Setelah bermenit-menit kemudian, mereka berdua pun kembali ke atas. "Huff! Akhirnya, aku hampir pingsan..." Dengan lemas Kaizoku langsung tiduran di kasur.
"Oi! Jangan tiduran di situ lah, kita adalah tamu disini. Hargai dikitlah, walaupun yang punya adalah musuh, ah sudahlah." Sylphy tidak memiliki pilihan selain menunggu Kaizoku yang beristirahat.
Dengan nada lemas, dan nafas yang berat Kaizoku mengajukan pertanyaan. "Hah... Kenapa kamu tidak cape? Sangat tidak adil."
Mendengar pertanyaan Kaizoku, Sylphy merasa terganggu. "Tidak cape? Heh! Aku melakukan banyak latihan sebelum kamu datang, dan... Sebelum para Ebonlight menghancurkan kedamaian kita."
Sylphy berjalan melihat jendela, malam hari penuh bintang terang cantik. "Ebonlight, Reverend Taki adalah salah satu ataupun ketua dari kultus tersebut. Memiliki tempatnya sendiri di dekat kerajaan demon lord dengan nama yang sama, tempat yang bertugas untuk berdoa ke sang demon lord. Apapun yang terjadi dengan Eve, aku pasti mereka membawanya ke Ebonlight."
Saat Sylphy selesai menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba seseorang memasuki ruangan. "Benar! Teman kalian sedang berada di Ebonlight untuk disucikan dulu..." Kaizoku dan Sylphy langsung bersiap untuk bertarung. "Thomas..." Ucap Kaizoku dengan wajah serius.
"Aaawwww... Sangat tidak sopan, it's tuan Thomas. I think you guys are too scared to join this party (aku pikir kalian terlalu takut untuk mengikuti pesta ini)." Ucap tuan Thomas dengan senyum liciknya.
Dia melanjutkan perkataannya dengan nada Britania Raya. "Tapi tidak apa-apa, aku menerima semua tamu yang ada disini. Tapi kalian, akan mendapatkan perlakuan yang lebih spesial di halaman belakang."
Dengan gerakan yang sangat cepat tuan Thomas langsung mencekik leher Kaizoku dan Sylphy tanpa mengasih mereka kesempatan untuk bereaksi. Melempar mereka ke jendela mengeluarkan mereka berdua dari kamar.
Diikuti dengan tuan Thomas yang terbang ke bawah secara sangat lambat. "Sepertinya kalian harus di beri pelajaran terlebih dahulu, memasuki kamar seseorang tanpa izin sangat lah disrespect."
Sylphy berhasil terbangun dahulu dari jatuhnya, dan menolong Kaizoku yang masih kesakitan. "Aggh! Pelan-pelan Sylphy, punggung ku masih sakit."
"Aku akui, kalian sangat berani datang ke sini. Padahal aku sudah mempunyai rencana untuk menangkap kalian besok. Tapi sepertinya aku salah." Tuan Thomas mendarat di rumput dengan selamat.
Dia membersihkan baju dan jas nya, memastikan tidak ada debu yang menempel. "Huff, seharusnya aku melakukannya lebih lembut. By the way, aku yakin kalian sedang mencari sesuatu di rumah ku, jika tidak aku yakin kalian sudah pergi dari desa ini terlebih dahulu."
Setelah Kaizoku mulai membaik, dia berdiri dengan badan yang siap untuk bertarung. "Baiklah tuan kumis lancip, aku akan memukul wajah mu sampai babak belur."
Mendengar ancaman dari Kaizoku, tuan Thomas hanya bisa tertawa kecil. "Hehe... Kamu tidak memiliki peluang untuk menang, aku bisa melihat mu tidak memiliki peluru."
"Ada peluru atau tidak, tangan ku sudah siap untuk mencopot kumis lancip mu! Hiaaaa!!!" Kaizoku berlari cepat dengan teriakan yang sangat keras.
.
.
Teriakan tersebut pun di dengar oleh Gabriel di bawah tanah. "Hmm... Sepertinya mereka sudah tertangkap, cepat Hizo cari apapun petunjuk yang berguna bagi kita. Mereka sedang meluangkan waktu untuk kita."
"Hah!? Mereka sudah tertangkap!? Itu lebih cepat daripada perkiraan aku." Mereka berdua pun mempercepat pencarian di sekitar ruangan penjara tersebut.