Miss Tania, seorang manajer baru di PT Uniavara, seorang wanita Indonesia berusia tiga puluh satu tahun yang sangat cerdas. Lulusan Universitas ternama di Indonesia. Miss Tania adalah wanita yang menarik, kulitnya berwarna cokelat serasi dengan kedua mata nya yang besar dengan bulu mata tebal yang panjang. Hidung nya mancung, wajahnya khas asli Indonesia. Tinggi badannya sekitar 170 cm. rambutnya bergelombang panjang sepinggang berwarna hitam, berpenampilan gaya dan modis. Serta berwibawa dan santun kalau bicara. Miss Tania langsung populer di kantor Uniavara. Karena punya kontribusi yang bagus untuk perusahaan.
Miss Tania sedang berada di ruangannya, di kantor. 'tok tok' pintu terketuk, "Silahkan masuk." Jawab Miss Tania sopan.
"Miss Tania, permisi, namaku Dania. Aku di suruh mengantarkan file ini." kata Dania.
Wanita itu tersenyum, "Baiklah. Nama kamu Dania?"
"Iya miss, aku karyawan baru di sini, kira-kira beberapa bulan." Jawab Dania, gadis imut itu melihat Miss Tania punya wibawa yang cukup kuat.
Miss Tania tersenyum ramah, melihat Dania yang agak gugup. "Baiklah Dania makasih."
Lalu Dania tersenyum, dan pamit.
Miss Tania membuka smartphone nya. Bukan smartphone biasa, dia memang ahli coding dan super pintar!
*****
Di perumahan mansion di jakarta. Sebuah lokasi perumahan mansion yang sangat elit, tempat Mr. Kennet Wright tinggal di jakarta. Sekitar jam setengah lima di jakarta, Kennet sedang berada di dekat kolam renang. Pria itu sedang membaca majalah.
Vino dan Shane sedang berada di depan mansion milik Kennet. Mereka berdua melacak Kennet dengan GPS dengan cara mengambil nomer Kennet di HP Alya. Kedua pria nakal itu terkaget-kaget mengetahui siapa diri Kennet.
"Ternyata… Mr. Wright orang yang super kaya!" kata Vino.
"Dan sangat ganteng!... heran… kenapa Alya menolaknya?" Shane berkata heboh yang bingung.
Mereka berdua terdiam sejenak. Mereka tahu Alya tidak pernah punya pacar. Tapi, mengapa Alya menolak Mr. Kennet Wright yang super kaya, dan ganteng itu? Malah Alya terlihat ketakutan!
Kennet menyadari sesuatu. Dia berdiri dari kursi di dekat kolam renang. Lalu dia terlihat memanggil salah satu seorang bodyguard membisikan sesuatu, lalu bodyguard-nya mengangguk patuh. Vino dan Shane mengintip lagi dengan cara memanjat pagar. Lalu melihat Kennet sedang duduk santai.
Tiba-tiba…
Empat orang bodyguard berdiri di belakang Vino dan Shane.
"Siapa kalian?!" bentak seorang bodyguard. Vino dan Shane menengok ke belakang. Kedua pria nakal itu pun gemetar ketakutan. Wajah mereka pucat. Keempat bodyguard siap beraksi!
*****
Vino dan Shane digiring kehadapan Kennet dengan paksa. Mereka berdua gemetar ketakutan. Tepat dihadapan Kennet, Vino dan Shane berlutut sambil gemetaran dan hampir menangis. Dilihat, Kennet berdiri dihadapan mereka dengan wajah sangat marah.
"Hajar mereka!!!" perintah Kennet marah, pada seorang bodyguard-nya.
Vino dan Shane di hajar habis-habisan sampai mereka berdua menangis karena pukulan.
Beberapa saat kemudian…
"Hentikan!" Kennet berkata tegas. "Siapa kalian?!" bentak Kennet pada Vino dan Shane.
Vino dan Shane terdiam takut. Mereka bahkan tidak berani manatap wajah Kennet.
"Jawab aku!" kata Kennet marah dengan Bahasa Indonesia yang agak kurang lancar. "Mengapa kalian berdua berani menyadap HP ku?!" bentak Kennet keras.
Vino memberanikan diri, "Kami… hanya ingin kita bekerjasama Mr. Wright…" kata Vino takut-takut.
"Maksudmu?" Kennet memandang bingung tapi masih marah, "Bekerjasama dengan kalian? Dalam hal apa?!" Kennet berkata dengan wajah merah karena marah.
"Alyara… dia… dia…" kata Shane ketakutan. "Musuh kita berdua!"
Kennet tercengang bingung. 'Alyara? Apa urusannya dengan Alyara? Mungkin kedua pria nakal ini menginginkan Alyara seperti diriku!' Kennet berpikir dan menduga-duga.
"Alyara? Maksud kalian apa? Apa kalian kenal dia?" kata Kennet dengan wajah bingung.
"Tujuan kita kemari untuk menyabotase Alya seperti yang biasa kita lakukan… kami dengar dari Alyara sendiri bahwa dia takut pada anda! Dan kita kemari untuk memberitahu anda bahwa kita ingin menyabotase Alyara, seperti yang kita lakukan ketika dia 'hamil'!" kata Vino ketakutan.
"Hamil?" kata Kennet dengan kedua mata terbelalak. "Kau yang menghamilinya?" Kennet berkata dengan bingung, hatinya mulai cemburu.
"Tidak… Mr. Wright… kita menaruh satu cup sperma di bak mandi di studio ketika Alyara shooting iklan sabun! Lalu kira-kira sebulan kemudian, dia hamil!" kata Vino menjelaskan dengan sungguh-sungguh.
Mendengar itu, Kennet terdiam mempertimbangkan sesuatu. Dia mengakui Vino dan Shane cukup pintar dalam menyabotase dan mempermalukan Alya. Kennet mengangguk tanda setuju. Sorot mata Kennet memancarkan kelicikan.
"Kalo begitu…" kata Kennet sambil tersenyum sinis, "Ayo kita bekerjasama!"
Vino dan Shane bernafas lega.
"Tapi… Alyara hanya milikku!" Kennet berkata tegas memperingatkan bahwa Alya adalah hanya untuk nya.
Kedua pria nakal itu terdiam, tak berani membantah Kennet. Mereka hanya mengangguk patuh.
...…..
Silahkan berdonasi ke author seikhlasnya
DANA: 085218926699