Chereads / Cosmic Hero / Chapter 11 - Cahpter 11

Chapter 11 - Cahpter 11

Pagi hari Di kelas B sedang berkerumun, Leon yang baru saja datang melihat keramaian itu

"(apa itu pagi pagi sudah berkerumun?)" pikir Leon

"seriusan kau berpacaran?"

"tidak mungkin"

"bagaimana bisa?"

"kapan kau mengajaknya berpacaran?"

ucap anak anak yang berkerumun

Leon melihat secara seksama, ternyata di tengah sana ada Rei, saat Leon melihat di sela sela badan yang berkerumun, Rei pun melihat ke arah Leon, dan terjadi kontak mata antar mereka berdua, Leon yang hanya melihat dengan ekspresi nya yang datar seperti biasa, Rei melihat terkejut, dan merubah pandangannya. Leon pun tidak peduli dan duduk di kursi nya.

saat Leon duduk di kursi nya, Rikka pun datang, dan duduk di kursi sebelah Leon

"kau tidak penasaran apa yang terjadi?" tanya Rikka

"oh, kau sudah sembuh.. tidak, emang ada apa?" jawab Leon

"yaa, kaki ku masih cukup sakit, tapi sudah tidak masalah, dan untuk yang tadi, itu.. Rei Nayaka, dia berpacaran dengan Kyle Norman" ucap Rikka

"ohh" jawab Leon

"kenapa kau tidak peduli akan semua hal?" ucap Rikka yang menoleh ke arah Leon

"untuk apa aku harus peduli dengan sesuatu yang bukan urusanku?" jawab Leon yang menoleh ke arah Rikka juga

Rikka pun diam, dan kembali melihat ke depan.

*pulang sekolah

Leon berjalan ke arah asrama, dan di jalan dia bertemu dengan Harris, Leon berhenti berjalan dan hanya menatapnya dengan datar

"akan kubuat kau tidak bisa menjadi Hero" ucap Harris yang langsung meninggalkan Leon

Leon hanya menatap Harris yang berjaln pergi menjauh

*di dalam kamar Leon

Leon sedang mandi, dan terlihat bayangan samar Leon yang sedang mandi dibalik pintu kamar mandi.

Pada saat Leon baru selesai mandi, tiba-tiba ada yang membunyikan bel kamar Leon, Leon pun berjalan ke arah pintu, dan melihat siapa yang ada di depan, dan ternyata itu adalah Rikka.

Leon pun membukana pintu untuk Rikka

"hai.. apa aku mengganggumu?" tanya Rikka dengan tersenyum lebar 

"ada apa" ucap Leon dengan wajah dingin nya

"ayolah jangan marah begitu, aku boleh masuk?" tanya Rikka yang langsung masuk ke kamar Leon padahal Leon belum mengucapkan satu kata pun

"apa boleh murid perempuan malam-malam menyelinap masuk ke asrama laki-laki?" tanya Leon

"sudahlah, kita kan masih muda, nikmati saja waktu sekolah ini, sebelum kita menjadi Hero" ucap Rikka sambil mengeluarkan minuman kaleng

"ayo minum, aku yang traktir hihi" ucap Rikka

"kalau mau sebaiknya kita ke hotel saja, bukan kah tidak baik jika murid perempuan ada di kamar laki-laki" ucap Leon 

Rikka terdiam sambil memegang kaleng

"begini Leon, aku sebenarnya ingin memberimu sesuatu" ucap Rikka sambil merogoh tas nya

Rikka pun mengeluarkan cokelat dari tas nya, dan mengarahkan ke arah Leon

"selamat hari Valentine, aku tau Valentine masih 2 hari lagi, tapi aku rasa hari ini adalah hari yang tepat untuk memberikan nya padamu" ucap Rikka dengan malu-malu

"apa yang terjadi jika aku menerima cokelat ini?" tanya Leon dengan polos nya

"hahahaha, tentu saja tidak ada apa-apa, kau hanya perlu menerima cokelat itu, dan diamlah" jawab Rikka, yang langsung berjalan ke arah pintu keluar

"sebenarnya hanya itu yang ingin ku berikan, sampai ketemu besok di kelas" ucap Rikka sambil meninggalkan kamar Leon

Leon melihat cokelat yang baru saja di berikan oleh Rikka, dan menaruhnya di atas meja.

*Hari Valentine

"oi norman, pasti kau banyak dapat cokelat iya kan"

"andai aku setampan dirimu"

"sialan kau norman"

ucap anak anak di kelas

Kyle tertawa, dan tidak sengaja melihat ke arah Leon yang sedang duduk melihat ke luar jendela

Kyle pun mendatangi meja Leon

"oi anak polos, apakah kau dapat cokelat?" tanya Kyle

Leon pun melihat ke arah Kyle

"tidak satupun" jawab Leon dengan singkatnya

"ahahahaha, itu sudah pasti ya, maaf aku bertanya hal yang tidak-tidak" ucap Kyle sambil meninggalkan meja Leon 

Rikka pun terlihat ada di depan pintu kelas, Leon pun melihat ke arah Rikka, dan Rikka hanya melihat ke arah Leon, dan langsung duduk di sebelah meja Leon seperti biasanya tanpa berkata apapun. Leon yang melihat hal itu tidak peduli apa apa. 

Kelas dimulai seperti biasanya, dan diberitahukan bahwa ujian kenaikan kelas akan segera diadakan.

*jam istirahat

"apakah kamu suka" tanya Rikka yang mendatangi meja Leon

"hmm, yaa.. terima kasih" jawab Leon

"(aku bahkan lupa dia memberiku cokelat)" pikir Leon

"syukurlah, aku sangat senang" ucap Rikka dengan tersenyum

pembelajaran selesai, dan semuanya kembali ke kamar nya masing masing, dan belajar untuk menghadapi ujian kenaikan kelas, disaat semua siswa/i belajar untuk ujian, Leon tidak belajar sedikitpun, karena dia tidak berniat untuk masuk ke kelas A

"(aku hanya perlu menjawab beberapa soal agar nilai ku tidak merah, ku pikir, nilai 75 tidak terlalu buruk)" pikir Leon pada saat itu

*ujian kenaikan kelas

Ujian kenaikan kelas pun dimulai, semua siswa/i tampak tegang saat mengerjakannya, Leon dengan santai nya mengerjakan soal dengan mudahnya, Leon sengaja mengisi beberapa soal dengan salah, dan beberapa soal dengan benar, agar mendapat nilai 75

Ujian pun berakhir, semuanya tampak lega, bercampur dengan perasaan takut

"Leon, apakah kamu bisa menjawab semua soal itu?" tanya Rikka

"tidak juga" jawab Leon

"syukurlah aku ada teman" balas Rikka dengan wajah yang mendadak tenang dan santai

beberapa hari ujian berlalu, dan akhirnya tiba hari pengumuman hasil nilai ujian kenaikan kelas di kelas B

"baiklah, saya akan memberitahu peringkat dikelas ini, akan saya tampilkan di layar" ucap wali kelas B

peringkat pun di perlihatkan, dan betapa terkejutnya satu kelas itu, bahwa Leon Sachiko berada di peringkat pertama

"(mustahil, 75 adalah nilai tertinggi dikelas ini?)" pikir Leon dengan wajah datar nya

semua murid di kelas B berbisik bisik sambil melirik ke arah Leon

"Leon Sachiko, kau… mendapatkan nilai 75 di semua mata pelajaran, setelah ini, silahkan ikut saya ke ruang guru, ada hal yang harus di pastikan" ucap wali kelas B

"baik" jawab Leon

To Be Continue…