Di pagi hari yang cerah, burung-burung berkicau, matahari bersinar terang. Terdapat seseorang yang mengetuk-ngetuk pintu kamar dari Kaizoku dan lainnya.
Dikarenakan kasur dari Gabriel disebelah jendela persis, sinar matahari tepat mengenai mata Gabriel. Saat Gabriel membuka kedua matanya, dia langsung dibuka oleh sinar matahari yang panas tepat pada matanya. "Ehh... HAH!" Gabriel yang terkejut pun terjatuh dari kasurnya. "Aww... Sangat menyakitkan."
Seseorang yang mengetuk-ngetuk pintu masih berada di depan pintu. Ia berbicara. "Hallo? Apakah ada seseorang disitu?" Suara tersebut terdengar seperti laki-laki muda.
"Ah... Mata ku... Ya, ya aku datang... Ugh..." Gabriel mengucek-ngucek mata, dengan rasa ngantuk yang masih kuat Gabriel membuka pintu tersebut.
Memperlihatkan seorang remaja laki-laki dengan rambut berwarna oranye yang dipotong pendek dan tidak beraturan (choppy hair), dia memiliki mata oranye yang cerah dan penuh semangat, kaos putih dan celana jeans hitam yang kotor dan kedua sarung tangan yang penuh debu remaja tersebut memperkenalkan dirinya dengan semangat. "Haloo tuan, nama saya Hizoshi Nakamura biasa di panggil Hizo. Saya berkerja di kota pusat sebagai pandai besi (blacksmith) yang didirikan oleh ayah ku, saya dengar anda bertemu dengan salah satu anggota dari Ebonlight. Apakah itu benar?"
Gabriel yang masih mengantuk pun mencoba untuk berpikir fokus apa yang Hizo bicarakan. "Huh, apa? Ya, ya kami bertemu dengan dia. Kamu tahu dari mana?"
Hizo tertawa kecil, dan menjawabnya dengan penuh semangatnya. "Memang benarlah, rumor dari warga-warga sini memang selalu benar. Saya mendengar rumor-rumor dari warga-warga di dekat saya, dan saya merasa tertarik atas kehadiran anda tuan...?"
"Oh, Seinaru Gabriel... Panggil saja Gabriel."
"Kalo begitu, selamat datang di Aetherforge tuan Gabriel. Tempat dimana hampir semua warga disini adalah pekerja pandai besi (blacksmith). Tempat pusatnya besi, baja, perunggu, alumunium, titanium, keramik, kobalt, dll." Hizo terlihat sangat semangat melihat seseorang yang pernah bertemu dengan salah satu member dari Ebonlight yang sangat berbahaya bagi semua desa.
"Aku sudah tau desa ini... Tapi, bukan untuk mereka." Hizo bingung apa yang dimaksud oleh Gabriel. "Mereka?"
"Eh... Lupakan saja, ada kebutuhan apa kamu kesini?" Gabriel mencoba untuk menutupi pandangan Hizo dari Kaizoku dan Sylphy yang masih tertidur pulas.
Hizo menjawab dengan penuh semangat. "Kami membutuhkan bantuan dari anda, tuan Gabriel... Ayah saya sedang membutuhkan bahan-bahan untuk membuat sesuatu, apakah anda dengan senang hati akan membantu kami? Kami bisa membayar anda sangat bagus sekali."
Gabriel menoleh ke belakang, melihat Kaizoku dan Sylphy yang masih tertidur. ("Maafkan aku Kaizoku, Sylphy. Aku tidak mau identitas kalian terungkap, aku harap kalian dapat menemui ku.") Ucap Gabriel di dalam hatinya.
Gabriel menoleh balik ke Hizo. "Baiklah, tunjukan jalannya." Gabriel keluar dari kamar lalu menutup pintunya dengan sangat erat, memastikan tidak ada seseorang yang memasuki ruangan mereka.
Dengan semangat, Hizo menundukkan kepalanya lalu menunjukkan jalannya menuju ke tempat pandai besi miliknya.
.
.
Beberapa jam kemudian, tepat pada jam 9 pagi Kaizoku terbangun dari tidurnya. Mengucek-ngucek mata melihat sekitarnya. "Huh? Gabriel?" Kaizoku hanya melihat Sylphy yang masih tertidur pulas.
Menyadari Gabriel yang tidak ada di kasurnya, Kaizoku mencoba untuk membangunkan Sylphy. "Oi Sylphy! Gabriel telah menghilang!"
Sylphy pun membuka matanya, namun rasa ngantuk nya masih kuat. "Huh? Biarkan saja... Gabriel memang suka melakukan quest, dia suka uang, biarkan saja..."
"Heh! Kamu tidak berguna sekali." Kaizoku dengan cepat keluar dari kamar dan mencari Gabriel di desa yang dia tidak ketahui.