Chapter 42 - Pemeran utama

Seorang pria misterius yang selalu menyembunyikan identitasnya. Pria kegelapan yang selalu membinasakan semua musuhnya di malam gerhana bulan merah untuk mencabut ajal para manusia kotor (Crimson King).

Yahhh, sebenarnya aku tidak ingin mengakui hal ini. Aku pernah melakukan ini untuk membunuh para pemain yang bermain kotor (Menggunakan cheat). Aku sangat tidak suka ketika alur permainan dihancurkan oleh mereka dengan semena-mena.

Ini mungkin tidak wajar. Mereka selalu membunuh para pemain lain yang bisa menghancurkan akun mereka. Aku tidak tahu kenapa mereka mau melakukannya.

Mereka membuatku sangat benci.

Jadi, aku terpaksa membalas perbuatan mereka dan menghanguskan akun pribadi mereka secara permanen. Mereka tidak akan bisa kembali ke dunia lain (Game) meskipun mereka membuat akun baru untuk bisa memulainya kembali.

Itu semua karena aku yang telah menanamkan hukum penghapusan kepada nama mereka yang berada di dunia nyata. Aku tidak membunuh keberadaan mereka yang asli. Itu pasti akan sangat merepotkan ketika berita kematian mereka menyebar di dunia asli.

Sekarang aku tidak peduli. Tidak ada pilihan lain selain menggunakan topeng ini dan 2 senjata andalanku. Astron Trinity.

Dia benar-benar membuatku ingin melakukannya. Ini terlihat curang jika aku menggunakan senjata ini.

Mungkin, aku akan sedikit menahannya.

Tapi ....

Menghela nafas. "Kenapa mereka tiba-tiba ribut tidak jelas hanya karena merebutkan siapa yang akan menjadi pemeran utamanya." Batinku.

"Tidak, tidak ... Akulah pemeran utamanya. Seta Rigning." Jawabnya arogan.

"Nama itu kurang cocok. Samurai terkuat terakhir sepertiku lebih pantas mendapatkannya ... Keberanianku lebih sejati dari pada siapa pun untuk bisa memilikinya ... Akulah pemeran utama yang sebenarnya ... Putri kekaisaran pertama ... Kaguya Hisaki."

"Hey!. Bisakah kalian berdua berhenti memperebutkannya?"

"Memangnya kenapa?"

"Apakah kalian buta karena tidak bisa melihat apa yang sedang aku lakukan ..?!"

"Benar juga." Jawab Kaguya polos.

"Ya. Kalian jangan khawatir ... Akulah pemeran yang sesungguhnya."

"Kau sama saja ...." Jawab mereka serentak dengan nada datar.

Menghela nafas. "Merepotkan ... Seharusnya tadi aku tidak berkata seperti itu ... Sepertinya lebih baik aku merahasiakan nama asliku saja dari pada mereka harus mengetahuinya ... Benar, nama Shinka lebih cocok untuk aku sekarang yang menggunakan tubuh dari game itu." Batinku.

Sekarang aku harus segera melakukan sesuatu untuk bisa menghancurkan puluhan pedang raksasa itu dengan cepat.

Tiba-tiba, Lucia kebingungan karena tidak melihat lengan Ariel yang sebelumnya mengulurkan tangan kepada Lucia. ".... Ariel, mana tanganmu?. Sebelumnya kau mengulurkan tanganmu, kan?"

Ariel masih sadar dan bisa mendengarkan perkataannya. Perlahan Ariel mengulurkan tangan kirinya kepada Lucia dengan bentuk jari telapak tangan yang berbeda seraya menahan pedang kutukan surgawi dengan tangan kanannya.

"Kenapa kau tiba-tiba mengacungkan jari tengahmu seperti itu?" Jawab Lucia datar dengan perasaan kesal.

Tiba-tiba Ariel sadar dan meluruskan jari-jari telapak tangan kirinya.

Menghela nafas seraya menepuk kepala. ".... Adegan yang sangat memalukan." Lanjutnya. "Yosh ... Tunggu aku."

Lucia berlari melewati Yoru seraya menaiki telapak tangan Ariel dan memasuki tubuh bagian kepalanya. Meninggalkan Seta dan Kaguya yang berada dibelakang.

"Kita harus melakukannya." Jawab Seta melirik ke arah Kaguya.

"Ya. Kita tidak punya banyak waktu." Jawab Kaguya seraya melihat ke atas langit.

"Ayo"

"Ya."

Mereka berdua langsung melesat pergi dengan cepat meninggalkan Yoru sendirian di bawah.

Menghela nafas seraya menepuk kepala. "Ada ada saja ...."

"Ayo!. Ariel!"

Melepaskan pertahanan dan dengan cepat mengambil gagang pedang kutukan kematian surgawi untuk bisa di lemparkan.

"Hhhaaaaaaaaaaaaaa ... Terima ini!!"

Lucia mengendalikan tubuh Ariel dengan sempurna, dengan sekuat tenaga berhasil memegang gagang pedang raksasa kutukan kematian surgawi sebelum ujung kematian mengenai permukaan tanah.

Lucia langsung melemparkannya ke atas langit kepada Asyluminaz sebagai targetnya.

Asyluminaz melihatnya.

"Ohhh, boleh juga kekuatanmu itu ... Tapi, kau pikir aku akan mati hanya terkena sihirku sendiri?. Bodoh sekali." Jawabnya dengan santai seraya mengacungkan satu telunjuk kanannya ke depan.

Pedang raksasa kutukan surgawi melesat dengan cepat ke arahnya.

"...!!!"

Gesekan ujung jari berhasil membelahnya dengan mudah, ujung kematian pedang raksasa kutukan surgawi layaknya kertas ringan yang tidak berharga terbelah dengan sempurna di atas langit.

"Sigh ...." Lucia yang melihatnya jengkel. "Tidak ada pilihan lain ... Aku harus menghancurkan semuanya dengan cepat!"

Melompat ke atas langit dengan cepat.

Lucia langsung mengeluarkan pedang surgawi dan mudah baginya menghancurkan pedang raksasa kutukan surgawi yang terus berjatuhan di atas langit dengan cepat.

Diiringi oleh serangan solar penghancur dari 4 kapal angkatan laut yang langsung menembakkannya ke atas langit dengan serentak. Langit-langit di guncangkan dengan ledakan meriah.

Kazim, Sevila, Kevin dan Leylia melesat dengan cepat ke atas langit untuk menghancurkan pedang raksasa kutukan surgawi yang berjatuhan menggunakan kemampuan Hypergear milik mereka.

Hypergear adalah Kemampuan pengorbanan ilahi tingkat terakhir yang memiliki kemampuan khusus untuk bisa membangkitkan kehancuran sejati yang terkunci atau terpenjara di dalam jiwa mereka masing-masing.

Kemampuan tertinggi yang bisa menghancurkan apa pun sesuai tingkatan level yang mereka miliki. Hypergear sendiri memiliki wujud yang berbeda beda.

Wujud dengan bayangan cahaya setengah tubuh robot yang terbentuk di belakang punggung mereka ketika menggunakannya. Setengah bentuk robot yang memiliki dua tangan dengan kemampuan tarung dan keahlian yang berbeda beda.

Mereka terus bergantian untuk saling memberikan serangan terkuat agar bisa menghancurkan pedang raksasa kutukan surgawi.

Gemuruh kemeriahan ledakan kehancuran terdengar di seluruh atas langit khatulistiwa.

Tiba-tiba ....

"Uh ...?. Kenapa hawanya jadi dingin sekali?. Sepertinya ada orang lain yang memiliki kekuatan besar sepertiku yang baru datang kemari. Menarik!" Yoru melirik ke sebelah ujung kiri.

Angin dingin menyebar dengan percikan kristal es yang merambat.

*KKrrrrkkKK!*

Kastil es raksasa sudah terbentuk dengan megah oleh sihir penciptaan yang di miliki oleh Liza.

Liza sudah berada di atasnya, melihat ke atas langit seraya lingkaran sihir besar mulai terbentuk di atas menara.

Mengarahkan tangannya. "Sekarang, bekulah kalian semua ...."

Semburan partikel es di lepaskan dengan cepat ke atas langit untuk membekukan pedang raksasa kutukan surgawi yang terus berjatuhan.

Langit-langit di bekukan beserta zat-zat dan apa pun yang memengaruhinya. Seketika Liza berhasil membekukan semua pedang kutukan surgawi yang berjatuhan di atas langit.

"Ayo kita lakukan kakak Rexy"

"Ya. Mari kita perlihatkan kepada mereka kehancuran yang sebenarnya."

Jawab 2 perempuan kembar sudah memegang senjata solar plasma penghancur (Absolutzero). Mereka adalah 2 perempuan kakak beradik yang sangat unik, lucu dan cantik. Memiliki satu mata merah maroon sebagai adik yang bernama Nixy dan mata kuning emas sebagai kakaknya yang bernama Rexy.

Penampilan mereka seperti sepasang kekasih yang selalu melengkapi. Memakai body suit baju robot hitam dan satu mata yang tertutupi lapis baja abu-abu mata kanan (Nixy) mata kiri (Rexy).

Mereka berdua sudah memegang senjata solar plasma penghancur (Absolutzero) di kedua tangannya yang saling berdampingan sebelah kiri dan kanan. Senjata besar perusak sinar panas yang bisa melebihi kapasitas kepanasan matahari dan bahkan sangat jauh lebih dari itu yang sudah melampaui hukum fisika.

"Bersiaplah ...."

Partikel cahaya merah maroon dan kuning emas menari nari berputar meriah menyatu di ujung senjata.

"Absolutzero ... Demonic Blaster!!" Jawab mereka serentak dengan suara menggema keras seraya menarik pelatuknya.

Absolutzero Demonic Blaster (Solar penghancur mutlak ekstrim api neraka dunia) Dilepaskan dengan cepat.

Cahaya solar raksasa merah maroon dan kuning emas ganas yang menyatu menerangi semuanya untuk membasmi langit-langit kekacauan dengan cepat seraya mengarahkannya kepada Asyluminaz.

Lucia, Kazim, Sevila, Kevin dan Leylia menyadari hal itu dengan cepat seraya menghindar untuk menjauh.

"Tcihhh ... Bezno Avia"

Asyluminaz dengan cepat merapalkan mantra sihir pertahanan mutlak pelindung kutukan kematian miliknya di udara. Membentuk bola besar dengan api hitam kutukan yang mengurungnya.

"...!!!"

*KKkkrrkkKK!*

"Apa?"

Seketika pelindung kutukan kematian miliknya perlahan hancur di hanguskan dengan mudah. Tubuhnya mulai terbakar dan perlahan menjadi debu karena terkena serangan (Absolutzero Demonic Blaster).

"Ahahahahhhaha ... Hebat!. Luar biasa!. Serangan yang sangat sempurna ... Aku suka ini ... Aku pasti akan kembali ... Tunggu aku!. Aku pasti akan segera membinasakan kalian semua ...." Tubuh Asyluminaz hancur menjadi debu.

Serangan solar plasma penghancur bergeser ke sebelah kanan untuk menghancurkan pedang raksasa kutukan surgawi yang telah di bekukan oleh Liza sebelumnya berjejer di atas langit.

Langit khatulistiwa terbelah, menembus langit biru dan menghanguskan ribuan bintik cahaya yang mengandung jutaan dunia di dalamnya menjadi sebuah kegelapan sejati.

Law of Creation tidak bisa memulihkan efek dari serangan tersebut. Mengakibatkan langit-langit menjadi sebuah jurang kegelapan yang tak berujung terlihat raksasa dengan garis keretakan dimensi yang tidak bisa di pulihkan.

"Hmmmmm ...?. Jurang yang sangat indah. Apakah aku bisa melakukannya?. Sepertinya begitu. Lebih baik aku simpan saja buat nanti dah, Aku ingin bersenang-senang dengan dia terlebih dahulu. Serangan mereka berdua patut di apresiasi karena bisa menghancurkan jutaan dunia tak bersalah hanya karena serangan biasa yang sempurna ... Hebat!" Jawab Yoru sambil menepukan kedua tangannya.

"Bagaimana, Nixy?. Kehancuran itu sungguh indah bukan?"

"Yaa. Jurang gelap itu terlihat sangat cantik ketika di atas langit, sampai membuatku bingung karena tidak bisa melukiskannya entah bagaimana."

"Benar. Aku yakin tidak akan ada yang bisa membuat keindahan seperti ini di atas langit ...."

"Tapi ... Apakah ini tidak berlebihan, kakak?" Jawab Nixy sedikit gelisah.

"Yahhhh, mungkin ini masih terlihat biasa saja bagi mereka ... Mungkin ... akan baik-baik saja?" Seraya menggaruk kepala karena tidak tahu apa yang akan orang lain rasakan ketika melihat kehancuran yang terjadi.

"Mungkin ... Aku tidak tahu ... Tapi, kakak?"

"Ada apa?"

"Apakah kita berhasil membunuhnya?"

"Aku tidak tahu. Seharusnya dia mati ... Jika dia abadi, pasti akan tetap mati dan tidak bisa hidup kembali. Tapi ...." Jawabnya dengan tatapan serius.

"Tapi ....?" Memiringkan kepala. "Apakah Dewa itu masih hidup?"

"Sepertinya begitu. Aku masih merasakan keberadaannya di dunia ini. Sigh ... Sangat mustahil ada seseorang yang bisa bertahan dari serangan itu dan bisa hidup kembali." Jawab Rexy jengkel, mengetahui keberadaan Asyluminaz adalah pertanda buruk jika dia akan kembali.

Tiba-tiba ....

Hujan api hitam membasahi dunia itu dengan kejamnya hawa kutukan kematian yang melekat kuat.

"Hehhh ... Inilah yang aku tunggu." Yoru menyeringai senyum senang.

Tiba-tiba, seorang perempuan menggunakan baju zirah vulgar hitam legam dengan sisik ular dan memakai mahkota Dewa. Berjalan dengan anggun, perkasa seraya menyeringai menunjukkan senyuman kematian yang telah bangkit dari kematian dengan tubuh sejati dari Dewi kutukan kematian yang sebenarnya.

.

.

*********