Karen berjalan cepat di hall sekolah. Dia datang menghampiri Ronald. Cewek itu pun segera menyapa Ronald. Penuh semangat.
"Ronald, aku nerima brosur casting, kata nya lo ngadain casting untuk job model yah?" kata Karen semangat.
"Iya, mamahku bikin brand clothing line rencananya mau di promosikan besar-besaran, yah kayak ZARA gitu." Jawab Ronald.
"Hm… aku boleh ikut casting ga?" kata Karen dengan wajah ceria.
"Boleh dong, casting nya minggu depan hari sabtu dan minggu, sesuai yang di brosur, alamat lengkap dan jam nya."
"Okay Ronald! Aku ikut yah!" kata Karen semangat.
"Boleh." Kemudian Ronald berjalan pergi karena sudah bel masuk. "Eh udah bel, duluan yah Karen, ntar dateng aja casting."
Karen sorak dalam hati. Karen pun termasuk cewek cantik di sekolah, serta punya body yang keren karena dia anak Cheers, Karen optimis akan dapat job model itu untuk menyaingi Kayla. Bahkan, dia yakin Kayla tak mungkin kepilih casting, atau tak berani casting karena kasus-miring di sekolah.
Sekarang gue usahakan dapat itu job model, berikutnya gue rebut Ronald dari Kayla, eh, mereka kan udah putus! Sekarang kesempatan gue untuk jadi pacarnya Ronald mempunyai peluang. Siapa yah yang ga mau jadi pacarnya Ronald? Dia itu ganteng, kayak, borjuis, bokapnya pejabat pula! Batin Karen mantap.
***
Di sebuah Ruko kalangan elit. Keluarga Ronald mencari beberapa orang calon model di brand clothing line milik ibunya Ronald. Brand pakaian yang akan menjadi se-level dengan ZARA bernama DALCARDO. Casting di mulai di Ruko ini. Para caster dan camera-man meng-casting para calon model dengan bagus. Ada sekitar tiga puluh gadis remaja yang ikut casting. Tiga puluh gadis remaja yang sesuai kriteria, yaitu, bertubuh tinggi sekitar seratus enam puluh centimeter minimal, bertubuh langsing dan proporsional, serta berwajah berbagai macam karakter, mulai dari yang indo-belasteran bule, oriental, asli melayu dengan kulit cokelat, serta yang berwajah arab-khas timur tengah pun termasuk di cari. Akan di pilih enam orang model untuk berbagai macam jenis pekerjaan-model, termasuk Shooting iklan, Fotoshoot, hingga berbagai jenis fotoshoot dalam bentuk lain, seperti katalog. Ibu nya Ronald mengeluarkan modal besar untuk brand clothing line nya, tapi Ronald tidak mau Kayla ikutan jadi model. Cowok itu sekarang menjauh dari Kayla semenjak mereka putus.
Di Ruko milik ayahnya Ronald. Para gadis remaja sedang duduk antri. Mulai berbagai macam kriteria, tapi umur mereka ditentukan, paling muda berusia lima belas tahun, paling dewasa maksimal dua puluh tahun.
Karen, Erlita dan Mia pun ikut casting. Setelah beberapa jam menunggu, giliran Karen di casting, gadis itu di suruh berpose di depan kamera untuk di ambil beberapa foto-serta beberapa pose yang beda gaya. Karen, karena dia anak Cheers memang terbiasa berpose gaya dan tidak kaku. Lalu, Karen di foto secara close up dan full body, lalu di suruh bikin video profile.
"Halo, nama saya Karen, umur saya lima belas tahun, tinggi badan saya seratus enam puluh centimeter, berat badan saya empat puluh enam kilogram, terimakasih." Kata Karen sambil di shoot dengan kamera.
Di sana ada Ronald dan ibunya Ronald. Mereka adalah klien dari brand itu. Maksudnya 'yang punya brand' maka keputusan siapa yang terpilih adalah hak klien.
"Iya, Karen, sudah bagus. Sekarang kamu boleh pulang." Kata camera-man yang meng-shoot Karen. Gadis itu tersenyum dan pamit.
"Baik terimakasih. Saya pamit pak." Sambil mengangguk sopan. Ronald dan ibu nya tidak jauh dari tempat para calon model di casting. Karen segera pergi meninggalkan Ruko, pamit dengan Mia dan Erlita yang belum di casting.
Ronald mengamati Karen dengan baik. Gadis itu terlihat jago-berpose. Tubuh Karen pun atletis karena dia anak cheers. Niat buruk Ronald yang dendam pada Kayla pun ingin di wujudkannya.
Karen cantik juga yah, khas indonesia, putih, mancung, gaya nya keren juga, dia cukup professional untuk ukuran model remaja. Lagi pula, dia juga anak Cheers sama kayak Kayla. Kurangajar Kayla selingkuhin gue! Kalo gitu, Karen gue terima aja jadi model dengan bayaran lumayan-mahal. Supaya Kayla merasakan patah hati yang gue rasakan! Karen, gue pasti pilih lo! Gue bilang aja ke nyokap, bahwa Karen itu professional. Batin Ronald merencanakan hal buruk untuk Kayla. Dia kira Kayla selingkuh dengan Armand-atau minimal pendekatan dengan Armand makanya gadis indo itu di tampar oleh Erlita di mall.
***
Di rumah. Ronald dan kedua orang tua nya sedang men-seleksi para calon model. Mereka agak kebingungan, para calon model cantik-cantik, serta bergaya-gaya pose yang bagus-bagus. Selama dua hari casting ada sekitar lima puluh calon model dengan berbagai macam kriteria. Mereka bertiga sedang men-seleksi foto dulu, setelah foto nya ok, baru video profile.
"Mah, kalo yang cewek ini gimana mah? Lihat deh cantik-kan? pose nya juga bagus-bagus." Kata Ronald menunjukan foto Karen.
"Boleh juga yah, siapa namanya? Karen?" kata ibunya melihat nama di data nya. "Boleh di pertimbangkan. Mamah simpan dulu foto nya, ntar kita seleksi video profile," kata ibu nya Ronald.
"Kalo yang ini gimana?" kata bokap nya Ronald yang pejabat.
Terlihat foto gadis remaja khas arab yang cantik. Putih seperti orang arab pada umumnya. Papahnya Ronald merasa bosan dengan model yang selalu indo-belasteran bule. Dia rasa wajah arab-bule pun sangat cantik tidak kalah dengan indo-belasteran bule.
"Boleh juga yah, ini yang wajahnya khas arab. Cantik banget yah, namanya Amira." Kata papahnya Ronald.
Ronald dan mamahnya melihat foto itu. "Cantik yah, orang arab." Kata mamahnya Ronald. "Simpan dulu fotonya, ntar seleksi lagi di video profile." Kata mamahnya Ronald.
Mereka bertiga menyeleksi para calon model. Seleksi mereka se-ketat mungkin, karena brand pakaian itu akan di promosikan besar-besaran, akan di jual dengan harga se-level dengan ZARA. Bahkan untuk bahan-bahan kain nya saja, ibu nya Ronald import dari prancis. Itu pakaian branded kelas-mahal untuk kalangan warga negara indonesia.
"Kita seleksi se-ketat mungkin, yah mah, supaya ga rugi, mamah kan udah ngeluarkan modal mahal untuk brand clothing line ini." kata Ronald sambil menyeleksi foto-foto itu. Kayla pun tidak ikut casting karena malu, reputasi gadis itu hancur di sekolah. Mungkin Kalau Kayla casting akan di pilih oleh kedua orang tua nya Ronald.
"Harus ketat kita seleksi. Bayaran nya pun lumayan mahal, untuk para model. Ini akan jadi brand se-level dengan ZARA. Mamah bahkan udah pesan beberapa tempat di beberapa mall di indonesia untuk toko brand DALCARDO. Semoga aja bisa seperti ZARA." Kata ibunya Ronald.
"Ok deh mah." Kata Ronald berusaha merayu ibunya, "Mah yang cewek ini mah, namanya Karen, dia kan cantik mah. Dia dong yang di pilih." Kata Ronald pada ibunya.
Ibu nya tersenyum iseng, "Kamu pasti naksir yah sama cewek itu? Okay lah namanya siapa? Karen?" kata ibu nya setuju.
"Iya mah, aku naksir. Ok dia di pilih yah." Kata Ronald sorak dalam hatinya.
"Iya ntar mamah pilih." Kata mamahnya.
"Ok mamah."
Sebentar lagi aku akan balas sakit hatiku pada Kayla. Batin Ronald. Padahal, Ronald tidak tahu Karen adalah biang keladi dari semua permasalahan Kayla!
***
Minggu depan setelah casting. Yang kepilih tidak semua nya anak sekolah SMA Negeri Jaya Satu. Itu casting di sebar ke macam-macam sekolah SMA. Yang di pilih di sekolah ini hanya Karen, itu pun karena Ronald ingin balas sakit hatinya pada Kayla, gadis yang tidak tahu apa-apa.
Di kelas. Ronald datang kepada Karen gadis yang sedang duduk santai sambil mengenakan headset mendengarkan lagu-lagu. Melihat kedatangan Ronald, Karen menyapa nya.
"Hai Ronald." Sapa Karen ceria.
"Hai Karen, ada kabar bagus buat lo. Lo ke-seleksi jadi model di brand clothing line milik mamahku. Selamat yah!"
"Aku? Ke-seleksi? Wow!" Karen berkata Keras saking senang-nya. "Lalu, kapan aku mulai kerja?"
Ronald memberikan Karen kartu nama seseorang. "Ini kartu nama-nya, nama nya ka Bella. Dia yang ngurusin dan ngatur semua kerjaan lo dan para model. Dia yang akan ngundang lo dan model-model lain nya ke group-chat, lalu ntar ada informasi-informasi lain, seputar job-job kalian, mulai dari fotoshoot, runway, shooting video iklan, lalu honor akan di transfer ke rekening-rekening kalian, setiap selesai job. Jangan khawatir, ini freelance doang kok maka kalian sebagai model boleh ambil job model dari brand lain, tapi tanya dulu sama yang brand lain, boleh ga freelance kayak begini. Paham?" kata Ronald ke Karen yang gadis itu gembira.
Karen mengangguk senang. "Terimakasih yah Ronald!" jawab Karen sedikit teriak.
Ronald maklum melihat Karen gembira. Menurutnya, yang namanya cewek SMA pasti lagi kepengenan banget jadi model!
"Ok Karen, semangat. Gue duluan yah." Ronald pamit lalu dia pergi.
Gadis itu sangat gembira. Merasa bisa menyaingi Kayla, karena Kayla emang julukan nya 'model sekolah' dan sekarang Karen bisa merasakan gimana rasanya menjadi sedikit seperti Kayla.
...…
Readers yuk donasi untuk author agar author semangat nulis.
DANA: 085218926699
Se-ikhlas nya
Thank you readers.