Bagian 4
Ruang
Sampai kapan kita bertarung melawan sesuatu yang benar benar akan menghancurkan kata "Kita". Semoga kita tetap bersama, Kita tak bisa memungkinkan seberapa lelah karena besarnya pertarungan pikiran kita. Jika memang ujungnya melelahkan dan tak dapat satupun kemenangan maka mengalah akan menjadi salah satu cara paling penting untuk bertahan. Memang akhirnya peperangan tak bisa di menenangkan lagi, Sebentar. Aku ingin mencari air yang ku bawa karena kekeringan, Panasnya tak pernah berhenti. Selalu muncul di atas kepala. Membuatku berat dan membuatku kekeringan. Yang bisa menguatkan adalah kaki kita sendiri. Yang bisa bisa menguatkan adalah kepercayaan, Sejauh apapun bersama kebahagiaan akan tetap ada jika saling percaya.
Luluh, Teduhmu masih ku nikmati. Tawamu masih ku dengar, Semua ceritamu masih kutunggu. Alena? Manusia itu jahat jangan terlalu dekat, Jangan terlalu ingin terikat. Alena? Manusia itu mempunyai banyak rupa, Mempunyai segala hal yang ingin di sembunyikan dari kita, Mempunyai serpihan dari banyak hal dari sesuatu yang hilang. Alena? Apakah kamu tau selicik apapun manusia di dunia, Ia tetap memiliki hati yang baik. Hati nurani yang selalu terpakai di usia dini sampai ketika mati. Alena tau? Manusia bisa mencintai beberapa serpihan kecil namun manusia juga bisa menerima semua serpihan serpihan besar. Alena ingat yaa kamu hanya punya dirimu sendiri dari beberapa waktu yang telah kamu buang, Kamu perlahan akan kehilangan dirimu sendiri. Ketika aku benar benar ingin mencintaimu lagi, Alena. Seberapa langkahmu jauh aku masih benar benar ingat sebagaimana dulunya kamu menyukai sesuatu. Namun Alena hanyalah seseorang yang kosong. Alena tidak akan pernah paham apa yang telah di ucapkan seseorang, Alena tidak pernah hidup.
Yang bermasalah kehidupannya adalah orangnya, Jangan salahkan Tuhan. Aku tau Tuhan selalu hidup di samping kita tapi tidak semua orang bisa mempercayai. Tenang untuk sesekali kamu merasa lelah dengan semuanya. Api yang selalu panas juga nantinya akan redup. Mau bagaimana lagi? Aku tau ketika semua hal terasa melelahkan semuanya terasa menjengkelkan. Aku bisa merasakan itu. Hariku yang mendadak buruk. Perasaanku yang terlalu cepat berubah. Asumsiku tentang semua hidup hanya menyerah. Karena yang aku punya hanyalah diriku sendiri. Di setiap kali waktu aku ingin memeluk diriku, Aku selalu sangat membencinya. Maaf aku tidak pernah melihat prosesmu, Sekarang kemarilah aku menginginkan itu. Maafkan aku yang telah berhari hari mencacimu, Bahkan di setiap malam kau penuh dengan cap kesalahan.