Pov : Nadia
[Mencari tanaman herbal : Green Herb 10 tangkai. 1500 gulden | F | 43/10 |Selesai!]
[Mencari tanaman herbal : Yellow Herb 15 tangkai. 1500 gulden | F | 23/15 | Selesai!]
[Mencari tanaman herbal : Red Herbal 5 tangkai. 2000 gulden | F | 10/5 | Selesai!]
Kembali ke misi perburuan pertama kami. Aku dan Lily saat ini sedang berjalan diantara semak-semak untuk mencari keberadaan goblin.
Beberapa saat yang lalu, karena terlalu senang telah mendapatkan sihir serangan pertamanya Lily menangis bahagia. Aku sebagai Kakak perempuan yang baik lalu menenangkannya dengan memeluknya dalam dekapanku.
Tubuhnya sangat lembut dan rapuh seperti porselin. Kalau aku memeluknya lebih erat lagi, sepertinya aku dapat meremukkannya dengan mudah. Tapi aku menyukainya, aku ingin kembali memeluk tubuh itu lagi.
Tidak, tunggu!
Entah kenapa aku terdengar seperti orang mesum.
Sebelumnya aku memeluknya untuk menenangkannya saja, dia tidak mungkin ingin dipeluk tiba-tiba tanpa alasan 'kan?
Sudahlah, aku harus menghapus imajinasiku tentang memeluk Lily, aku harus menyelesaikan misi!
Kulihat Lily saat ini sedang fokus melakukan sesuatu dengan layar status miliknya.
"Lily, kamu lagi ngapain?"
"Hmm," dia terlihat memicingkan mata di balik kacamata-nya dan itu terlihat sangat imut, "Saat aku memakai Teknik Elemen Cahaya : Light Tracking, lalu tiba-tiba saja layar ini muncul."
Aku mencoba untuk mengintip ke arah layar status yang dia maksud. Aku melihat beberapa warna seperti warna hijau, kuning dan biru. Entah kenapa aku merasa tidak asing denga gambar yang ada di dalam layar status itu. Tunggu, bukanya itu...
"Lily, bukanya itu map?"
"Map? Apa itu?" Lily terlihat kebingungan denga yang aku tanyakan.
"Map! Map! Peta!"
"Peta? Ah, apa ini sebuah peta? Pantas saja aku tidak asing dengan gambar ini!" Cara dia terkejut sungguh sangat imut. Aku sampai bisa melihat kaca matanya melompat dari pangkal hidungnya.
"Kenapa kamu sampai nggak tahu?"
"Tidak, soalnya kebanyakan peta itu tidak berwarna dan aku pikir peta yang sedang aku lihat ini terlihat sangat akurat."
"Itu kemungkinan peta gambaran satelit seperti Gujel Earth, jadi wajar saja kalau kamu pikir seperti itu. Karena penggambaran peta ini di ambil langsung dari luar angkasa."
"Satelit? Gujel eurt? Lagi-lagi kamu menggunakan kata-kata yang aneh."
Aku baru ingat kalau kemungkinan satelit belum ditemukan pada jaman pertengahan seperti ini. Sekarang aku jadi bingung bagaimana cara untuk menjelaskan semuanya pada Lily.
Tapi, apa di atas sana memang ada satelit? Aku jadi bertanya-tanya sekarang.
"Nadia, ada apa di atas langit?"
Lily terlihat kebingungan saat aku terus memandangi langit biru dengan seksama.
"Ah, maaf." Aku langsung melihat kembali layar map milik Lily. "Hey, kalau ini peta berarti akan ada petunjuk arah atau sebagainya."
Di sana dapat terlihat sebuah tanda panah yang bergerak maju seperti sebuah petunjuk arah yang mengarah ke sebuah bulatan cahaya yang jauh berada di dalam hutan. Apa itu sebuah sistem tracking atau semacamnya?
"Lily, sebelumnya saat kamu menggunakan teknik pecarian ini apa yang terjadi setelahnya?"
"Biasanya aku hanya mendapatkan sebuah perasaan seperti di dorong oleh sesuatu dan langsung bergerak ke arah musuh yang sedang aku cari."
"Aku tidak terlalu mengerti dengan konsep itu, tapi kalau dengan layar status seperti ini akan lebih mudah?"
"Kamu benar, aku bisa melihat posisi musuh yang ku cari dengan lebih mudah."
"Selain itu, sepertinya ada banyak sekali goblin di sekitar sini."
"Kamu benar, dengan begini kita bisa mengambil rute untuk menyerang para goblin dalam kelompok-kelompok kecil."
"Heh? Kamu gak akan nyerang semuanya sekaligus?"
"Kamu gila, kalau begitu kita bisa kewalahan!"
"Bukannya lebih baik untuk melawan mereka sekaligus?"
"Terus bagaimana kalau kita tertangkap?!"
Benar juga, aku tidak mau sampai terlalu gegabah dan berakhir tertangkap menjadi bahan hasrat seks para goblin.
"Baiklah, aku mengerti. Aku bakal ngikutin arahan Lily."
"Terima kasih~!" Lily tersenyum bangga seakan telah memenangkan hadiah dan kembali melihat ke arah layar map miliknya.
"Sekarang kita akan bergerak ke arah timur!" Lily menunjuk ke arah sebuah arah.
Tak lama kemudian dari balik sebuah pohon aku melihat ada tiga orang kerdil dengan warna kulit hijau daun. Walaupun jarak kita cukup jauh, aku dapat mencium bau yang tidak menyenangkan. Bau darah dari seekor rusa yang sedang meraka makan dan bau badan yang sangat menyesakan hidung tercium dari tubuh para goblin.
Sepertinya mereka tidak pernah mandi dan memakai sabun seumur hidup mereka. Sekarang apa yang terjadi kalau aku tertangkap? Aku tidak bisa membayangkan betapa menjijikannya kalau aku dilecehkan oleh mereka.
"Nadia, ayo kita serang tiga goblin itu!"
Lily memberikan perintah dan dengan malas aku mencabut Aries di punggungku.
"Oke!" Aku melompat dengan Aries di atas kepalaku, dengan satu kali tebasan vertikal tubuh salah satu goblin terbelah menjadi dua.
Sial, tubuhnya bau sekali!
Aku hampir muntah di buatnya.
Dua goblin lainnya yang sedang makan terkejut dan melompat mundur beberapa langkah setelah mengetahui salah satu temannya berhasil terbunuh.
"Teknik Elemen Air : Water Ball!"
Byur!
Dua bola air melayang ke arah kedua goblin yang menghindar menjauh dariku. Bola air itu meledak saat mengenai kulit goblin itu dan mereka pun malah terbujur kaku dengan tubuh baah kuyup. Tak lama ke tiga goblin itu mulai menghilang dan berubah menjadi batu sihir dan beberapa kain yang kemungkinan pakaian mereka tertinggal.
"Hey, Lily! Kenapa kamu mengalahkan semuanya?!" Aku marah.
"Maaf, aku berencana untuk melemahkan mereka saja, tapi entah kenapa aku berakhir mengalahkan mereka."
"Haah, tidak bisa kupercaya. Aku tidak tahu kalau mereka selemah ini. Aku bahkan nggak perlu mengeluarkan jurus apapun."
"Mau bagaimana lagi, perbedaan level kita terlalu tinggi, jadi kita bisa dengan mudah mengalahkan mereka dengan mudah."
"Tunggu dulu, bukannya kalaupun level kita sama, tidak akan jadi masalah. Kamu punya Sistem Panji Pahlawan, gombil lemah seperti ini tidak akan jadi masalah."
"Benar juga, aku tidak pernah berpikir aku memiliki sistem serusak itu. Pantas saja dulu kami bisa dengan mudah mengalahkan musuh dan jadi rank S."
"Kami?"
"Eh? Maaf, lu-lupakan saja apa yang aku katakan tadi!" Jawab Lily dengan tergagap-gagap.
Apa yang sebenarnya dia katakan? Apa ada sesuatu yang terjadi?
Kalau Lily tidak mau mengatakannya maka aku tidak akan memaksanya. Pasti ada sesuatu yang membuatnya tidak ingin mengatakannya, jadi aku akan menunggu sampai dia sendiri yang mengatakannya padaku.
Aku mencoba menghilangkan pemikiranku dan melanjutkan mengambil barang-barang yang di drop oleh para goblin. Sebenarnya aku hanya mengambil batu sihirnya saja karena aku tidak kuat dengan bau dari kain yang di jatuhkan Goblin. Semua batu sihir aku masukan ke dalam itembox dan kemudian lanjut mengikuti Lily dari belakang.
"Aku melihat ada lima goblin di depan kita."
"O-oh, oke! Ayo kita kalahkan!" Menyiapkan senjataku kembali.
"Mereka sepertinya sedang berjaga."
"Aku akan mengalahkan mereka sekaligus!"
"Kamu bisa?"
"Lihat saja!" Aku langsung berlari ke arah yang di maksud dengan menyiapkan pedangku di sisi kananku, "Jurus Pedang : Morning Slash!".
Sebuah tebasan horizontal yang di awali oleh tabrakan tubuh yang membuat musuh stun setelah itu tebasan bertipe aura yang mengalahkan lebih dari satu musuh dalam satu kali tebasan. Tiga goblin terbelah dua di bagian pinggangnya dan kemudian menghilang menjadi batu sihir berwarna hijau.
"Teknik Elemen Api : Fire Ball!"
"Teknik Elemen Air : Water Ball!"
Kami berdua mengeluarkan sihir bola yang serupa hanya berbeda elemen. Lily dengan elemen airnya dan aku dengan elemen apiku. Kami berdua mengeluarkan sihir dengan waktu yang bersamaan dan entah kenapa aku merasa tempat kami bertarung saat ini seperti di penuhi oleh uap hangat.
"Kamu bisa menggunakan sihir juga, Nadia?!"
"Bukannya kamu udah lihat sistem punyaku?"
"Ya, aku sudah melihatnya. Tapi aku tidak menyangka kalau kamu bisa mengeluarkannya."
"Hehe, apa kamu mengakui kekuatanku?"
"Tidak usah kamu beri tahu pun, aku sudah tahu pasti kalau kamu sangat kuat."
"Benar 'kan? Aku sangat kuat!"
"Ya, kuat dan cantik!"
"Eeekh!" aku kecolongan, "jangan panggil aku cantik lagi, sangat memalukan!"
"Eh? Kenapa? Aku tidak sedang bercanda."
"Bukan begitu, hanya saja itu... sedikit memalukan!"
"Nadia, wajahmu memerah! Apa kamu sakit!"
"BERHENTI MENGATAKAN KATA-KATA CRINGE YANG KLISE SEPERTI ITU!!"
"A-apa? Kenapa kamu tiba-tiba marah?"
"Aku gak marah!" jawabku ketus sambil memalingkan wajahku. Aku tidak ingin melihat wajah meronaku lagi.
Entalah, sejak aku menjadi seperti ini, sebuah pujian kecil saja membuatku salah tingkah. Apa para gadis selalu merasa seperti ini setiap saat?
Apa lagi kalau yang mengatakannya itu Lily, aku tidak bisa berhenti merasa senang.
"Terus, apa kamu mau lanjut?"
Aku menghela nafasku untuk menenangkan pikiranku dan kemudia menjawab, "Oke, ayo kita selesaikan misi rank E!"
"Kalau kamu mau menyelesaikannya hari ini juga, aku akan mengikutinya."
[Memburu monster : Goblin liar 5 ekor. 2500 gulden | F | 8/5 ]
[Memburu monster : Goblin liar 15 ekor. 7500 gulden | E | 8/15 ]
"Tinggal 12 lagi. Sepertinya tidak akan sulit."
"Ah, aku melihat sekumulan goblin di sebelah sana!"
"Benarkah? Berapa banyak?"
"Aku tidak tahu, mungkin di atas dua puluhan dan mereka seperti sedang berkerumun."
"Ayo kita kejutkan mereka!"
"Tungu dulu!" Lily menghentikan tangaku untuk menghentikan aku untuk bergerak, "apa kamu yakin?"
"Tentu saja! Bukankah kamu lihat mereka sangat mudah untuk di kalahkan?"
"Tapi..." dia terlihat tidak senang dan seperti menyerah. Melihat itu akupun merasa kasihan dan berkata.
"Baiklah, kita hanya akan mengintip mereka saja."
Dengan begitu Lily terlihat mulai tenang dan kami berdua melanjutkan pergi ke temat yang di maksud oleh Lily. Namun saat kami sampai di sana...
"Tidak mungkin... Lily, apa kamu tahu tentang ini?"
"Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin aku tahu kalau akan ada Boss Monster di tempat seperti ini."
[Goblin Shaman – G'gulia La | Level 28 | Elemen Dasar : Tidak ada | Hp : 830 | Sp : 550 | Atk : 25(+10) | Def : 50 | Spd : 70 | Dex : 68 | Matk : 123(+30) | Mdef : 82 | Lck : 60 | Equipment : Shaman Staff (Atk +10, Matk +30) | Kelemahan : Serangan tipe fisik dan serangan elemen api]