Chapter 25 - Penderitaan tak berarti

Dia mengarahkan tangannya ke depan.

Aku masih terdiam, serta 12 gigitan ular kematian yang masih menempel di seluruh tubuhku. Bersender di pohon dengan rasa yang begitu menyakitkan, wajah ku di penuhi dengan lumuran darah seperti memakai topeng merah.

Ini membuatku seperti mati di dalam mimpi. Tubuhku tidak merasakan apa yang membuat hati dan pikiranku kesakitan. Ini hanya sekedar tubuh lemah yang tidak mempunyai apa-apa.

Aku nggak tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Sepertinya dia benaran terpancing oleh perkataanku.

Ini bagus, aku perlu sesuatu yang membuatku lebih merasakan penderitaan yang berarti dan bisa membuat diriku termotivasi untuk bisa merubahnya.

Karena jika seseorang bisa mengalahkan semua rasa ketakutannya, maka kau adalah orang hebat yang bisa berjuang sendirian tanpa rasa takut yang selalu membebani hidupmu dalam kesepian. Kau pasti akan di sebut sebagai orang terkuat karena bisa melewati semua lika liku hidupmu seorang diri.

Ini sangat mengerikan, wajahnya penuh dengan rasa haus membunuh dan rasa dengki yang membuat dirinya murka karena ucapanku.

Merapalkan mantra bersamaan dengan mengepalkan tangannya.

"Zebidra!"

"Ga — Arghhhh ...."

Kutukan hitam kuat diperkuat lagi oleh sihir miliknya. Tubuhku di penuhi dengan api hitam, tidak ada yang membuat dirinya merasa senang selain membuat diriku menderita.

Ini masih belum apa-apa bagiku, tidak ada yang bisa mengalahkan tekad milikku hanya dengan karena ini.

Suaraku bergemetar keras sambil menahan rasa sakit.

"MASIH BELUM!"

Sihir kutukan di perkuat 2x lipat.

"MASIH BELUM ...!!!"

Sihir kutukan di perkuat 10x lipat.

Sakit bangsat!

"Gahhhhhhhhh ...."

Tapi, kenapa tubuhku seperti menyerap semua kesakitan ini secara perlahan? Apa yang sebenarnya terjadi?. Apakah aku memiliki kekuatan yang sama seperti saat aku memainkan game itu. Jika memang iya, kenapa aku tidak memiliki skill atau pertahanan?

Kenapa ini semua membuat aku harus berpikir terus menerus.

Dunia bangsat!. Kenapa aku harus di kirimkan ke dunia ini!

Sepertinya dia mulai kebingungan karena sihir kutukan miliknya seperti tidak ada rasanya bagiku. Wajahnya serius, lalu mencekik ku lagi dengan keras dan mengangkatnya.

"Kenapa iblis rendah sepertimu bisa terus menahan kutukan kematian milikku?"

Apaan? Kau pikir aku akan menjawabnya hah?

"Itu bukan urusanmu! ... Jika kau tidak bisa membunuh ku karena sihir mainan ini, berarti kau adalah dewa menyedihkan dan lemah dari pada dewa lainnya."

Tcihhh ....

Dia berusaha mematahkan leherku untuk ke 2 kalinya.

"Apa ...?!" Wajahnya datar. "Apakah aku harus melenyapkanmu dengan cepat?. Sangat tidak menyenangkan ... Sepertinya kau juga harus bermain dengan mereka.."

Ha ...? Apa yang dia maksud, bermain dengan mereka?

Apakah dia mempunyai pelayan atau semacamnya? Aku nggak tahu, sepertinya dia belum puas mempermainkan ku. Aku pikir ini akan sangat cepat, tapi sepertinya aku mempunyai kesempatan untuk bisa mengembalikan keadaan ini meskipun itu terlihat cukup mustahil.

Aku nggak tahu dan masih belum mengerti tentang diriku sendiri yang memiliki kekuatan seperti apa di dunia ini. Sepertinya aku harus segera melakukan sesuatu dan mencoba mengingat semuanya.

Dia memanggil mereka.

"Wahai para pelayan ku yang setia!. Datanglahh!"

Lumpur hitam dengan bayangan gelap, perlahan membesar keluar dari bawah tanah. Seseorang keluar dari lumpur itu dan menampakkan 2 gadis cantik yang berpakaian maid dress.

Wajah mereka cantik, polos dan rambut hitam pendek yang membuat mereka tampil menawan. Tidak ada yang menandakan bahwa mereka agresif atau semacamnya. Mereka berdua kemudian membuka kedua matanya pelan-pelan.

Wajah cantik mereka berdua tidak bisa diragukan lagi.

Mereka menjawab panggilannya. "Ada apa dewi ku ...?"

Aku pikir siapa, ternyata seorang pelayan dewa. Aku nggak tahu kalau dewa di sini bisa mempunyai seorang pelayan. Apakah semua dewa mempunyai pelayan juga?

Sepertinya tidak, setahu ku para dewa tidak memiliki pelayan seperti apa yang aku lihat sekarang. Aku hanya tahu bahwa mereka itu biasanya selalu di sembah atau semacamnya seperti melakukan adat kepercayaan yang akan membuat dewa itu memberikan mereka berkah.

Ini mungkin diriku saja yang bodoh, aku tidak peduli jika kenyataannya seperti ini. Mungkin saja dia adalah dewi gadungan yang seakan-akan membuatnya memiliki kekuatan seperti dewa.

Tapi, sepertinya dia benar-benar seorang dewa.

"Aku ingin kalian bermain dengan iblis tikus ini ...." Melemparkan ku di hadapan mereka berdua. Mereka meliriknya. "Kalian tidak perlu khawatir ... Lakukan sesuka hati kalian ... Kalau bisa buat dia sangat menderita!"

"Sesuai yang ada perintahkan!" Mereka menjawabnya dengan penuh rasa hormat.

Aku melihat wajah mereka berdua dari bawah, mereka seperti gadis polos yang tidak mengerti apa-apa. Aku masih nggak percaya bahwa mereka mau jadi pelayannya.

Tapi, itu semua berubah saat mereka terus menatapku dengan wajah polos itu. Wajah mereka langsung berubah menjadi agresif, tanduk iblis keluar dari kening mereka dengan wajah senyuman yang sangat menyeramkan dari balik bayangan hitam.

"Sigh ...."

"Sepertinya ini sangat menyenangkan!"

"Aku tidak sabar ingin mengeluarkan seluruh isinya sampai dia sangat menderita!"

"Ya!. Aku ingin memakan daging manusia ini!"

"Baiklah ... Ayo bermain bersama kami yang cantik ini wahai pria tampan!"

2 Gadis macam apa ini? Kenapa wajah mereka tiba-tiba sangat agresif dan menakutkan.

Sigh ....

Siksaan apa lagi yang aku dapatkan nanti?.

Tapi, jika kalian memang bisa membuatku meringis kesakitan yang lebih parah. Maka kalian menang.

Aku nggak akan pernah percaya pada seseorang yang memiliki wajah cantik dan kepribadian polos. Karena pada dasarnya semua orang memiliki ceritanya masing-masing yang masih tersembunyi dan tidak ada satu orang-pun yang bisa mengetahuinya.

Penampilan orang akan berubah-ubah seiring berjalannya waktu, tidak ada yang instan atau konsisten dalam hal perubahan. Semua orang akan mengalaminya meskipun itu adalah cerita yang menyakitkan bagi diri mereka sendiri.

Jangan pernah tertipu dengan satu penampilan yang membuat dirimu tertarik dengan seseorang, sebelum kau bisa menganalisis dan berpikir 2 kali ke depan.

Aku hanya bisa menatap wajah mereka berdua, tidak ada yang bisa aku lakukan selain berbaring di hadapan mereka.

Kronologi yang sebenarnya : Para dewa yang berada di seluruh alam semesta dengan berbagai lapisan dunia di dalamnya adalah musuh bagi Yoru yang telah di lahirkan ke dunia ini sebagai raja iblis. Kecuali 10 dewa utama yang tidak peduli dengan keberadaan tersebut. Karena keberadaan Yoru bisa membuat semua keberadaan dan tatanan dewa di hancurkan.

Tidak ada satu pun umat manusia yang mengetahui identitas Yoru sebagai raja iblis yang baru pertama kali di lahirkan, sebelum kristal pengetahuan memberikan informasi tersebut kepada seluruh dunia ketika kedatangannya.

Yoru adalah keberadaan yang seharusnya tidak pernah di lahirkan ke dunia itu. Ini semua telah di katakan oleh Stillia sebelumnya. "Jangan sampai kau mati" Menandakan bahwa akan ada satu dewa lain yang sudah menunggunya di sana untuk membunuh Yoru setelah dia menginjak dunia tersebut.

Semuanya telah di atur sesuai rencana dengan sempurna oleh Dewi kutukan yang seakan-akan terlihat nyata, bukan halusinasi, tapi manipulasi keadaan cerita dan pikiran yang membuat Yoru tidak pernah menyadari hal itu.

.

.

Mereka berdua tidak segan untuk langsung mempermainkan ku. Kepalaku di injak injak dengan keras secara terus menerus oleh mereka.

Mereka tertawa kegirangan seperti setan. Aku bagaikan boneka beruang kesukaan mereka yang bisa di pergunakan sesukanya.

1 tangan mencengkeram kepalaku dengan sangat kasar. Dia memegang wajahku seperti orang gila yang haus kesenangan.

"Bagaimana ...? Ini masih belum seberapa bukan?"

Apa? kenapa mereka bisa mengetahui perkataanku sebelumnya? Sebenarnya pelayan mengerikan macam ini!

"Sigh ...."

"Bagaimana kalau begini!"

Aku dibanting kan ke tanah dengan sangat keras. Dia langsung mencekik leher ku dan mengangkatnya kembali.

Aku sama sekali tidak mengeluarkan suara penderitaan sama sekali, tidak ada satu pun yang bisa membuatku takut karena hal ini.

Tidak akan pernah ku biarkan rasa penderitaan ini mengalahkan isi hati dan pikiran ku. Semuanya akan ku lalui meskipun kenyataannya harus seperti ini.

"Hmmmm ...? Ini biasa aja, ya?" Ucapnya yang berpikir sejenak.

Lalu ....

*JLEB!*

1 Pedang tajam menusuk tubuhku secara cepat dari belakang.

Apa ...?!

Aku terkejut saat merasakannya. Aku melirik ke arah belakang pelan-pelan dengan wajah penuh kesakitan.

"Upss ... Maafkan aku!. Aku tidak sengaja" Wajahnya senyum lucu polos. "Apakah kamu baik-baik saja?"

Pedang itu dicabut secara paksa dan menusuknya lagi di bagian sebelah kanan perutku.

Tcihh ... Dasar dua gadis biadab!

Aku tidak akan pernah melupakan perbuatan ini. Kalian harus membayarnya.!

Kesakitan ini membuatku ingin berteriak sekuat tenaga. Tapi, aku tidak akan membiarkan mereka menang.

Aku masih bisa menahannya.

"Oh, ternyata kau masih bisa menahannya, ya?" Katanya mengejekku.

Kau pikir aku akan menyerah segampang itu? Tidak akan, aku pasti akan membunuh kalian semua. Semuanya! Siapa pun yang menghalangi jalan ku akan ku pastikan kalian lenyap tanpa sisa!

Dia mengangkat tangan kirinya dan mengarahkannya padaku.

Apa yang akan dia lakukan?

Sepertinya dia sedang bersiap untuk mengaktifkan sihir di depanku.

Telapak tangannya mengeluarkan aura hitam, jari-jarinya bergerak yang membuat kedua tanganku bergerak dengan sendirinya.

"Apa yang sebenarnya sedang terjadi?. Kenapa kedua tanganku bergerak dengan sendirinya? Jangan-jangan yang satunya lagi." Batinku.

Ya, aku tahu. Tidak lain adalah 1 gadis sudah berada di belakangku untuk bersiap memotong kedua lengan ku dengan pedangnya. Ini mengerikan, tapi sebisa mungkin aku harus menahannya.

Tanganku memanjang seperti boneka sawah.

Aku tidak bisa menggerakkan kedua tanganku. Aku kembali menatapnya, dia hanya tersenyum lebar.

"Oy cepat lakukan!." Ucap kepada teman gadisnya.

"Baiklah!" Dia sudah berada di belakang lengan kiri ku dengan pedang yang sudah di arahkan ke atas.

Dia melirik ke arahku dengan senyuman manisnya. "Jangan khawatir, ini tidak akan sakit ... Kamu pria kuat, kan?"

Terserah mu saja!.

Aku tidak akan pernah menjawab satu pun pertanyaan dari kalian berdua.

"Baik, aku akan mulai ...."

*SRINGG!*

1 Tebasan pedang di arahkan secara vertikal yang membuat lengan kiri ku terpotong.

Aku hanya terdiam layaknya benda mati.

Dia langsung bergerak dengan cepat ke sebelah kanan.

*SRINGG!*

Lengan kanan ku terpotong.

Mulutku masih terdiam dan tidak mengeluarkan perkataan apa-pun.

Memiringkan kepalanya di dekat bahu kanan ku. "Bolehkah aku mengambil bonus nya juga?"

"Ambillah!"

"Yaa!" Jawabnya senang.

*JLEB!*

Gadis polos itu langsung menusuk jantung ku dengan tangan kanannya dari belakang. Darah berceceran keluar dari lubang tusukan tangannya.

Gadis satu lagi tidak pikir panjang, dia kecewa langsung melemparkan ku seperti benda mati yang sudah rusak dan tidak akan hidup kembali.

Dia berpikir bahwa diriku benar-benar sudah mati.

Wajahnya tidak merasakan ada gairah kesenangan sama sekali, semua datar kecuali gadis yang satu lagi. Dia mengambil dua lengan kanan kiri milikku, wajahnya senang karena yang dia inginkan tercapai.

"Ehhehe ... Sepertinya tangan pria tampan ini sangat bagus sebagai pajangan di kamarku nanti ... Aku akan menghias dan menjaganya baik-baik"

Aku bersender di dekat pohon dengan kepala yang melihat ke arah tanah. kedua lengan ku sudah terpotong beserta jantung ku yang sudah hancur.

Aku nggak mengerti ....

Perasaan macam apa ini? Apa yang sebenarnya aku rasakan? Kenapa tubuhku seperti tidak menerima sama sekali penderitaan yang telah mereka perbuat padaku.

Apakah ini masih menjadi sebuah mimpi?

Kenapa semua ini terlihat tidak berarti bagiku ... Apakah aku sudah mati dan berbicara kepada jiwa ku yang telah pergi ke surga?

Tapi, kenapa aku merasakan ada sesuatu yang membuatku harus mengingatnya.

Perempuan ...?

Game itu? Misi penaklukan rahasia ...? Apakah itu semacam pesan yang membuatku harus mengingatnya?

Hampa ...? dan ... melawan 169 kepala dunia?

Ingatan aneh macam apa ini!

!!!

Raja kehampaan ....

.

.

*************