Bagian 13
Manusia Perawat Luka
Aku ga pernah di rayain, Aku tak pernah tau rasanya di rayakan, Sepeti apa? Ntah lah. Aku tidak menginginkan Perayaan seperti apapun, Bahkan aku tidak pernah tau sebagaimana rasanya di rayakan. Untuk semua hal bunda, tolong liat aku. Anakmu babak belur lagi. Bunda liat aku, Anakmu benar benar seperti apa yang kamu ucapkan. Ia sulit di mengerti, Ia hanya suka berdiam diri, Ia menyelesaikannya sendiri, ia egois melebihi apapun, ia hanya tunduk pada logikanya. Bunda, Anakmu keras seperti batu. Bunda, Anakmu pulang dengan babak belur, Hatinya benar benar hancur apa kamu tidak melihat matanya yang keruh dan penuh dengan air? Tenang saja sebanyak apapun lukamu di punggungmu, kakimu, wajahmu, dan seluruh bagian tubuhmu bunda tidak akan pernah membencimu sama sekali, Kamu tetap menjadi satu satu nya manusia yang bunda inginkan, Seluruh bagian tubuhmu bisa sembuh, Asalkan satu kamu selalu berada di dalam dekapan bunda.
Dekapan bunda, Mata bunda, perkataan bunda, perilaku bunda, perhatian bunda bahkan di titik tertinggi yang tak bisa menggantikan apapun adalah kasih sayang bunda. Ia tak akan pernah habis, Sampai kapanpun sampai akhir hayat. Sampai dunia ini hancur. Bunda manusia sekaligus malaikat yang hidup di bumi. Kata maaf bunda melebihi dari apapun. Membuat seisi duniaku nyaman, Badanku aman, Lingkunganku tentram dan hatiku benar benar damai. Aku aman karenanya, Aku redup jika dia hilang. Bunda tak pernah membenciku sedikitpun, Rasa sayangnya yang melebihi apapun membuatku benar benar heran, Dia adalah manusia atau malaikat? Bunda selalu berjanji, Bunda selalu berkata, Bunda selalu merawat semua lukaku. Kata bunda lukamu adalah penyempurnaanku. Lukamu adalah tugasmu dan tugasku. Aku akan menolongmu sesedia mungkin, Tapi lama kelamaan kamu harus bisa menghadapinya sendiri.
Aku selalu meneteskan air mataku setiap kali ia berkata itu adalah kesempurnaannya. Padahal tanpaku ia tetap selalu sempurna. Di mata dunia ia adalah manusia sekaligus malaikat. Aku tau itu berat itu melelahkan dan sangat sangat menguras energi. Tapi bunda tetap benar benar berada di sampingku, Selalu kapanpun dan di manapun. Bunda tetap berdiri untuk selalu memberi perlindungan dari segala hal yang mengerikan. Bunda itu terlihat mengerikan ia bernama kehidupan. Kehidupan, Kehilangan, Manusia, Tempat singgah, Perasaan, Perjalanan, Peristirahatan, tempat tinggal, Rumah. Semuanya terdengar mengerikan di telinga. Tapi aku yakin semua manusia takut akan hal itu. Bunda akan kah ada yang mengerikan dari kehidupan? Bunda selalu bilang tak pernah ada yang mengerikan dari kehidupan dan kehilangan. Bunda bilang dua hal itu selalu bersangkutan. Aku selalu berfikir bahwa duanya tak pernah mengerikan jika bunda masih ada.