Chereads / Kayla The Beautiful Model / Chapter 19 - Penyelidikan

Chapter 19 - Penyelidikan

"Kamu kena kasus foto-di situs porno?" kata mom di rumah. Menjelang magrib, bersama papa nya Kayla juga. Mereka berdua tercengang kaget. "Bagaimana bisa? Kayla?" tanya mom bingung dan ketakutan.

"Aku juga bingung mom. Aku punya musuh hanya Erlita, dia nampar aku di mall, tapi dia cemburu karena ngira aku ngerebut cowoknya yang bernama Armand." Kayla ngadu pada mom dan papah.

"Kamu di tampar???" kata mom kesal dan emosi. "Siapa yang berani begitu ke kamu?" kata mom terlihat marah.

"Mom… dengarkan aku… bukan itu permasalahan yang aku mau bicarakan…" kata Kayla serius.

"Kayla! Sebaiknya kamu cerita ke mom dan papah segera!"

"Jadi waktu itu ada temen aku, namanya Karen dia menawarkan aku jadi model kalender sekolah, yang rencana nya mau di jual beberapa ratus eksemplar, kan lumayan untuk uang kas sekolah." Kata Kayla.

"Lalu?" kata mom dan Mr. Jansen bersamaan.

"Lalu, aku fotoshoot bersama Armand yang jadi fotografer di Mall of Jakarta, di tempat taman kolam renang karena pemandangan nya bagus banget. Lalu di situ, aku ketemu, Karen, Erlita, dan Mia. Tiba-tiba Erlita marah besar ke Armand, mereka cek-cok, lalu Erlita kira aku nikung dia menjadi selingkuhan nya Armand! Padahal engga mom… aku ga pernah nikung siapapun!" kata Kayla mulai menangis.

"Lalu… suatu saat aku nerima surat-kaleng. Ini. udah aku foto copy enam kali, kata Armand yang asli jangan sampai hilang atau basah. Maka mom dan papah baca ada dulu ini foto copy-an nya." Kayla memberikan foto copy surat-kaleng itu.

Kertas itu berbunyi:

Dear, Kayla

Kalo elo berani ngadu apapun ke Ronald, pasti lo kita habisin! Jangan mentang-mentang lo paling cantik di sekolah lo bersikap manja pada Ronald!

Paham?

Mom dan papahnya membaca dengan mata terbelalak. Mereka tahu pasti orang super-dengki pada Kayla yang nulis itu.

"Kurang ajar amat yang nulis surat ini! Mau papah hajar, rasanya!" kata Mr. Jansen marah.

"Iya pah, lalu aku lapor pada Armand. Dia menjelaskan, bahwa secara logika bukan Erlita yang nulis surat ini. Karena Erlita itu pacarnya Armand, bukan pacarnya Ronald. Lalu kata Armand, bisa di cek 'bentuk-gaya' tulisan nya oleh guru-guru di sekolah. Mereka biasanya ngecek tulis tangan murid agar para murid tidak bisa nyewa joki untuk kerjain tugas. Lalu kata Armand, kita harus lapor polisi. Segera, surat-kaleng yang aslinya aku simpan. Kata Armand itu satu-satu nya bukti yang bisa membuat aku terbebas dari kasus-memalukan itu. Kata Armand jangan sampai surat-kaleng yang asli lecek, ilang, atau basah. Untuk di cek sidik jari nya di kantor polisi, sidik jari siapa saja di kertas itu!" Kayla menjelaskan panjang lebar. Mom dan Mr. Jansen tercengang mendengarkan penjelasan Kayla, gadis itu seperti detektif SMA. Padahal semua penjelasan Kayla adalah hasil pemikiran Armand yang super-pinter.

"Hebat amat temanmu Armand! Dia berpikir seperti detektif!" kata Mr. Jansen kagum.

"Iya pah, kata Armand besok dia mau lapor ke paman nya, paman nya kepala polisi di kantor kepolisian." Kata Kayla menjelaskan.

"Baiklah, kalau begitu, mom akan lapor ke guru BK dan wali kelas kamu. Besok mom dan kamu datang ke sekolah yah. Kita harus bergegas Kayla!" kata mom mendukung Kayla.

Tiba-tiba…

Smartphone Kayla berdering. Armand menelepon nya. Kayla mengangkat telepon itu.

"Halo, Armand, gimana ada kabar?" tanya Kayla serius.

"Kayla, pamanku om Hendra mau datang kerumah kamu. Kamu kapan sempet? Sudah lapor pada mom dan papahmu?" kata Armand dengan nada serius.

"Aku udah lapor. Kedua orang tuaku sangat khawatir. Besok rencana nya mom dan aku mau ke bu Erina, guru BK dan mau lapor ke wali kelas ibu Resta. Kita mau berembug, mencari siapa sumber permasalahanku!" lapor Kayla pada Armand serius tapi santun.

"Mantap deh! Nah kalo kalian udah berembug, pamanku siap membantu!" kata Armand memberi semangat. "Semangat berjuang Kayla!"

"Iya Armand terimakasih." Kayla bicara dengan nada lumayan gembira karena dia di dukung dan di bela dengan support mental.

"Itu Armand yang paman nya kepala polisi?" tanya mom.

"Iya mom. Kata Armand, kita sekeluarga dan guru BK dan wali kelas berembug dulu, kita cek tulisan tangan siapa yang menyerupai itu di kelasku. Murid-murid per kelas tidak banyak hanya sekitar 30 orang murid per-kelas itu pun di program IPA, IPS dan Bahasa. Seluruh kelas hanya ada total tujuh kelas. Tiga kelas program IPA dan tiga kelas program IPS dan satu kelas program Bahasa. Aku yakin, yang nulis surat-kaleng itu teman sekelasku, dia kan tahu mana tas aku, jadi kurasa guru-guru ga usah kerepotan nyari di tujuh kelas. Cukup kelas aku aja kelas yang jumlah muridnya 30 orang!" kata Kayla terdengar cerdik. "Lalu, kata Armand kalo kita sudah berembug, paman nya Armand om Hendra akan bantu menyelidiki sidik jari siapa-siapa yang terlibat!"

Mom dan Mr. Jansen bengong. Ga nyangka Armand dan Kayla seperti detektif. Yah detektif ala anak-anak SMA gitu.

"Kalo gitu, besok mom dan kamu segera ketemu guru BK dan wali kelas. Kamu dampingi mom yah, ga usah ikut pelajaran dulu kamu. Ini kasus yang sangat serius!" kata mom dengan semangat luarbiasa.

"Iya mom! Pokoknya kita harus berjuang habis-habisan! Aku tidak terima di fitnah sebagai perempuan murahan!" Kayla berkata tegas.

Mereka pun merencanakan untuk berembug.

***

Pagi hari di ruang BK. Mom dan Kayla sudah bercerita panjang-lebar pada ibu guru BK yang baik ibu Erina. Guru BK itu sebenarnya sudah tau Kayla anak lugu yang baik. Maka dia bersiap membantu Kayla. Ibu Erina tercengang dan bengong mendengar penjelasan jenius Kayla dan yang dia tahu itu semua adalah ide nya Armand seorang siswa SMA Negeri Cerdas Satu yang membantu Kayla.

"Ternyata Armand teman kamu hebat juga yah, dia ngasih saran begini. Jenius dia!" kata ibu guru BK itu santun. "Baiklah kalau begitu, ibu panggil wali kelasmu ibu Resta kemari sebentar."

Bu Erina mengangkat telepon. Menelepon wali kelas nya Kayla ibu Resta. Wali kelas nya segera datang ke ruang BK sepuluh menit setelah di telepon.

"Assalamualaikum." Sapa bu Resta.

"Waalaikumsalaam." Sapa mom dan Kayla.

"Bu Resta silahkan duduk." Kata ibu Erina santun.

Wali kelas itu pun duduk di kursi, berhadapan dengan mom dan Kayla.

"Ada yang bisa di bantu?" tanya bu Resta sopan. Dia sudah tahu Kayla terkena kasus memalukan. Dia bertanya dengan ramah.

"Begini bu, anak saya Kayla di fitnah oleh orang misterius, yang cemburu pada anak saya kalau dia jadi pacar nya seorang siswa bernama Ronald." Kata mom sopan.

Bu resta memasang wajah bingung, mom melanjutkan ceritanya. "Lalu, anak saya Kayla dapat surat-kaleng ini, di tas nya. Ga tau dari siapa. Ini yang saya beri ke ibu hasil foto copy-an asli nya mau di cek sidik jari nya oleh tim kepolisian."

Bu Resta mengangguk karena bingung dan kaget. Karena keluarga Kayla sampai lapor ke polisi.

"Ga lama setelah Kayla dapat surat-kaleng ini, anak saya Kayla di fitnah jadi model porno masuk ke situs porno online terkenal di indonesia." Kata mom pada wali kelas nya Kayla.

"Lalu, ibu mau saya bantu apa? Apa yang bisa saya lakukan?"

"Kalau menurut informasi dari Armand teman nya Kayla. Para guru memang ahli mengecek 'tulisan tangan murid' agar tidak bisa sewa joki tugas. Apakah ibu Resta bersedia bantu? Memeriksa tulisan tangan 'siapa' yang paling mendekati tulisan di surat-kaleng ini? kalo menurut Kayla yang nulis teman sekelas nya kok, karena dia tahu mana tas Kayla. Kayla kan murid baru, kalau teman kelas lain mana tau tas dan kursi Kayla." Kata mom menjelaskan panjang lebar yang jelas dan sopan.

Bu Resta mengangguk kuat. "Apalagi yang bisa di bantu bu?"

"Tolong cari siapa yang nulis surat-kaleng itu, pasti orang itu yang mem-fitnah Kayla jadi model-porno hingga masuk situs porno." Kata mom pada ibu Resta.

"Baik, bu Resta segera tolong Kayla dan keluarga nya yah. Tolong yah bu Resta." Kata bu Erina berusaha membujuk ibu Resta.

"Baik-baik. saya berjuang semampu saya mencari anak nakal dalang permasalahan Kayla!" kata bu Resta siap membantu.

"Baik bu Resta terimakasih yah." Kata mom megangguk sopan.

"Terimakasih bu," tambah Kayla.

"Sama-sama, senang bisa membantu." Jawab bu Resta ramah.

...…

Yuk readers donasi ke author seikhlas nya. Agar author semangat nulis.

DANA : 085218926699

Thank you readers.