"Perkenalkan, namaku Eve Everett, penyihir tercantik di Shadowmoon." Sang penyihir bernama Eve Everett, bertopi hitam dengan garis oren (?) yang cukup terang. Dengan jubah yang hitam?
"Eve, Kaizoku adalah orang yang berhasil memasuki dunia kita..." Eve menutup mulutnya dengan halus dengan sedikit terkejut. "Wah? Itu mengejutkan, tidak heran kenapa baju yang Kaizoku-san pakai cukup berbeda."
Kaizoku cukup tersinggung dari perkataan dari Eve. "Yang benar saja, pakaian ini otomatis terpakai saat terpindah ke dunia ini. Aku berharap aku bisa ganti pakaian secepatnya."
Mendengar permintaan dari Kaizoku, Eve mensummon tongkat nya Green Jade. "Green Jade!" Tongkat kayu dengan bola hijau bersinar muncul di tangan Eve. "Biarkan aku mengganti pakaian mu."
Bola hijau tersebut bersinar terang... ... ... ... Tidak terjadi apa-apa. "Hah? Tidak mungkin... Seharusnya pakaian mu terganti." Eve mencoba mengeluarkan Spell penggantian pakaian kedua kalinya.
... ... ... Tidak terjadi apa-apa. "Mustahil, aku tidak bisa mengganti pakaian mu." Ingin mencoba ketiga kalinya, Green Jade malah menghilang dengan dirinya sendiri.
"Wow, itu cukup mengejutkan." Eve menyerah lalu dia kembali duduk di kursi. Kaizoku hanya bisa mengesah menyerah.
"Jangan bersedih Kaizoku-san, Eve bisa mengajarkan spell untukmu." Ucap Eve dengan sangat bersemangat. "Spe-" Sebelum Kaizoku menyelesaikan perkataannya Eve memotong nya. "Ya! Spell, atau sihir! Sihir tercipta dari energi kita! Energi tercipta dikarenakan Soul/arwah kita!"
"...Jadi?" Eve menutup mulut Kaizoku dengan jarinya. "Eve belum selesai berbicara. Energi tercipta dari arwah kita, untuk menciptakan Energi kita harus percaya jika ENERGI adalah nyata. Jika kamu tidak percaya Energi maka Energi tidak akan pernah ada." Eve menciptakan hologram bergambar Spell Tree yang ber isi tutorial bagaimana menciptakan Energi dan Spell.
"Hmm... Dari awal aku percaya jika ada dunia lain selain dunia ku. Dan lagi, aku tidak terkejut maupun bingung. Seharusnya mudah untuk percaya jika Energi itu ada." Kaizoku menutup kedua matanya dan berpikir dalam untuk percaya jika Energi itu ada. Walaupun dunia fantasi bukan lah favorite pertama dari Kaizoku, namun favorite kedua.
Kaizoku merasakan kekuatan Energi mengalir keseluruhan tubuh dari Kaizoku seperti darah di tubuhnya. "Aku bisa merasakan..." Eve menaruh tangan kanannya di kepala Kaizoku. "Sekarang aku minta kamu untuk menciptakan Spell mu sendiri."
Tanpa berpikir panjang, Kaizoku mengfokuskan sihirnya ke revolver yang baru saja dia beli. "Revolver ku... Aku percaya jika revolver ku memiliki sihir, dan peluru yang aku ciptakan mampu menembus seluruhnya." Setelah Kaizoku menciptakan sihirnya, Eve melepaskan tangannya.
Kaizoku membuka matanya... Kaizoku terkejut jika revolver yang dia beli hilang dari sakunya. "Eh... Agh! Revolver ku hilang! Aku lupa!" Kaizoku berdiri dari kursinya dengan panik.
"Kaizoku-san, jangan panik... Kamu bisa memanggil nya dengan Spell 'Call' jika Kaizoku-san sudah mengasih nama senjata yang Kaizoku-san punya." Kaizoku menatap Eve dengan wajah panik. "Bagaimana caranya!?"
"Itu sangat mudah Kaizoku-san, Kaizoku-san hanya perlu percaya jika senjata tersebut adalah milik Kaizoku-san." Kaizoku menutup matanya lagi, dikarenakan sebelumnya Kaizoku membeli revolver nya, dia sangat percaya jika revolver nya adalah milik Kaizoku.
"Sekarang Kaizoku-san hanya perlu mengasih nama senjata tersebut." Eve memegang kedua tangan Kaizoku. Kaizoku berpikir keras untuk mengasih nama revolver nya.
"Nama... Nama... Revolver Morgan Special? Nama yang cukup panjang, aku harus menggantinya jadi... menjadi Des-"