Chereads / Alenaa / Chapter 3 - Bagian 3, Ternyata Yang Aku Rayakan Adalah kebahagiaanmu, Begitupula Aku

Chapter 3 - Bagian 3, Ternyata Yang Aku Rayakan Adalah kebahagiaanmu, Begitupula Aku

Bagian 3

Ternyata Yang Aku Rayakan Adalah kebahagiaanmu, Begitupula Aku

     Dari berawal  interaksi kecil, Aku sangat membencinya. Berawal dari sebuah hal yang memang benar benar kecil, Yang bagiku adalah benar benar kebahagiaan. Itu selalu meracuni. Pikiranku benar benar tak pernah menerima itu, Sesuatu apapun yang aku lihat dengan diriku sendiri, Sesuatu hal yang benar benar membuatku ingin berinteraksi saat itu, Interaksi yang menyebalkan. Semua berawal dari keniatan dan ketidaksengajaan. Membenci tentang interaksi hari itu, Ketiadaan dan keadaan yang benar benar ada adalah sesuatu rangkaian dari kesatuan yang terpecah, Semuanya menginginkan rangkaian itu terhubung dan menjadi satu. Gua udah janji buat ga ngecewain diri gua sendiri.

     Aku ingin bertahan di tempat ini, Aku ingin selalu berteduh di tempat ini, Aku ingin sekali benar benar berhenti di pemberhentian tempat sini selama lamanya, Aku ingin selalu tempat ini selalu ada dalam perputaran hidupku. Aku selalu nyaman dengan tempat ini, Aku ingin menceritakan seluruh kejadian hidupku pada tempat ini, Penuh kenyamanan dan kehangatan. Beberapa hal yang terjadi, Aku yakin jika semuanya adalah benar. Aku memang menyukai nya. Aku ingin selamanya berada disini, Aku merasakan ketenangan berlebihan dari diriku. Aku menangis denganmu karena memang, Hanya kamu yang tau sebagaimana diriku. Hanya kamu yang bisa benar benar menyelamatkanku dari derasnya ombak yang menimpaku, Kala ku tak dapat berenang kau meyakinkanku kalau laut adalah teman terbaikmu. Kala aku hancur, Kau benar benar menatapku tanpa hancur. Berapa kali aku bilang, Aku selalu membutuhkanmu. Hanya denganmu aku dapat berlari hingga sejauh ini.

     Katamu semua pantas di rayakan, Katamu semua pantas untuk merasakan senang. Aku mau itu. Aku mau kau tetap disini. Aku mau kau tetap duduk berada di sampingku. Tak perlu kau berlari sejauh itu, Karena aku yang aku mau kita masih tetap berkendara sepanjang waktu berkelana kemanapun kamu mau. Hingga kamu tak merasakan waktu lelah pada saat kamu pulang ke rumah. Melihat semua yang berantakan di rumah, Mendengarkan cerita ulang dari orang orang yang menyebalkan, Menangis tersedu sedu hingga larut malam. Merasa senang namun air mata tetap ingin turun. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku, Seluas apapun kakimu melangkah akan ada waktu dimana kamu terjatuh. Aku berharap setiap kali kamu terjatuh kamu tak terlalu jauh dari mataku, Dekapanmu dan ragamu masih ku rasakan selalu.