Chereads / Alenaa / Chapter 6 - Bagian 6, Barang lama yang  pernah kau pakai, atau barang baru yang sangat ingin kau miliki?

Chapter 6 - Bagian 6, Barang lama yang  pernah kau pakai, atau barang baru yang sangat ingin kau miliki?

Bagian 6

Barang lama yang  pernah kau pakai, atau barang baru yang sangat ingin kau miliki?

     Sekarang aku tau bagaimana rasanya di tinggalkan, Sekarang aku tau rasanya kesedihan berlebihan, Aku tau rasanya kesepian. Aku tau rasanya mencintai lebih dari apaun. Kesenjangan dari hari ke hari tak akan pernah berpengaruh bila bersamamu. Alena, Perasaan di tinggalkan itu tidak menyenangkan. Perasaan rasa rasa curiga itu sama sekali menyebabkan kepercayaan berkurang. Curiga membunuh percaya. Di setiap hari di setiap waktu dalam benakmu ketika curiga itu selalu ada bahkan percaya akan hilang seketika. Percaya, Percaya, Percaya. Alena, Itu semua bisa membunuhmu. Itu semua bisa tertanam dalam benakmu namun seketika mereka telah berubah itu akan membuat jiwamu tersakiti. Jiwamu seketika terbang menghilang, Seketika melekat dari awalnya kemudian pergi menghilang dari sarangnya. Jiwamu akan diam ketika percaya itu hilang. Ketika kepercayaan di gantungkan, dan kebohongan muncul. Dua arah yang muncul bersamaan akan membuat sesuatu hal keduanya akan hilang, Timbul suatu perkara selain kebahagiaan dan kesedihan, Rasa takut berlebihan adalah trauma. Semua yang ku kenal baik, Semua telah melukai cara pandangku tentang rasa baik. Alena, Luka itu tak dapat hilang, Ia membekas dan diam berwujud rasa takut.

     Dipilih atau memilih? Ketika mempunyai keputusan, Tapi dia mempunyai kendali. Nahkoda ingin memberangkatkan kapalnya, Namun seisi penumpang menolaknya. Tak akan pernah berangkat dan menyebrang laut menaungi lautan. Kita adalah nahkoda yang selalu siap menaungi lautan. Mempunyai kendali tapi keberangkatan tetap bukan kita. Pada akhirnya nahkoda itu menaungi lautan itu sendirian. Hingga menemukan sebuah pelabuhan yang dapat menerima nya untuk berlayar. Kelelahan sang nahkoda dalam perjalanan, Sehingga tak menyisakan apapun selain kesepian. Laut yang bergemuruh dan ombak yang membuat terombang-ambing. Menyerah bukan salah satu caranya untuk sampai. Alena, Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu di posisi nahkoda? Alena tidak menjawabnya, dan hanya diam. "Mengapa sang nahkoda tak menunggu penumpangnya ingin menaungi lautan?" Alena menjawabnya "Muak untuk menunggu sesuatu yang sulit untuk di pastikan. Jika aku menjadi sang nahkoda aku lebih memilih diriku sendiri, Menaungi lautan sendirian dan sampai pada pelabuhan yang aku inginkan".

     Alen atau Alena? Alena? Aku mempunyai hati yang kecil, Aku selalu menangis ketika aku benar benar ingin melepaskannya, Aku menyayangi diriku sendiri. Aku tau bagaimana caranya melepaskan, Aku tau bagaimana caranya bahagia, Dari sekian banyak hal yang telah aku lewati aku tengah merasa lelah. Aku lelah dengan beberapa hal yang terjadi hari ini. Aku lelah dengan hal hal yang menimpaku hari ini, Aku tak mempunyai siapapun, Tak ada satu pun orang yang menolongku. Aku tau aku tak pantas mengatakan hal itu. Aku lelah. Aku berkata lelah dan lepas, Aku tau kita tak semengerti itu, Bahkan aku kecewa ketika ternyata kamu tak lebih dari hal yang mengecewakan. Aku kecewa, Ketika kamu tak dapat mengerti 1 pun hal yang aku takuti. Aku sekarang takut untuk mengatakan nya. Sekarang aku tau bagaimana caranya meminta maaf, Maaf untuk semua rasa yang telah ku bawa, Hari ini aku pamit. Aku akan melepasmu dengan sekujur tubuhku, Semoga bahagiamu akan kebebasanmu akan terwujud sebentar lagi. Kamu bebas berkelana kemana saja. Sampai maut kan tiba, Aku ucapkan salam jumpa. Aku lelah dengan beberapa hal yang selalu ku tahan sendirian, Jika aku katakan semua akan jadi berantakan. Hari ini ku peluk diriku erat erat, Sampai jari tanganku patah dan tak dapat mengusap air mataku.