ZARA. Toko pakaian yang sangat terkenal di indonesia. Tak hanya terkenal, ZARA termasuk pakaian branded-kekinian yang memiliki banyak pembeli di seluruh indonesia. Harga pakaian ZARA pun termasuk bergengsi di kalangan warga negara indonesia.
Alya pun sedang belanja bersama Kennet, tuangan nya di toko pakaian bergengsi tersebut, di salah satu mall mewah di jakarta. Kennet sebagai salah satu pengusaha terkaya di eropa pun siap memanjakan Alya dengan berbagai fasilitas. Mafia itu sanggup memanjakan gadis itu dengan kekayaan nya, hingga private jet mahal pun dia sanggup!
"Bagus kan?" Alya mengenakan jaket merah-maroon di hadapan Kennet tunangan nya. Membuat mafia itu tersenyum melihat Alya yang cantik.
"Sangat pas dengan gaya mu Alya!" Kennet tersenyum senang sambil memandang Alya yang sedang sibuk memilih-milih pakaian.
"Mr. Wright, akum au beli jaket merah, celana jeans hitam, dan cardigan cokelat itu!" kata Alya mengambil pakaian-pakaian branded itu.
"Kau boleh membeli yang mana pun kau mau, Alyara sayang." Kennet berkata sambil merayunya. Mereka sudah bertunangan dan akan segera menikah. Kennet siap menggesek credit card gold nya. Mafia itu memang pengusaha yang sangat sukses di eropa.
"Aw… Mr. Wright… makasih yah aku mau belanja ZARA yang banyak boleh yah?" Alya berkata manja pada Kennet, tentu saja tuangannya tersenyum manis.
"Boleh dong sayang…" kata Kennet mesra dia pun bangga bisa mendapatkan cinta Alya!
Kennet ikutan memilih pakaian. Biasanya mafia itu kalau belanja pakaian-pakaian super-mahal kelas dunia seperti CHANEL, PRADA, dan lain-lain, tapi sekarang dia sedang belanja ZARA bersama Alya.
"Mr. Wright? Anda mau kan pakai baju ini?" Alya memberikan Kennet jaket berwarna cokelat muda yang keren.
"Kurasa… bagus juga…" jawab Kennet santai.
"Mr. Wright, anda bisa masuk ke ruang ganti pakaian di sana…" Alya menunjuk sebuah ruangan tempat ganti pakaian di ZARA.
Kennet mengangguk nurut, "Ok sayangku!" kata mafia itu kalem. Dia segera masuk ke ruangan itu. Kennet mulai melepaskan pakaian nya, di ruangan yang terdapat kaca tersebut.
Tiba-tiba…
Seseorang sengaja memasuki ruangan dengan sembrono. Pura-pura tak mengetuk pintu ruangan. Wanita indo itu pun sengaja memanfaatkan 'keadaan ceroboh' itu untuk membuat adegan 'tikung-nya'. Kennet sedang tak memakai baju, dia kaget ada yang masuk.
"Eh… Mr. Wright???" Hilkia berkata pura-pura kaget.
Mafia itu tercengang kaget dia segera menutup tubuhnya dengan jaket cokelat itu.
"Hilkia???" Kennet kaget dan bingung. "Mengapa kau tak mengetuk pintu???"
"Mr. Wright… aku baru saja tiba di ruangan ini… dan ternyata ada anda… di dalam…" kata Hilkia pura-pura bingung. dia memakai pakaian sexy, mencoba menggoda Kennet.
"Hilkia… keluar… keluar ruangan… sekarang Hilkia…" Kennet pun berkata sambil menutup tubuhnya yang shirtless tersebut.
Hilkia terdiam. Masih tidak mau keluar. Dia merasa Kennet tidak merespon. Gadis itu tak mau keluar, Kennet pun kebingungan!
Tiba-tiba…
Pintu terketuk. Kennet segera membukakan pintu. Dia melihat Alya yang bengong-tercengang dengan kedua mata terbelalak!
"Mr. Wright??? Dan Hilkia???" kata Alya kaget, wajah Alya merah, airmata mulai menetes dari kedua mata biru nya.
Alya nangis terisak. Kennet pun panik, dia berusaha sebisa mungkin menenangkan Alya, Kennet bahkan mencuekin Hilkia yang terlihat sexy dan menggoda! Hilkia memasang wajah pura-pura bingung, melihat hati Alya yang hancur akibat ulahnya.
Alya membalikan tubuhnya, dia segera pergi sendiri tak sanggup memandang Kennet.
"Alyara… tunggu…" kata Kennet dengan suara yang terdengar sedih dan merasa bersalah.
Alya nangis terisak, "Apalagi yang mau kau katakan? Mr. Wright? Kau jelas-jelasan di dalam ruangan dengan Hilkia!!!" kata Alya menahan sedih yang luar biasa.
"Alyara… aku dan Hilkia tak melakukan apapun!" kata Kennet dengan wajah sangat jujur.
Alya tak percaya. "Apa??? Tidak melakukan apapun??? Kau dan Hilkia di ruang yang sama dan kau melepaskan pakaian!!!" bentak Alya marah. Alya nangis, wajahnya merah dan pucat.
Dengan hati yang pecah, Alya pergi meninggalkan Kennet dan Hilkia di toko pakaian ZARA. Dia pulang sendiri, tak mau di antar Kennet. Gadis itu pun menangis, hingga sampai di rumah nya, ini pertama kali Alya merasakan 'hancurnya hati' sebagai seorang gadis!
...…..
Readers donasi yah buat author agar author semangat nulis cerita.
DANA: 085218926699