Chereads / Kayla The Beautiful Model / Chapter 12 - Sabotase

Chapter 12 - Sabotase

Di café tempat ketiga cewek sombong itu biasa nongkrong. Ronald segera datang kesana. Karena Karen tiba-tiba Karen menelepon cowok itu. Cowok yang dia taksir. Ada urusan penting, tentang 'kalender sekolah' yang mereka buat. Yang Kayla menjadi foto model di kalender itu. Mereka mau membicarakan bagaimana cara menjual kalender itu agar dapat terjual ratusan eksemplar. Uang nya lumayan untuk uang kas sekolah.

Ronald datang ke cafe. Karen pun menyapa Ronald dengan cara melambaikan tangan. Ronald heran kenapa hanya Karen sendiri yang datang? Biasanya kan Karen tak pernah lepas dari Erlita dan Mia. Kenapa sekarang Karen datang sendirian?

"Ronald." Sapa Karen ketika Ronald sudah di dekat meja tempat Karen duduk.

"Karen? Lo tiba-tiba manggil gue kemari? Ada apa?"

"Gini Ronald, tentang kalender sekolah yang akan kita cetak dan kita jual, boleh kan kita bicarakan itu sekarang?" kata Karen berbicara ramah.

"Kalender sekolah? Boleh aja. Yuk kita mulai." Ronald segera duduk di samping Karen dengan jarak yang tidak dekat tapi tidak jauh.

"Okay… lo ingetkan… kalender sekolah yang Kayla jadi modelnya?"

"Inget lah. Emang kenapa?" kata Ronald.

"Ronald, ini sampel kalender nya gue udah nyetak tiga eksemplar untuk sebagai contoh. Lo lihat deh bagus kan?" Karen memberikan satu eksemplar kalender yang ada Kayla sebagai model. Sungguh mempesona!

Ronald melihat-lihat kalender itu. Hampir sempurna. Mulai dari background yang indah, kualitas kamera yang jernih, hasil foto-foto nya professional, dan yang paling penting, Kayla terlihat paling berpengaruh di keindahan foto-foto itu. Gadis itu terlihat sangat cantik-bagaikan putri. Gaun dan make up yang Kayla kenakan bertema bagaikan peri-taman yang cantik. Kayla pun berpose professional karena dia emang model remaja.

"Cantik banget Kayla!" Ronald berkata takjub sambil bengong-bengong.

Kalimat itu membuat hati Karen jengkel dan dengki. Sialan! Hahahahaha Ronald lo ga tau aja apa rencana buruk gue untuk Kayla! Batin Karen. Dia sudah menyiapkan jebakan kejam untuk Kayla.

"Jadi rencana nya," kata Karen membuyarkan lamunan Ronald. "Karena elo ketua osis, kita atur teknis penjualan kalender ini agar dapat terjual ratusan atau bahkan ribuan eksemplar."

"Iya, tapi? Ribuan eksemplar? Siapa yang mau beli?" kata Ronald bingung.

"Inget, kita perlu jualan kalender ini ribuan eksemplar agar uang kas sekolah kita bisa terkumpul, kan lumayan untuk fasilitas-fasilitas ekskul." Kata Karen mempengaruhi Ronald.

"Tapi ribuan eksemplar? Karen yang realistis aja deh. Siapa yang mau beli?"

"Kamu tau Kayla itu kan model di majalah Teen Idol? Followers social media nya kan puluhan ribu. Suruh aja Kayla promosikan itu kalender di social media nya. Makanya aku sewa jasa Kayla agar jadi model kalender sekolah kita. Paham?" Karen menjelaskan. Dengan rencana busuk berikutnya dalam benak nya tentunya.

Ronald mengangguk mengerti. "Bisa juga yah, okay kalo gitu gue sebagai ketua osis akan ngurus penjualan kalender sekolah. Mudah-mudahan aja bisa kejual ribuan eksemplar." Jawab Ronald semangat. Dia mengakui Karen pintar juga yah, sewa Kayla sebagai model.

"Iya, nanti urusan penjualan dan penerima pesanan aku yang atur." Kata Karen.

"Mau di bantu oleh tim osis? Itu kan bisa ratusan sampai ribuan eksemplar pesanan nya." Kata Ronald melihat Karen yang semangat dan ceria.

"Ga usah Ronald, gue bisa kok sendiri, kan gue yang ngusulkan ke Kayla agar dia yang jadi modelnya. Jangan repot-repot, gue sanggup kok." Jawab Karen nyantai. Dalam hati dia tertawa jahat.

***

Di sekolah. Seperti biasa Kayla sedang duduk di kelas mendengarkan lagu, jam pelajaran kosong. Tiba-tiba Karen menghampiri Kayla. Gadis itu berwajah ramah dan ceria menyapa Kayla.

"Kayla ada sesuatu yang inginku bicarakan."

"Apa itu? Karen?"

"Gini… lo kan followers social media nya puluhan ribu. Boleh ga, kalender sekolah yang kemarin lo fotoshoot lo pasarkan di social media lo? Kan lumayan kalo ribuan eksemplar terjual, untuk uang kas sekolah." Kata Karen menjelaskan.

"Oh jadi gue yang promosikan?" tanya Kayla memperjelas.

"Iya Kayla please dong, tapi jangan khawatir kontak penerima pesanan, packing, sampai ngirim semua gue yang atur. Lo hanya post doang kok di sosmed." Kata Karen ramah.

Kayla agak bingung. "Kalo semua lo yang atur? Emang lo sanggup kalo ribuan eksemplar?" kata gadis cantik itu.

"Sangguplah, kan gue ga sendiri, gue di bantu temen. Lagian Ronald ketua osis nya kok. Dia udah tahu hal ini." kata Karen dengan rencana jahat di benaknya.

"Okay deh. Jadi tugas gue hanya nge-post doang yah di sosmed, alamat-kontak pemesanan dari lo?" kata Kayla.

"Iya, beres!" Karen berkata mantap.

Kayla mengangguk tanda setuju.

Sebentar lagi lo rasain akibatnya, Kayla! Batin Karen dengki. Sambil tersenyum manis pada gadis indo itu.

Kayla sama sekali tidak nyadar kejahatan akan menimpanya, dia hanya anak baru yang pindahan dari bali ke jakarta. Wajah indo Kayla, kalau di bali termasuk cantik tapi pasaran. Di bali, Kayla bergaul biasa-biasa aja di sekolah, tidak menjadi primadona dadakan di sekolah seperti sekarang di SMA Negeri Jaya Satu.

...…