Chereads / CEO VS MAFIA : Love & Trap / Chapter 18 - Kasus, Fitnah, Dan Jebakan

Chapter 18 - Kasus, Fitnah, Dan Jebakan

Di rumah jam Sembilan pagi. Alya sedang menonton Televisi. Di ruang tengah. Pagi-pagi Alya sedang santai, tidak ada job iklan di hari minggu. Gadis itu sedang duduk di sofa sambil makan cemilan kesukaan nya. Alya sedang istirahat di hari minggu, karena seminggu kemarin dia sibuk shooting.

'Kriiing' telepon rumah berdering. Alya beranjak mengangkat telepon. "Halo?" kata Alya di telepon, terdengar juga suara di telepon.

"Halo? Bisa bicara dengan nona Alyara?"

"Saya sendiri… ada apa?" tanya Alya bingung.

"Saya dari kantor kepolisian, nona Alyara anda terkena kasus prostitusi online." Kata suara di telepon.

Alya melotot kaget. Tak percaya dengan apa yang baru saja di dengar nya. "Prostitusi online?" kata Alya dengan nada gemetar.

"Nona Alyara, kita dari kantor kepolisian akan segera datang ke rumah anda, selamat pagi nona." Kata polisi itu. Telepon di tutup.

Alya panik. Musibah apa lagi yang terjadi? Alya bingung dan mulai menangis. Mungkinkah ini jebakan Kennet selanjutnya? Alya tak tahu harus bagaimana?

Alya melihat berita di internet tentang dirinya. Gadis itu pun kaget, melihat berita tentang dirinya, dia dikabarkan terlibat kasus memalukan yaitu prostitusi online. Foto-foto diri Alya di sebar sedang berada di tempat-tempat tak bermoral. Lalu terdapat berita segala macam yang seronok tentang Alya. Gadis itu tahu ini adalah tindakan bejat Kennet! Dan sekarang Alya merasa terjebak dalam perangkap nya Kennet yang kesekian kalinya! Alya pun tak sanggup menahan sedih dan takut. Alya ingin mengadu pada mom yang sedang memasak strawberry cheese cake kesukaan Alya.

"Mom…" kata Alya dengan suara gemetar. Alya masuk ke dapur dengan wajah pucat.

"Ada apa sayang?" tanya mom sambil memasak.

"Mom… tadi ada telepon dari polisi… katanya aku kena kasus prostitusi online!" kata Alya ketakutan.

Mom terdiam kaget. Nafasnya tak beraturan. Wajah mom pucat memandang Alya yang terlihat ketakutan dan sedih.

"Kasus prostitusi online???" mom berkata dengan wajah merah dan mata terbelalak.

"Iya mom, aku pun kaget, banyak di internet berita dan foto-foto seronok tentang diriku… dan aku terkena kasus prostitusi online!" kata Alya dengan suasana kalut.

Mom segera datang mendekati Alya, "Siapa yang tega memfitnahmu seperti itu?" kata mom sambil memeluk Alya.

"Mom… itu…" gadis itu ingin sekali memberi tahu mom tentang Kennet tapi gadis itu tidak berani.

"Siapa? Alya! Siapa??? Mengapa ada orang begitu jahat???" mom teriak sambil menangis.

Alya tak berani melaporkan pada mom tentang Kennet. Bahkan seluruh tingkah laku bejat Kennet. Tapi gadis itu tidak berani. Alya mempertimbangkan, apakah dia harus memberi tahu mom tentang Kennet atau tidak. Haruskah dia memberitahu mom jebakan-jebakan yang pernah Kennet lakukan untuk menjebak dirinya?

"Alya!... pertama kamu hamil! Sekarang kasus memalukan! Apa yang terjadi dalam hidupmu, membuat hati mom hancur!" kata mom sambil mengguncang tubuh Alya. Mereka berdua menangis. Alya mengurungkan niatnya dari memberitahu mom tentang Kennet. Mom tak tahu apapun tentang kehidupan Alya di dunia entertainment. Kalo seandainya mom tahu? Mungkinkah kejadian kelam akan terulang?

Alya tak berani cerita. Gadis itu bungkam. Dia hanya cerita pada Dania gadis imut yang menjadi sahabatnya.

Tiba-tiba…

Pintu di ketuk. Mom beranjak membukakan pintu. Dia kaget ketika pintu di buka. Tiga orang polisi berada di depan pintu. Pagar tidak di gembok. Dan di luar pagar, banyak wartawan media-media terkenal. Mom menduga ada yang tidak beres, dia tahu sesuatu buruk terjadi!

"Siapa kalian???" tanya mom pada tiga orang polisi dengan nada marah.

"Kita dari kepolisian di mana nona Alyara?" tanya seorang polisi.

"Apa yang akan kalian lakukan pada anak-ku?" bentak mom geram.

"Kita akan menangkap anak-mu! Dia kena kasus prostitusi online!" jawab polisi itu tegas.

"Kurangajar kalian!!!" bentak mom pada polisi itu.

"Dimana anak-mu? Alyara?" tanya polisi itu tegas.

Mom terdiam dengan perasaan sangat marah. Ketiga polisi itu memasuki rumah dengan paksa. Untuk menangkap Alya. Para wartawan memfoto-foto keadaan dengan ganas. Mereka tak henti meliput kejadian itu, untuk dijadikan bahan berita, para polisi menangkap dan memborgol Alya sebagai tahanan untuk di interogasi lebih lanjut.

Dari kejauhan…

Vino dan Shane meneropong dari jauh. "Berhasil!" kata kedua pria nakal itu. "Sekarang, kita lapor pada Mr. Wright! Kata Vino kemudian menelepon Kennet.

"Halo, Mr. Wright? Para polisi sudah menangkap Alya! Kita berhasil!" lapor Vino pada Kennet.

"Kantor polisi? Aku akan segera menyusul Alya pura-pura menolongnya… dia akan segera terjebak dalam perangkapku!" kata Kennet mantap dengan rasa puas rencana nya berhasil. "Okay Vino, alamat kantor polisi nya sesuai yang kau laporkan tentang Alya!"

Telepon di tutup. Kennet bergegas menuju kantor polisi untuk 'menolong' Alya!

*****

Di kantor polisi seorang polisi sedang mengintrogasi Alya. Gadis itu pun ketakutan berasa ada fitnah terselubung yang akan menghancurkan dirinya dan karirnya. Alya pun di introgasi oleh seorang polisi. Gadis itu berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jujur. Alya berusaha meyakinkan polisi itu, bahwa itu adalah fitnah.

"Kau bilang? Kau tidak pernah ke club?" tanya polisi itu. Sambil menunjukan foto-foto seronok Alya di meja.

"Saya tidak pernah ke tempat seperti itu, saya hanya bekerja sebagai artis dan hanya shooting di lokasi shooting, aku bersumpah aku tidak pernah terlibat dalam kasus prostitusi online." Jawab Alya sejujur nya.

"Alyara, ini foto-foto yang beredar, dan menurut kesaksian beberapa orang." Kata polisi itu sambil menunjukan foto-foto tak bermoral itu.

"Pak… itu adalah fitnah!" kata Alya menangis dengan kedua mata meneteskan airmata.

"Alya… kamu bahkan pernah kena kasus kamu hamil beberapa bulan lalu… ok-lah kamu boleh sewa pengacara ketika kamu sidang!" jawab polisi itu tak percaya dengan Alya.

"Sidang???" Alya tercengang.

"Yah sidang!" jawab polisi itu tegas.

"Saya tidak melakukan apapun yang melanggar hukum…" kata Alya panik berusaha meyakinkan.

"Alya! Kita mempunyai beberapa saksi dan bukti! Kau tidak bisa mengelak, kecuali kalo kamu menang di sidang maka kamu aman!" jawab polisi itu tegas.

Alya terdiam. Dia tahu bahwa dia tak mungkin menang di sidang jika melawan Kennet di persidangan, gadis itu menangis.

Tiba-tiba…

'tok tok'

Seorang polisi memasuki ruangan. Dia memanggil Alya, "Nona Alyara ada seseorang yang ingin bertemu denganmu."

Alya pun bergegas keluar ruangan. Gadis itu pun melihat siapa yang datang untuk bertemu.

"Halo, Alyara."

"Mr. Kennet Wright???" Alya terperanjat kaget. Lagi-lagi Kennet muncul untuk mengganggunya menurut dugaan Alya mafia itu senang mengganggu Alya.

"Kau terkena kasus?" Kennet berkata dengan wajah bingung. hanya bingung, tidak mengejek, tidak iseng bahkan tidak arogan.

Alya terdiam dengan wajah merah, dia mengangguk.

"Itu adalah fitnah!" kata Alya se-serius mungkin.

Kennet memandang Alya dengan pandangan kasihan. Dia memang berhasil menjebak Alya saat ini, tapi hati Kennet tak tega melihat Alya yang terlihat ketakutan dan sangat malu. Kennet pun memandang wajah Alya yang menurutnya sangat cantik itu dengan pandangan prihatin.

"Baiklah, kalau begitu, aku bereskan keadaan ini." jawab Kennet, dia terlihat santun.

Alya bengong. Dia tak pernah melihat Kennet begitu baik, apalagi santun. Pria itu sangat membela Alya, terutama di saat genting seperti sekarang.

"Bagaimana caranya Mr. Wright?" tanya Alya polos.

Mafia itu hanya tersenyum. Senyuman tulus yang manis.

Kennet berbicara pada pak polisi dengan nada santun tapi cerdas dan berwibawa. Dia pintar berdiplomasi, dan mengatur situasi, Kennet bagaikan berbakat untuk menjadi politisi sekalipun dia sangat berkelas dan berkarisma.

"Pak polisi… Alyara tidak pernah terlibat kasus apapun yang melanggar hukum. Aku jamin." Kata Kennet pada seorang polisi, ternyata orang itu adalah kepala polisi.

"Mr. Wright, Alyara memang terkena kasus prostitusi online, banyak bukti dan saksi yang membuktikan bahwa dia terlibat dalam kasus prostitusi online!" jawab polisi itu tegas.

"Pak polisi, saya jamin Alyara adalah artis professional. Dia terikat kontrak dengan saya." Kata Kennet masih membela Alya.

Kennet memberikan sebuah map berisi kontrak yang sudah di tanda tangani oleh Alya, polisi itu membaca kontrak itu. Kemudian…

"Mr. Wright ternyata Alya memang terikat kontrak dengan anda…" polisi itu pun agak bengong.

"Benar, dan Alyara tidak pernah terkena kasus prostitusi online. Itu adalah fitnah." Kata Kennet mantap, penuh keyakinan.

"Tapi bukti dan saksi begitu kuat tuduhan nya terhadap nona Alyara, nona Alyara pun pernah hamil tanpa memiliki pacar." Kata polisi itu. Kalimat polisi itu membuat Kennet muak, entah kenapa Kennet tak suka Alya di rendahkan seperti itu.

"Kau tahu? Alyara adalah calon istriku!" Kennet berkata tegas dengan sorot mata agak tajam. Polisi itu segan dengan Kennet, nama Kennet memang terkenal di kalangan polisi internasional.

Pak polisi terdiam bengong. Alya pun tak sanggup berkata-kata. Kennet terlihat sangat membela Alya saat ini.

"Dan ketika Alyara hamil… itu adalah anak-ku!" kata Kennet mantap dengan nada sangat serius, dia menatap polisi itu tegas. Dan tatapan memerintah, polisi itu tahu apa maksud 'mafia' itu.

Kennet menulis dua buah cek. Dengan nominal rupiah yang luar biasa mahal. Kennet memberikan cek-cek itu ke kedua orang polisi. Satu orang polisinya adalah kepala polisi.

"Jangan ungkit kasus tentang Alyara lagi! Dia akan segera menikah denganku!" kata Kennet tegas dan tentu saja mantap.

Kedua polisi itu mengangguk nurut, "Baik Mr. Wright, selamat siang." Jawab pak polisi itu. Tahu siapa diri Kennet yang sebenarnya. Orang sangat kaya yang berpengaruh di eropa khususnya di prancis.

Segera…

Kennet menggandeng Alya keluar kantor polisi. Di depan kantor polisi, Kennet dan Alya tak meladeni para wartawan. Mereka berdua memasuki mobil Audi milik Kennet, mafia itu berusaha menenangkan Alya! "Ayolah Alyara… yang tenang…" Kennet berusaha menghiburnya, kemudian dia menyetir mobil Audi itu pergi dari kantor polisi!

*****

Di mobil. Kennet sedang menyetir mobil. Di sampingnya, Alya sedang duduk. Tubuh Alya dingin bagaikan es. Gadis itu diam saja ketakutan dan trauma dengan kasus itu. Dia pun terlihat mulai tenang seiring beberapa menit kemudian.

"Alyara? Bagaimana perasaan mu? Sudah tenang?" Kennet bertanya sambil menyetir.

Mafia itu santun, terlihat perhatian, dan berwajah manis ketika memandang Alya. Tak arogan atau sinis seperti biasanya.

"Mr. Wright terimakasih telah menyelamatkanku." Jawab Alya dengan suara pelan tapi terdengar jelas.

"Yah, Alya sama-sama," jawab Kennet kalem. Mafia itu terlihat lembut.

Biasanya Kennet terlihat kejam, arogan dan penuh kelicikan. Sekarang, Kennet terlihat santun dan berkarisma. Mungkinkah dia mencintai Alya?

"Oh ya… Alyara," Kennet berkata-kata lagi. Lalu Alya menengok menatap wajah Kennet, 'sangat tampan, sangat tegas, namun santun-berkarisma ternyata Mr. Wright baik juga yah.' Batin Alya.

"Kasusmu sudah di tutup, aku pastikan itu!" kata Kennet dengan nada memastikan. "Tapi untuk menghilangkan kecurigaan publik … kau harus mengikuti caraku!" Kennet berkata sambil menengok kepada Alya.

"Bagaimana caranya Mr. Wright?" tanya Alya polos.

Kennet tersenyum iseng, "Kau harus menikah denganku!" dia berkata dengan tegas-tapi menggoda.

Alya mendengar kalimat yang diucapkan Kennet dengan mata 'terbelalak'.

...…..

Readers silahkan berdonasi ke author.

DANA: 085218926699