Bagian 8
Kamu Memihakku
Aku egois, aku ingin menang dari segala riuh di kepalaku. Karena memang yang sulit di lakukan adalah memenangkan pikiran sendiri. Tenang karena diri sendiri, Berpeluk pada diri sendiri. Berdamai dengan diri sendiri. Tidak semua orang bisa memahami itu, Semua orang mempunyai cara tersendiri untuk menghidupi dirinya sendiri. Karena berperang dengan riuh di kepala sangatlah melelahkan, Tak ada jawaban dan tak ada yang menang. Akan ku kalahkan sedari aku memahami hatiku sendiri. Ego, Pikiran dan Hati.
Aku tetap bisa memahamimu, Meskipun mulutmu tak pernah mengatakan sesuatu. Aku bisa memahami gerak gerik bagian tubuhmu meskipun aku hanya dapat melihatmu. Aku tengah lelah, Aku tak dapat mengontrol semuanya lagi. Aku takut dengan pertemuan bahkan aku sampai membencinya, Pertemuan yang hanya menghabiskan waktu kemudian kepergian akan menjemputnya. Aku membenci waktu.
Kamu adalah semestaku, Kamu adalah bagian terpenting dari hidupku. Ketika kamu mencintai sesuatu melebihi dirimu, Itulah dirimu sendiri. Ketika kamu sudah terlanjur terlalu percaya dengan kata ataupun hal yang biasa kamu lihat, Kamu akan selalu bisa melihatnya dengan kedua matamu dengan mata yang tak pernah berikrarkan salah. Karena yang paling menyakitkan adalah ketika di suatu tempat kamu tidak dapat di percaya dan kamu hanya menjadi satu satunya orang yang di kucilkan. Aku bisa melihat satu hal ketika semua kekuranganmu tertutupi oleh hal yang selalu membuatku takjub. Aku tau, Semua orang tak akan pernah bisa melakukan itu. Karena jika memang itu berat, Kamu lebih menghargaiku. Kamu bisa menutup semua bagian itu, Ketika semua hal memang benar benar terlihat mengecewakan aku bisa melihat satu titik dimana kamu bisa menyelamatkanku. Karena uluran tanganmu dan pikiranmu membuatku terbangun lagi, Ketika aku sudah terlelap dalam pikiranku sendiri, Aku terbangun dengan rasa baru, Kamu memihakku.