Chapter 54 - Pelayan setia

Benar-benar kemampuan yang sangat menarik, aku tidak menyangka akan bertemu seseorang yang dapat berbicara denganku di masa depan.

Yah, tapi aku tidak terlalu terkejut sih setelah mengetahui tentang dunia yang tidak masuk akal seperti ini. Semakin lama aku mengenal dunia ini, sepertinya kebiasaan berekspresiku akan sedikit berubah menjadi normal terhadap sesuatu yang bisa mengejutkanku atau semacamnya.

Bahkan hatiku berkata bahwa semua itu akan sia-sia dan tidak ada gunanya jika aku mengungkapkannya secara berlebihan.

Aku hanya bisa menyeringai jika ada sesuatu yang bisa menarik perhatianku.

Aku mulai bertanya padanya, aku yakin dia melihatku dengan jelas di dunia masa lalu di tempat dimana kastil ini masih hidup.

"Perasaanku mengatakan, sepertinya kamu adalah penduduk asli kastil ini. Apakah kamu seseorang yang datang dari masa lalu?"

Wanita itu menjawab sambil tersenyum. "Ya, apa yang anda katakan itu benar. Tidak ada dunia lain yang bisa aku tinggali selain mengingatmu."

Eh? Apa?

"Ingat aku? Apa aku tidak salah mendengarnya? Aku bahkan tidak tahu siapa kamu."

Apa ini? Apakah dia tahu tentang aku yang berada di dunia sebelumnya? Bagaimana mungkin, bahkan aku sendiri pun tidak tahu siapa nama wanita ini.

Wanita itu berjalan anggun keluar dari area taman untuk mendekatiku seraya memulai sebuah pembicaraan.

Setiap langkah kaki yang terdengar olehku terasa begitu tenang ... Seorang pelayan? Tidak, menurutku dia bukan wanita biasa.

Tidak mungkin wanita yang berpakaian seperti ini adalah seorang pelayan, bukan?

"Begitukah … Sepertinya ini akan sangat merepotkan jika anda mengatakannya seperti itu."

Apa artinya? Emmmm, tidak mungkin, dia sudah tahu siapa aku, tapi siapa?

Sesampainya di hadapanku, wanita itu langsung menurunkan tubuhnya dengan anggun seolah sedang menghadap seorang raja.

Aku yang melihatnya hanya bisa mengamati apa yang akan dia lakukan dan menatapnya dalam diam.

"Aku akan memperkenalkannya padamu sekali lagi, Raja Iblis Azias."

Raja Iblis Azias? Namanya seperti yang dikatakan wanita dari sistem sebelumnya.

"Aku adalah pelayan setiamu dari 5 penguasa dunia lapisan dalam tak berujung yang telah kau ciptakan, namaku Haze Valentine, Ratu Kegelapan kabut iblis."

Hmmmmmmm, Haze Valentine? Aku tidak pernah tahu dan mengingat nama dirinya atau bahkan menjadikannya sebagai 5 pelayan setiaku. Dia bilang Raja Iblis Azias, kan? Apakah ini nama pemilik tubuh sebelumnya?

Aku tidak suka kalau ada wanita yang berlutut di depanku.

"Angkat kepalamu, kamu tidak perlu berlutut seperti itu di hadapanku. Wanita cantik sepertimu tidak boleh menyentuh tanah sembarangan karena itu akan membawamu pada kematian."

"Terima kasih, kalau begitu ... Aku akan menghadapimu dengan baik. Aku minta maaf karena tiba-tiba berbicara seperti itu kepadamu." Haze mulai mengangkat tubuhnya dan menatapku sambil tersenyum manis.

Aku melihatnya, dia seperti karakter wanita paling menawan dari game yang selalu aku harapkan untuk bisa menjalin sebuah pertemanan.

Tapi, itu semua telah sirna ketika aku mengharapkan hal itu saat aku memainkan gamenya.

Parasnya yang cantik bagaikan perhiasan, warna matanya yang berhiaskan Red Moonlight yang begitu menawan, serta permata cerah berwarna merah dan emas di keningnya begitu mewah meskipun aku memandangnya dengan tatapan biasa.

"Tidak, kamu tidak perlu memikirkan hal-hal dangkal seperti itu. Tapi, ketika kamu menjelaskannya, aku masih tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."

Haze menatapku dengan heran. "Uh? Ada apa dengan Tuan Azias? Apakah anda tidak bisa mengingatnya sama sekali?"

Tuan Azias? Apa yang harus aku ingat? Bahkan aku sendiri merasa tidak punya ingatan tentangnya. Aneh, jangan katakan ini ....

"Ya, aku sama sekali tidak tahu dan merasa bahwa kamu adalah pelayanku yang setia. Aku tidak mengerti, oleh karena itu, bisakah kamu menjelaskannya kepadaku lebih mendalam?"

Dia terlihat baik dan lembut, meskipun dia begitu ….

Emmmmm ... entahlah. Hanya wajah manisnya yang bisa aku ingat.

"Tentu saja. Jika itu yang anda inginkan, aku pasti akan melakukannya agar anda dapat mengingatnya kembali."

Sepertinya Haze tidak mempunyai beban atau kecurigaan sama sekali ketika aku mengatakannya seperti itu. Jika dia adalah pelayan setiaku, maka tidak mungkin dia berbohong di hadapanku di saat seperti ini.

Mataku sedikit melirik ke arah 2 pelayan dan 2 putri yang masih belum menyadari apa yang dilakukan Haze. Jika tebakanku benar, mungkin hanya penglihatan Haze saja yang bisa melihatku seperti ini.

Tapi, aku tidak pernah tahu kalau mereka bisa melakukannya seperti Haze yang benar-benar bisa melihatku dari masa lalu.

Kemungkinan lainnya adalah jika mereka melihat apa yang dilakukan Haze, mereka pasti akan mengira dia gila karena sedang berbicara dengan seseorang yang tidak ada di sana.

Tapi jika ini adalah sesuatu yang normal bagi mereka, aku tidak perlu memikirkannya sama sekali. Tapi, kemampuan ini agak familiar bagiku.

Apakah ini sama dengan kemampuan mata tahap pertamaku? Emmmm, masih belum jelas.

Haze perlahan mulai menjelaskannya kepadaku.

"Pertama, apa yang anda lihat bukanlah roh cahaya dari ingatan masa lalu. Tapi, ini adalah tindakanku sendiri yang mencoba melakukan perjalanan dari masa lalu ke masa depan melalui ruang dan waktu hanya untuk menemukan keberadaan anda."

Jika iya, sepertinya ini bukan sembarang kekuatan yang bisa dimiliki oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri. Ia sendiri mampu melampaui ruang dan waktu yang berisi ratusan juta perjalanan waktu dari masa lalu hingga mampu memasuki dunia masa depan dengan garis waktu dengan perbedaan waktu yang sangat besar.

Apakah ini penglihatan instan yang bisa bepergian kemana saja tanpa harus menggunakan tubuh aslinya? Tapi, jika kastilnya sudah seperti ini. Dia seharusnya sudah mati, kan?

Jika dia masih hidup, itu berarti ...

"Ini seharusnya tidak mungkin, kan?"

"Jika anda bisa melihatnya, kastil ini seharusnya sudah runtuh, kan?"

"Ya. Dan kamu juga seharusnya mati, kan?"

"Tidak, aku selalu di sini untuk menunggumu kembali."

"Hmmmmmm ...."

Aneh sekali, tidak ada kata lain yang bisa kuucapkan. Yang bisa aku pahami adalah bahwa dia masih hidup di suatu tempat yang tidak dapat aku ketahui.

"Kastil tempat anda berada saat ini adalah kastil yang masih ada di dalam Timeline yang berbeda. Mungkin, ada 7 Timeline yang berbeda di setiap dimensi tak terbatas."

Aku bergumam pelan. "7 Timeline yang berbeda? Bagaimana mungkin?"

Nah, kalau dipikir-pikir lagi, tidak ada yang mustahil bagi mereka yang menciptakan dunia aneh dan tidak masuk akal seperti ini. Karena aturan pertama adalah jangan menganggap dunia ini nyaman untuk ditinggali dengan mudah.

Mungkin begitu saja.

Kemudian Haze mulai mencurahkan seluruh perasaannya terhadap sesuatu yang selama ini ia harapkan. "Meski begitu, aku selalu berusaha mencarinya … Kemana pun aku pergi … Ke mana pun aku akan melihatnya … 900 juta tahun telah kulalui ... Aku hanya bisa berharap bunga itu bisa membawamu pulang kelak di masa depan."

Apakah itu kebenarannya? Mungkin, umm, aku akan percaya sedikit sebelum aku benar-benar memahami semuanya bahwa itu semua benar.

"Hmmmm selama 900 juta tahun kau selalu seperti ini?"

"Baik! Aku selalu menunggu anda di tempat ini meski harus bertahan selama 900 juta tahun tanpa kepastian." Haze berseri-seri dengan air mata yang terlihat dari sudut matanya yang keluar.

Aku membalas senyumannya. "Begitukah ... Kau benar-benar luar biasa, aku tidak mengerti kenapa kau mau melakukannya seperti itu."

Kalau dipikir-pikir dengan baik, dia tidak seperti menjadi pelayan raja pada umumnya. Aku merasakan ini adalah perasaan yang benar-benar tumbuh di dalam dirinya dan mengharapkan sesuatu yang dijanjikan kepadanya tanpa ada kepastian yang jelas.

"Ya, karena tuan sudah berjanji pada kita semua."

Ternyata tebakanku sedikit melenceng, kukira hanya dia saja. Ternyata janji kepada seluruh rakyatnya atau orang terdekat yang selalu mendampingi raja iblis sebelumnya.

Aku sedikit terharu, tapi aku akan berusaha menahannya sebaik mungkin.

Jika dia bisa menjelaskannya seperti itu, maka tidak salah lagi dia memang pelayan setiaku. Namun, masih banyak hal yang harus aku buktikan pada diri sendiri bahwa ini bukanlah cerita palsu yang akan membuatku merasa sedih kembali atas hal buruk yang akan terjadi.

"Sungguh tidak disangka, aku mengira ini adalah lelucon yang selalu mempermainkanku. Ternyata tidak, tapi bagaimana kamu bisa melihat dengan jelas dan berbicara kepadaku seperti ini?"

Haze mengusap air matanya. "Jika anda memiliki pemikiran seperti itu, anda salah besar, karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang berani melakukannya pada anda"

Aku tidak percaya, aku sama sekali tidak percaya kalau tidak ada seorang pun yang berani melakukan hal itu padaku.

Tambah Haze yang menjelaskan tentang dirinya. "Laki-laki yang selalu bersikap dingin, kaku, dan wajahnya yang selalu acuh tak acuh tidak peduli dengan perasaan orang-orang terdekatnya yang selalu mengkhawatirkannya ketika dirinya dikhianati oleh seluruh dunia dengan kekacauan para dewa surgawi yang melenyapkan semua rekannya."

Aku bisa merasakannya, kesedihan dan kekhawatiran yang selalu dia alami saat menunggu kepulangannya di kemudian hari karena selalu mengingatnya.

Begitu ya, rupanya itulah kesimpulan dari cerita masa lalunya. Yah, walaupun aku bodoh dan tidak mengerti banyak tentang cinta, perlahan aku mulai paham dan tahu bagaimana rasanya menjadi tidak peduli dengan sebuah perasaan yang akan selalu membebani pikiranmu. 

Karena aku tidak pernah tahu dan tidak akan pernah mengerti jika itu adalah kenyataannya yang harus terjadi di dalam kisah hidupku.

.

.

*************