Chereads / CEO VS MAFIA : Love & Trap / Chapter 14 - Laporan dan Rencana

Chapter 14 - Laporan dan Rencana

"Ini file nya boss." Kata seorang intel yang professional.

Dia berkata pada seorang pria yang sangat kaya di ruangan kantor mewah milik pria itu. Wanita eksotis itu tersenyum dengan senyuman bangga. Intel wanita itu menerima bayaran upah yang sangat mahal. Dia kemudian berkata pada boss nya dengan Bahasa Indonesia yang lancar.

"Kurasa… kita akan cukup kuat untuk menolong gadis itu." Kata wanita cerdas itu. "Tapi yang aku tahu, kedua pria nakal itu tidak sendirian." Wanita eksotis itu menjelaskan pada boss nya. "Mereka merencanakan keburukan untuk gadis itu. Kasihan gadis cantik itu… selalu jadi target pria-pria nakal!" wanita itu mengadu pada boss nya.

Bossnya mengangguk penuh pengertian.

"Bereskan urusan itu! Jika ada kendala, lapor saja padaku!" kata boss nya pada intel itu.

"Siap boss! Segera di bereskan!" kata intel wanita itu semangat.

Intel wanita itu pamit dan keluar ruangan mewah itu. Wanita itu segera pergi meninggalkan gedung perkantoran yang paling mewah di jakarta. Dia mengendarai mobil BMW ke sebuah tempat. Tempat yang tidak terlalu jauh, dari pusat kota jakarta.

Mansion. Kennet sedang duduk di sofa kedatangan dua orang tamu. Pria nakal, Vino dan Shane. Mereka bertiga sedang merencanakan untuk menjebak Alya. Terutama Kennet yang sudah habis kesabarannya ingin segera mendapatkan Alya!

"Kita sudah beberapa kali menyabotase Alya dan berhasil Mr. Wright." Kata Vino pada mafia jahat itu. Kennet mengakui bahwa Vino dan Shane cukup pintar. Sekarang hanya bagaimana Kennet mendapatkan gadis incarannya.

"Aku menginginkan Alyara! Kalian boleh menyabotase Alyara, tapi dia milikku! Camkan itu!" Kennet mengancam Vino dan shane, mereka mengangguk patuh. Padahal mereka berdua ingin juga mendapatkan Alya.

"Baik… mister… dia milikmu!" kata Shane menyerah karena takut.

"Aku tahu cara kita menjebak Alya lagi!" kata Vino tiba-tiba.

"Kuharap itu rencana yang bagus!" kata Kennet yang sudah habis kesabarannya. Kennet frustrasi berkali-kali dia menjebak Alya tapi tak pernah berhasil.

Mereka bertiga menyusun rencana lagi, kali ini rencana yang agak membuat rumit pada Alya.

Sinar inframerah dan teknologi penangkap suara berhasil merekam mereka dalam bentuk video-visual, jelas dan cerah. Segera bukti dan saksi berupa teknologi, di simpan dan di data 'dalam file'.

*****

Di kantor. Alya menerima job iklan, dari Daviel. Kali ini iklan minuman. Klien dari produk ini pun seorang ibu-ibu berusia lima puluh tahunan yang baik. dan membayar Alya dengan honor lumayan mahal. Alya tidak usah takut ini jebakan dari Kennet, dia menerima tawaran dengan senang hati. Tak lupa, Alya selalu mengajak Dania kalo dia shooting, kalo Dania sempat tentunya. Nama Alyara pun viral, sekarang Alya menjadi artis terkenal di Indonesia. Alya dapat tawaran berbagai produk iklan. Dia juga dapat tawaran dari PH-PH besar, tawaran sinetron dan film layar lebar pun Alya dapat dengan honor yang mahal sebagai artis pendatang baru tersukses di Indonesia.

Alya, sibuk shooting sana-sini dan dapat bayaran yang tidak sedikit. Alya mulai banyak uang, setiap minggu dia selalu belanja baju-baju dan berbagai pakaian branded di mall-mall, kadang dia mengajak Dania dan mentraktir gadis imut itu pakaian branded.

Walaupun begitu, Alya masih takut dengan sosok Mr. Kennet Wright. Pria itu selalu siap menjebak dirinya di setiap kesempatan! Alya tahu Kennet sangat menginginkan dirinya, hanya itu. Apakah seharusnya Alya menyerahkan dirinya saja pada mafia itu? Alya mulai berpikir, Kennet itu muda, kaya, ganteng bermata hijau yang indah, memiliki segalanya, jika Alya menyerahkan diri nya pada pria itu, Alya tak harus menyesal memiliki pria yang kriteria nya 'idaman' setiap gadis!

Alya tersadar dari lamunan nya. Telepon berdering, Alya tahu siapa itu yang menelepon. Mr. Kennet Wright. "Halo?" kata Alya takut-takut.

"Alyara kamu dimana sayang?"Kennet berlagak merayu. Dan genit.

"Ada apa Mr. Wright?"

"Job berikutnya… fotoshoot! Minggu depan di studio, akan di kabarkan lebih lanjut beserta honor nya." Kata Kennet tegas. Bersikap memerintah.

"Fotoshoot?" Alya mulai pucat dan takut.

Kennet tertawa kecil yang licik. "Kenapa Alyara? Fotoshoot brand produk, kau akan segera menerima honornya, aku berjanji aku akan membayar mahal untuk dirimu sayang!" nada suara Kennet terdengar iseng, tapi tetap saja licik.

Gadis itu terdiam. Berpikir apa maksud Kennet.

"Okay Alyara!" telepon ditutup.

Alya bernafas tersengal karena panik. Dia bingung apakah harus lapor pada mom atau tidak? Ingin dia mengadu pada Daviel tapi dia tak mau merepotkan C.E.O itu! Dia tahu Kennet akan bertindak brutal dan kejadian pahit akan terulang! Alya menangis sendirian. Gadis itu berusaha menutupi kesedihannya pada mom dan semua orang, kecuali Dania sahabat imutnya.

...…..

Donasi ke author seikhlasnya yah readers

DANA: 085218926699