"Biarkan Sylphy-san memiliki waktunya sendiri, kita masih mempunyai banyak kegiatan." Eve menarik tangan Kaizoku dengan halus, membawanya ke kawah yang Eve sebelumnya membuat Potion Healing.
"Baiklah Kaizoku-san, kita akan membuat Spell khusus baru buat Kaizoku-san. Aku mempunyai barang-barang yang cukup langka untuk membuat suatu Spell." Eve menaruh barang-barang nya dari tas nya sebelah meja ke atas meja dekat kawah.
Barang-barang tersebut terlihat seperti, rumput-rumputan, jamur, batu-batu berwarna-warni, beberapa kristal, dan tali berwarna hitam.
"Ini seharusnya sudah cukup untuk membuat epic Spell." Eve mengambil kristal berwarna hitam ke dalam kawah, dan mengaduknya. Menciptakan air dari kawah tersebut menjadi hitam gelap.
Kaizoku memperhatikan Eve yang sedang mengaduk, sambil melihat Eve mengaduk Kaizoku mengisi peluru dari revolver nya. "Hmm... Setelah aku menggunakan pakaian ini, tiba-tiba ada peluru di tas kecil belakang pantat ku yang bisa ku rasakan suaranya."
Selanjutnya Eve pun memasuki tali berwarna hitam ke dalam kawah. Setelah di masukan, Kaizoku menghirup asap dari kawah tersebut yang memiliki rasa seperti cabe, membuat Kaizoku bersin.
Saat itulah peluru yang di dalam revolver Kaizoku terjatuh ke dalam kawah dikarenakan Kaizoku bersin. "PELURU KUUU!!" Kaizoku ingin mengambil balik di dalam kawah. Namun di hentikan oleh Eve. "Jangan! Itu terlalu berbahaya!"
"Peluru ku..." Kaizoku mundur dari kawah dan duduk bersedih.
Eve selanjutnya menaruh batu berwarna ungu dan biru ke dalam kawah tersebut, dan mengaduknya. Air tersebut berubah menjadi ungu yang sangat gelap.
"Dan terakhir..." Terakhir, Eve menaruh jamur biru dan rumput merah kedalam kawah. Setelah memasuki barang-barang tersebut, kawah tersebut pun menciptakan ledakan di atas kawah.
.
.
.
.
.
Di tempat lain, di dalam ruangan kerajaan. Seorang biarawati berpakaian penuh dengan warna putih, dengan wajah tersenyum lebar dengan mata berwarna putih, dan gergaji putih di tangannya berbicara dari belakang seorang remaja laki-laki berambut putih pendek dan berpakaian selayaknya pangeran yang sedang melihat ke luar jendela kerajaan. "Ishayaki-sama, apakah anda merasakan aura yang kuat dari Witches Woods juga?" Ucap seorang biarawati putih tersebut dari belakang 'Ishayaki'.
'Ishayaki' menundukkan kepala. "Aku mengandalkan kamu, Taki." 'Taki' sang biarawati semakin tersenyum lebar mendengar perkataan 'Ishayaki'. "Reverend Taki siap untuk melaksanakan tugas untuk tuan ku..." 'Taki' membukukan badannya, lalu keluar dari ruangan.
.
.
.
.
.
Setelah ledakan dari kawah tersebut, peluru yang jatuh pun terangkat kembali dengan ramuan air yang menyatu kedalam peluru tersebut.
Kaizoku melihat peluru nya mengambang kembali pun langsung mengambilnya tanpa peduli. Walaupun tangan dari Kaizoku panas dikarenakan kawah tersebut, Kaizoku tetap berhasil mengambil semua peluru yang jatuh di dalam kawah tersebut. "Ooohhhh.... Ke sepuluh peluru ku..."
Kaizoku langsung mengisi revolver nya dengan 10 peluru tersebut.
"Kaizoku-san, apakah anda merasakan sesuatu di dalam tubuh anda?" Ucap Eve sambil melihat Kaizoku mengisi peluru. "Tidak? Aku tidak merasakan apa-apa."
"Oh tuhan... Jangan bilang sihir ramuan pembuat Spell ku tidak ber reaksi karena ada peluru yang jatuh tadi..." Eve menahan sedihnya.
Melihatnya Eve terlihat sedih, dan merasa bersalah terhadapnya, Kaizoku mencoba untuk menghibur Eve. "Eve... Uuuhhh..." Kaizoku melihat-lihat baju cowboy nya.
Melihat lambang bintang emas yang terpasang di baju nya, Kaizoku melepas lencana bintang emas tersebut dan mengasih nya ke Eve. "Eve, tolong ambil lencana ini dan jaga baik-baik..." Kaizoku dengan senyum.