"Nama... Nama... Revolver Morgan Special? Nama yang cukup panjang, aku harus menggantinya jadi... menjadi Des- Destion... Ya! Destion." Eve memegang erat kedua tangan Kaizoku.
"Dilanjutkan dengan percaya jika senjata Kaizoku-san dapat di panggil." Kaizoku menutup matanya. Hal yang membuat Kaizoku tidak terkejut dan takut jika dia ada di dunia lain adalah Will atau kepercayaan dia yang sangat kuat. Membuat mengeluarkan Spell bukan lah halangan bagi Kaizoku.
Di sisi lain, revolver yang di beli oleh Kaizoku (yang sekarang bernama Destion) sedang di periksa oleh gerombolan orang-orang. "Apaan nih bos, barang baru yang kita tidak pernah liat." 'bos' yang mereka maksud adalah orang yang berbadan besar dari salah satu gerombolan orang tersebut.
Para gerombolan tersebut memakai jubah gelap yang menutupi seluruh tubuh mereka. "Hmm... Mungkin Nun akan tau barang apa ini." 'Bos' ingin mengambil revolver tersebut, namun sebelum tangan dari 'bos' tersebut memegang revolver nya, sang revolver pun terbang mengarah ke kanan dengan cepat.
"Cepat kerja barang nya! Jangan sampe lepas!" Para gerombolan tersebut pun mengejar revolver yang berterbangan.
Sang revolver pun terbang menuju Shadowmoon dengan cepat. Memecahkan kaca rumah Eve dan mendarat di tangan Kaizoku. "Kaizoku-san, kamu berhasil melakukan Spell 'Call ' " Eve bertepuk tangan.
Setelah Eve selesai bertepuk tangan para gerombolan tersebut pun memasuki rumah milik Eve. Mendobrak pintu sang 'bos' pun maju paling depan. "Barang itu miliki kita!"
Mereka bertiga berdiri dari kursi dan bersiap-siap jika akan terjadi sesuatu. Kaizoku maju paling depan dengan wajah marah. "Punya kalian!? Ini milik ku! Kau pikir mendapatkan barang ini mudah dan murah!?"
"Ggrrrr..." Sang 'bos' memeluk Kaizoku dan mendorong Kaizoku dengan keras, Sylphy dan Eve pun ikut terdorong. Eve menciptakan portal di tembak menuju tempat lain.
Portal tersebut membawa mereka ber-empat menuju ke gunung hijau. Mereka ber-empat terjatuh terguling-guling menuju ke bawah gunung. "KENAPA TIDAK TEMPAT LAINNYA!!!" Ucap Sylphy sambil berguling-guling. "Maaaaaffff!!!" Ucap Eve sambil menangis berguling.
Sang 'Bos' masih memeluk Kaizoku dengan erat. "Eve! Bagaimana aku menggunakan senjata ku!" Ucap Kaizoku sambil berguling-guling dengan 'bos' di perutnya. "Gunakan seperti apa yang Kaizoku-san sering pakai di dunia Kaizoku-san!"
"Peluru!" Kaizoku mencari-cari peluru di belakang saku. Dikarenakan dia sedang berguling-guling membuat Kaizoku kesusahan mencari peluru yang di saku belakang.
Kaizoku atau lebih tepatnya 'bos' tersebut menabarak batu yang lumayan besar membuat Kaizoku dan 'bos' tersebut terpental ke langit. "Ini kesempatan ku!" Akhirnya Kaizoku mendapatkan peluru yang dia cari di saku belakang. Kaizoku memasang peluru ke revolver nya. "Go! Destion!" Kaizoku menembak kepala 'bos' tersebut.
Membuat lobang sampai belakang kepala. Sang 'bos' mati dengan seketika melepaskan pelukannya. Itu tidak menghentikan Kaizoku untuk tetap berguling. Mayat dari 'bos' pun stop berguling dan tetap di dataran atas.
Kaizoku dan lainnya meninggalkan 'bos' di atas, mereka tetap berguling-guling menuju dataran rendah gunung. "Eeeveeee!!!!" Sylphy masih marah terhadap Eve.
"B-Baiklah!" Eve menciptakan portal besar di bawah mereka bertiga. Mereka bertiga berguling menuju portal tersebut dan akhirnya sampai kembali di rumah Eve.
Portal tersebut tersummon dari atas, saat mereka sampai mereka bertiga terjatuh dari atas. "Ouch." Mereka terjatuh kesakitan.
"Apa-apaan ini Eve! Kamu mensummon portal dari atas!?" Sylphy berdiri dan langsung menarik kerah baju Eve. "Ma-maafkan aku!" Eve menundukan kepalanya.