Para murid bersorak gembira. Para murid dari sekolah-sekolah datang untuk menonton Lomba Kejuaraan Basket Tingkat Provinsi. Kursi penonton yang berjumlah ratusan menjadi sangat ramai. Para guru pun hadir di pertandingan ini, walaupun hanya guru-guru ekskul saja yang hadir. Bukan guru-guru pelajaran sekolah.
Kayla pun hadir, ikut men-support Ronald, pacar barunya. Gadis indo itu duduk di kursi penonton sambil mengamati Ronald dari kejauhan. Tak terkecuali Karen, Mia, Erlita. Mereka bertiga juga nonton pertandingan basket ini. Berharap ketemu cowok keren untuk jadi pacar.
Kayla hadir berdua dengan Lisa, gadis imut yang satu sekolah dengannya. Mereka berdua nonton pertandingan basket dengan meriah sambil tepuk tangan keras ketika Ronald beraksi di lapangan. Ronald terlihat jago, sepertinya SMA Negeri Jaya Satu akan memenangkan lomba pertandingan ini sampai ke tingkat nasional.
"Wah Ronald jago banget yah!" kata Lisa dengan pandangan tak luput dari lapangan. Dia lihat Ronald emang paling menonjol di sana, terlihat gesit.
"Kalau begitu, tim sekolah kita bisa masuk final!" kata Kayla bangga. Melihat pacar barunya terlihat keren di lapangan.
"Kayaknya kalo tim kita juara bakal dapat piala dan hadiah uang tunai." Kata Lisa pada Kayla.
"Lumayan tuh untuk nraktir siomay se-sekolahan hahaha!" Kayla tertawa kecil.
"Iya, dan sekolah kita akan jadi sekolah yang lumayan terkenal kalo sampai masuk final atau apalagi menang tingkat nasional." Kata Lisa.
"Aku pikir, Ronald akan kesulitan di lapangan, karena permainan basket lebih susah dari pertandingan sepakbola menurutku." Kata Kayla. Yang tidak pernah oleh raga basket atau sepakbola.
"Aku juga kurang tau, tapi kamu lihat sendiri kan? cowok-mu Ronald seperti nya yang paling aktif di lapangan!"
"Aku bangga pada Ronald!" kata Kayla dengan senyuman nya. Dia memang lagi naksir-naksir nya pada Ronald pacar baru nya.
***
Di kursi penonton pertandingan basket. Ketiga cewek sombong sedang memandang kesana-kemari untuk cari pacar baru. Kira-kira mana cowok-cowok keren yang cocok untuk mereka? Terutama Erlita yang sedang 'butuh cinta' seorang pacar baru!
"Kapan bubaran nya yah?" tanya Erlita tidak sabar pengen dapat cowok baru, atau minimal di dekatin oleh cowok untuk jadi calon pacar.
"Bentar lagi juga bubaran." Jawab Mia juga pengen nyari pacar baru. Maklum, mereka bertiga anak Cheers, para cowok biasanya mau punya pacar anak Cheers.
Karen terlihat nyantai. Padahal dalam hati nya, dia lagi nyusun rencana super jahat untuk Kayla, Ronald, dan Erlita. Dia pun memanfaatkan Armand.
Pengumuman berlangsung. Para anggota tim basket seluruh sekolah deg-degan. Begitu pula para murid yang menjadi penonton. Mereka pun terdiam mendengar pengumuman dari para juri.
Juri mengumumkan para tim basket sekolah-sekolah yang lolos masuk final untuk ke tingkat nasional. Tapi pemenang nya di umumkan agak belakangan.
"DAN PEMENANG NYA ADALAH… SMA NEGERI JAYA SATU!!!"
Para penonton bertepuk tangan meriah. Terutama para supporter dari SMA Negeri Jaya Satu. Kayla dan Lisa berdiri dari kursi penonton, mereka berdua bersorak sangat gembira sambil bertepuk tangan keras-keras.
"Sekolah kita menang!!!" kata Lisa teriak.
"Ronald hebat yah!" kata Kayla menambahkan.
"Ga hanya Ronald doang yang hebat, tapi tim basket sekolah kita kompak dan solidaritas!" kata Lisa semangat.
Sayang banget, aku waktu itu tidak ikut lomba kejuaraan Cheerleader, aku sudah latihan nge-dance Zumba setiap hari, lalu menjelang lomba aku kena musibah. Tulang kaki ku agak retak, untung ga patah. Sayang banget aku ga ikut lomba. Batin Kayla. Gadis itu ingin tahu, bagaimana meriahnya merasakan menang lomba.
"Eh udah pada bubaran tuh." Kata Lisa. "Lo ga mau samperin cowok-lo Ronald? Ucapkan 'selamat' atau apa gitu?" kata Lisa dengan nada iseng merayu Kayla. "Ciee yang baru jadian!"
Kayla tersenyum centil. "Ok aku ke sana dulu yah, aku mau ucapkan selamat untuk Ronald!"
"Hahahahaha yah sana deh, cie cie Kayla yang baru jadian." Lisa tertawa iseng.
"Ok Lisa." Kata Kayla santai, kemudian dia bergegas sambil menenteng tas kecil nya ber-merk ZARA hadiah dari Ronald beberapa hari lalu, gadis itu bergegas untuk datang menghampiri Ronald.
"Ronald!!!" Kayla memanggil nama Ronald sambil teriak dan berlari pelan ke arah pacarnya.
"Kayla, my darling," kata Ronald semangat, wajah Ronald basah-kuyup dengan keringat.
"Selamat yah tim kamu menang, juara satu!" kata Kayla emang lagi jatuh cinta.
"Iya sayang makasih yah, kamu udah support aku, makanya aku semangat pas lomba tadi!" kata Ronald dengan senyuman yang senang dan bangga.
Tiba-tiba…
Kayla merasakan sesuatu.
"Ronald, aku… aku mau ke toilet dulu yah." Kata Kayla tiba-tiba.
"Ok Kayla, boleh."
Gadis itu bergegas menuju toilet yang jaraknya agak jauh, dari lapangan. Kayla pun segera berjalan cepat nyari-nyari toilet di ujung sana. Lapangan belum terlalu sepi. Kayla masuk ke toilet, sendiri. Tidak bersama Lisa atau siapapun.
Dari ujung sana…
Armand memang sudah memantau gerak-gerik Kayla dan Ronald. Armand ingin menikung Ronald, atau setidaknya membuat Ronald cemburu dengan bersikap mesra pada Kayla.
Armand segera menghampiri menuju toilet. Tidak ke dekat toilet, tapi hanya di sekitarnya, untuk menyapa Kayla.
Kayla keluar dari toilet. Gadis itu berjalan sendirian, dilihatnya cowok yang tak asing bagi Kayla. Cowok yang dia kenal sebagai fotografer.
"Kayla, masih inget aku ga?"
"Kamu Armand kan? kamu fotografer yah?" kata Kayla ingat.
"Iya, kamu nonton pertandingan basket?" kata Armand.
"Iya, aku dukung tim basket sekolahku. Aku supporter." Jawab Kayla. Sambil ceria karena tim nya Ronald menang.
"Oh ya, Kayla, kalender yang kamu fotoshoot waktu itu, udah di cetak. Ntar aku kasih kamu tiga eksemplar." Kata Armand.
"Wah makasih yah Armand."
"Iya sama-sama. Oh ya Kayla minta nomer telepon kamu dong." Kata Armand. "Ntar kalo ada job model, aku kabarin."
Kayla senang-gembira. Lumayan untuk uang tambahan perekonomian keluarga.
"Boleh, ini kartu nama ku." Kayla memberikan Armand kartu nama. Lengkap ada alamat dan nomer HP.
"Thanks Kayla, ok pamit dulu yah." Armand pamit kemudian pergi. Dalam hati dia siap menikung Ronald.
...…