Karen dan Ronald sedang berjalan di hall sekolah dengan bergandengan tangan mesra. Kabar jadian nya Karen dan Ronald sudah viral di sekolah bahkan ke sekolah lain seperti SMA Negeri Cerdas Satu, tempat Armand sekolah.
Ronald dan Karen saling memamerkan diri masing-masing. Dengan status Karen yang 'model' yang dianggap sama status nya dengan 'Kayla yang model' Ronald senang memamerkan cewek barunya, terutama untuk balas dendam menyakiti hati Kayla.
'DEG' Kayla berpapasan dengan Karen dan Ronald yang sudah jadian. Kayla patah hati. Dia tiba-tiba di putusin oleh Ronald gara-gara fitnah. Sekarang Ronald berpacaran dengan Karen, walaupun bagi Kayla Karen itu tidak jahat, tapi cewek itu teman satu geng dengan Erlita. Yang pernah menampar Kayla di mall tanpa sebab yang jelas.
"Hai Kayla!" sapa Karen pura-pura ramah.
"Eh Karen." Kayla berkata dengan nada minder.
Ronald memasang wajah agak sinis pada Kayla. Lalu berkata pada pacar barunya, "Karen, sayang, kita ke kantin berdua yuk? Yang namanya kita baru jadian kan ga bisa lepas satu-sama lain." Kata Ronald dengan wajah manis menatap Karen, tapi nada nya agak terdengar menyindir Kayla.
Karen ajimumpung. "Oh iya dong sayang, ntar pulang sekolah kita ke café yah."
"Boleh sayang, yuk kita ke kantin sekarang." Ronald merangkul Karen sambil berjalan pergi dan cuek pada Kayla.
Gadis indo itu diam saja. Wajahnya yang sedih. Tidak menyangka dia Ronald akan begitu cuek padanya. Kalo Karen? Kayla tidak menyangka apapun, dia hanya tahu Karen teman nya Erlita yang nuduh Kayla nikung, lalu menampar gadis indo itu.
Kayla berjalan di hall dengan hati sedih dan wajah menahan airmata.
***
Siang. Masih jam pelajaran sekolah. Bu Erina datang ke kelas nya Kayla. "Permisi, ibu Resta. Tapi, saya perlu memanggil Kayla ke ruang BK sebentar." Kata bu Erina.
Kayla langsung berdiri. "Bu Resta saya permisi dulu yah."
"Iya, Kayla silahkan." Kata wali kelas nya ramah.
Kayla mengikuti bu Erina masuk ke ruang BK.
Di ruang BK. Bu Erina berkata dengan wajah serius dan prihatin. Dia tahu siapa dalang di balik permasalahan Kayla. Tapi dia belum mau memberi tahu Kayla.
"Kayla, mulai besok ibu kamu dan kamu datang yah, ke ruang BK jam 11 siang. Ibu Resta dan saya, mau membahas permasalahan kamu sampai tuntas. Kamu harus ajak Armand teman kamu dari SMA Negeri Cerdas Satu. Nanti surat izin ibu yang buatkan untuk Armand. Karena ini masalah serius. Bisa kan?" kata ibu Erina serius.
"Bisa bu, bisa." Kayla mengangguk, gadis itu menduga ketahuan siapa dalang di balik permasalahan Kayla yang runyam.
"Ini urusan nya akan panjang, Kayla. Karena kita memperjuangkan harga dirimu." Kata bu Erina serius.
"Iya, iya bu." Kata Kayla merasa harus berjuang untuk reputasi nya.
"Baik nak, yah besok jam 11 siang ibu tunggu."
"Baik bu Erina makasih."
"Iya nak sama-sama. Okay kamu boleh kembali ke kelas."
***
Di hall sekolah, sepulang sekolah. Kayla menelepon Armand. Kemudian gadis itu berniat memberi tahu Armand bahwa cowok itu harus datang ke sekolah SMA Negeri Jaya Satu untuk membantu penyelidikan.
"Halo, Armand?" kata Kayla di telepon.
"Ada apa Kayla?"
"Kata guru BK di sekolah-ku, ibu Erina, kamu harus datang ke sekolahku besok jam 11 siang. Kita butuh kamu untuk penyelidikan ini. sepertinya dia sudah tahu tulisan tangan siapa di surat-kaleng itu!" kata Kayla serius.
"Begitukah? Siap aku datang besok." Jawab Armand membela.
"Makasih, Armand. Nanti kaka bu Erina, kamu di buatkan surat izin, untuk kamu izin ke wali kelas kamu. Bilang aja ini masalah penting!" Kayla menjelaskan.
"Ok deh, beres." Jawab Armand membela Kayla.
"Ok Armand. Udah dulu yah. Bye." Kayla menutup telepon.
Dia tak nyangka. Di belakang nya, Erlita sedang mendengarkan pembicaraan Kayla dan Armand. Gadis itu cemburu-gila. Dia segera mendorong pundak Kayla keras.
"Begitu yah? Cara nikung orang?" bentak Erlita tiba-tiba, mengagetkan Kayla.
Kayla memang agak penakut. Tapi dia rasa dia harus bersikap tegas menceritakan kebenaran pada Erlita. Erlita memang berperawakan judes-sombong, agak seperti ka Alana, tapi ka Alana lebih berwibawa dan lebih adil sikapnya.
"Erlita… kamu harus dengerin aku… aku sumpah aku tidak pernah nikung kamu! Aku bahkan belum punya pacar seumur hidup kecuali Ronald dan sekarang kita udah putus!" kata Kayla dengan nada santun yang jelas.
"Maksud lu?" Erlita agak menghargai kejujuran Kayla.
"Maksud aku, aku tidak pernah nikung kamu atau siapapun… Erlita dengar, aku kena kasus foto-di situs porno itu adalah fitnah!" kata Kayla dengan wajah takut-takut tapi berusaha tegar.
"Jahat amat yang ngefitnah lo." Kata Erlita dengan nada suara kasihan tapi memang nada judes.
"Erlita, tadi nya, gue duga itu perbuatan lo, karena kan elo pernah nampar gue di mall… tapi setelah kasus lo nampar gue, gue malah dapat surat-kaleng ini." Kayla memperlihatkan foto copy-an surat-kaleng. "Ini lo baca, nanti gue kasih tau mengapa gue yakin 'bukan elo' yang ngasih surat-kaleng itu, tapi ada orang misterius, yang emang adu domba kita berdua!" kata Kayla serius sambil memberikan surat-kaleng itu.
Erlita membaca isi surat itu. Dia berpikir sebentar. Kemudian dia menatap Kayla dengan pandangan bingung.
"Ini kan ancaman agar 'lo ga deketin Ronald' sedangkan… gue nuduh lo karena lo gue duga ngerebut Armand…" kata Erlita dengan nada biasa, ga judes.
"Lalu… ga lama setelah gue dapat surat itu, gue jadian dengan Ronald. Mungkin yang nulis surat itu merasa 'tertantang' maka gue kena kasus foto-di situs porno." Kata Kayla meyakinkan Erlita.
"Tapi… kok elo selingkuhin Ronald? Lo di café berduaan dengan Armand?" Erlita berkata dengan nada curiga.
"Gue udah lihat foto-fakta gue di café berdua Armand. Kita bukan pacaran, kita lagi bahas bagaimana cara menyelamatkan harga diri gue! Tadinya gue mau ajak Ronald, tapi dia malah berlagak cuek-dingin dan ga peduli. Maka gue berduaan dengan Armand." Kata Kayla menjelaskan dengan nada jujur.
Erlita mengangguk-angguk. Dia salut Kayla orang jujur dan santun. "Maafkan gue yah, udah nampar lo depan umum. Kalo gue tau lo orang nya santun-jujur kayak sekarang, gue pasti mau jadi temen lo." Kata Erlita.
"Sekarang, mulai besok jam 11 siang, Armand, mamahku, aku, mau di undang ke ruang BK untuk nyari tahu siapa dalang di balik yang nulis –surat-kaleng itu. Kurasa, orang itulah yang nge-fitnah bahwa Armand selingkuhin lo. Lo mau ikut ga besok?" kata Kayla dengan gaya santun nya.
"Boleh-boleh! Kurangajar ada yang berani misahkan gue dengan Armand! Besok gue ikut ke ruang BK!" kata Erlita semangat.
"Ok Erlita, ntar gue kabarin besok, makasih yah udah ga salah paham lagi kita." Kayla tersenyum manis.
"Iya sama-sama, makasih juga."
"Ok Erlita, gue pulang dulu yah." Kayla pamit dengan sopan.
"Iya hati-hati yah."
...…
Readers yuk donasi ke author se-ikhlas nya thank you.
DANA: 085218926699