Chereads / A Story in A New World! / Chapter 3 - Bab 2 Dunia Baru

Chapter 3 - Bab 2 Dunia Baru

Buku yang dibawa Dahlan bersinar dengan terang malam itu. Dalam sekejap semuanya berubah, dunia tempat tinggal mereka berganti seperti di dalam permainan. Karena kelelahan Dahlan ketiduran di dalam shift malamnya tempat ia bekerja sebagai satpam.

Di dalam tidurnya, dia bermimpi aneh. Ketika membuka matanya, dia dalam suatu ruangan yang semuanya dipenuhi warna putih.

"Namamu Dahlan?" terdengar suara tanpa wujud di ruangan ini.

"Tepat sekali." Jawab Dahlan.

"Putar roda di depanmu. Roda di depanmu akan menentukan berapa kemampuanmu." Balas suara itu.

Di hadapan Dahlan muncul roda putar. Diputarnya 3 kali dengan kencang dan roda tersebut berhenti di tulisan penyerang. Di hadapan Dahlan muncul sebuah kartu yang menunjukkan semua status dan kemampuannya. Dahlan mengambilnya dan melihatnya, "Nama Dahlan, pekerjaan belum ditentukan, lalu untuk statusku lumayan bagus untuk kekuatan dan kelincahan. Jangan-jangan aku bermimpi memainkan game kah?"

Rosa yang tertidur di kamarnya di rumahnya mendapatkan mimpi yang sama. Dia terbangun di ruang putih semua warnanya. Terdengar suara tanpa wujud di dalam sana. "Namamu Rosa?"

"Benar. Aku di mana?" tanya Rosa.

"Suatu tempat untuk mengabulkan permintaanmu." Jawab suara itu. "Sekarang putar roda di hadapanmu itu."

Muncul sebuah roda putar di hadapan Rosa. Rosa memutarnya 5 kali dan roda tersebut berhenti di tulisan penyihir campuran. Di hadapannya kini muncul sebuah kartu dan dia mengambilnya. Dibacanya apa yang ada di kartu itu.

"Nama Rosa, pekerjaan belum ditentukan, lalu kemampuan yang kudapatkan lumayan bagus juga. Daya sihir yang lumayan tinggi serta kekuatan sihir yang tinggi. Sayangnya, kelincahanku jelek sekali." Gumam Rosa. "Hei ini rasanya kok mirip dengan game yang aku mainkan?"

Karena kelelahan bermain, Kuti pun akhirnya tertidur di depan laptopnya. Thomas menggendongnya dan memindahkannya ke kasurnya. Dimatikannya laptop Kuti lalu mematikan komputernya. Thomas menggunakan selimutnya untuk menyelimuti Kuti.

Dalam mimpinya, Kuti terbangun di dunia yang semuanya berisi warna putih juga. "Lho, aku di surga? Apakah aku meninggal?"

"Tidak. Tetapi apakah namamu Kuti?" tanya suara tanpa wujud itu.

"Benar. Lalu siapa kamu?" tanya Kuti.

Tidak terdengar jawaban, tetapi di hadapan Kuti muncul sebuah roda putar. "Putarlah roda di hadapanmu ini."

Kuti pun tanpa banyak tanya lagi memutarnya dengan kencang. Hingga roda tersebut berhenti di tulisan penembak terampil. Sebuah kartu muncul di hadapan Kuti diambilnya kartu tersebut dan ia baca.

"Nama Kuti, pekerjaan belum ditentukan, hei! Akurasi dan kelincahanku sangat tinggi. Cocok denganku!" Kuti sangat senang. "Tapi aku ada di mana ini? Kenapa rasanya familiar sekali situasinya?"

Selesai merapikan kekacauan yang ditimbulkan Kuti. Dia menggelar kasur tambahan yang ia punya di lantai dan tidur di lantai. Dia pun juga bermimpi yang sama dia terbangun di dunia yang penuh warna putih.

"Namamu Thomas?" tanya suara tanpa wujud.

Thomas ketakutan dan jongkok melindungi kepalanya.

"Hei jawab!" bentak suara itu.

"I-iya!" balas Thomas.

Sebuah roda putar muncul di hadapan Thomas. Suara tersebut meminta Thomas untuk memutar roda tersebut. Thomas memutar roda tersebut dengan keras. Roda tersebut berhenti di tulisan pelindung.

Muncul sebuah kartu di hadapan Thomas, diambilnya kartu tersebut dan dibaca olehnya. "Nama Thomas, pekerjaan belum ditentukan, tapi statusku di ketahanan dan kelincahan sangat tinggi!"

"Sudah puas membaca kartu tersebut? Kamu boleh pilih satu kemampuan." Kata suara tak berwujud itu. "Aku memilih reflek yang bagus."

"Diterima." Balas suara tersebut. Di balik kartunya Thomas mendapatkan kemampuan reflek dengan penjelasan, semua serangan proyektil dapat dihindari dan serangan sihir dapat ditahan dengan status ketahanan.

"Wah apakah aku bermimpi main game?" tanya Thomas. "Sayang sekali hanya di dalam dunia mimpi aku bisa seperti ini. Semoga ini beneran kejadian."