Chereads / My Familiar Is The Strongest In The World (Webnovel Indonesia) / Chapter 11 - SS 1 : Pasukan Keamanan yang Korup

Chapter 11 - SS 1 : Pasukan Keamanan yang Korup

Beberapa jam setelah keberangkatan Lily dari ibukota.

"Hey, kalian belum menemukannya juga?" teriak seorang laki-laki berumur 40 tahunan dengan jenggot yang tak terurus.

"Ma-maaf, boss! Saat kami pergi ke kamar Penginapannya, gadis itu sudah tidak ada di sana."

"Ya, dia bahkan tidak check out dari penginapan."

Dua orang bawahannya yang terlihat seperti pasukan penjaga keamanan.

"Terus ke mana perginya gadis itu? Apa kalian yakin sudah menyisir seluruh kota?"

"Kami yakin kami telah menyelusuri seluruh pelosok kota, tapi tidak dapat menemukannya sama sekali!"

"Apa kalian sudah mencarinya di Guild Petualang?"

"Belum, tuan Frederik."

"KENAPA KALIAN BODOH! DIA ITU SEORANG PETUALANG, JADI PASTI DIA AKAN PERGI KE GUILD PETUALANG UNTUK BERSEMBUNYI!" Seseorang bernama Frederik itu berteriak penuh emosi pada bawahannya yang tidak bisa bekerja dengan benar.

Frederik Lawson atau dikenal dengan nama Fred, adalah Komandan Pertama Pasukan Keamanan Ibukota. Dia dalam misi khusus untuk menangkap seorang gadis bernama Lilyana Nevertari yang kabur dari penjara sehari sebelumnya.

Fred yang sangat kesal karena seseorang berhasil lari dari sel yang ada di markasnya dengan sangat mudah. Gadis itu membuat tembok beton penjara hancur dan menimbulkan banyak keributan. Beberapa tahanan juga ikut kabur karena insiden itu dan membuat menurunnya penilaian warga pada pasukan keamanan. Semua hal memalukan itu berpadu menjadi satu dan membuat kepala Fred semakin sakit.

"Sial, cepat pergi ke Guild Petualang dan tangkap paksa gadis itu!"

Setelah memerintahkan anak buahnya, Fred langsung melemparkan tubuhnya ke kursi miliknya. dia menghisap rokok di tangannya dan mengebulkan asap yang tebal ke udara. Wajahnya cukup tua untuk pria berumur 40 tahunan. Kemungkinan karena dia sering menghisap asap rokok dan minum alkohol setiap hari. Ditambah dengan kebiasaanya bermain judi dan wanita membuatnya tampak lebih lesu karena uang sakunya yang selalu tercekik.

"Sial, aku kira aku dapat mangsa yang mudah, ternyata gadis itu merepotkan juga."

Alasan Fred begitu ingin menangkap Lily bukan hanya karena Lily menyebabkan masalah bagi Pasukan Keamanan, tapi semua berawal dari beberapa hari sebelumnya. Fred waktu itu mendapat sebuah perintah dari seorang keluarga kerajaan yang tidak menyebutkan namanya. Perintahnya adalah menangkap Petualang Lilyana Nevertari dan menjadikannya budak dengan kalung budak.

Awalnya dia ragu, karena menculik seorang petualang itu berarti dia harus berurusan dengan guild petualang itu sendiri. Pekerjaan penculikan bagi Fred adalah hal yang mudah, namun dia tidak yakin mengalahkan seorang petualang sendirian. Maka dari itu dia mengajak kenalannya, dua orang petualang rank C dengan level 31 untuk ikut rencana menculiknya.

Para petualang itu setuju untuk menangkap Lily karena mereka tahu kalau Lily adalah petualang yang lemah dan tak mungkin bisa mengalahkan mereka. Alasan kedua mereka setuju adalah karena mereka dijanjikan untuk bebas melakukan apapun pada Lily sebelum mereka menyerahkannya. Bagi para petualang yang selalu bertarung melawan monster pasti akan sangat senang mendapatkan kehangatan seorang gadis muda seperti Lily secara gratis.

Mereka akhirnya setuju dan tim kecil berjumlah 6 orang dibentuk untuk menculik Lily. Dua petualang, Fred dan tiga orang pasukan penjaga mulai menyamar dan bersiap untuk menyergap Lily di sebuah gang sepi.

Mereka pikir ini adalah pekerjaan yang mudah sampai di saat Lily menggunakan sihir pelumpuhnya dan membuat enam orang itu tidak dapat bergerak. Mereka dalam keadaan terikat rantai cahaya seperti itu sampai hampir 24 jam. Semua karena mereka berada di tempat sepi yang jarang dilewati oleh orang-orang, mereka juga tidak bisa melepaskan sihir itu karena tidak ada penyihir di antara mereka.

Bahkan saat bantuan datangpun mereka tetap tidak bisa melepaskan tali cahaya itu. Mereka mencoba memanggil penyihir kerajaan dan penyihir rank A dari guild untuk melepaskan tali itu namun tidak ada yang mampu untuk melepaskan tali itu. Para penyihir itu tidak bisa melepaskannya karena rangka penyusun sihir itu sangat rumit dan elemen cahaya tidak bisa dihancurkan oleh elemen biasa, setidaknya membutuhkan elemen sihir cahaya yang lebih kuat untuk melepaskannya.

Mereka terikat seperti itu selama 30 jam sampai tiba-tiba saja tali itu terlepas dengan sendirinya.

Bukannya berpikir ulang, mereka malah mulai menyalahkan Lily dan berniat untuk menangkapnya dengan cara yang formal. Mereka memang berhasil menangkap Lily dan mengurungnya di dalam sel penjara, namun kejadian di luar nalar terjadi setelahnya. Lily yang tidak punya kemampuan sihir penyerangan berhasil menjebol tembok penjara dan membuat sebuah lubang besar membuat beberapa penjahat yang ada di dalam sel lain juga mulai ikut melarikan diri.

Fred yang merasa malu tidak bisa melaporkan ini ke pihak pemerintah kerajaan, karena kalau dia melaporkannya akan ada audit besar-besaran. Semua kejahatan dan korupsi yang pernah dia lakukan akan terbongkar. Termasuk alasan kenapa tembok penjara dapat mudah di bobol adalah karena Fred mengganti material pembangunan penjara dengan material yang lebih murah agar dapat mendapatkan uang tambahan. Namun karena dia menggunakan material murah, kualitasnya pun tidak terlalu baik dan Lily dengan mudah dapat menghancurkannya.

Fred kemudian mengambil keputusan untuk menangkap Lily sang pengacau diam-diam dan mengabaikan para narapidana yang lain.

"Sial, kenapa wanita itu susah sekali di tangkap!? Dia seperti dibantu oleh Dewi keberuntungan." Komen Fred yang sudah mulai frustasi.

Saat dalam keadaan kalut seperti itu, seorang bawahan Fred datang dengan terburu-buru.

"Tuan Frederik, saya baru saja tiba dari Guild Petualang!"

"Oh, apa kau berhasil menangkap pelacur itu?"

"Maaf, kami tidak dapat menemukannya di sana. Tapi kami punya informasi lain."

"Informasi? apa itu? Cepat katakan!"

"Seorang petualang bilang kalau dia melihat Lily naik sebuah kereta dari Guild Transportasi."

"Oh, hebat!"

"Kami sudah mendapat informasi kereta itu dan kereta yang dia tumpangi sedang menuju ke Desa Donpapa."

"Donpapa? Tempat orang-orang terbuang? Hah, dia sangat pintar mencari kawan penjahat ternyata."

"Tuan, berikan kami perintah!"

"Tentu saja, ayo kita tangkap pelacur itu dan menggilirnya seperti seperti yang dijanjikan!"

Fred sepertinya sudah muak dengan Lily hingga ingin mempermalukan Lily dengan seburuk-buruknya. Memperkosanya secara bergiliran dengan para pasukan keamanan adalah sebuah hukuman yang pas bagi Fred untuk Lily yang telah membuat kepalanya seakan meledak.

Kemudian sebuah ide bodoh mulai terbesit di benaknya.

"Hey, ayo kita berpakaian seperti gerombolan bandit dan menyerang kereta transportasi itu! Dengan begitu kita bisa menyalahkan Lily dengan semua kemalangan yang terjadi sekaligus dapat menjarah kereta itu."

Diluar dugaan semua bawahannya setuju dan tidak ada satupun yang menginterupsinya.

Akhirnya rencana menjadi bandit pun dimulai. Fred dan lima belas anak buah elit-nya menanggalkan semua aksesoris Pasukan Pengamanan mereka dan mengenakan pakaian lusuh seperti bandit. Menilai dari lawan mereka yang hanya 6 petualang rank D mereka jadi sangat percaya diri dengan kekuatan mereka yang rata-rata setara dengan Petualang rank B. Sepertinya ini adalah malam yang sangat mudah, itu pikir mereka.

Semua berjalan sesuai rencana mereka. Kereta itu berhasil terkejar hanya dalam hitungan jam dengan menggunakan kuda-kuda perang mereka. Saat rombongan itu beristirahat, mereka langsung bersiap untuk menyergap mereka. Namun ternyata usaha mereka terendus oleh Petualang yang menjadi penjaga rombongan itu. Pertarungan tak terelakan, hasilnya salah satu petualang berhasil mereka lukai dan membuat para petualang mundur.

Mereka berusaha mengejar para petualang itu, tapi tiba-tiba mereka terhenti oleh sebuah barrier tak kasat mata. Mereka mencoba untuk menembus barrier itu, tapi usaha mereka sia-sia.

"Sial, ternyata mereka membawa penyihir pelindung yang kuat! Kita tunggu saja mereka di sini dan saat kereta mereka bergerak kita serang sekali lagi!"

Itulah rencana Fred sampai setengah jam kemudian, tiba-tiba enam petualang yang melarikan diri kembali menyerang mereka balik. Luka mereka sepertinya sudah terobati dengan baik dan stamina mereka terlihat sudah sepenuhnya kembali. Tidak hanya itu, mereka terlihat lebih cepat dan kuat dari sebelumnya.

"Buff! Mereka memakai Buff!" Salah seorang pasukan keamanan yang mengerti tentang hal sihir berteriak mengingatkan teman-temannya.

"Tidak mungkin! Aku sudah mengeceknya tadi dan mereka tidak memiliki penyihir tipe support di party mereka!" seseorang yang lain menyangkalnya.

Dalam kepala Fred hanya terpikirkan satu nama yang mungkin membantu membuat barrier dan memberi support buff pada para petualang itu. "Ini pasti ulah si Pelacur itu!"

Semua orang mulai menyadari kalau yang memberikan buff dan menyembuhkan para petualang itu tidak lain dan tidak bukan adalah target buruan mereka, Lilyana Nevertari sang Priestess yang tak kompeten.

"Tenang saja, kalian semua! Menurut Pahlawan Ramos, sihir support milik Pelacur itu sangat lemah dan tidak berguna. Dia hanya pintar untuk menipu pahlawan dengan sihir pertujukan yang tidak terlalu berguna!"

Bcroot!

Belum sempat dia memuntahkan semua uneg-unegnya, sebuah benda bulat melayang di hadapannya.

Tanpa suara dan tanpa aba-aba kepala salah seorang anak buah Fred melayang bebas terlepas dari lehernya. Salah seorang petualang wanita berhasil menebas bersih kepala pasukan keamanan yang menyamar itu.

Fred yang terkejut terjengkang ke belakang dan terduduk di atas pantatnya.

Pemandangan selanjutnya yang dia lihat adalah gambaran dari Neraka yang dia pernah dengar dari sebuah ceramah di Kuil Axion. Teriakan meringis dan suara besi yang merobek daging terdengar silih berganti. Semua 15 prajurit elit yang dia bawa dari ibukota yang memiliki kekuatan setara petualang rank B, berhasil dibantai oleh 6 orang petualang rank D yang terlihat lebih muda darinya.

Berpikir kalau dia juga akan mati, Fred dengan cepat pergi berlari dari tempat itu meninggalkan harga dirinya di dasar tanah yang penuh lumpur dan darah itu. Dia berlari layaknya babi yang lari dari predator yang ingin memakannya. Dengan terburu-buru dia berlari mengambil kuda miliknya dan pergi dari Neraka itu secepat mungkin.

Namun kemalangan tidak berhenti di situ. Saat Fred kembali ke markasnya, markasnya kini hanya tinggal puing yang tidak bisa diindentifikasi.

Penyebab hancurnya Markas Pasukan Penjaga Ibukota adalah karena penyerangan balik yang dilakukan oleh narapidana yang melarikan diri sebelumnya. Mereka memprovokasi orang-orang dan juga beberapa Petualang untuk membumihanguskan Markas Pasukan Keamanan karena kelaliman dan ketidakadilan yang mereka lakukan.

Sejak awal gedung itu memang tidak layak dijadikan benteng pertahanan. Dengan material dan pembangunannya yang asal-asalan membuat gedung itu hanya bisa bertahan dalam waktu beberapa jam saja. Tidak hanya itu, kekacauan terjadi di kawasan sekitar markas dan membuat Pasukan Tentara Kerajaan untuk turun tangan.

Fred yang melihat dan berada di tengah kekacauan itu hanya bisa meratapi nasib buruknya. Bertahun-tahun menjadi Komandan Pasukan Keamanan membuatnya lupa daratan mulai bersikap layaknya dewa keadilan yang mengadili dan menangkap siapapun yang dia inginkan. Kini dia hanya bisa berharap untuk bisa memutar waktu kembali dan menjadi pasukan keamanan yang baik dan jujur.

Pada akhirnya Frederik Lawson berhasil di tangkap oleh Tentara Kerajaan dan tanpa peradilan dia dihukum mati. Kepalanya dipajangkan di atas bekas markas Pasukan Pengamanan selama satu minggu sebagai contoh.

Itulah akhir tragis dari seorang Frederik Lawson. Seorang Komandan Pasukan Penjagaan yang korup dan tiran. Yang mampu mendapatkan semua yang dia ingin hanya dengan menunjuknya, kini tidak bisa melakukan apapun, bahkan hanya untuk menutup matanya pun dia tak mampu.