Di sekolah ketika jam istirahat. Kayla datang ke kantin mencari Karen untuk mengabarkan sesuatu. Gadis indo itu tak tahu rencana jahat apa yang Karen rencanakan. Dia segera menghampiri Karen, dan di situ ada Erlita dan Mia.
"Karen…" panggil Kayla.
"Kayla, ada apa?"
"Kalender sekolah nya sudah aku promosikan di sosmed. Ntar alamat nomer pemesanan sesuai yang kamu kasih kan?" kata Kayla.
"Iya, ntar seluruh pemesanan aku yang urus sampai ke pengiriman. Tapi rekening di transfer ke rekening bendahara, dan yang jadi bendahara itu Nadira anggota osis." Jawab Karen dengan ramah dan pura-pura ceria.
"Okay Karen. Tugas aku hanya promosi aja yah di sosmed. Followers ku lumayan lah sekitar 26 ribu followers." Kata Kayla memastikan.
"Wah keren yah, okay Kayla makasih cantik." Jawab Karen pura-pura ramah.
"Ok." Kayla pun pergi meninggalkan kantin. Dia hanya mengabarkan pada Karen.
***
Hari sabtu jam 11 siang. Eldo sudah sampai di rumah Karen. Sepupunya Karen lagi ngobrol-ngobrol santai bareng Karen di ruang tamu. Karen memang akrab dengan sepupunya itu, Eldo memang perhatian dan sayang pada Karen sebagai kaka.
"Karen, emang kamu mau minta bantuan apa?" tanya Eldo penasaran.
"Ini ka aku ceritakan yah."
"Iya kaka dengarkan."
"Di sekolahku ada anak baru. Super cantik, namanya Kayla." Kata Karen memasang wajah pura-pura sedih.
"Lalu?" tanya Eldo penasaran.
"Dia itu orang nya sombong banget ka… mentang-mentang dia cantik-indo blasteran, dia nikung aku. Tadinya kan aku pacaran dengan Ronald. Terus ketika dia pindahan dari bali ke jakarta lebih tepatnya ke sekolahku, dia sering ngejek aku ka." Kata Karen pura-pura sedih dengan nada suara di buat-buat seolah sedih.
"Jahat amat itu cewek!" kata Eldo mulai kesal pada Kayla.
"Iya ka, aku minder dan sedih. Lalu, dia nampar wajah aku di lapangan sekolah di depan semua anggota Cheers! Kata dia 'Pantesan Ronald mutusin kamu, kamu itu penampilan nya kumel-makanya sering-sering perawatan di salon!' kata Kayla gitu ka, lalu aku pulang sekolah dan nangis malem-malem di kamar sendirian ka." Karen memasang wajah sedih, dan pura-pura mau nangis.
"Kurang ajar amat itu si Kayla!" kata ka Eldo marah. Ka Eldo emang laki-laki, dia penasaran secantik apa Kayla, secara pikiran, Eldo tahu apa isi pikiran laki-laki terutama kalau melihat lawan jenis. Maka dia penasaran ingin melihat foto Kayla.
Karen mengangguk sedih. " ku mau balas dendam ka." Adu Karen.
"Apapun balas dendam nya kaka bantu!" kata Eldo mantap.
"Ini ka, foto Kayla." Kata Karen sambil memperlihatkan kalender sekolah. Dia memperlihatkan pada Eldo secantik apa gadis bule itu.
Ketika Eldo melihat foto Kayla, Eldo terbelalak kaget. Dia mengakui bahwa kecantikan Kayla di atas standard, bahkan untuk ukuran cewek-bule pun Kayla termasuk di atas rata-rata. Dia tidak mau komen Kayla cantik banget takut adik sepupunya, Karen merasa tersinggung.
"Ini yang namanya Kayla." Kata Eldo. Tapi Karen nyadar Eldo kagum dengan kecantikan fisik Kayla, Karen memperhatikan gerak-gerik Eldo ketika pertama kali menatap foto Kayla.
"Cantik-kan?" kata Karen sedih atau pura-pura sedih.
"Kamu mau balas dendam apa? Kaka bantu." Kata Eldo semangat.
" Aku mau kaka edit foto dia jadi foto telanjang-lalu kaka sebar di situs porno! Ntar di sekolah aku, Mia, Erlita yang nyebarin kabar itu! Biar tau rasa itu Kayla! Bahwa dia ga boleh seenaknya menindas orang lain!" kata Karen, dengan wajah marah tapi sok-sok-an bijak.
Eldo mengangguk setuju.
"Beres! Siapkan saja foto Kayla beberapa! Ntar kaka edit, lalu ntar kaka aja yang sebar ke situs porno yang terkenal. Ini pekerjaan gampang!" kata Eldo mendukung Karen.
"Siap ka! Aku punya foto-foto Kayla yang masih belum di cetak. Aku tau kaka bisa ngedit itu! Ohya sama tulis namanya jelas-jelas di situs porno yaitu 'Kayla Elyata' boleh kan ka?"
"Beres!" jawab Eldo semangat. Dia membela Karen sepupunya yang dia anggap Karen anak polos yang lugu.
"Biaya nya ntar ku transfer ke rekening kaka yah, sekitar Rp. 3 juta. Okay ka?"
"Iya Karen, itu mah gampang! Ok kaka kerjakan secepatnya! biar ga ada ampun Kayla itu, berani-berani nya dia nindas kamu!" kata Eldo dengan nada kesal.
"Makasih yah ka Eldo!" Karen tersenyum manis pada kaka sepupunya. Seolah Karen anak lugu.
"Sama-sama Karen sayang."
Rencana kejam pun akan di mulai!
...…