*Malam hari, di kamar Leon
"(saat ini hampir semua anak kelas A membenciku, aku seharusnya tidak terlalu menarik perhatian siapapun, tapi karena sudah terjadi, sebaiknya aku lebih merendah lagi, yaaa aku ingin pergi jalan-jalan keluar sebentar deh)" pikir Leon yang sedang berbaring dikasur, dan beranjak dari kasur, lalu pergi keluar kamar
Leon berjalan ke arah minimarket, Leon pun masuk kedalam minimarket, didalam ternyata ada Rei yang sedang membeli sesuatu, Leon pun berjalan ke area minuman yang dimana Rei sedang disitu
"ehh.. Sachiko… iya kan?" ucap Rei yang mendatangi Leon
"hmm? yaa, halo.." balas Leon
"ehh? kamu bisa bicara ternyata" ucap Rei
"(semua orang mengira aku tidak bisa bicara ternyata)" pikir Leon
"aku Rei Nayaka, kelas B, kalo ga salah kita pernah ketemu iya kan" ucap Rei
"aa.. yaa, baiklah Rei" balas Leon
"ehhh?? langsung memanggilku dengan nama depan?" ucap Rei dengan kaget
"hmm? apa ada yang salah?" tanya Leon
"yaaa, nggak sih, tapi yaaa, kalo kamu mau manggil aku Rei nggak apa apa kok, tapi dengar ini Sachiko, jika kamu bertemu dengan orang yang baru kamu kenal, kamu sebaiknya memanggilnya dengan nama belakangnya dulu" ucap Rei
"begitukah? (bukankah semua orang langsung memanggilku Leon?)" balas Leon diikuti dengan pikirnya
"yaaa, kalo gitu, aku boleh manggil kamu Leon?" tanya Rei
"terserahlah" jawab Leon sambil mengambil minuman, dan pergi ke kasir
mereka berdua pun keluar dari minimarket
"Leon, ku dengar kamu menang turnamen antar kelas waktu itu, hebat banget" ucap Rei
"aku tidak membantu apa-apa, semua itu berkat Arin dari kelas A" jawab Leon
"wahh, begitukah?" balas Rei
mereka berdua pun sampai di gerbang asrama
"yaahh, sampai ketemu lagi Leon, oiya aku boleh minta nomor telpon mu?" ucap Rei
"hmm? apa itu?" jawab Leon
"ini loh, nomor pribadi yang ada di handphone" ucap Rei sambil mengeluarkan HP nya dari saku
"(seingatku Leon punya yang seperti itu)" pikir Leon sambil merogoh saku celananya
"ohh, yaa, baiklah" ucap Leon yang mengeluarkan HP nya
mereka berdua pun saling bertukar kontak, dan pergi masuk ke dalam asrama masing-masing. Pada saat sedang mau masuk ke pintu depan, Leon di hadang oleh Harris Liverart
"wah.. wahh.. wahhh… Leon Sachiko.." ucap Harris
"(siapa?)" pikir Leon
"kita bertemu lagi, aku kesini hanya ingin memberimu peringatan.. SA CHI KO…" ucap Harris
Leon hanya terdiam mendengarkan Harris berbicara
"kau harus ingat ini baik-baik Sachiko, kita ada di sekolah ini untuk menjadi seorang Hero, seorang Hero akan mendapatkan perlakuan khusus oleh negara, seperti yang kau tau, Gerbang Iblis atau yang kita sebut Entrance adalah gerbang yang biasa muncul di bumi, tugas seorang Hero adalah untuk melindungi semua orang dari ancaman Entrance dengan cara menghabisi apa yang ada di dalam Entrance tersebut. Entrance ada 7, kita sebagai siswa disekolah ini hanya bisa masuk ke Entrance tingkat F yaitu gerbang tingkat paling bawah, saat menjadi Hero, akan ada 6 tingkat Hero yaitu Hero S, Hero A, Hero B, Hero C, Hero D, dan Hero E" ucap Harris
"untuk apa kau memberitahuku informasi ini?" jawab Leon
"karena dengan kau yang mendapatkan juara 1 di turnamen waktu itu, poin mu untuk menjadi Hero tingkat E lebih tinggi, aku akan buat kau tidak bisa menjadi Hero sama sekali, atau… |Harris mendekati Leon| sebaiknya kau mundur dari sekolah ini sia*an" ucap Harris
"aku menolak" jawab Leon
"heh.. sudah kuduga kau akan bilang begitu, bersiaplah untuk ku hancurkan Sachiko" ucap Harris yang masuk kedalam asrama
Leon pun berdiam diri melihat Harris yang masuk kedalam asrama, lalu dia melihat ke atas langit malam
"(perasaan apa ini.. tidak pernah aku merasakan hal semenarik ini selama triliunan tahun aku ada, tapi.. apakah yang ku lakukan ini sudah benar?)" pikir Leon
*Keesokan Harinya
Kelas dimulai seperti biasa, dan hari itu adalah dimana uji coba entrance bagi para murid dimulai, tim dibagi berdasarkan jumlah nilai murid perorangan, akan ada 7 orang dalam tiap tim, dan tiap tim akan ada 1 Hero E. dan tim nya adalah
(priority)
Tim 1: Karl Duke, Lynk Duke, Rikka Takahashi, Keshi Makoto(Hero), Etc.
Tim 4: Arin Cerelia, Ciku Rosseta, Will Stevenson(Hero), Etc.
Tim 9: Kyle Norman, Rei Nayaka, Ritsu Tamaki, Nei Flux(Hero), Etc.
Tim 13: Rakkun Takahashi, Kaga Okeanik, Kevin Kanno(Hero), Etc.
Tim 40: Leon Sachiko, Harris Liverart, Ryu Alston(Hero), Etc.
"aku tidak menyangka ternyata ketua osis akan menjadi tim bawah" ucap Harris
"jaga mulutmu atau ku potong jadi 10 bagian" jawab Ryu
"duh takut" bercanda Harris
"dan.. kenapa aku harus satu tim dengan manusia Sachiko ini" ucap Harris yang melirik Leon
Leon yang membalas melirik ke arah Harris, kemudian diam dan menghela napas
"jangan menjadi beban ku" ucap Harris
semua tim pun masuk ke dalam Entrance yang ada, dan pada Entrance tingkat F ini, monster yang ada cukup lemah, tetapi sangat lincah dan cukup pintar, monster seperti goblin dan sebagainya.
"bukankah tidak adil membagi tim berdasarkan nilai akademik, sedangkan pertarungan seperti ini butuh nilai fisik, apa yang dipikirkan sekolah ini" ucap Harris kepada Ryu
"jujur saja, tim kita cukup kuat, tetapi kenapa kita berada di tim 40" jawab Ryu
Tim 40 terus membunuh semua monster yang ada tanpa ada kesalahan, atau anggota tim yang terluka, semua monster dibunuh dengan mudah oleh Harris dan Ryu. Leon dan anggota tim yang lain hanya melihat Harris dan Ryu membunuh para monster hingga semua monster habis, dan Entrance pun mulai tertutup, bagi tim yang sudah membunuh semua monster yang ada di dalam Entrance, harus segera keluar dari Entrance, dan tim yang selesai paling pertama adalah Tim 40
To Be Continue…