"Hyaaa!!" Dia melompat untuk mendepani Sevila.
(Ultimatium Corrosive) biru besar di lepaskan.
"Tak akan kubiarkan ..!" Dia dengan sigap langsung mengeluarkan perisai segilima yang sudah muncul di tangannya.
"Imperial Justice!"
5 lingkaran sihir terbentuk dari berbagai sisi membuat penghalang besar dengan cepat.
Perisai berhasil menahannya, tekanan angin yang sangat keras menimpa mereka.
Serangan dahsyat yang membuat apa pun yang berada di lintasannya hangus tak tersisa. Tapi, tidak dengan sisi lain yang keluar dari jangkauan pertahanan miliknya menyebabkan 1 kota hancur meleleh di belakangnya.
Semuanya dilakukan secara bersamaan oleh kedua basilisk yang tersisa di persimpangan 2 dan 3. 3 Persimpangan hancur berantakan karena guncangan kuat tersebut. 3 jalur perkotaan hancur yang membuat tembok pertahanan kerajaan Wizteria di tembus dengan mudah hingga mencapai laut tak terbatas.
Dia masih menahannya dengan sekuat tenaga di atas udara. Sevila yang tidak percaya bahwa dia bisa selamat langsung berlindung di belakangnya.
Tekanan angin semakin keras, serta serangan yang semakin diperluas.
Dia sedikit khawatir dan tidak percaya bisa menemukan musuh yang sekuat itu di dunia ini.
"Kuat sekali! ... Monster macam apa ini?. Aku tidak pernah bertemu monster seperti ini sebelumnya ...."
Penghalang lingkaran sihir mulai retak karena serangannya.
*Kkrrrrrkkkkk!*
"Apa?!" Dia sedikit tercengang. "Aku tidak menyangka ...." Dia malah tersenyum senang. "Ini sungguh menarik!! ... Sudah lama aku tidak merasakan perasaan ini!"
Dia mulai mengeluarkan Aura biru terang dari dalam tubuhnya. Mengalirkan energi sihirnya ke dalam perisai.
Perisai itu menyerapnya.
"Kalau begitu ... Bagaimana dengan ini!!" Perisai segilima berputar dengan cepat dan memperbesar area penghalang miliknya.
"Aku akan mengembalikannya untukmu ... Terimalah dengan senang hati makhluk aneh."
Mengarahkan tangannya ke depan.
"Reversal"
Serangan langsung dipantulkan dan mengenai basilisk yang membuatnya kesakitan. Kepalanya terbakar yang membuat matanya buta karena terkena serangan miliknya sendiri.
Senjata makan tuan.
Dia mengamuk kesakitan.
"Graaahhhhh ...."
Kemudian ....
Serbuan misil menyerang basilisk dari arah belakang kedua perempuan itu.
*BOM!*
Basilisk kembali kesakitan, sedikit terdorong ke belakang.
"Yosh. Ayo Leylia! Kita selesaikan ini!"
"Ya!"
"Eh ...?" Sevila spontan langsung kaget dan melihat ke arah belakang.
Kazim mendengarnya dan melihat ke arah mereka. "Leylia, Kevin ...?!"
Satu pria sedang berlari dari arah bawah dengan cepat untuk menghampiri Basilisk yang sedang lengah kesakitan.
Rambut merah, kaos putih polos dan jaket hitam membuatnya tampil keren dengan sarung tangan hitam di kedua tangannya.
Semangat dan percaya diri menuntun jiwanya untuk bisa mengalahkan basilisk.
Dia terus berlari dan melompat tinggi. Tepat berada di atas kepalanya.
"Woohooooo!"
Pantulan sinar matahari mengenai tubuhnya yang membuat bayangan hitam, memperlihatkan ekspresinya yang sangat gembira.
Dia menarik tangannya ke belakang, tangannya di kepalkan sekuat tenaga. Energi Cysva mengalir keluar dari dalam tubuhnya.
Hologram tangan robot mulai muncul dari tangan kanannya yang membesar dengan bentuk api merah tua terus melapisinya.
"Ballistic Stomp!"
Guncangan udara yang membuat hempasan angin dahsyat, membuat basilisk tertekan dan menyentuh tanah.
Basilisk bangkit kembali dan mengamuk.
"Sisanya aku serahkan kepadamu!"
Rambut platinum mata merah menawan, body suit putih sexy dan 2 senjata misil yang berada di kedua bahunya. Dia sudah berada di belakang basilisk untuk menunggunya berbalik.
Berbalik.
Dia sudah bersiap dengan menggunakan pedang Xariestella yang telah di pegang oleh kedua tangannya.
"Aku akan mengakhirinya dalam 3 tebasan ... Tidak peduli seberapa abadi dan kuat dirimu ... Tidak akan ada yang bisa menandingi kekuatanku ilahi milikku, meskipun level ku sangat jauh berada di bawahmu. Aku tidak peduli."
Dia mengarahkan pedang besar Xariestella ke depan.
"Wahai hukum keberadaan pengetahuan dunia. Saksikanlah pengorbanan ilahi dari sang raja bintang surgawi ...." Aura biru pekat mengalir keluar dari dalam tubuhnya, 3 antena robot terbentuk di atas kepalanya yang membentuk mahkota.
"Lenyapkanlah apa yang tidak bisa di lenyapkan atau pun di hancurkan ...." 4 helai sayap robot mekar keluar, mengeluarkan partikel bintang biru menyala mekar tak terhingga, serta pedangnya yang menyala biru terang simbol bintang surgawi.
"Divine heavenly star ... Magical destroyer!!!" Dia bergerak dengan kecepatan penuh dan meninggalkan kesan cahaya biru terang dari ke 4 helai sayapnya.
*SING! SING! SING!*
3 tebasan kilat keajaiban bintang surgawi, basilisk terbelah menjadi 3 bagian dan mati. Tidak ada yang membuat basilisk bisa bertahan dari serangan Pedang ( Magical Destroyer ) Yang membuat keajaiban atau kenyataan apa-pun bisa di balikan. Mengubah keajaiban yang berasal nyata dalam suatu cerita dia terkuat menjadi lemah dalam tingkat terendah.
Basilisk yang berada di level 789, diturunkan menjadi level terendah yang berada di bawah level Leylia itu sendiri.
Basilisk level : 789 - 100.
Leylia level : 115 - 235.
Secara tidak langsung, skill pedang dari pengorbanan ilahi miliknya menyerap seluruh kekuatan dari basilisk tersebut dan mengonversi menjadi kekuatan miliknya yang telah di tingkatkan secara menyeluruh. Membuat semua statistiknya naik jauh di atas statistik basilisk.
Semua itu kembali secara bersamaan dengan persimpangan kedua dan ketiga yang berhasil mengalahkan basilisk.
Seseorang pergi berjalan menuju tempat gelap dan 2 gadis di gedung tinggi yang tiba-tiba menghilang. Meninggalkan kepala basilisk hancur dan terikat oleh benang hitam yang membuat seluruh badannya remuk.
Persimpangan ketiga yang meninggalkan kepala basilisk yang sudah terpotong beku tergeletak di bawah tanah dengan tubuhnya yang terhias menjadi patung es.
Seluruh bangunan yang berada di persimpangan 3 menjadi beku total seperti bongkahan es berduri.
.
.
Sevila berterimakasih kepada perempuan itu.
"Terimakasih telah menolongku. Aku tidak tahu namamu siapa, aku tidak tahu harus berbicara apa kepadamu ... Terimakasih"
Rambut pendek pink muda tipis indah mengenakan body suit sexy warna hitam dan seragam putih.
"Panggil saja Lucia jika kau mau." Dia melirik ke arah belakang. "Aku tidak perlu ucapan terima kasihmu itu untuk saat ini ... ini masih belum selesai"
Lucia selalu waspada untuk menerima serangan lain yang akan datang secara tiba-tiba. Dia sudah bersiap dengan perisainya.
"Oh, baiklah Lucia. Senang berkenalan denganmu. Namaku Sevila, mohon kerja samanya ...." Sevila melihatnya. "Sepertinya ucapanmu benar, ini belum berakhir"
Melihat sekumpulan monster yang tersisa mengepung mereka dan Loze yang terlihat gembira saat Sevila tidak mati.
"Yahahahahahahaha ... Syukurlah kau belum mati ... Sekarang aku bisa membunuhmu dengan senang hati!"
Loze berlari mendekati mereka dengan membawa sekumpulan monster yang tersisa mengikutinya.
Loze bergerak cepat, memukulnya dengan sangat keras.
Suara dentuman keras membuat guncangan hebat terhadap Lucia yang sudah bersiap untuk menahannya dengan sekuat tenaga.
Tapi ....
Hentakan dahsyat dari pukulan Loze membuat Sevila tiba-tiba terpental jauh meskipun sudah berada di belakang Lucia.
"Ahhhhhh ...."
Lucia tercengang. "Apa?!. Kenapa bisa begitu?. Apakah karena getaran keras ini?!"
Loze tertawa senang. "Ahahahhahaha ... Ini belum seberapa ... Bagaimana dengan ini!!!"
Loze langsung memukul perisai Lucia berkali-kali dengan sangat keras dan cepat yang membuat tubuh Lucia perlahan mundur. Karena getaran dan guncangan keras akibat pukulan miliknya. Membuat tanah yang berada di belakangnya hancur karena getaran tersebut.
Lalu ....
Kevin dengan cepat datang dari arah kanan dan menendang Loze. Loze sedikit terpental, dia jengkel dan langsung berlari untuk berhadapan dengan Kevin.
Kevin tidak takut dan langsung menghampirinya dengan tangan kosong.
Mereka saling beradu pukulan dengan tangan kosong yang membuat kesan guncangan keras di atas tanah terlihat.
*DAM! DAM! DAM!*
Kevin bisa menyaingi pukulannya, meskipun loze yang sudah berubah bentuk menjadi Zombie Mutant yang lebih kuat dengan nota bene keberadaan bintang 5 yang sudah tidak bisa diragukan lagi bahwa keberadaan bintang 5 adalah sesuatu yang sangat mustahil untuk di kalahkan.
Perbedaan statistik yang sangat jauh.
Loze level : 386.
Keberadaan : bintang 5.
Kevin level : 110.
Keberadaan : bintang 4.
.
.
Loze sedikit terkejut. "Boleh juga kau rambut merah!"
Terus beradu pukulan.
Kevin tidak peduli. "Huh? ... Kau pikir aku ini siapa!"
Kevin dan Loze terus beradu pukulan.
Membuat Kevin sedikit terpental dan kembali berhadapan dengannya.
"Sigh ... Bagaimana dengan ini!!" Kedua tangannya di lapisi dengan hologram robot api merah tua yang menyala.
Pukulan Kevin terus bertambah kuat yang membuat Loze kewalahan dan terpental menabrak reruntuhan bangunan karena terkena pukulan telak dari Kevin. Dia bangun kembali, berlari untuk membalasnya dengan pukulan keras ke arah Kevin.
"Gaahhhhhhhh ....!"
Kevin ikut berlari untuk membalasnya.
"Hhaaaaaaaaa ....!"
Kedua tinju beradu, meninggalkan kesan guncangan keras di udara dengan tekanan angin yang sangat besar.
Mereka berdua terdorong ke belakang.
Lalu ....
"Aku juga mau ikut bergabung. Jangan tinggalkan aku ....!!!" Suara yang sangat kecil, imut terdengar sangat jauh dari arah belakang.
Sabit merah di lemparkan.
"Hey kalian!, menunduklah ... kalian bisa mati!"
Semua yang melihatnya langsung menunduk saat mendengar ucapan seseorang yang memperingatkan hal itu.
Sabit merah berputar melintasi mereka dan menari nari di depan kumpulan monster anjing hitam yang seketika membuat mereka hancur terbelah tanpa sisa. Termasuk Loze yang terkejut terdiam saat melihatnya.
Kevin spontan langsung menunduk di hadapan Loze.
Tubuhnya membeku. "Kenapa aku tidak bisa bergerak ...."
Tubuhnya terbelah menjadi dua bagian saat terkena tebasan dansa dari sabit merah itu.
Kevin yang melihatnya tidak percaya. "Eh ...? Semudah itu?"
Sabit merah berputar arah dan kembali kepadanya.
Mereka berdiri dan melihatnya. Kazim sangat terkejut, semuanya habis tanpa sisa meninggalkan basilisk dan Loze yang sudah mati terbelah.
"Apa apaan ini? ... Yang benar saja ...."
"Sepertinya ini sudah berakhir ... Sama-sama." Jawab Lucia tersenyum kepadanya.
"Eh ..? Oh, ah baiklah." Sevila menjawabnya kebingungan.
"Tunggu sebentar ... Apakah kamu yang menyelamatkan Sevila?" Kazim tiba-tiba menghampiri Lucia.
"Itu benar"
"Tapi, kamu siapa?. Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Sepertinya kau bukan berasal dari sini, ya?" Kata Kazim yang menghampirinya dan bertanya secara spontan.
"Aku seorang dokter ... Sebelumnya aku minta maaf, itu benar. Kau pasti bingung saat melihat orang asing yang tiba-tiba ada di hadapanmu. Perkenalkan, namaku Lucia Salvion." Dia mengulurkan tangannya kepada kazim.
Kazim sedikit merasakan ada hal yang aneh.
"Seorang dokter ...?"
"Ya. kau bisa melihat dari penampilan bajuku, bukan? ... Yahh, meskipun tidak dengan yang di dalamnya"
"Hmmmm ... Benar juga. Baiklah. Aku Kazim Hercules, senang berkenalan denganmu."
Bersalaman.
"Ya ... Aku tidak begitu mengerti tentang hal ini. Aku tidak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi. Aku tiba-tiba sudah berada dunia ini tanpa penjelasan apa-pun"
Mereka semua berkumpul mendekati Kazim dan yang lain. "Jadi kau berasal dari dunia lain?." Leylia langsung bertanya.
"Aku tidak menyangka kalian akan datang ke sini. Apa yang sedang terjadi?. Kenapa kalian tiba-tiba kemari?"
"Ehehehe .... " Kata Kevin tertawa kecil.
"Ya. Aku datang karena mendapatkan informasi dari pusat untuk membantu kalian. Jadi aku membawa Kevin dan berpisah dari kelompok ku"
"Itu benar sekali."
"Dari pusat katamu?"
"Ya"
"Hmmmm ... kenapa aku tidak mendapatkan informasi ini dari komandan?"
"Apakah komandan Bristina tidak memberitahumu sama sekali?"
"Ya. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di sana. Aku harap semuanya baik-baik saja."
Leylia kembali bertanya kepadanya. "Apa kau tidak bisa mengingat apa-pun tentang sesuatu yang bisa membawamu ke sini?."
"Aku tidak tahu. Aku hanya mengingat, bahwa aku sedang berada di laboratorium dan melawan seekor naga. Aku tidak ingat jika aku mati atau menang saat melawannya, aku tiba-tiba dipindahkan ke dunia ini dan tergeletak di satu tempat padang rumput yang luas. Itu membuatku sangat kebingungan. Aku terus mencari jalan, beberapa hari sudah ku lewati dan akhirnya aku bisa menemukan jalan untuk menuju tempat ini"
"Hmmm ... Jadi begitu. Baiklah, mungkin ini sudah cukup. Sebaiknya kau harus ikut dengan kami. Kau tidak memiliki banyak izin di dunia ini"
"Baiklah. Tapi, ada 1 orang lagi yang harus kau tanyakan"
"Siapa ...?" Leylia bingung saat dia bertanya seperti itu.
Lucia menunjukan tangannya ke orang itu. Dia adalah orang yang menggunakan sabit merah.
Dia dari tadi mendengarkan perbincangan mereka dan sudah berada di dekatnya tanpa mereka sadari kecuali Lucia.
Dia memiringkan kepala dan mendekatkan jari telunjuknya ke mulut. "Aku ...?"
Semua melihatnya, dia seperti anak kecil yang berumur 7 tahun. Rambut putih garis merah mata pink tua bulat manis dan sabit merah yang berada di punggungnya.
Dia membawa tas kecil dan pakaian lucu yang berwarna merah seperti jaket.
"Anak kecil?. Kenapa ada anak kecil di tempat seperti ini?" Kevin heran saat melihatnya. "Dan kenapa anak seperti dia bisa membawa sabit besar seperti itu?"
"Hmmmmm ....?" Kazim mendekatinya. "Apakah kamu yang melemparkan sabit itu?"
"Itu benar sekali ... Hebat dan keren bukan?" Dia senang, gembira kegirangan saat kazim menanyakannya.
Menghela nafas. "Kenapa aku selalu terlihat bodoh saat berada di hadapan anak kecil" Jawab Kazim mengeluh.
"Kenapa ...?"
"Tidak, lupakan saja. Aku memang sedikit bodoh kalau berhadapan dengan anak kecil"
"Anak kecil?. Eheheeee ...." Dia berputar mengelilingi mereka dan menari-nari.
Wajahnya ceria. "Itu sangat menyenangkan. Mereka mati membuatku merasa lebih kuat, tenang dan bahagia!!!"
Mereka yang mendengarnya spontan terkesiap tidak percaya dengan ucapannya.
"Ehh ...?"
Dia terlihat sangat bahagia, terus berdansa sendiri sampai membuat yang lain mengalami kebingungan tiada henti, berpikir bahwa anak ini aneh dan sangat berbahaya.
.
.
*****