Chapter 53 - KebangkitanRaja Iblis

Setelah aku tahu ada sesuatu yang harus aku lakukan, aku mencoba mencari cara jalan keluar dari tempat itu sambil melihat pakaianku yang basah kuyup.

".... Betapa merepotkannya."

Sekarang apa yang harus aku lakukan?

Bahkan kata-kata terakhir yang dia ucapkan saat memanggil nama 'Azias' seperti wanita biasa yang berteriak minta tolong.

Ditambah lagi jubah tebal seperti ini membuatku agak sulit untuk berjalan. Aku tahu aku mempunyai tinggi badan 180 cm, tapi tidak panjang dan tebal seperti ini juga woi.

Mungkin lebih baik aku melepasnya saja dan mencari jubah lain yang pas dan cocok untukku.

Aku melepas jubah hitam itu dan membuangnya kemana saja, tidak mungkin tempat seperti ini ada tempat khusus untuk membuang kain bukan?

Benar sekali, karena itu adalah hal mustahil ada di tempat seperti ini. Kecuali, ketika aku mempunyai 3 kekuatan mata itu untuk bisa menciptakannya.

Itu mungkin jubah dari tubuh sebelumnya. Yah, aku tidak mengerti kenapa dia mengunci diri di peti mati batu seperti itu. Hal bodoh apa yang pernah dia pikirkan sebelumnya?

Entahlah ....

Perdamaian agar keselamatan rakyatnya tetap terjaga? Emmm, kupikir itu sangat mustahil kalau ada dunia gila seperti ini.

Mungkin jika aku berhasil keluar dari tempat ini, semuanya akan terungkap dengan jelas. Hal yang pasti ingin kulakukan saat ini adalah mencari sistem suara wanita yang tiba-tiba menghilang.

Tapi, dari mana aku harus memulainya terlebih dahulu?

Mungkin dengan terus berjalan aku bisa menemukan sesuatu yang kuharapkan.

Dan benar saja, aku melihat kristal berwarna ungu jernih yang bisa mencerminkan bentuk tubuh dan wajahku.

Yah, padahal itu tidak terlalu penting untuk dibicarakan.

Hmmm ..? Rupanya seperti inilah penampilanku sekarang. Tetapi ....

Wajahku masih sama seperti biasanya, rambutku berwarna hitam dan 2 buah mata berwarna biru muda.

Yang membedakannya sekarang aku memakai kemeja putih polos dengan perlengkapan taktis di dalamnya. Perlengkapan taktis mirip ini banget dengan seorang agent, apakah dia selalu menjadi mata-mata di dunia lain karena keberadaannya sebagai raja iblis yang paling ditakuti?

Ada kemungkinan, hal ini membuatku sedikit terkejut dan bingung setelah melihatnya.

"Uh? Kenapa aku punya 2 senjata dan 1 belati seperti ini? Apakah Raja Iblis sebelumnya ada di zaman modern? Jika itu benar, dia sungguh hebat ya."

Aku mengambil salah satu senjata untuk melihatnya.

Tapi kalau dipikir-pikir, itu tidak mungkin. Karena kalau aku lihat bangunan ini, sepertinya sudah sangat tua dan tertinggal ratusan juta tahun. 

Apakah dia melewati berbagai era dan pergi ke masa depan? Kemungkinannya itu benar.

"Tapi, bentuk senjata ini ...."

Aku melihatnya dengan jelas, bahkan mataku pun tidak bisa berbohong setelah melihatnya. Hal ini terlalu familiar bagiku yang selalu memainkan game FFS Shooter saat itu, sehingga membuatku merasa mengetahui bentuk desain senjata yang ada di duniaku sebelumnya.

"Ahh, kalau tidak salah, ini namanya ...."

Aku berpikir sejenak untuk mengingat dan bisa mengucapkan setiap hurufnya dengan benar. Karena namanya agak sulit untuk disebutkan, jadi aku akan mengatakannya sejauh yang aku bisa.

"SIG Sauer P226 ya? Tapi sepertinya senjata ini sudah dimodifikasi dan diperkuat oleh sesuatu."

Benar sekali, senjata ini malah menjadi lebih panjang dengan adanya peredam.

Peredam suara (silencer) merupakan perlengkapan ekstra berbentuk silinder yang dipasang pada ujung laras senjata untuk meredam efek suara tembakan dan muzzle flash (kilatan api di ujung laras) yang bekerja dengan cara menghambat pelepasan gas pembakaran bubuk mesiu.

Warnanya yang hitam legam dan garis ungu yang menyala membuat tampilan senjata ini sangat menakutkan dan menawan sekali sebagai tampilan senjata terbaik sepanjang masa.

Yang ada di pikiranku saat ini adalah tentang dia. Raja Iblis dari tubuh sebelumnya, menurutku dia sepertinya selalu menjadi mata-mata dunia karena terlalu bosan dengan kekuatan besar yang dimilikinya.

Kemungkinan?

Jika benar, mungkin tubuh ini cocok untukku. Yah, meski aku sama sekali tidak menyukai cara bereinkarnasinya yang seperti sebelumnya. Tapi itu tak masalah, karena kini aku bisa keluar dari dunia mimpi dan bisa menjalani kehidupanku sendiri untuk kedepannya.

Sejauh yang aku rasakan setelah melihat dan memegang senjata ini, aku merasakan ada kekuatan sihir yang kuat yang tertanam dalam pada senjata tersebut. Itu benar, aku tidak bohong, aku tahu betul bahwa ini adalah keajaiban kekuatan sihir yang sama denganku ketika berada di game itu. Kekuatan sihir yang serasi saat aku menggunakan senjata Astron Trinity.

Mungkin aku harus mencoba menggunakannya.

"Hmmmm sihir yang sama dengan kekuatanku sebelumnya ya. Bagus juga, mungkin aku harus mencobanya." Aku mengarahkan tanganku ke arah kristal ungu besar yang berada di depanku.

Saat aku mencoba mengalirkan energi sihir ke dalam senjata ini, seketika cahaya ungu menyala di ujung pistolnya dengan kilatan petir ungu yang menyambar dengan ganas disekitarnya.

"Ternyata tebakanku benar. Tidak salah lagi, ini sangat mirip dengan kekuatan milikku."

Aku menarik pelatuknya, seketika kristal ungu itu meledak berkeping-keping. Bahkan suara yang dikeluarkan terdengar sangat kecil karena ledakan suara yang ditahan oleh peredam.

Lanjut gumamku. "Meski begitu, kekuatan serangannya sedikit berbeda dari apa yang aku pikirkan sebelumnya. Mungkin aku tidak perlu memikirkannya lebih jauh, itu sudah cukup dan bisa menandingi kekuatan yang aku miliki sebelumnya."

Aku memasukkannya kembali ke dalam saku perlengkapan taktis bajuku. Mungkin akan sedikit menyenangkan jika banyak monster berkeliaran di sekitar tempat ini.

Sayangnya, tidak ada satu pun hewan yang muncul di tempat ini, bahkan tikus atau semut pun tidak.

Menjengkelkan! Aku merasa seperti binatang kematian yang akan merenggut nyawa mereka. Padahal aku hanya ingin bermain-main.

Tapi apakah itu sama dengan membunuhnya?

Hahhhhhhhh .....

Sungguh merepotkan.

Aku pikir itu akan terlihat mirip dengan senjata Astron Trinity yang dapat memusnahkan apa pun jika satu peluru ditembakkan. Ternyata senjata ini berbeda, ketika aku menembakkan senjata ini, dia tidak dapat menghapusnya, namun dapat menghancurkannya dengan kekuatan serangan yang sangat tinggi.

Senjata ini tidak membutuhkan peluru sungguhan seperti senapan kebanyakan. Sebaliknya, itu adalah energi sihir penggunanya yang dapat diproyeksikan secara tidak langsung ke dalam senjatanya.

Bisa dibilang itu adalah peluru ajaib yang didapat dari kekuatan yang selalu aku salurkan sehingga memiliki peluru tak terbatas yang bisa ditembakkan kapan saja tanpa harus mengisi ulang senjatanya.

Mungkin ini bukan perbedaan yang besar, aku rasa ini tidak akan menggangguku sedikit pun karena ada perbedaan yang terlihat jelas ketika aku menggunakan senjata ini.

Namun yang membuatku sedikit bingung bukanlah perbedaannya. Tapi kenapa raja iblis sebelumnya bisa menggunakan senjata menembak seperti ini?

Apakah dia menyukai cerita petualangan Sci-fi? Tidak mungkin, bukan?

Yah, meskipun ia adalah seorang raja iblis, namun bukan tidak mungkin ia bisa melakukan apa saja dengan kekuatannya yang sangat besar sehingga membuatnya bosan untuk menggunakan sihir terus menerus.

Itu adalah kemungkinan yang aku pikirkan tentang raja iblis sebelumnya, karena aku tahu bahwa raja iblis selalu berada di era ketika manusia belum memiliki teknologi canggih atau semacamnya.

"Yah, aku tidak terlalu memikirkan raja iblis sebelumnya yang bisa melakukan apapun yang dia inginkan dengan kekuatannya sendiri sih. Bagaimanapun juga, raja iblis masih merupakan eksistensi dengan kekuatan tak terukur dan bisa dibandingkan dengan dewa dan bahkan melampaui mereka."

Aku terus mengoceh di dalam ruangan dan melupakan tugas yang harus aku lakukan untuk bisa mencari jalan keluar, setelah itu muncul di dalam pikiranku, aku berjalan menjauh dari tempat itu dan terus maju melalui lorong sunyi yang dipenuhi dengan obor biru yang tak terhitung jumlahnya.

Hangatnya gemuruh api yang membara mengiringi setiap langkahku yang masih terasa hampa tanpa harapan pasti selain keluar dari tempat ini.

Sesampainya di satu tempat yang membuatku merasa putus asa kembali muncul di depan pandanganku.

Ya, aku melihat sebuah tangga yang menjulang ke atas, membuatku sedikit mengingat kejadian sebelumnya ketika aku bertemu Stillia dan Hexalus yang membawaku pada harapan palsu. Bahkan koin-koin itu hanyalah ilusi dari mereka untuk memancingku.

Aku tidak tahu harus berkata apa setelah melihat kenyataan dari dunia bangsat yang baru saja dan selalu terjadi di dalam kehidupanku.

Namun kini aku tak peduli lagi dan terus menaiki tangga untuk keluar dari tempat ini.

Memikirkan masalah yang dangkal seperti itu tidak perlu dipikirkan lebih jauh karena hanya akan membuang-buang waktu saja.

Beberapa menit telah berlalu ....

Aku berhasil melewati tangga yang membawaku pada harapan palsu dan berubah menjadi keajaiban karena aku tiba-tiba sudah berada di lorong kastil.

Entah kenapa aku tiba-tiba ada di sini, setelah aku menoleh ke belakang aku merasa seperti sedang menaiki tangga rahasia yang membawaku ke jalan pintas untuk segera keluar dari tempat itu.

Sungguh nyata, yang ada di belakangku hanyalah tembok kerajaan yang masih utuh, meski aku memandang tangganya sedikit lebih lama. Seketika tangga itu menghilang di hadapanku.

Bagus juga. Ini tidak terlalu buruk, kan?

Meski begitu, aku tidak akan berharap lagi karena berharap itu terlalu menyakitkan, melihatnya saja sudah membuatku bahagia. Karena memilikinya tanpa kepastian hanya akan membuang-buang waktu saja, bahkan waktu akan membuatmu menderita seiring berjalannya detik jam karena belum menjadi milikmu.

Terserahlah, mungkin jika memiliki niat dan usaha yang melebihi apapun, penyesalan akan mudah tergantikan menjadi sebuah kebangkitan dengan harapan pasti yang bisa diimpikan.

Bahkan ketidakadilan akan mudah ditaklukkan jika Anda mampu memenangkannya dan merasakan bahwa ini adalah perjuangan yang harus Anda lakukan untuk bisa mewujudkannya.

"Begitukah. Aku tidak menyangka akan menemukan cara secepat itu untuk keluar dari tempat itu."

Kini yang ada di hadapanku hanyalah sebuah lorong panjang dengan tembok pecah dan tiang-tiang yang berjajar saling berhadapan dari kiri, kanan, depan dan belakang, seperti membuat petak besar di tengahnya dengan beberapa air mancur batu dan tanaman bunga mati.

Aku pikir itu adalah taman bagian dalam kastil ini. Soalnya banyak tanaman layu dan tumbang dimana-mana.

Aku terus berjalan menyusuri aula luar sambil melihat sekeliling kastil. Bahkan ketika aku melihat ke langit, pemandangan itu begitu sunyi dengan langit malam yang dipenuhi debu cahaya bintang yang tak terhitung jumlahnya seolah menyinari keindahan dunia ini dengan langit malam yang tak terlukiskan.

Aku terus memandang ke langit dan berhenti sejenak sambil mencoba merasakan keheningan alami yang bisa dirasakan di tempat itu.

"Hmmmm, ternyata di dunia ini sudah malam. Aku bisa membayangkannya, jika kastil ini masih hidup, pasti akan banyak tawa hangat dan kebahagiaan dari para bangsawan iblis yang merasakan indahnya langit dunia yang tak terlukiskan seperti ini."

Saat aku mencoba membayangkannya, tiba-tiba aku mendengar suara tawa ceria dengan perasaan penuh kebahagiaan yang tak terhitung jumlahnya membuat telingaku seolah dihantui oleh kenangan masa lalu pemilik tubuh sebelumnya.

Suara itu terus berlanjut dan bahkan lebih keras dari tawa ceria yang terdengar begitu pelan saat aku bisa merasakannya.

Suara apa ini? Apakah ini roh para bangsawan iblis yang tinggal di kastil ini?

Melihat ke arah taman dalam kastil untuk mengamatinya.

Lalu aku mencoba mengedipkan mataku sekali. Ternyata pendengaranku tidak salah, tiba-tiba pada saat aku membuka mata. Seketika aku bisa melihat 5 roh cahaya yang berkumpul di taman kastil seraya ditemani anak-anak kecil yang sedang bermain-main disekitarnya.

Apakah ini roh ingatan dari tubuh raja iblis sebelumnya? 

Mereka terlihat sangat damai dengan kehangatan dunia yang masih menyelimuti mereka. Aku tidak menyangka bisa melihat keberadaan orang yang sudah meninggal melalui ingatan tubuh ini. 

Gumamku pelan seraya terus memandangi dan mengamati mereka sambil tersenyum. "Hmmmmm kehangatan dunia yang sempurna, ya?"

Mungkin jika aku terus melihatnya lebih lama, maka aku akan mendapatkan sebuah informasi yang dapat memecahkan teka-teki cerita masa lalu yang dialami tubuh ini.

Aku melihat 2 pelayan kerajaan dan 1 wanita bangsawan iblis berpangkat tinggi mengenakan gaun hitam, rambut putih panjang tergerai lurus ke bawah bahunya melewati tepi tudung hitamnya dengan perhiasan batu permata merah antik menempel di sekelilingnya dan 2 mata Red Moonlight yang sangat menawan.

Benar-benar penampilan yang membuatku terpesona saat melihat lekukan tubuh dan wajahnya yang begitu indah dengan kecantikan alami yang teramat indah bagiku untuk bisa memandangnya.

Yah, mungkin ini terlalu arogan dan bodoh untuk dikatakan. Aku masih belum punya niat untuk merasa lebih dekat dan peduli untuk mengetahuinya.

Ditemani oleh 2 putri bangsawan iblis yang terus bermain kejar-kejaran di sekitar wanita itu. Besar kemungkinan kedua putri itu adalah anaknya, namun aku masih belum yakin apakah itu benar padahal aku hanya berpikir asal tanpa bukti yang lengkap.

Entah apa yang sedang mereka lakukan di sana, nyatanya wanita itu hanya memegang sekuntum bunga melati putih sambil memandang ke langit dengan wajah khawatir.

"Firasatku agak buruk. Apakah terjadi sesuatu di masa lalu?"

Aku tidak tahu dan terus mengamatinya, bahkan ketika aku mencoba melihat ke sisi lain. Tidak ada hal aneh sama sekali yang membuatku curiga.

Mereka tak berbuat apa-apa kecuali dua orang pelayan yang pada umumnya menjalankan tugasnya masing-masing sebagai abdi dalem yang pasti akan membantu wanita tersebut. Aneh sekali, tak ada informasi yang bisa kuperoleh dari melihat ingatan roh masa lalu tubuh ini.

Bukankah ini ingatan akan roh dari masa lalu? Apakah aku salah menilai mereka karena mengatakan secara terbuka bahwa mereka adalah roh kenangan masa lalu? Emmmm ... Sulit sekali untuk dipahami.

Benar-benar membingungkan, hal yang paling mungkin terpikirkan olehku saat ini adalah peringatan dari masa lalu tentang kebangkitanku menggunakan tubuh ini. Meski begitu, aku tidak begitu percaya atau mengerti alasan mengapa roh itu tiba-tiba muncul di hadapanku.

"Hmmmmm tidak ada pilihan lain. Ini hanya akan membuatku menunggu lama." Aku berbalik dan mencoba untuk meninggalkan tempat itu.

Melihat mereka terus seperti itu tidak ada gunanya bagiku karena alasan tertentu yang bisa membuatku melakukan sesuatu untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Saat aku berjalan beberapa langkah ke depan, tiba-tiba aku mendengar suara yang sangat lembut menyampaikan kesannya terhadap sesuatu yang sedang ia rasakan.

Wanita itu berbicara sambil memandangi sekuntum melati putih yang dipegang kedua tangannya dengan penuh perasaan.

Dunia yang begitu indah ... Kehancuran dunia yang terlihat begitu gembira ... 

Hati yang penuh dosa yang bisa membangkitkan akhir dunia ... Dan kekosongan sempurna yang bisa menghapus segalanya ....

Kemudian wanita itu menengadah ke langit sambil memegang sekuntum bunga putih yang perlahan mulai musnah.

Langit ini begitu indah hingga tercipta dengan tulisan dari secarik kertas oleh sang pencipta .... 

Tapi... 

Betapa bodohnya seorang raja sejati jika mati di istananya sendiri dengan harapan masa depan yang diinginkannya ....

Seketika kedua langkah kakiku terhenti saat wanita itu berbicara yang seolah menyadarkanku akan kebenaran apa yang terjadi pada pemilik tubuh sebelumnya.

Gumamku pelan. "Raja Iblis yang mati di istananya sendiri?"

Meski suaraku sangat pelan, wanita itu tetap mendengarku dengan jelas dan menjawab dengan percaya diri saat aku mengatakannya.

Seolah-olah dia bisa berbicara kepadaku yang berada di dunia masa depan dengan dimensi ruang-waktu berbeda yang terpisah dan mustahil dijangkau dengan kata-kata.

Faktanya, hal ini terdengar sangat mustahil dilakukan oleh makhluk mana pun.

"…. Anda benar … Raja Iblis kehampaan yang telah hidup kembali …."

Aku berbalik dan langsung menatapnya dengan serius. "Hmmmm sepertinya ini akan menjadi cerita yang sangat menarik."

.

.

***************