Chereads / CEO VS MAFIA : Love & Trap / Chapter 21 - Lamaran Romantis

Chapter 21 - Lamaran Romantis

Kennet mempersiapkan sebuah lamaran untuk Alya. Mafia itu sangat terobsesi pada Alya tapi hatinya, dia mencintai Alya. Selama bertahun-tahun Kennet selalu menginginkan sosok Alya, yang sangat cantik, elegan dan lugu. Mafia itu pun mempersiapkan lamaran romantis untuk Alya. Cara seperti apa yang di sukai oleh Alya!

Kennet ada akal, segera dia persiapkan hal romantis itu, hati nya gembira dia mendapatkan Alya.

Di rumah, Alya sedang menonton televisi sambil memakan cemilan kesukaannya. HP Alya bunyi, Kennet menelepon nya, Alya pun mengangkat telepon nya tanpa rasa takut, bahkan Alya nyaman bersama Kennet dan sudah tak trauma lagi.

"Halo Alyara?" Kennet menyapa di telepon, suara nya manis dan merayu.

"Halo, Mr. Wright?" kata Alya polos tapi tidak takut lagi.

"Alyara sayang, kalau kau sedang tidak sibuk, boleh aku jemput sekarang?" kata Kennet terdengar mesra.

"Boleh saja, Mr. Wright mau kemana?" tanya Alya polos.

"Aku segera kerumahmu, sepuluh menit lagi sampai." Kata mafia itu santun. "Ok Alya." Telepon di tutup.

Alya segera bersiap-siap, hendak di jemput oleh calon suami nya. Gadis itu gembira, kali ini dia tak takut lagi dengan sosok mafia itu. Kennet penuh perhatian dan terlihat cinta pada Alya, gadis itu nyaman dan tentu saja merasa aman bersama Kennet.

10 menit kemudian…

'tok tok tok' Alya membukakan pintu, terlihat Kennet sedang berdiri di depan pintu. Mafia itu tersenyum manis, dan memegang setangkai mawar merah yang harum dan cantik.

"Selamat sore Alyara." Sapa Kennet santun terdengar kalem.

"Selamat sore, Mr. Wright." Jawab Alya gugup dengan nada polos.

Kennet tersenyum, kemudian memberikan Alya setangkai mawar merah yang harum dan cantik. "Ini bunga mawar untukmu, sayang. Sangat cantik seperti dirimu." Kennet memang pintar merayu wanita.

Alya tersipu malu, dia tersenyum dan kedua pipinya merah merona yang manis.

"Terimakasih Mr. Wright." Alya menerima setangkai mawar merah itu dengan malu-malu.

"Alyara, mau kah kau ikut aku sebentar?" tanya Kennet, pria itu terlihat rapi dan parlente mengenakan tuxedo hitam berdesain keren dan tentu saja mahal.

"Kemana?" Alya bingung.

"Hanya sebentar, aku berjanji." Jawab Kennet santun.

Alya mengangguk. Dia sudah tidak takut dengan Kennet, Alya mengambil jaket merah nya kemudian ikut dengan ajakan Kennet. Mereka berdua bergegas pergi dengan kendaraan mobil Audi milik Kennet, mereka bergegas pergi sesuai ajakan Kennet. Mafia itu mempunyai sisi humoris dan gentleman pada wanita.

Di taman. Kennet menggandeng tangan Alya mesra. Pria itu terlihat amat perhatian. Alya terkejut melihat Kennet begitu romantis.

Tepat di kursi taman mereka berdua duduk. Kennet tak berhenti memandang wajah Alya, bagi Kennet, gadis itu yang selalu dia idam-idamkan. Sekarang Kennet senang mendapatkan cinta Alya hingga ke pernikahan. Alya gugup ketika pandangan mereka beradu, mereka mulai merasakan benih-benih cinta berkilauan di hati mereka.

"Alyara… mau kah kau menikah denganku?" Kennet berkata sambil mengeluarkan cincin berlian yang sangat mahal untuk di pakaikan di jari Alya.

Alya menatap kedua mata indah Kennet, mata hijau muda yang berpancar begitu tulus dan penuh harap.

"Alyara sayang… kumohon… terima lamaran ini…" pinta Kennet dengan nada berharap. Suara nya pun lembut dan halus.

Alya mengangguk, "Iya Mr. Wright aku terima."

Senyum Kennet mengembang, akhirnya dia bisa mendapatkan gadis idamannya. Dia sangat gembira, tak berhenti dia menatap kedua mata Alya yang berwarna biru-terang.

Di balik pohon…

Daviel mengamati momen indah itu. C.E.O itu memandang dua orang yang sedang bertunangan.

'Alya, kau tahu? Kau adalah pilihan hatiku. Aku bersumpah akan memperjuangkan cintamu' batin Daviel dengan amat serius. Kemudian C.E.O itu meneteskan sedikit airmata.

Daviel mengintip dari balik pohon, sambil memegang cincin berlian mahal yang ingin sekali dia pakaikan ke jari Alya, gadis yang menjadi pilihan hatinya. C.E.O itu memandang Alya dengan hati yang pecah, kemudian dia menelepon seseorang. Seorang yang jenius!

*****

"Aku tunangan!" Alya menunjukan cincin berlian yang dia pakai di jari nya kepada sahabat nya, Dania.

"Dengan? Mr. Kennet Wright?" tanya Dania melotot.

Alya tersenyum bangga, terlihat gadis itu sudah tidak takut lagi, dia malah bangga dan senang.

"Kurasa mafia itu pasangan yang cocok untukmu." Kata Dania agak kebingungan.

"Mr. Wright sangat berubah, sekarang dia itu manis, santun, sangat perhatian dan dia pun terlihat sangat mencintaiku!" kata Alya gembira. Kedua mata Alya cerah dan bahagia.

Walaupun Dania mengangguk, gadis itu bingung. mengapa Alya sekarang tidak ketakutan dengan sosok mafia itu. Dania bahkan tidak percaya Kennet bisa membuat Alya nyaman, bahkan mencintainya, kalau mengingat masa lalu nya yang kelam.

"Tapi… kan Mr. Wright pernah bertindak kejam padamu dan keluargamu, bahkan dia pernah menjebakmu berkali-kali!" protes Dania sopan tapi mengingatkan.

Alya mengangguk sedih. Dia pun merasa Kennet sekarang sedang mencoba merayunya, untuk mendapatkan dirinya, Alya bingung sendiri, dia menduga bahwa Kennet sendirilah yang menjebak nya ke kasus prostitusi online. Lalu Kennet yang menolong dirinya, agar reputasi nya tidak hancur, maka menikah adalah keputusan yang tepat.

"Aku tahu, Mr. Wright dulu memang kejam. Tapi sekarang dia berubah. Dia menyelamatkan harga diriku dan karir ku." Jawab Alya dengan wajah mempertimbangkan. "Dia bahkan mengakui, ketika aku hamil, itu adalah anak nya." Jawab Alya menjelaskan.

Dania tercengang. "Anaknya?" tanya Dania dengan mata terbelalak.

"Iya!" Alya mengangguk serius.

"Oh, Ya Alloh…" gadis imut itu tak percaya. Wajah Dania bingung dan melongo.

"Makanya, karena Mr. Wright dan aku mau menikah, tidak akan ada kejadian kelam lagi," kata Alya dengan nada biasa saja. Tak terlihat takut, tak terlihat panik, dia merasa nyaman dengan Kennet.

"Baiklah… baiklah… asalkan kau bahagia… aku dukung!" kata Dania, wajah imutnya tersenyum ikut bahagia melihat Alya senang.

"Aw… thanks Dania…" Alya memeluk Dania.

"Iya, Alyara ku yang cantik!" Dania membalas pelukan Alya.

"Kau tahu Alya, melihatmu bahagia membuatku senang, aku pun lega kau selamat dari kasus memalukan itu!" kata Dania sambil melepas pelukan Alya.

Kedua sahabat itu senyum gembira sambil bertukar pandangan.

...…..

Readers silahkan donasi buat author

DANA: 085218926699