Di rumah Dania. Alya tidak langsung pulang ke rumah. Dia ingin kerumah Dania dan ingin menceritakan hal yang tidak boleh diketahui oleh mom dan Daviel. Alya ingin rahasia ini aman dengan Dania.
Di kamar Dania. Mereka ngobrol dengan suasana kalut. "Alya, mengapa kau merahasiakan ini dari ibumu?" tanya Dania tak percaya.
"Dania… aku akan jelaskan semuanya, tapi tolong jangan beritahu siapapun juga!" kata Alya dengan wajah merah dan keadaan kalut.
"Aku tak mengerti Alya, ini sangat membahayakan hidupmu, mengapa kau menyembunyikan hal ini dari ibumu?" Dania berkata dengan sangat bingung.
"Dania, sebenarnya aku dan mom sudah mengenal Mr. Wright sudah lama."
"Lalu?" kata Dania heboh.
"Semenjak umurku dua belas tahun, aku pernah jadi model majalah remaja di bali, dan pemilik perusahaan majalah itu adalah Mr. Wright." Kata Alya menjelaskan.
Dania menyimak dengan wajah perhatian, "Lalu?"
"Waktu umurku dua belas tahun di bali, majalah remaja itu cukup terkenal di kalangan remaja saat itu."
"Apa yang terjadi?" Dania bertanya karena menduga ada yang tidak beres.
Alya menghela nafas. "Pada awalnya, aku mengira Mr. Wright orang yang baik. tapi ternyata dia psikopat dan hampir seluruh intelijen tahu siapa dia." Kata Alya mulai menangis.
"Maksudmu?... siapa itu Mr. Wright, Alya?" Dania bertanya dengan wajah khawatir.
"Dia salah satu mafia dari eropa. Dia jualan narkoba dan perdagangan manusia, banyak model di bali yang hilang yang ternyata di perdagangkan." Jawab Alya terlihat ketakutan.
Dania pun bengong karena sangat kaget. Tak menyangka Kennet begitu berbahaya.
"Lalu apa yang terjadi, Alya?" tanya Dania mulai ikut ketakutan.
"Mr. Wright terobsesi padaku. Dia menguntit aku ketika aku masih sekolah menengah di bali…" Alya mulai menangis. "Ketika dad tahu, dad sangat marah dan melaporkan Mr. Wright ke polisi internasional untuk menangkapnya!" Alya nangis sesunggukan.
"Apa yang terjadi dengan ayahmu?" Dania melotot dan ngeri bertanya hal itu.
"Mr. Wright terlalu kaya dan kuat… dia memenjarakan dad dengan bukti-bukti palsu…"
"Lalu… apa yang terjadi dengan ayahmu?" Dania bertanya dengan nada ngeri.
"Dad sakit ketika di penjara, lalu ketika di rumah sakit, dad meninggal…" Alya nangis sesunggukan. Dania pun ikut meneteskan airmata.
Mereka berpelukan, sekarang Dania tahu mengapa Alya tak berani mengadu, takut kejadian kelam terulang!
*****
Kedua pria nakal itu pun mendengar pembicaraan Alya dan Dania. Dengan cara hack HP milik Alya, mereka berdua tahu Alya dalam bahaya. Vino dan Shane ingin menyabotase Alya lagi. Sabotase pertama memang berakibat sangat memalukan bagi Alya, sekarang Vino dan Shane ingin tahu lebih jauh mengenai Mr. Kennet Wright. Mereka ingin bergabung dengan Kennet untuk menjebak Alya.
"Kalo kita selidiki lebih lanjut… kurasa Mr. Wright akan menjadi sekutu yang baik untuk kita!" kata Vino.
"Tapi kan Mr. Wright orang yang berbahaya… apa kamu tidak takut?" kata Shane ragu.
"Shane… kalo Mr. Wright orang berbahaya… berarti dia punya uang dan kekuatan!" kata Vino meyakinkan.
"Lalu?" tanya Shane bingung.
"Kita dan Mr. Wright… punya keinginan yang sama yaitu Alya!" kata Vino.
"Kalo gitu, kita cari cara agar Mr. Wright mau bekerja sama dengan kita!" Shane mendukung rencana Vino. Mereka segera menyelidiki siapa itu Mr. Kennet Wright.
...…..
Donasi ke author yah seikhlasnya
DANA: 085218926699