya... Kita sudah memakai baju mewah seperti mereka, seharusnya cukup untuk berbaur dengan mereka. Lagipula, kita berlari-lari kesini, ke bukit tinggi hanya melihat mereka berpesta? Ayolah, kita juga membutuhkan istirahat." Jawab Sylphy.

"Jangan lupa, kita kesini untuk mencari Gabriel. Ingat, jangan terbawa suasana. Ingat itu Sylphy." Kaizoku keluar dari semak-semak.

Di ikuti Sylphy yang keluar dari semak-semak. "Ya, ya... Aku berjanji tidak akan melakukan hal-hal aneh."

Mereka berdua pun berjalan mendekati penjaga yang menjaga gerbang besar sebelum memasuki rumah tersebut.

Tanpa menoleh ke arah mereka berdua dan tetap fokus menulis nama di kertas, sang penjaga bertanya. "Nama?"

Mereka berdua pun kebingungan, memikirkan nama palsu untuk tidak ditangkap.

"Uh... Nama saya, Billy McCarter dan sebelah saya adalah tunangan saya... Uh, Mary Maxwell." Mendengar perkataan dari Kaizoku, Sylphy dengan ekspresi wajah dengan pandangan melirik ke samping dengan wajah aneh dan terganggu. "Tunangan...?"

"Ssst!" Pertanyaan Sylphy di hentikan oleh Kaizoku yang menyuruhnya untuk diam.

Penjaga tersebut pun menoleh ke arah mereka berdua. "Huh... Tunangan ya? Kalian tidak terlihat seperti seorang pasangan."

Dengan cepat mereka berdua langsung bergandeng tangan, dengan senyum penuh paksaan. Kaizoku tertawa kecil mengfokuskan dirinya. "Hehehehe... Mana ada, kita baru saja bertunangan..."

Sang penjaga terlihat tidak peduli melihat kelakuan mereka berdua yang sangat mencurigakan. "Heh? Baiklah... Dikarenakan saya sudah cape dan seharusnya shift malam diganti oleh teman saya... Ah! Ya sudah lah, silahkan masuk. Yang penting jangan membuat kerusuhan dan mengikuti peraturan yang sudah di tulis di depan rumah putih, jika berani melanggar kami tidak segan akan menangkap kalian, paham?"

Dengan wajah penuh senyum paksaan, mereka berdua menunduk-nundukan kepalanya dengan sangat cepat.

"Heh... Baiklah, silahkan masuk." Sang penjaga membiarkan Kaizoku dan Sylphy memasuki rumah.

Saat memasuki lapangan depan rumah mansion putih tersebut, Sylphy mencoba untuk melepaskan tangannya dari gandengan Kaizoku. Namun digagalkan oleh Kaizoku yang tetap memaksa Sylphy bergandengan tangan. "Bisa ngga sih, tinggal ikuti apa yang aku lakukan dan semua akan baik-baik saja." Sylphy hanya bisa berdiam mendengar perkataan Kaizoku.

"Aturan pertama dariku, jangan berpisah. Ingat itu Sylphy, jika kita ketahuan maka hidup kita akan selesai, kita berada di markas musuh. Jadi tolong, untuk kali ini ikuti apa yang aku bilang." Ucap Kaizoku dengan nada serius.

"Ya, ya, aku paham. Jika sesuatu terjadi, kamulah yang bertanggung jawab." Jawab Sylphy dengan nada serius.

Mengambil nafas, dan memasuki rumah mansion besar tersebut. Di dalam sangatlah terang, orang-orang berdansa, berminum-minum, dan berpesta megah. "Wow, ayo nikmati malam ini sebelum kita tertangkap." Ucap Kaizoku.

Mereka berdua memilih meja kosong untuk berdiskusi apa yang mereka lakukan selanjutnya. "Kai, kita harus mencari Gabriel cepat. Kita melihat sinar Gabriel menuju ke bawah belakang rumah mansion ini."

Kaizoku setuju dengan perkataan Sylphy. "Benar, jika itu benar-benar Gabriel maka aku pasti ada lubang di belakang rumah tersebut. Tapi, kita tidak bisa mengambil risiko hanya untuk berjalan ke halaman belakang rumah itu. Kita harus memiliki rencana yang berbeda..."