Alya di rumah. Dikamarnya, bersama Dania sang gadis imut. Alya sangat sedih, dia tak berhenti menangis semenjak kemarin. Dania pun ikutan.
"Aku tak percaya… Mr. Wright melakukan 'itu' bersama musuhku, Hilkia!" keluh Alya sambil menangis sesunggukan. Dania hanya mengelus-elus tangan Alya berusaha menenangkan sahabatnya yang sedang sedih.
"Alya… mungkin itu hanya salah paham… kamu udah bicarakan hal itu dengan Mr. Wright?" kata Dania lembut berusaha menenangkan Alya.
"Apa yang harus dibicarakan Dania??? Sudah jelas Mr. Wright dan Hilkia di ruang ganti pakaian… dan Mr. Wright tidak memakai baju di sana!" Alya berkata sedikit keras dengan tangisan semakin menjadi.
Dania terdiam. Dia tahu siapa Kennet. Mafia playboy yang sering menjebak Alya. Gadis imut itu tak bisa berkata-kata. Tingkah-laku Kennet memang jahat, gadis imut itu paham betul. Dania ingin membela Alya, sahabat yang sedang sedih itu.
"Jangan khawatir Alya, suatu saat kau akan menemukan cinta sejatimu. Kurasa Mr. Wright bukan orang yang tepat untukmu." Dania berkata lembut yang serius. Dia berharap melihat Alya sedikit lega.
Tiba-tiba…
'tok tok'
Pintu kamar terketuk, Alya bergegas membukakan pintu. Terlihat, di depan pintu, Kennet dengan wajah lesu mengucapkan salam.
"Alyara… boleh aku masuk?" sapa mafia itu santun. Wajah Kennet bagai wajah orang patah hati.
"Apalagi yang mau kau jelaskan?" Alya berkata marah.
"Alyara… aku tidak melakukan apapun bersama Hilkia!" Kennet berkata serius dengan wajah sedih penuh harap.
"Mr. Wright… aku tidak bodoh! Mengapa kau selingkuh dariku???" bentak Alya marah.
"Alyara… itu sebuah kebetulan…" mafia itu berkata belum selesai.
"Aku mau kita putus!" Alya berkata dengan suara keras. Kennet terdiam, kedua mata Kennet berair. Hatinya sedih, 'mana mungkin Alyara berkata demikian?' batin Kennet dengan meneteskan beberapa tetes airmata.
Alya mengembalikan cincin tunangannya. Alya menutup pintu dihadapan Kennet. Mafia itu di luar, dengan hati pecah, Kennet pun meninggalkan rumah Alya.
*****
Fashion show. Sabrina Calitter, sedang dirias di belakang panggung. Sabrina adalah model di indonesia yang sangat terkenal. Di belakang panggung, Sabrina sedang menunggu giliran untuk tampil di Jakarta Fashion.
Seorang gadis imut, dengan kacamata tebal datang pada Sabrina. Menyapa secara sopan, model indo itu pun menengok ke gadis imut yang pendek tersebut.
"Kamu? Sabrina kan?" tanya Dania pada model itu.
"Iya. Ada apa ya?" Sabrina berkata dengan Bahasa indonesia yang lancar.
"Dengarkan…" kata Dania dengan wajah serius, "Aku tahu kita punya dendam yang sama dengan Mr. Kennet Wright!" kata Dania dengan wajah serius tapi ramah.
Sabrina menaikan sebelah alisnya karena bingung. "Maksudku? Mr. Kennet Wright mantan pacarku?" kata Sabrina memastikan.
"Yah! Dan kita menginginkan hal yang sama… aku mau kita bekerjasama untuk 'menghancurkan hati Mr. Kennet Wright!' bagaimana?" kata Dania dengan wajah se-serius mungkin.
Sabrina memang dendam pada Kennet, menurut model itu, Kennet memang berkelakuan playboy terutama pada wanita cantik!
Model itu tersenyum jahat kemudian mengangguk. Dia ingat siapa Dania, sewaktu di café, walaupun dia baru kenal Dania sekarang, Dania dan Sabrina ingin balas dendam dengan Kennet! Rencana pembalasan segera di susun!
"Apapun akan aku lakukan!" jawab Sabrina pada Dania. "Oh ya aku bahkan belum tahu namamu."
"Dania. Namaku Dania!" jawab Dania penuh semangat, semangat untuk membela sahabatnya Alya. "Keinginan kita adalah balas dendam pada Mr. Wright! Segera… kita hancurkan hati nya dengan rencana kita!" kata Dania dengan semangat luar biasa.
Model itu mengangguk setuju, "Apa rencana kita?"
Dania tersenyum sinis, "Aku punya rencana!" dengan otak secerdas Dania, gadis itu punya rencana brilian untuk membela Alya!
...…..
Donasi ke author yah readers seikhlasnya agar author semangat nulis.
DANA: 085218926699