Mereka berdua memesan makanan sesampai disana Arumi dan Dafa disambut dengan baik karena restoran itu adalah salah satu tempat favorite Arumi. Makananpun cepat sekali disajikan diatas meja mereka tidak perlu menunggu terlalu lama apalagi Arumi sudah sangat kelaparan.
"kamu benar-benar seperti kelaparan makan yang pelan" Dafa melihat Arumi begitu lahap memakan makanan itu hingga membuat Arumi sadar.
"apa aku terlihat rakus sekali" Tanyanya sama Dafa sambil mengusap mulutnya.
"tidak, tidak wajar saja disaat kamu sangat kelaparan" jawab Dafa sambil menggelengkan kepala.
Arumi melahap makanannya dengan baik dan entah kapan dia memperhatikan Dafa yang ternyata hanya meminum sebuah Jus sambil memainkan ponselnya dan tidak menyentuh makanan diatas meja.
"kamu tidak makan" Tanya Arumi melihat Dafa.
"tidak aku sudah makan tadi jadi sekarang aku masih kenyang ini semua untukmu kan" jawabnya menolak
Arumi terdiam sesaat dalam hati dia berpikir "kurang ajar dia pikir aku pesan makanan tadi untuk diriku sendiri, emang aku terlihat serakus itu" Arumi menjadi kesal sendiri dan mengambil makanan yang ada dihadapan Dafa dan melahapnya dia tidak ingin membuang makanan yang begitu lezat itu.
"ada yang mau kamu sampaikan padaku" Tanya Arumi sambil mengusap bibirnya dengan tisu berharap laki-laki itu menyampaikan apa yang dia harapkan.
"tidak ada, aku hanya ingin cepat pulang ada yang harus ku kerjakan" jawab Dafa sambil tersenyum
Laki-laki itu menahan semua yang mau dia katakan tapi tidak bisa dia lakukan sebelum pergi tadi ayahnya sudah mengancam dirinya. Padahal Dafa ingin meminta tolong pada Arumi
"Dafa tunggu" ucap ayah dafa ketika ia ingin pergi keluar untuk menemui Arumi. "Ada apa lagi sih" jawab Dafa ketus. "kamu ingat ini, jangan bilang apapun yang membuat pernikahan kalian batal kalau tidak pacarmu akan Ayah minta untuk dipecat dari kerjaannya" ancaman ayahnya begitu membuatnya kaget dan tak tau berbuat apa. Dafa pergi dengan menggunakan mobil dia ingin sekali membawa Clara kabur jauh dari kota itu tapi jika terburu-buru itu akan menjadi hal buruk. Sangat lama dia berpikir sampai memutuskan untuk mengikuti keinginan Ayahnya sementara waktu sambil mencari jalan keluar.
"kalo begitu aku pamit dulu ya" Dafa beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Arumi untuk menunggu pak Delta menjemput.
"aku pikir dia akan mengatakan sesuatu pada ku untuk membatalkan pernikahan ini ternyata tidak" gumam Arumi sendirian. Ia hanya mau menunggu Dafa memintanya mengakhiri pernikahan ini maka dia akan memutuskan saat itu juga tapi ternyata laki-laki itu seperti anak anjing yang takut dengan tuannya.
Arumi Cuma ingin mengikuti alur permainan dari keluarga Anggara sampai mana mereka bakal bertahan seperti ini pertentangan antara Ayah dan Anak siapa yang akan menang.
"Non Arumi, makan disini " ucap Pak delta yang sudah datang yang hanya dijawab dengan anggukan dan langsung masuk ke dalam mobil. Pak delta menemui manajer Restoran yang ada didepan pintu "Nona Arumi akan menikah, Nyonya Iren menyuruh dia untuk diet, maksudku kau mengertikan" ucap pak delta tegas. "baik, saya tidak akan melayani nona Arumi selama masa dietnya" jawab manajer restoran pada pak delta dengan sopan. Arumi hanya memandangi dari jendela mobil dia tau apa yang dikatakan pak delta pada manajer itu.
****
"bangun Arumi" ucap tante Iren sambil membuka selimut Arumi hingga tidak menutupi tubuhnya lagi.
"apasih tante aku mau tidur" jawabnya yang masih setengah sadar. "kamu ingat apa yang tante katakan kemarin kamu mulai hari ini olahraga" Iren menarik lengan Arumi sampai ia terduduk.
"nanti saja lah tante aku masih ngantuk, jamnya juga masih tujuh pagi" jawab Arumi yang berusaha untuk tidur lagi.
"gak bisa, cepat bangun dan ganti baju kamu olahraga ditaman komplek sana" perintah Tante Iren dengan malas ia pergi ke kamar mandi.
"tante menyebalkan weekend ku jadi begini"keluh Arumi sambil berlari ditaman yang ditemani oleh beberapa pelayannya yang membawakan handuk dan minuman serta pengawal yang menjaga keamanan Arumi. Dia berkeliling taman beberapa putaran lalu berhenti untuk duduk di kursi.
"huh.. lelah sekali, apa karena aku kurang olahraga selama ini jadi cepat lelah" gumamnya sambil mengusap jidat yang basah karena keringat. Sambil bersantai Arumi memandangi sekeliling taman melihat orang yang berolahraga mata Arumi terfokus pada sepasang kekasih yang sedang berolahraga yang buatnya menjadi Iri adalah laki-laki yang tampan menemani seorang gadis gemuk berolahraga dan begitu sangat menyenangkan terlihat laki-laki yang terus memberi semangat pada gadis itu.
"lucunya mereka" ucap Arumi merasa sangat gemas dan sedikit iri pada pemandangan itu. Andai aku juga ditemani seperti itu pasti menyenangkan ada yang memberiku semangat Arumi terbayang Dafa. "apa sih kenapa malah ke cowok itu, sadar Arumi sadar dia sudah punya pacar" Arumi menepuk kedua pipinya.
"ayo kita pulang" perintah Arumi sambil berjalan menuju mobil.
***