Chereads / Alenaa / Chapter 12 - Bagian 12, Aku Manusia, Bisa Lelah

Chapter 12 - Bagian 12, Aku Manusia, Bisa Lelah

Bagian 12

Aku Manusia, Bisa Lelah

     Kita yang tidak pernah tinggal bersama. Kita yang sama sama satu arah dan tak pernah mempunyai tujuan yang sama. Kita yang selalu mengusahakan semuanya untuk jadi kita, Ternyata rasamu terlalu jauh untukku. Aku tau bagaimana rasanya di rayakan, Aku ingin itu. Aku ingin di rayakan oleh seseorang. Aku ingin itu, Aku tak pernah mendapatkan itu. Aku tabu akan hal itu, Aku juga tak tau bagaimana caranya merayakan, Ntah apa yang aku lakukan terhadapmu di setiap hari, Apakah merayakan? Atau aku hanya senang? Aku tidak tenang, Selebihnya aku sangat khawatir semua tentang hal yang pernah membuatnya bahagia, Apakah aku selalu cukup untuknya?

     Singkat cerita, Aku selalu kalah dengannya. Aku bercermin dan melihat diriku sendiri, Kemudian aku tersadar betapa terbuang nya diriku, Betapa kurangnya aku, Betapa tak ada harga nya diriku. Berkali kali kalah, Karena semua pernah ku rasakan sendirian, Ucapan yang selalu menguatkan di setiap waktu, Tak sempat membuat energiku terisi, Semua benar benar semu dan terlihat nyata di mataku, Semua kendaliku hari ini akan ku lepas semuanya padamu, Seindah apapun kamu hari ini, Mekarmu dahulu tak pernah sendirian. Ku pikir dahulu kita selalu punya waktu, Tapi anganmu selalu minta nanti dulu. Akan kah semua dunia jadi miliknya? Atau dunianya sama seperti masa lalunya? Akan kah ia dapat beradaptasi di sepanjang waktunya? Kita nantikan selanjutnya.

     Sampai kapan kamu pulang? Sampai kapan lamanya aku tuk menunggu di depan pintu? Sampaikan salamku padanya, Aku benar benar masih menginginkannya. Seperti warna biru di langit, Ia tetap indah tanpa sebuah awan. Masaku sudah sampai, Semua angan angan benar benar terbelangkai, Aku terluka lagi oleh diriku sendiri, Berkali kali ekspetasiku setiap hari benar bener membungkam semua isi kepalaku. Kali ini aku benar benar tak mempunyai arah, Aku pasrah. Bahkan ketika semua hal yang aku takutkan itu terjadi aku selalu berusaha untuk mempercayaimu, Aku yakin itu sulit. Namun hal itu tetep ku coba setiap hari, Seperti aku meminum obat di kala aku baik baik saja lama kelamaan aku akan sakit juga, Aku menanamnya berkali kali di pikiranku setiap hari. Aku manusia, Aku bisa lelah, Ketika diamku benar benar berubah aku hanya manusia yang selalu kalah dalam hal apapun, Aku menyayangi diriku sendiri melebihi apapun.