2 minggu kemudian, turnamen antar siswa/i pun dimulai, dan terdapat 50 tim yang tercampur beberap kelas dalam satu tim, yaitu kelas A,B,C,D, mereka harus bertahan hidup di hutan yang dipenuhi monster ganas selama 10 hari, dan mereka harus mengumpulkan kristal yang sudah tersebar di dalam hutan, membunuh tim lain akan mendapatkan 5 kristal sekaligus kristal tim yang sudah dikumpulkan oleh tim yang terbunuh, dalam turnamen ini, murid yang terbunuh sebenarnya tidak benar-benar mati, mereka akan langsung berteleportasi keluar dari hutan, dan dinyatakan kalah. Tim pun mulai dibagikan, dan Leon satu tim dengan Arin Cerelia, Kaga Okeanik
"bukankah kau murid kelas C yang bermalsah dengan Harris kemarin? sebaiknya kau tidak bermasalah dengannya, asal kau tahu saja, dia belum mengeluarkan 100% kekuatannya waktu itu, karena jika dia mengeluarkan 100% kekuatannya, sekolah ini bisa hancur" ucap Arin kepada Leon
"…" Leon hanya melihat ke arah Arin tanpa berkata satu katapun
"kau memang semenyebalkan ini kah? pantas saja Harris bisa marah kepadamu, beruntung kau satu tim dengan ku, meskipun aku kelas A tetapi aku tidak suka keributan, apalagi terhadap orang yang lemah sepertimu, tapi jika kepada murid kelas A yang lain, sebaiknya kau harus lebih sopan" jawab Arin sambil menggeleng gelengkan kepala dengan tantan memegang jidat
"salam kenal semua, aku Kaga Okeanik, semoga kita bisa memenangkan turnamen ini, dan kita bisa kenal lebih dekat" ucap Kaga menyela pembicaraan
"kau kelas C juga kan? kenapa aku harus bersama 2 orang dari kelas C" balas Arin yang langsung terbaring lemas di tanah
"a-aku akan berusaha semaksimal diriku agar tidak menyusahkan kalian" balas Kaga
turnamen pun dimulai, para siswa langsung di teleportasi ke dalam hutan, tidak butuh waktu lama kelompok Arin langsung diserang monster ganas, tapi Arin dengan mudahnya membunuh monster tersebut
"(Elf, tidak heran jika dia sekuat ini, tanpa perlu aku bergerak juga sepertinya tim ini akan menang)" ucap Leon dalam hati
setelah Arin membunuh monster tersebut, dia pun menyadari sesuatu, kalau hutan tersebut kebal terhadap serangan elemen apapun, tapi itu bukanlah hambatan yang berarti bagi dirinya.
Arin terus terusan membunuh monster yang ada di dalam hutan tanpa menggunakan elemen apapun, dia hanya mengandalkan teknik berpedang nya, hingga hari sudah mulai gelap, dan kelompok Arin pun mulai bersembunyi di dalam goa untuk beristirahat
"Arin, kenapa hanya kau yang dari kelas A tapi sepertinya tidak disukai juga oleh anak kelas A yang lain?" tanya Kaga
"aaa.. ketahuan yaa, memang aku tidak disukai oleh anak kelas A yang lain meskipun sama sama berada di kelas A, mungkin karena keluarga ku tidak memiliki pengaruh besar di sekolah ini, Cerelia adalah nama keluarga ku yang hanya tersisa aku, dan beberapa saudara ku yang lain, tapi kami sudah berpencar, dan sepertinya saat ini tinggal aku sendiri" ucap Arin sambil menatap kosong api unggun
"yahh, gimana yaa, begini, bagaimana kalo kau berteman dengan kami saja? yaaa aku memang kelas C sih, sama seperti Leon, tapi kami mau kok berteman dengan mu" ucap Kaga
"(loh, kenapa aku dibawa bawa)" lirik Leon ke arah Kaga
"benarkah? kita bisa berteman? aku tidak tau harus berkata apa, tapi salam kenal yaa" jawab Arin
"(yahh, mungkin aku harus mencoba memiliki teman, karena yang ku tahu, manusia memang harus memiliki teman)" pikir Leon
"aku tidak menyangka kau sebaik ini Arin" ucap Kaga
Kaga dan Arin pun berbincang-bincang sambil tertawa, dengan Leon yang melihat hal tersebut, tapi Leon sama sekali tidak paham arti pertemanan itu apa.
matahari mulai muncul, Kaga dan Arin sedang tertidur, Leon yang sejatinya bukan manusia tidak tidur sama sekai, dia hanya melihat sekeliling, dan tidak melakukan apapun sampai Kaga dan Arin bangun. Tak lama setelah itu Arin terbangun dan terkaget
"APA-APAAN?! AKU TERTIDUR?" ucap Arin sambil melihat telapak tangan nya
"kau kenapa?" tanya Leon
"APAA?!! KAU BISA BICARA?!" kaget Arin sambil menunjuk Leon
"(ternyata itu lebih mengagetkan ya)" pikir Leon
"ku kira kau bisu, atau semacamnya, ternyata kau normal ya" ucap Arin
Kaga pun terbangun
"ehhh, kita tertidur? kacau sekali, untung kita tidak mati diserang monster" ucap Kaga
*flashback saat malam kemarin
Kaga dan Arin sudah tertidur, Leon tidak tertidur karena dia bukanlah manusia yang butuh tidur, lalu tiba tiba ada monster mendekat, monster itu adalah monster yang terkuat dari semuanya, monster itu bernama Talos, hanya ada satu monster terkuat yang ada di hutan itu yaitu Talos. Leon pun berdiri dan mendekatinya, Talos pun melihat ke arah Leon, dan dengan cepat menghantam Leon dengan kecepatan super sonic, badan Leon pun remuk tak berbentuk, kemudian Leon pun mengambil 1% kekuatanya dari Infinite Void lalu Leon pun meregenerasi tubuhnya dengan waktu 2 detik, lalu Leon melihat ke atas ke wajah Talos, Talos pun tampak mematung dan heran, Talos pun langsung melesatkan pukulannya ke arah Leon lagi, tapi Leon dengan mudahnya menahan pukulan tersebut dengan telapak tangannya, kemudian
"Crimson Star: Death Stare" Ucap Leon sambil menatap kearah Talos
Leon pun terkejut karena jurus andalan nya tidak bekerja terhadap Talos, Leon pun mengambil 5% kekuatannya lagi dari Infinite Void
"aku tidak pernah menggunakan ini tapi… sebaiknya ku coba, Existence Erasure: Begone" ucap Leon sambil menunjuk Talos, dan menggeser jari nya ke kiri
Talos pun hilang seketika seperti di sapu angin
Leon pun menyegel kekuatannya kembali kedalam Infinite Void
*kembali ke pagi hari
"ayo bersiap, kita harus berburu monster lagi untuk mendapatkan poin lebih banyak" ucap Arin
"kita pasti sudah ketinggalan poin" balas Kaga
mereka pun melanjutkan berburu monster untuk mengumpulkan poin, sampai pada akhirnya mereka bertemu dengan kelompok Karl Duke, Lynk Duke, dan Ciku Rosseta.
"tunggu sebentar, itu… kelompok Karl" ucap Arin sambil menunjuk ke depan, dengan wajah kaget bercampur dengan ketakutan.
To Be Continue…