Kaizoku bangun dari jatuhnya, memisahkan Sylphy yang marah terhadap Eve. "Sudah, sudah, kalian seperti anak kecil yang sedang berante-" Sylphy memukul wajah Kaizoku sampai terpental menghancurkan tembok kayu rumah. "Hmmpphh! Jangan samakan aku dengan anak kecil."
"Uuuuhhh..." Pukulan dari Sylphy cukup melumpuhkan Kaizoku.
"Lebih baik kita pindah tempat, tempat ini sudah tidak aman lagi." Eve mengangkat Kaizoku. "Kita bisa membawa Kaizoku-san menuju ke kabin ku di tengah hutan." Sylphy mengangguk kepala. Mereka pun mulai berjalan dengan Eve yang masih mengangkat badan Kaizoku.
"Jadi, seberapa jauh kabin mu?" Eve menjawab perkataan Sylphy dengan Kaizoku yang masih berada di rangkulan nya. "Tidak jauh, di dalam hutan Witches Woods."
Setelah berapa menit kemudian mereka bertiga sampai di Witches Woods. Hutan lebat, lembab, dan becek. Hanya ada pepohonan hijau, air kecil, dan rumput hijau tebal.
Memasuki kabin kayu yang cukup besar, di dalam terlihat banyak sekali botol kaca ramuan-ramuan yang aneh dengan warna-warna yang terang. Di tengah terdapat kawah besar berwarna hitam dengan api menyala di bawahnya.
Eve menaruh Kaizoku di kursi kayu. "Tunggu sebentar ya, ku buatin ramuan Healing dulu." Eve menaruh beberapa de-daunan yang berwarna merah dan hijau ke dalam kawah. Lalu Eve mengadukannya mencampur bahan-bahan rahasia milik Eve menjadi satu ramuan.
Setelah terbuat, ramuan tersebut berwarna merah terang. Eve mengambil ramuan tersebut kedalam botol kaca kosong lalu meminumnya ke dalam mulut Kaizoku.
Dengan cepat Kaizoku terbangun dengan terkejut. "AAAAHHHH!" Dilanjutkan dengan batuk-batuk. "Apaan itu! Rasanya tidak enak dan itu masih panas!"
"Senang melihat Kaizoku-san terbangun." Eve tersenyum melihat Kaizoku terbatuk-batuk.
"Okaaayyy... Kaizoku, sekarang saatnya kamu membuat Spell mu sendiri." Kaizoku berhenti batuk-batuk, mendekati Sylphy dengan menatap serius. "Membuat Spell huh!? Sehabis kamu memukul ku sampai pingsan kamu menyuruhku untuk membuat Spell!? Aku menolak perintah mu."
Sylphy menarik kerah baju cowboy milik Kaizoku. "APA YANG KAMU BILANG!?" Sylphy menunjukan taringnya. "Sylphy-san... Lebih baik anda menjelaskan kepada Kaizoku." Ucap Eve dengan ketakutan melihat Sylphy dan Kaizoku saling menatap tajam.
Momen sunyi sampai beberapa detik kemudian. "Baiklah, aku jelaskan. Gunakan kedua telinga mu dengan baik." Sylphy melepaskan kerah baju Kaizoku.
"Kami membutuhkan kamu, Kaizoku. Setiap ratusan tahun ataupun ratusan ribu tahun, akan ada fenomena Summoned Hero dari para dewa/dewi. Tugas kami adalah menuntun para Hero yang tersummon di dunia ini. Jika tidak ada yang menuntun maka... Para Hero tersebut memiliki posibilitas akan menjadi raja iblis." Sylphy menundukkan wajahnya, menutupi wajah sedih nya.
"Raja iblis... Yang tercipta dari Hero yang tidak dituntun dengan benar akan menjadi jahat dan memiliki ambisi mengambil dunia untuk dirinya sendiri. Aku meminta mu untuk menjadi Hero yang kami inginkan, mengalahkan raja iblis yang kami buat..."
Sylphy tidak bisa melanjutkan perkataannya lagi, dia pun berlari keluar kabin.
Eve menepuk halus lengan Kaizoku. "Sylphy-san memiliki masa lalu yang kelam dengan raja iblis, tolong wajarkan sikapnya yang tegas." Dari sini lah Kaizoku merasakan rasa bersalahnya terhadap Sylphy.
"Raja iblis ya... Dunia ini memang sama seperti game yang aku mainkan saat di dunia lain... Namun aku berhenti bermainnya dikarenakan sangat susah, dan aku memang lebih menyukai game tema cowboy daripada fantasy. Ini mungkin akan membuat perjalanan ku lebih susah..."