Tiba-tiba, basilisk mengamuk dan memuntahkan sesuatu dari dalam mulutnya.
Cairan biru pekat di semburkan berbentuk telur besar yang berukuran seperti jenis anjing Great dane. Telur itu tersebar ke mana-mana, semua yang melihatnya kebingungan.
"Apa itu?. Apakah dia akan meneteskan anaknya di sini?"
"Sepertinya bukan!"
"Apakah ini ...?"
Telur mulai menetas.
"Tidak mungkin ...."
"Ketua lihat itu ...."
"Sighh ...."
Semua orang melihatnya, keretakan pada kerangka telur yang ingin menetas.
"Monster baru?"
"Tidak, kenapa bentuknya berbeda?"
"Itu seperti seekor anjing yang tidak memiliki mata menyeramkan dengan gigi tajam"
"Monster macam apa itu?"
Semua telur perlahan mulai menetas di mana-mana, sekumpulan monster anjing hitam gigi tajam mengepung Kazim dan kelompoknya dari arah bawah.
Itu pasti sangat menguntungkan bagi Kazim dan kelompoknya yang berada di udara.
Basilisk langsung pergi menerobos permukaan tanah yang membuat lubang besar.
Getaran hebat membuat mereka tersadar dan melihatnya.
Secara bersamaan mereka langsung menembakinya.
*Dadadadadadadarrr!*
Semuanya tidak berguna, durability yang sangat luar biasa. Senjata dengan kekuatan daya penghancur peluru Azentium tidak bisa menembusnya dengan mudah.
Layaknya baja yang di lapisi kelipatan yang tidak terhitung jumlahnya..
"Sialan! Kemana perginya dia ...." 1 orang mengejarnya, dia sudah tepat berada di atas lubang itu.
2 pria lain pergi ke arah yang berbeda.
"Hati-hati!. Jangan melemahkan pandangan kalian. Sepertinya musuh kita kali ini sangat berbahaya."
Lalu ....
Guncangan keras dirasakan dari arah bawah tanah.
Kazim merasakan ada sesuatu yang akan datang sangat cepat, dia berteriak keras kepadanya. "Lozeee ..!!!"
Pria itu melihat ke arah belakang karena mendengar teriakan keras dari Kazim.
Terlambat ....
Mulut besar terlihat dari arah bawah lubang besar itu. Ular itu langsung datang dengan cepat, menyantap orang itu seperti tikus yang terperangkap oleh jebakannya.
*HAAPPP!*
Dia dimakan.
Tidak sampai di situ saja, sekawanan monster anjing hitam menembaki mereka secara beruntun dari semua arah.
Serangan cairan biru tipis terus di keluarkan dengan cepat oleh para monster anjing hitam.
"Tch ... dasar monster sialan!" Kazim mengeluarkan pedang besarnya sambil terus menghindar dengan menangkis beberapa tembakan tersebut.
Rekan timnya melakukan hal yang sama karena menghindari serangan tersebut dan berkumpul di udara.
"Monster macam apa ini...?"
"Kenapa statistiknya bisa sangat jauh dari level kita!"
"Apa ...?!" Seketika membuat Kazim sangat terkejut.
"Ini semua sudah gila ... Ketua bisa melihatnya sendiri ...." Mereka terus menerus berusaha untuk menangkis semua serangan dari monster anjing itu.
Kazim langsung menggunakan Absolute Vision miliknya untuk melihat statistik dari monster anjing tersebut. Kazim tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
(Statistik)
Nama : Boelodog.
Level : 345.
Keberadaan : Bintang 3.
Power : 10 juta.
Pertahanan : 3 juta.
Energi : 1,5 juta.
Kemampuan : tembakan korosif, pergerakan cepat, indra tajam.
Julukan : Perusak.
.
.
Kazim sangat jengkel dan tidak mau menerima keadaan tersebut. "Tchh ... Monster bajingan!. Aku sama sekali tidak pernah melawan monster seperti mereka. Apakah mereka berasal dari lapisan dunia Abyys paling dalam?"
"Aku tidak tahu, sepertinya mereka bukan dari dunia ini."
Basilisk melaju dengan cepat, membuka mulutnya lebar-lebar untuk memakan mereka.
Mereka melihatnya.
"Semuanya menghindar!"
Mereka sigap, langsung berpencar dengan cepat untuk menghindarinya.
Mereka berhasil dan melihat ular itu mengamuk.
"Graaaaaaaaaaahhhhhhhhhh ...."
Kemudian, ular itu melakukan hal yang sama mengeluarkan telur dari mulutnya. Tapi, ini sangat berbeda dari apa yang mereka pikirkan sebelumnya.
1 telur besar di muntahkan dari mulutnya secara pelan-pelan.
Setelah beberapa saat menunggunya, telur itu mengalami keretakan secara halus dan menetas.
"Tidak mungkin ...."
"Apakah itu ...?"
Mereka semua telah memikirkan hal sama.
Dia muncul keluar.
Uap panas keluar dari seluruh tubuhnya. Tubuh yang telah di keluarkan dari cairan api neraka.
Tubuhnya masih utuh, tapi tidak dengan kulit dan wajahnya yang berubah.
Tubuhnya kekar.
Loze telah berubah menjadi Zombie Mutant dengan Aura hitam terpancarkan menyelimutinya.
Mereka yang melihatnya terdiam tidak percaya.
Loze tersenyum.
"Mustahil ...."
"Ketua ... Lozeee ...." Kata Rekan perempuannya yang meminta kepastian kepada Kazim karena tidak menyangka hal ini akan terjadi.
Kazim menggelengkan kepalanya."Itu bukan Loze ... Loze sudah mati. Meskipun itu teman kalian, sekarang dia sudah menjadi sesuatu yang sangat berbahaya. Tidak ada pilihan lain selain membunuhnya ...." Kazim memperingati mereka agar menerima nasib temannya yang telah mati. Tidak ada hal lain yang harus di lakukan mereka kecuali melenyapkan temannya sendiri yang telah berubah.
Mereka masih tidak percaya dan tidak mau menerima hal tersebut.
"Apakah kalian mengerti?"
Beban hati dan pikiran yang sangat berat menimpa mereka karena harus kehilangan salah satu rekan timnya. Mereka mencoba untuk meyakinkan diri mereka masing-masing, berusaha untuk menghilangkan rasa sedih yang mereka alami saat ini.
Mereka menjawabnya sekuat tenaga. ".... Baik!"
"Kita tidak punya banyak waktu, tidak ada pilihan lain."
Mereka mulai menerimanya.
"Benar"
"Bagus. Sebelumnya aku minta maaf kepada kalian semua ... Jika aku payah saat menjadi seorang pemimpin. Terutama Loze, maaf ... Aku tidak bisa menyelamatkanmu. Sebagai gantinya, aku akan mengistirahatkanmu dengan tenang ...." Energi Cysva mengalir keluar dari tubuh kazim yang membuat Aura merah terpancarkan dan mengarahkan pedang besarnya ke depan bersiap untuk menyerang.
"Ketua ...." Kata perempuan itu yang sedikit terharu karena merasakan hal yang sama.
"Ya, tidak ada pilihan lain. Ini adalah salah satu cara untuk bisa menyelamatkan penderitaan yang dia rasakan saat ini" Salah satu pria menjawabnya.
"Kalian semua aktifkan pertahanan otomatis. Keluarkan seluruh kemampuan yang kalian miliki!"
"Ya! ... Automatic Shield. Aktifkan!"
Lingkaran biru keluar di hadapan mereka dan melewatinya. Pertahanan Anti-sihir yang mengelilingi seluruh tubuh mereka dan dilapisi dengan pertahanan kokoh dari energi Cysva yang di perkuat 10x lipat.
2 laki mengganti senapan serbunya dengan 1 pistol dan pisau tajam biru menyala.
Kazim menggunakan 1 pedang besarnya. 1 perempuan bersiap dengan 2 pedang gandanya.
"Ayo!"
"Ya!"
Mereka dengan cepat melesat ke arah bawah untuk menyerang sekumpulan monster anjing hitam dan Loze.
Sebuah barikade monster yang melindungi induknya dengan Loze yang berada di paling belakang.
Basilisk membuka lebar-lebar mulutnya dan terdiam mematung. Kazim dan rekan timnya tidak merespon hal itu.
Semua monster anjing hitam menembakkan cairan korosif dari mulutnya untuk menyerang Kazim dan rekannya dari semua arah.
Cairan yang bisa membuat benda apa-pun hancur permanen saat terkena serangan itu. Namun, mereka dengan mudah menghindari semua serangan tembakan dari monster itu.
Jika mereka terkena, Automatic Shield akan langsung mengaktifkan perlindungan tubuh secara otomatis dan menyeluruh jika mendekati tubuh si pengguna.
2 pria berlari bersamaan.
"Wahai hukum keberadaan pengetahuan dunia. Saksikanlah pengorbanan ilahi dari kecepatan dunia. Hancurkan semua keberadaan musuh yang menghalangi ... Divine Speed ... Astral Gloryus!!" Jawab mereka yang mengucapkannya secara serentak bersamaan.
2 orang pria bekerja sama menembaki monster itu dan bergerak sangat cepat sampai anjing itu tidak bisa menyadari keberadaan mereka yang sudah berada di dekatnya.
Anjing itu di tebas dengan mudah oleh pisau biru milik mereka berdua. Itu semua karena kekuatan serangan dari energi Cysva yang telah di tingkatkan mengalir ke pisau tersebut.
Serangan gaya akrobatik yang terus menerus berpindah tempat dengan cepat.
1 perempuan bersiap dengan kuda-kudanya. Dia mengangkat 1 pedang di tangan kanannya dan mengarahkan pedang lain ke depan dengan tangan kirinya.
"Aku tidak akan segan-segan untuk menebas kalian semua ... Aku akan membalas sesuatu yang telah kalian rebut dari kami!"
Dia perlahan menutup kedua matanya.
"Wahai hukum keberadaan pengetahuan dunia. Saksikanlah pengorbanan ilahi dari sang raja naga kutukan ... Tebaslah semua hukum keberadaan tertinggi yang berada di hadapanku!!"
Kedua pedangnya di lapisi dengan partikel sihir merah tua.
Aura putih petir kuning mulai menyelimuti tubuhnya, 2 antena robot dan 4 helai sayap robot mawar merah mekar terbentuk.
"Dragon of divine damnation ... Lightning slash!!"
Dia langsung bergerak sangat cepat yang melebihi kecepatan cahaya.
3 pantulan arah kilat kuning yang bisa dilihat hanya dalam satu kedipan mata.
*SING! SING! SING!*
*BAMMM!*
Satu arah jalan hancur berantakan olehnya yang membuat setengah monster lenyap di tebas menjadi debu oleh kemampuan miliknya.
Kesan kehancuran yang membuat beberapa bangunan yang berada di dekatnya perlahan roboh karena efek dari pengorbanan ilahi miliknya.
Di sisi lain, Kazim terus di datangi oleh beberapa monster yang melompat kepadanya.
Makanan yang sangat nikmat yang dirasakan oleh para monster setelah melihatnya.
Itu tidak membuat kazim tertekan. Monster itu malah membuat Kazim terlihat lebih semangat dan tidak senang dengan perlawanan biasa saja yang di berikan oleh monster tersebut.
"Ini masih belum apa-apa ...." Dia angkuh. "Maju kalian semua!"
Dia menebasnya dengan sangat mudah seperti bola golf yang terus berdatangan dari berbagai sisi.
Kazim dan 3 rekan lainnya terus melaju ke arah tempat Basilisk berada dengan menebas semua monster yang terus menghalangi jalan mereka.
Kazim melompat ke udara, menghantamkan pedang besarnya ke tanah yang membuat sekumpulan monster terpental ke atas dengan kesan tanah hancur yang membuatnya beterbangan.
Rekan perempuannya yang sudah bersiap, menebasnya dengan cepat dari sisi ke sisi lain. Beberapa monster yang di tebasnya hancur berkeping-keping dan menghilang menjadi butiran debu.
.
.
*Tap ... Tap ... Tap*
Jauh ditempat lain, langkah kaki seorang wanita yang sedang berlari sekuat tenaga di tengah jalan kota untuk menuju ke tempat kejadian.
"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi ...." Seragam putih polos dan body suit hitam. "Aku harap semua orang baik-baik saja. Aku harus segera ke sana!"
Dia terus berlari, monster basilisk terlihat sangat jauh di depan pandangannya yang menjadi patung.
.
.
Kazim dan rekan timnya masih berusaha untuk menerobos barikade monster.
Monster itu terus berdatangan.
"Ketua!. Serahkan kepada kami berdua, kami akan menahannya di sini untukmu!"
Kedua laki-laki itu berdekatan, membiarkan Kazim dan perempuan itu terus berjalan.
"Baiklah, aku mengandalkan kalian berdua. Ayo!"
"Ya!"
Kazim dan perempuan itu terus berlari ke depan untuk menemui Loze yang sudah menjadi monster.
Mereka berhasil menemuinya, Loze sudah berada di hadapan mereka berdua.
"Kalian mau kemana?. Kenapa kalian tidak menyelamatkan ku?."
"Aku minta maaf ...."
Dia langsung menyerang Loze dengan kedua pedangnya dengan cepat.
Tapi, Loze berhasil menahannya hanya dengan 1 tangan.
"Sighh ...."
"Selamatkan aku Sevila ...." Melotot. "Kenapa kau ingin membunuhku." Loze mencoba untuk merayunya.
Dia mundur menjauhi Loze.
Loze mengambil 1 pedang yang keluar dari dalam tubuhnya.
"Ketua ... Sepertinya Loze mendapatkan kekuatan yang sangat besar setelah dia memakannya."
"Benar ... Aku merasakannya. Kita harus bekerja sama Sevila .... "
"Ya. Kemungkinan itu adalah cara yang tepat untuk bisa mengalahkannya" Sevila mengalirkan energi Cysva yang membuat pedang itu menyala merah tua dengan petir kuning yang mengelilinginya.
Kazim serius, dia mulai melakukan hal yang sama, mengalirkan energi Cysva yang membuat api perah mengelilingi pedang besar miliknya.
Loze hanya tertawa.
"Ahahhahahhahaha ... Apakah kalian pikir bisa mengalahkan ku dengan mudah? Teruslah bermimpi ... Aku lah yang akan membunuh kalian dengan cepat!" Senyuman jahat arogan dengan 2 ujung bibir yang ditarik.
"Kita tidak tahu siapa pemenangnya ... Jangan pernah sombong sebelum kau melihat siapa yang akan menang!"
Sevila melesat dengan cepat ke arah Loze dan menebasnya.
Loze kembali berhasil menangkisnya.
"Ahahahha Lambat ...." Senyum angkuh.
"Masih belum ...!!"
Sevila berputar dengan cepat dan menendangnya ke arah Kazim. Loze sedikit terkejut saat dia sudah berada di belakangnya.
"Apa?!"
Loze terhempas ke arah Kazim.
Kazim sudah bersiap untuk menebas Loze dengan pedang api merah besarnya.
"Terimalah ini ... Hell Blade!"
Kazim menebasnya dengan arah diagonal, tubuh Loze terkena hantaman keras dan terpental jauh ke sisi lain.
"Gahhhhhhhhhhhh ....!"
Tubuhnya hampir terbelah. Tapi, semua itu tidak terjadi karena kecepatan regenerasi tubuh miliknya yang cepat.
Sevila langsung bergerak sangat cepat mendahului laju Loze yang terpental dari arah sisi kanan.
Sevila sudah bersiap, kedua pedangnya di arahkan menyilang seperti huruf plus. Aura merah tua mengalir keluar dari kedua pedangnya.
"Haaaaaaaaaahhhhhh ... Pengorbanan ilahi tingkat ke 3! ... Endless Blade!"
Sevila berteriak dengan sekuat tenaga, mengayunkan kedua pedangnya memutar dan menebas Loze dengan keras.
Wajah Loze sempat melihatnya dan berbalik. Dia berhasil menahannya yang membuat kedua tangannya terpotong. Loze kembali terpental jauh menabrak 10 bangunan yang berjejer hancur.
"Apakah aku berhasil?"
Sevila berpikir sudah menang darinya.
Tiba-tiba, Loze sudah berada di belakang Sevila dengan wujud yang sudah berbeda.
Tubuh kekar 2x lipat dari sebelumnya dengan tulang belulang yang terlihat di tubuhnya.
Sevila merasakan hawa kematian sudah berada di belakangnya.
Melirik ke arah belakang. "Eh ...?"
Loze memukulnya dengan keras. Sevila dengan sigap berhasil menahan dengan kedua pedangnya.
Tapi, itu di hancurkan dengan mudah oleh Loze dan membuatnya terpental jauh.
"Apa?! ... Ahhhhhhhhhhhhhhh ...."
Loze tidak tinggal diam, dia langsung mengejarnya, memukulnya kembali dan melemparkan Sevila ke udara tepat di hadapan mulut Basilisk yang sudah bersiap untuk mengeluarkan serangan dahsyat.
Sevila melirik ke arah cahaya, cahaya biru tua terlihat dari dalam mulutnya. Sevila hanya terdiam dengan tatapan kosong saat melihatnya, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Semuanya akan berhasil jika serangan itu di lepaskan.
Kazim mencoba untuk melesat terbang ke arah Sevila.
Namun, dia tiba-tiba mendengarkan suara langkah kaki keras di belakangnya.
*Tap! Tap! Tap!*
"Tetaplah disitu!." Ucap dia yang berlari.
"Apa?!" Kazim langsung meliriknya.
Dia berlari melewati beberapa reruntuhan bangunan yang sudah hancur dan melompat ke arah Sevila.
.
.
*****