Chapter 27 - Pengorbanan

Mirellia terus berlari keluar dari istana untuk melihat keadaan tersebut. Dia melihat sang raja dan ratu sedang berdiri di sana. Anak-anak berbondong bondong berlari mengikuti Mirellia yang keluar.

Semua orang yang berada di kerajaan itu, serta penduduknya keluar dan melihatnya.

"Sepertinya ini akan sedikit memakan waktu ...."

"Ya, aku harap mereka bisa menahannya ... Semoga mereka baik-baik saja dan bisa membawa kemenangan bagi kerajaan kita ...."

"Kalian berdua, bertahan lah ... Kami pasti akan kembali lagi"

Kekhawatiran yang mendalam dirasakan oleh ratu dan raja.

Tiba-tiba, seorang prajurit datang dengan nafas yang ter engah-engah.

Huff ... Huff ...

"Yang mulia ...." Dia menghadap kepada sang raja dengan wajah kecemasan terlihat di wajahnya. "Lapor ... Semua pasukan tidak ada satu pun yang ikut bersama panglima Syelina dan Noah"

Mirellia yang baru sampai, melihat dan mendengarkannya.

"Apa?!" Raja kecewa dan langsung mengangkat kerahnya dengan kasar. "Apa yang kau katakan?! Kenapa para kesatria dan pasukan lain tidak ada yang mau menolongnya?! ... Kalian seharusnya tahu! ... Tidak ada satu pun prajurit yang memiliki tekad lemah seperti ini di kerajaan ku!!!"

Terbata-bata. "Ra-raja Iblis kekejaman ...."

Raja tidak percaya. "Apa maksudmu!!!. Meskipun mereka iblis sekali pun tidak ada prajurit yang lemah di kerajaan ini!"

"Ta-tapi ... raja iblis kekejaman langsung datang ke tempat itu, membuat Aura kecam yang mengakibatkan para pasukan mengalami ketakutan dan kematian berkali kali sebelum memasuki peperangan ...."

Semakin tidak percaya, khawatir akan keselamatan mereka berdua. "Itu tidak mungkin ...." Sang raja melepaskannya. "Kalau begitu mereka ...."

Mirellia menangis dan mengatakannya. "Hiks ... Hiks ... Guru akan pergi selamanya ...."

Astela kecil yang berada di belakang Mirellia tidak mengerti dan kebingungan karena perbincangan mereka.

Astela polos, menanyakan keberadaan orang tuanya. "Ibu, ayah? ... Apa yang sebenarnya sedang terjadi?"

Spontan Mirellia, raja dan ratu panik saat Astela berada di belakang mereka.

"Astela-chan ?" Ratu menghampirinya.

"Astela-chan ?"Mirellia langsung memeluknya. "Tidak, tidak ada apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja .... "

"Hentikan pemindahan ini sekarang juga!!! ... Aku tidak akan membiarkan satu orang pun melawan perintahku!!"

Tiba-tiba, seorang perdana menteri datang menghampiri mereka dan menolak semua apa yang telah di perintahkan sang raja.

"Sayang sekali ... Semuanya sudah terlambat ... Tidak ada yang bisa memberhentikan pemindahan ini, semuanya telah di atur dan tidak bisa di ubah oleh siapa pun ...."

Raja kesal dan menghampirinya. "Apa yang kau katakan?!. Aku tidak akan membiarkan mereka mati ... Kita harus segera mengembalikan mereka"

"Mati ? Siapa ?" Jawab Astela kecil yang masih terlalu polos.

Perdana menteri itu mengabaikan perkataan sang raja dan menghampiri Mirellia dan Astela.

"Ini mungkin akan sangat sakit ... Tapi, Astela-chan harus bisa menerimanya ...."

"Kenapa? Apakah ada sesuatu yang akan terjadi ...?"

"Ya, ibu dan ayahmu sangat kuat dan hebat bukan?"

"Benar!" Menjawabnya senang. "Tidak ada satu orang pun yang bisa mengalahkan kekuatan ibu dan ayah!"

"Ya, mereka terlalu kuat untuk menjadi penyelamat kerajaan ini ....."

Astela kecil masih belum menyadarinya.

Sang raja menghampirinya lagi dengan perasaan dengki.

"Apa yang anda katakan, itu semua memang benar ... Tapi, kenapa anda mengatakannya?" Sang ratu khawatir jika Astela akan menyadari bahwa kedua orang tuanya sedang berjuang untuk melawan 10 juta pasukan.

Sang raja sedikit menariknya ke belakang agar jauh dari Astela. Astela yang melihatnya hanya kebingungan terhadap sikap sang raja.

"Kau! ... Perdana menteri bajingan!" Dia mengangkat bajunya kasar. "Apa yang kau bicarakan ... seharusnya kau bisa menutup mulutmu itu lebih halus lagi!"

"Jika yang mulia memang benar seorang raja ... Apakah anda akan mengerti bagaimana perasaan Astela?, jika dia tiba-tiba tahu dengan sendirinya di masa depan yang membuatnya menderita? ... Tidak ada cara lain selain membuat dirinya menjadi kuat sedari kecil bukan?"

Sang raja gelisah, menyadari dan melepaskannya. "Sigh .... "

"Kita tidak punya banyak waktu lagi ... Jangan menyia-nyiakan pengorbanan mereka terhadap kerajaan ini ...."

Sang raja jengkel, karena harus menerima keadaan tersebut.

Lalu ....

Dunia itu di guncangkan, membuat permukaan tanah yang berada di sekeliling kota kerajaan Wizteria hancur dan terangkat pelan-pelan.

Sang perdana menteri mengetahuinya.

"Sepertinya binatang ilahi itu sudah bangkit untuk bisa menjalankan tugasnya ...."

Seluruh kota kerajaan Wizteria mulai terangkat. Semua orang ketakutan dan khawatir.

"Binatang ilahi ?" Sang ratu bertanya.

"Ya, dialah yang akan membawa kita ke masa depan, melintasi berbagai macam dimensi ruang waktu untuk menemukan dunia baru ... Kalian pasti tidak akan percaya setelah melihat kenyataannya .... "

Mereka melihat ke atas langit, melihat jam besar cahaya biru yang mengarah kepada pukul jam sebelas pas.

"Kita harus menunggu jarum pendek itu bertemu dengan jarum panjangnya untuk bisa melakukan pemindahan ini ... Ini mungkin akan sedikit lama ... Kita harus berharap kepada mereka, agar ini bisa cepat selesai dan selamat"

"Aku tidak menyangka, bahwa kristal itu sendiri yang akan menjelaskannya kepada kita sebagai manusia."

"Itu benar sekali ... Kita harus bersyukur atas hal itu karena memilikinya ...." Perdana menteri melangkah beberapa kali ke depan untuk mendahului sang raja. "Dia keluar ...."

"Apakah ayah dan ibu baik-baik saja? Sekarang mereka sedang dimana?"

Sang ratu ikut memeluknya. "Ya ... tidak ada yang bisa menandingi kekuatan mereka bukan? ... Semuanya pasti akan baik-baik saja ...." Jawabnya kepada Astela dengan wajah yang masih tersimpan kekhawatiran yang mendalam.

Satu demi satu wujud dari binatang ilahi itu terlihat keluar.

Kepalanya mulai terangkat keluar, beserta ke 4 kakinya yang berdiri dari bawah. Seluruh kulit kakinya di lapisi dengan baja metalic dan kristal biru pelangi meneranginya.

Dia mengaum keras.

"Gaohhhhhhh ...."

(Mecha Gamera) Binatang ilahi hukum keberadaan pengetahuan dunia.

Kepala robotic, 2 tanduk yang memanjang dengan cahaya kuning bersinar di kedua matanya. Bentuknya yang raksasa bisa menampung keseluruhan yang berada di kerajaan Wizteria.

Portal besar mulai terbentuk di atas langit untuk membuka jalannya. Gelombang cahaya biru mulai bersinar mengelilinginya.

.

.

Ayah dan ibunya Astela menyadari hal itu yang melihatnya dari jauh.

"Sepertinya sudah di mulai ... Apa kau sudah siap sayang ku?"

"Ya, aku selalu siap kapan pun ... Aku tidak menyangka kita berdua akan menahan 10 juta pasukan yang akan mengahancurkan kerajaan kita ... Ahhahahahhha ... Apakah ini sedikit berlebihan?!"

"Apa yang kau pikirkan?. Kau takut dengan sekumpulan semut ini?"

Tertawa lepas. "Ahhahhhaha ... Tidak!. Kita harus membuat Astela bangga atas perjuangan kita ... Aku harap setelah Astela mengetahuinya, bisa menerimanya dengan sepenuh hati ...."

"Itu benar ... Maafkan aku Astela, semoga kau bisa hidup bahagia dan bisa menerima semua cerita pahit ini."

Sang raja masih tidak mau menerimanya, tiba-tiba teringat dengan ratu elf dan raja demi human.

"Tunggu sebentar ... Kemana mereka berdua?. Apakah kau melihat ratu dan raja itu?"

"Hmmmmmmmm ...? Sepertinya mereka—"

Sang raja langsung berlari tergesa-gesa ke arah benteng pertahanan yang berada di luar. Dia menyadarinya, perdana menteri mengikutinya dan meninggalkan pesan kepada sang ratu.

"Yang mulia ratu, bawalah anak-anak pergi dari tempat ini secepatnya ...."

"Ayo semuanya!!." Ratu membawa mereka semua untuk memasuki istana lagi.

Mirellia yang masih tidak menerima hal itu, menerimanya dengan paksa dan membawa anak-anak lain pergi dari tempat itu bersama sang ratu.

.

.

Tiba-tiba, ada seseorang yang berbisik kepada ibu dan ayah Astela.

"Apakah kalian sekuat itu sehingga melupakan kami berdua?"

"Ahhahahahhahaha ... Kalian pasti akan mati, jangan pernah meninggalkan jejak kebersamaan yang telah kalian buat ...."

Daun daun mulai berterbangan keluar di samping Syelina dan membuat sebuah pusaran angin kecil. Cahaya emas lingkaran sihir mulai terbentuk di samping Noah.

"Ternyata begitu ...."

"Hmmmphh ... Aku tidak menyangka, kalian akan datang untuk bersenang-senang. "

Dia keluar, seorang perempuan high elf dengan mahkota bunganya terbang melayang di atas permukaan tanah.

"Ratu Historia ...."

Sinar cahaya emas membesar, menampilkan seseorang bertubuh kekar vulgar dengan bentuk kulit seperti raja singa.

"Raja Leonis ...."

"Baiklah kalau begitu ... Aku sangat berterima kasih jika kalian ingin ikut bermain dengan kami ... Tunjukkan semangat kalian berdua!!"

"Ya!"

"Tentu saja!"

Sang raja sudah tiba di atas benteng dan melihat mereka yang sedang bersiap untuk menahan gempuran dari 10 juta pasukan yang akan datang.

Raja kesal. "Apa yang ratu dan raja bodoh itu pikirkan?!.. Siapa yang akan mengurus penduduk elf dan demi human yang tersisa?"

Sang perdana menteri memberikan satu surat kepada sang raja.

Raja mengambilnya. "Apa ini ..?" Membuka dan membacanya. "Kami serahkan semuanya kepadamu ... jangan sampai membuat kami kecewa ... Sayangilah rakyat kami seperti kamu mencintai rakyatmu sendiri ...."

"Itu benar!. Jangan buat aku marah lagi untuk kesekian kalinya ... kau harus bisa menjadi raja hebat yang bisa melebihi siapa pun ... Aku minta tolong ya!. Kami berdua hanya bisa berharap kepadamu di masa depan ...."

"Selamat tinggal ...."

"Tcih ...." Jengkel, meremukkan kertas itu dan melemparkannya. "Kalian! ... Aku tidak akan pernah melupakan semua pengorbanan kalian terhadap dunia busuk ini ...."

.

.

**********