Sebulan setelah shooting iklan sabun, Alya merasa ada yang janggal. Dia mual. Dia pusing, dan lemas, mom menghubungi dokter pribadinya, dokter Senna. Karena khawatir Alya tiba-tiba sakit, Alya sedang tiduran di kamarnya.
'tok tok' pintu kamar terketuk. Mom dan dokter Senna masuk ke kamar Alya. Dokter Senna datang menghampiri Alya, Alya membuka mata. Dengan kepala pusing, Alya melihat dokter Senna tepat di hadapannya.
"Halo, Alya…" sapa dokter perempuan itu, "Ada keluhan apa?" tanya dokternya. Dokter Senna duduk di ranjang Alya.
"Aku mual, lemas, dan pusing…" keluh Alya.
Dokter Senna mulai memeriksa Alya. Dokter Senna sangat teliti dia memang sudah kenal Alya semenjak Alya berumur sebelas tahun. Dokter Senna memeriksa Alya dengan kebingungan. Dia butuh waktu cukup lama, kemudian dia terdiam sejenak. Dokter Senna terlihat bingung.
"Alya, aku harus bicara pada mom sejenak." Kata dokter Senna kemudian keluar kamar.
*****
Sesaat kemudian, mom masuk kamar Alya dengan wajah pucat. Menahan sedih dan marah. Dia menghampiri Alya yang sedang lemas tiduran di ranjang.
"Alya!" kata mom dengan kedua mata meneteskan airmata. "Kamu hamil!" kata mom berusaha menahan kepedihan yang menimpa batinnya.
Alya melotot kaget. Dia bingung, dia terlihat pucat dan kalut. "Apa???... tidak mungkin!!!" protes Alya keras, "Aku bahkan tak memiliki pacar!" Alya berkata setengah teriak.
"Ini!" mom memberikan test pack dari dokter Senna untuk Alya. "Kamu tes urin dengan ini!" kemudian mom membalikan tubuhnya dan menangis keluar kamar Alya.
Alya bergegas ke toilet. Dia tak sabar menunggu. Ketika beberapa waktu, Alya melihat hasil test pack, Alya melotot kaget, 'positif'.
*****
Di rumah Alya, gadis itu menangis memeluk Dania. Dania, gadis seusia Alya yang merupakan sahabat Alya berusaha menenangkan Alya. Mereka berdua menangis, Dania ikutan sedih melihat nasib Alya yang terpuruk. Dania sedih dan ikut terpukul Alya tertimpa nasib yang memalukan!
"Alya… tenang yah semua akan baik-baik saja…" kata Dania sambil mengusap-usap pundaknya Alya. Alya tetap menangis, Alya tak pernah se-malu itu.
"Dania… kau tahukan… aku tidak pernah punya pacar! Kenapa aku tertimpa nasib seburuk ini?" kata Alya sambil nangis sesunggukan.
Dania diam sejenak. Dia tahu siapa Alya, lugu dan baik. bahkan tidak pernah punya pacar seumur hidupnya. Selama dua puluh lima tahun Alya hidup, tidak pernah punya pacar siapapun. Dania berpikir keras, dia menduga ini adalah jebakan. Tapi siapa yang sanggup menjebak Alya secerdas itu?
*****
Vino dan Shane mendengar percakapan Alya dan Dania. Dengan menghack HP Alya. Kedua pria nakal itu pun bersorak senang.
"Akhirnya kita berhasil jebak Alya!" kata Vino dengan nada jahat.
"Alya pasti akan sangat malu!" kata Shane tak kalah jahat.
"Sekarang… kita lakukan satu hal, kita telepon media-media terkenal untuk meliput kejadian itu! Dengan gossip selebriti, Alya pasti jadi viral di berita nasional!" kata Vino dengan rencana jahat yang cerdas.
Vino dan Shane segera menelepon media-media terkenal. Untuk meliput kabar selebriti tentang aib yang menimpa Alya. Kelakuan bejat Vino dan Shane tidak diketahui oleh Alya. Gadis indo itu pun tak menyangka ada sabotase se-kejam itu!
*****
Tiga hari kemudian, setelah kejadian kehamilan Alya, gadis itu hanya bengong dan menangis di kamarnya. Alya bahkan demam karena depresi. Mom pun berusaha menenangkan Alya, dan menyemangati nya, Alya sedang terpuruk. Walaupun begitu, mom tidak tahu Alya punya masalah juga dengan Mr. Kennet Wright. Alya tak berani cerita apapun, dia hanya ingin terbebas dari masalah ini.
Pintu pagar rumah di ketuk. Dengan ketukan yang keras. Mom bergegas keluar rumah. Mom kaget, di luar pagar banyak wartawan-wartawan dari media-media terkenal berkumpul di rumah Alya, mereka berdatangan dan mom menduga bahwa ada yang tidak beres.
Darimana para wartawan itu tahu alamat rumah Alya? Dia memang bintang iklan produk terkenal, tapi Alya masih artis pendatang baru. Mom menduga ada yang sengaja 'menjebak' Alya!
Mom mendekati para wartawan itu. Mom di tanya berbagai macam pertanyaan.
"Kau ibu dari Alyara? Mengapa Alyara bisa hamil?" tanya seorang wartawan perempuan brambut pendek.
"Bagaimana? Siapa ayah dari anaknya?" kata wanita itu lagi. Membuat mom frustrasi. Mom berusaha nahan marah.
"Alyara… itu nama anakmu? Apakah dia memiliki pacar?" tanya seorang wartawan pria.
"Siapakah pacar Alyara? Apakah dia punya pacar sekarang?" tanya seorang wartawan wanita berambut panjang dengan nada mengejek.
"Apakah Alyara ingin menggugurkan kandungan nya? Atau Alyara sudah menikah secara diam-diam?" tanya seorang wartawan pria berkepala botak.
Mom terdiam berusaha menahan marah yang mulai meledak.
"Apakah anakmu Alyara terlibat pergaulan bebas? Mengapa Alyara bisa hamil?" tanya wartawan berambut pendek itu lagi. Membuat hati mom sedih dan marah.
"Alyara sepertinya anak yang baik, mengapa bisa seperti itu?" tanya wartawan berkepala botak.
Mom semakin kesal. Dari tadi mom hanya diam. Sekarang mom buka suara.
"Gosip itu tidak benar," kata mom dengan suara gemetar. "Anak-ku Alyara baik-baik saja." Kata mom kemudian tak memedulikan para wartawan. Dia masuk ke rumah dengan airmata menetes karena amat terpukul dengan kejadian itu. Bagaimana hidup Alya bisa hancur? Mom menduga ada yang sengaja menjebak Alya!
*****
Beberapa hari kemudian, berita kehamilan Alya menjadi viral. Hampir seluruh Indonesia menyaksikan berita itu. Brand ambassador sabun terkenal terkena kasus memalukan. Para netizen pada berkomentar, ada yang kasihan ada juga yang haters
Tanpa di duga…
Pintu rumah Alya diketuk. Mom bergegas membukakan pintu, terlihat sosok Daviel mengucapkan salam.
"Apakah Alya ada di rumah?" tanya Daviel dengan nada perhatian. Dia membawakan sekantung makanan dari restoran The Kanitz dan beberapa bungkus cokelat.
"Anda siapa yah?" tanya mom bingung.
"Saya Daviel Carter temannya Alya."
"Silahkan masuk… aku akan panggil Alya dia ada di kamarnya." Kata mom sambil terkaget, melihat sosok Daviel menurutnya Daviel tipe orang yang ramah, santun, dan baik.
"Terimakasih." Jawab Daviel sambil melangkah masuk ke rumah Alya. Rumah yang rapi tapi sederhana.
Perhatian dengan kondisi Alya, Daviel pun tahu Alya bukan wanita nakal. Pria itu datang ke rumah Alya agar bisa menyelamatkan Alya dari kesulitan itu.
Alya keluar kamar. Kemudian ke ruang tamu untuk bertemu dengan Daviel. Alya begitu pucat, tapi Alya berusaha tampil ceria. Tapi Alya berusaha tenang dan tersenyum.
"Selamat siang Mr. Carter," sapa Alya.
Daviel tersenyum dengan wajah sedih. Dia berusaha tersenyum.
"Selamat siang, Alya… apa kabar?" tanya Daviel penuh perhatian.
"Kabar?... buruk…" jawab Alya pendek.
Daviel mengusap pundak Alya tanda kasihan. "Yang sabar yah Alya, aku tahu kamu tidak bersalah." Daviel memandang wajah Alya yang lesu, "Alya, aku berjanji akan membereskan masalahmu! Aku berjanji akan membelamu dan membantumu keluar dari keterpurukanmu ini!" kata Daviel sambil menatap wajah Alya dengan sangat serius. "Jangan khawatir, Alya aku akan selalu menjagamu!"
Alya mengangguk dengan wajah bengong, "Bagaimana caranya Mr. Carter?" Alya terlihat putus asa.
"Aku akan menyelidiki kasus ini! aku berjanji Alya aku akan membelamu!" kata Daviel meyakinkan.
Gadis itu tersenyum, kagum pada Daviel yang perhatian dan menenangkan Alya dengan caranya yang santun tapi serius.
Mereka berdua saling berpandangan. Daviel dan Alya mulai merasakan cinta yang tumbuh di hati mereka. Merasa damai, dan senang dengan kehadiran diri mereka masing-masing.
"Baiklah, Alya sekarang kamu makan siang dulu. Aku bawakan makanan The Kanitz, dan beberapa bungkus cokelat paling lezat di Jakarta!" kata Daviel berusaha menghibur Alya. Daviel tersenyum manis, wajahnya sangat tampan, dan terlihat dia orang yang bijaksana.
...…..
Donasi buat author se ikhlas nya
DANA : 085218926699