Chereads / CEO VS MAFIA : Love & Trap / Chapter 13 - Makan Malam Romantis

Chapter 13 - Makan Malam Romantis

Alya sampai di rumah. Dirinya basah kuyup dan memar di kedua tangannya karena di lemparkan batu-batuan. Mom sedang pergi ke supermarket. Alya bergegas mandi untuk membersihkan dirinya.

Dua jam kemudian…

Alya sedang berada di kamarnya, gadis itu beristirahat. Dia membuka smartphone miliknya. Tiba-tiba Daviel menelepon Alya, gadis itu segera mengangkat telepon dari C.E.O ganteng tersebut menelepon Alya. Hari mulai senja.

"Halo, Alya… sedang sibuk kah?"

"Halo Mr. Carter, aku tidak sedang sibuk. Ada apa?" kata Alya mulai merasakan cinta di hatinya.

"Aku sedang menuju rumahmu. Apakah kamu mau makan malam bersama?" tanya Mr. Carter santun.

"Hm… boleh…" jawab Alya malu-malu.

"Baiklah, sekitar lima belas menit aku akan sampai ke rumahmu. Kamu aku jemput, ntar kita pergi ke restoran. Ada restoran italia yang sudah kupesan tempatnya untuk kita berdua." Kata Daviel dengan perasaan senang Alya setuju.

"Okay Mr. Carter, aku tunggu yah!" Alya berkata dengan sangat gembira, dia sadar dia naksir pada C.E.O tampan itu.

"Okay Alya, sebentar lagi aku sampai, baik Alya selamat malam." Daviel menutup telepon.

Di kamar, Alya tersenyum lebar kegirangan. Daviel, C.E.O paling hot di jakarta mau ngajak dia kencan. Alya merasa berbunga-bunga, dan terpesona.

Gadis cantik itu segera bersiap-siap. Dia mengenakan sebuah dress merah maroon yang cantik dan branded, lalu Alya mulai merias dirinya dengan makeup, dia berusaha tampil secantik mungkin dihadapan C.E.O itu Mr. Daviel Carter.

*****

Daviel memencet bell di rumah Alya. C.E.O ganteng itu sampai di rumah Alya. Gadis itu membukakan pintu, terlihat Daviel tersenyum manis. Daviel mengucapkan salam. Daviel sangat tampan, mengenakan tuxedo putih yang sangat mahal dengan desain berkelas, penampilan Daviel rapi, gagah, mempesona. Serasi dengan wajahnya yang rupawan dan berkarisma, tapi tidak arogan. Melihat Daviel, Alya terlihat gugup, tapi Daviel pun mengamati penampilan Alya, bagi Daviel, Alya sangat cantik. Mempesona, Daviel terkagum dengan kecantikan wajahnya. Mata biru Alya serasi dengan rambut hitamnya.

"Kau sudah siap?" tanya Daviel santun.

"Iya, sekarang kita jalan?" jawab Alya gugup.

Daviel kemudian mengantar Alya ke mobil Lamborghini nya, dia membukakan pintu mobil lalu mempersilahkan Alya masuk. Mereka pergi ke restoran yang sudah Daviel pesan untuk dinner.

*****

Sesampai di restoran. Mereka berdua sedang makan malam dengan suasana romantis. Restoran nya mewah dan berkelas. Daviel memang orang yang romantis. Dia selalu tahu apa yang diinginkan wanita tak terkecuali Alya. Daviel ingin membuat Alya merasa spesial dan di cintai. Maka di situlah Daviel mengajak Alya makan malam romantis di restoran mahal di pusat kota jakarta.

"Coba kutebak… Alya… ini kencan pertamamu?" tanya Daviel kemudian dia tersenyum.

Alya tersenyum malu-malu, "Aku tidak pernah berkencan sebelumnya."

Daviel mengangguk, walaupun itu Daviel bingung, gadis secantik Alya tidak pernah berkencan, C.E.O itu pun hampir tak percaya Alya itu single.

"Kau single" tebak Daviel dengan tebakan akurat.

"Bagaimana dengan anda Mr. Carter? Apakah anda mempunyai pacar?"

Daviel tertawa kecil. "Aku pernah punya pacar di prancis dia seorang model. Tapi sekarang aku single." Kata Daviel dengan senyuman di wajah khas eropa nya.

"Model? Pasti gadis itu cantik sekali." Kata Alya, mulai membayangkan kecantikan model kelas dunia.

Daviel mengangguk, "Oh ya Alya… aku punya sesuatu untukmu."

Daviel mengeluarkan sebuah gelang emas dengan batu berlian berkilauan dengan brand perhiasan terkenal. "Ini untukmu, sebagai hadiah kau artis yang professional." Kata Daviel pada Alya, wajah Daviel terlihat bagai harapan akan cinta.

"Aku pakai-kan yah…" C.E.O itu memakaikan gelang yang mahal itu ke pergelangan tangan Alya, terlihat pas, dan elegan serta cantik serasi dengan kulit Alya yang mulus.

C.E.O itu berusaha agar Alya pun mau jadi pacarnya. Dia mencintai Alya, tapi belum berani menyatakan cinta yang begitu dalam pada Alya. Daviel pun khawatir, jika Alya suatu saat menikah dengan pria lain!

Alya berkata gugup, "Mr. Carter… itu gelang yang sangat mahal!" kata Alya sedikit kaget.

"Iya, Alya aku hanya ingin mengatakan… bahwa kau pantas menerima hadiah ini." kata Daviel, sorot mata Daviel santun tapi memancarkan harapan cinta Alya. Alya belum sadar hal itu.

Seseorang memantau Alya dan Daviel dari jarak jauh. Mr. Kennet Wright, penuh kecemburuan. Kedua mata Kennet terlihat marah, "Alyara! Kau harus menjadi milikku!" kata Kennet dalam hati. Ingin sekali dia menghajar Daviel, C.E.O tampan itu, tapi rasanya itu mustahil!

...…..

Donasi ke author yah seikhlasnya

DANA: 085218926699