"Huammmm ...."
Namaku Dansetsu Yoru. Seorang otaku sekaligus mantan pemain hebat dari ajang kompetisi game. Aku sadar, bahwa aku adalah seorang pemalas dan pendiam dibandingkan dengan temanku yang lain.
Burung-burung bernyanyi menemani indahnya sinar mentari di pagi hari. Menghampiri kaca jendela seraya bersorak-sorak gembira dengan sang pasangan yang selalu menemaninya.
Aku terbangun dari tempat tidur dan melihat ke arah jendela. Teriakan suara burung membangunkan ku dengan suara merdunya.
Terlihat jelas 1 kamar yang berantakan, VR dan komputer berada di sana.
Sejak aku mengenal dunia game dan menonton anime, keseharian ku selalu dipenuhi dengan bersenang-senang.
Ini pasti hal yang sangat menyenangkan bukan?
Mungkin, itu untuk diriku sendiri.
Yahhh, meskipun bagi kebanyakan orang, ini terlihat menyedihkan seperti orang bodoh yang tidak memiliki tujuan hidupnya.
Aku benci ini.
Berjalan keluar dari kamar dan membuka pintu.
Aku pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi di pagi hari dengan rambut yang berantakan terlihat di cermin.
Semuanya terasa palsu, sebuah kenyataan pahit yang selalu menemani cara hidupku untuk bisa bertahan di dunia ini.
Bodoh, tidak ada yang memperdulikanmu.
Kalian pasti tahu seorang nolep itu seperti apa, ini menyebalkan. Aku sekarang seorang pecundang, mukaku sangat kusut dan tidak terawat sama sekali.
Hmmmm ... Mungkin aku sedikit tampan sebagai seorang pria, aku bersyukur atas hal itu.
Sekarang aku berumur 20 tahun. Aku seorang pengangguran, bermain video game dan menonton anime adalah hobyku.
Orang tuaku sudah tiada sejak aku berumur 5 tahun. Mereka meninggal saat berangkat kerja dan bertabrakan dengan sebuah kontainer muatan panjang.
Itu terjadi karena pengemudi mobil kontainer sedang mengalami mabuk berat, kejadian yang benar-benar membuat kehidupan ku terasa hampa sehingga sekarang aku hanya tinggal bersama tante ku saja yang selalu menemani dan merawat ku hingga besar.
Sighh ... Ketika aku mengingatnya, membuatku selalu merasakan kebencian yang tak jelas.
Itu membuatku sangat kecewa terhadap manusia lalai seperti mereka. Meskipun ini sudah menjadi aturan yang telah ditentukan untukku karena kehilangan mereka.
Aku berhenti menggosok gigi.
Tapi, ada satu hari yang membuatku tidak bisa melupakan sesuatu ... Kekecewaan dan penyesalan terhadap sifat perilaku manusia. Mulai membuatku ingat tentang sebuah pengalaman buruk yang aku miliki di masa lalu.
***
Minggu, tanggal 21 Desember 2018, saat aku masih berumur 15 tahun. Sebuah kompetisi game FPS shooter 5 versus 5 yang sering di adakan setiap 7 bulan sekali di arena khusus.
Zaman yang sering dikunjungi banyak gamers muda pada saat itu.
Aku adalah seorang pemain hebat yang selalu memenangkan semua pertandingan. Menjadi terkenal di semua kalangan media gamers itu adalah hal mudah bagiku ketika semuanya terlihat seperti mimpi.
Semua orang yang melihatku selalu meneriakkan namanya.
NONAME. Panggilan nama dari game itu.
Aku mempunyai tim yang bernama The Raising Star yang berada di top 1 peringkat klasemen. 5 orang pemain hebat yang terkenal karena keahlian, kelincahan, serta kepintaran mereka dalam adu taktik dan strategi permainan yang apik.
Hari itu, tim ku bertepatan akan bertanding melawan tim The Devil yang berada di peringkat bawah.
Pertandingan pertama.
Semua orang bersorak-sorak.
Pertandingan babak pertama yang berjalan dengan mulus membuatku yakin bisa mengalahkan mereka dengan mudah. Harapan tinggi yang membuat semua rekan timku bisa percaya dengan mudah karena melawan tim kecil seperti mereka.
1 jam berlalu.
Waktu 20 menit untuk istirahat diberikan kepada kedua tim untuk mengatur strategi permainan selanjutnya.
Semuanya telah sesuai rencana dan memulai pertandingan ke 2.
Semuanya masih terlihat biasa saja.
Tiba-tiba ....
Kebodohan dan keegoisan karena meremehkan sesuatu berubah menjadi sebuah malapetaka.
Keanehan pun mulai terlihat dari Tim TD yang awalnya tidak bisa mengalahkan tim TRS di setiap pertandingannya, mereka secara cepat menyusul poin pertempuran dengan cara yang terlihat curang.
Aku melihat wajah mereka dengan penuh ekspresi kebencian. Mereka menertawakan ku di hadapan banyak orang. Semua orang tidak percaya, mereka bersorak liar meneriaki tim ku dan tim mereka.
Teriakan berisik yang tidak ada gunanya membuat gaya bermain ku tidak teratur hingga tidak fokus.
Mereka bisa melihat keberadaan pemain yang sedang bersembunyi dengan permainan yang sangat berbeda. Tim ku selalu di bunuh dengan mudah oleh mereka.
Ini adalah sebuah program kecurangan (Cheat) yang sangat merepotkan.
Kru tim mencoba protes, tapi selalu ditutupi oleh para penggemar dari tim mereka. Pertandingan terus berlanjut sampai kemenangan tim The Devil mengalahkan tim The Raising Star di umumkan.
Aku yang merasakan keanehan tersebut hanya terdiam dan merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi. Meskipun aku selalu berusaha untuk bermain sportif.
Tidak ada gunanya!
Semuanya terlambat.
Egois!
Kenapa para pecundang seperti mereka menggunakan hal curang seperti ini hanya untuk mendapatkan sebuah kemenangan?
Menyedihkan sekali!
Memalukan, aku tidak percaya mereka tidak miliki urat malu!
Semuanya telah berlalu dengan cepat.
2 bulan berlalu, sebuah media baru membuatku terpukul berat.
Seorang pemain hebat yang selalu dikenal banyak orang. Semua itu berubah hanya dengan 1 kekalahan yang membuatku disebut sebagai pecundang seseorang yang tidak berguna.
Dasar manusia tidak tahu diri!
Kebencian ku sudah tidak bisa di penjarakan.
Memukul jendela kamar, amarahku tidak bisa dihentikan. Kamarku hancur berantakan. Rumah yang penuh dengan hawa ke depresian.
Tante ku hanya melihat di balik pintu dengan kekhawatirannya. Dia tidak bisa melakukan apa-apa, dia pergi meninggalkanku tanpa memanggil namaku.
"Tidak berguna katamu?! Jika aku seorang penegak hukum, aku pasti akan membawa kalian ke pengadilan karena membuatku menerima penderitaan ini. Manusia lemah seperti kalian tidak akan pernah mengerti!"
Kamar hancur berantakan.
"Kenapa ini harus selalu terjadi kepadaku? ... Kenapa?!"
Tapi, aku mengakui hal itu.
Benar, aku termasuk manusia lemah yang tidak memiliki apa-apa.
Aku tahu mereka melakukannya karena ingin menjadi sorotan media dan terkenal. Tapi, mereka terlalu menyedihkan sebagai manusia yang tidak memiliki urat malu.
Itu adalah pengalaman terburuk yang pernah aku miliki selain kesepian yang selalu mewarnai hidupku.
Semuanya telah kembali.
Berkumur-kumur dan mencuci muka dengan wajah kering menatap ke arah air. Pergi berjalan keluar dari kamar mandi dan menutup pintu untuk melupakan semuanya.
Wajah penuh kekosongan.
Banyak cobaan hidup yang selalu menimpa diriku. Membuat ku depresi, tidak ada orang yang bisa mendengarkan ku meskipun memiliki 1 dunia luas yang di isi oleh berbagai makhluk hidup di dalamnya.
Tapi, itu semua hanya lebaran kertas yang tidak penting untuk di ceritakan kepada siapa pun.
Membuat teh hangat.
Memegang gelas seraya merenungkan segalanya yang membuat pikiranku menjadi tumpukan sampah yang tidak berguna.
"Aku lelah dengan semuanya ... Kenapa ... Kenapa dunia ini di isi dengan manusia seperti mereka?!"
Yahh, mungkin karena pada dasarnya aku terlalu lemah ... Ya, saking lemahnya membuatku benar-benar tidak berguna.
Mengeraskan kepalan tangan, seketika gelas retak layaknya kehancuran yang sedang terjadi di kehidupan ku sekarang. Hancur, tapi aku pikir ada satu hal yang harus diperbaiki untuk menjadi kerangka baru.
Aku hanya bisa menatapnya, semuanya terasa hampa dan tidak berguna.
"Mungkin ... Karena aku sendiri tidak bisa menerima semua kepahitan yang selalu mewarnai hidupku ... Menyedihkan"
Meneguknya.
"Ahhh ... Ini benar-benar terasa nikmat ...."
Aku tidak peduli, jika aku memikirkan hal itu terus menerus akan membuatku mati karena depresi bukan?
Ya, mungkin dengan bermain game akan membuatku sedikit merasa tenang saat menjalankan kehidupan ku yang selalu seperti ini.
Aku berjalan menuju kamar dengan membawa satu gelas teh hangat. Duduk di kursi, menyalakan komputer dan memakai VR yang ada di kamarku.
"Ya, begitulah. Sekarang aku sendiri, mengundurkan diri dari ajang kompetitif dan hidup seperti tumpukan daun kering yang tidak bisa kembali mekar"
***
*Tik,tok ... *(waktu berputar dengan cepat dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam)
Menggunakan VR, duduk bersandar di kursi dan tertidur karena bermain game di dunia lain. Ini bukanlah game VR yang memungkinkan kalian bisa bergerak di dunia nyata.
Namun diriku yang bisa memasuki dunia lain untuk mendapatkan kenyamanan luar biasa yang bisa ditemukan di dalamnya. Saya memainkan game baru yang baru saja dirilis hari ini. Saya tidak menyangka kalau game ini akan langsung bisa dimainkan oleh semua kalangan pecinta game seperti saya.
Sebuah game yang berjudul 'Isekai Fantasy Reality' yang bertema petualangan, sekolah, masa depan, dan sihir.
Ini adalah permainan yang sangat saya nantikan untuk dimainkan. Karena sebelum game ini rilis, saya memainkan beta testnya terlebih dahulu. Mungkin kebanyakan orang belum mengetahuinya, tapi saya adalah orang pertama yang memainkan game ini sebelum mereka.
Sebuah game dengan pengaturan kustomisasi terbaik yang dapat disesuaikan oleh pemainnya sendiri dan dapat membuat karakter sesuai keinginannya.
Bagus bukan? Saya sangat menyukai permainan seperti ini.
Mulai dari wajah, jenis kelamin, pakaian, senjata dan kemampuan yang ingin dipelajari pemain. Ya, Ini adalah permainan VR MMORPG.
Aku pikir, memainkan sebuah game VR MMORPG dengan banyaknya tampilan karakter cantik, keren dan sexy akan membuatku sedikit merasa bergairah karena bisa memainkan game ini seperti kehidupan sehari-hari yang terlihat nyata.
Kalian para lelaki seharusnya suka, kan?
Perempuan juga? Hmmmmmmm ... Aku tidak begitu yakin.
Saya telah menciptakan karakter yang keren, kuat, dan tak terkalahkan, dia laki-laki. Ini adalah salinan karakter dari game beta test sebelumnya.
Profil
Tingkat kemenangan (1vs1): 100%
Keterampilan : Penghapusan mutlak dan ilusi realitas tanpa akhir
Nama : Shinka Rainmaru
Ciri-ciri : Rambut hitam, mata biru langit, jaket hitam terbuka, kemeja putih polos dan celana panjang hitam berhiaskan rantai perak bercorak kain merah bergaris hitam
Tingkat : 99
Senjata : Dua Astron Trinity
Pertahanan : 1000000
Kekuatan : 2380000
Energi : 876000
Kelas : Penembak
Pencapaian : Raja Iblis, Raja dunia kehampaan, pemberani, pahlawan, ksatria, manusia aneh, tidak berguna, tidak pantas, aneh, bijaksana tapi bodoh dan lain-lain
Astron Trinity merupakan salah satu senjata tembak jarak jauh yang jarang dipilih oleh pemain baru. Senjata terkuat dengan stat dan kemampuan yang sangat baik. Warna putih metalik, corak ungu dan biru serta satu helai sayap naga di kedua sisinya yang terlukiskan luar biasa.
Aku tidak tahu kenapa orang lain tidak memilihnya sebagai senjata utama. Sepertinya mereka tidak peduli dan ingin menikmati alur ceritanya saja.
Mungkin, hanya aku satu-satunya saja yang memilih kelas penembak.
.
.
Sekarang, aku berada dalam cerita untuk menyelesaikan misi yang paling sulit. Melawan bos Crystal Drake yang berada di dunia labirin lapisan kegelapan tak berujung dengan tumpukan batu kristal biru bercahaya meneranginya.
Dunia kegelapan 12 bintang kristal terkutuk, Azenhtium Realm.
"Arghhhhhhh ... sedikit lagi!!"
Aku berlari dan melemparkan beberapa serangan jarak jauh dengan kedua senjata yang aku gunakan.
Tembakan peluru cahaya laser ungu (Void Bullet) yang keluar dari ujung senapan terasa sangat indah ketika dilihat dengan kedua mata.
Crystal Drake sedikit kewalahan ketika menahan (Void Bullet) yang mengenainya. Dia kesakitan, mungkin ini adalah langkah bagus untuk segera mengakhirinya.
Ini benar-benar berhasil, jumlah Heal point dia terus terkuras drastis.
Inilah saatnya, aku tidak akan segan untuk menyerangnya dengan keterampilan pamungkas terkuat yang aku miliki agar bisa mengalahkannya.
"Ini adalah kesempatanku ... Aku tidak akan melemahkan pandanganku untuk yang terakhir kalinya. Aku pasti akan menang!!" Jawabku tegas seraya terus berusaha menghindari serangan jarak jauh dari monster itu sebelum kematian menjemput ajalnya.
Solar imfusion: Serangan cahaya hitam jarak jauh yang menembakkan sinar matahari hitam kutukan kematian dengan paku setipis jarum. Serangan yang dapat menyebabkan pemain terkena kutukan kematian, membuatnya mati seketika tanpa mempedulikan pertahanan lawan.
"Aku tidak akan ... Mengulangi kesalahan yang sama untuk ke 25 kalinya!"
Aku melompat ke udara dan mengarahkan 1 senjata Astron Trinity ku ke atas.
"Terimalah, serangan terkuatku!"
Partikel ungu gelap tak terhitung menari-nari di ujung senapan, serta 12 kristal ungu yang terbentuk di atas menara.
Tapi ....
"....?!!!!"
"Apa?!"
Seketika dia menghilang sangat cepat dari hadapanku.
"Menghilang lagi? Ke mana dia?!"
" ....!!!"
Kepala tiga, mata biru tua menyala ganas tanduk iblis naga ketiadaan dunia.
Dia sudah berada di belakangku dengan wujud lain yang lebih kuat. Gerakannya yang sangat cepat membuatku tidak bisa berkutik setelah menyadarinya, aku hanya bisa terkejut ketika dia sudah berada di belakangku.
Kedua mataku bergetar hebat.
Satu cakaran diayunkan dengan sangat cepat, membuatku mati seketika bahkan tanpa berbalik badan.
Aku tidak sempat untuk melihat ke arah belakang, membuatku mati di tebas olehnya dengan kecepatan yang tidak terukur dan langsung dikeluarkan dari cerita tersebut.
".... Tidak mungkin ...."
Dilemparkan keluar dari portal cerita.
*BRUKK!*
Aku dikembalikan ke kota Arzethenon, kota yang selalu dihuni oleh banyak pemain dan pihak lain yang berkumpul di sana. Bisa dibilang di situlah semua toko peralatan, guild dan apapun yang dibutuhkan oleh para petualang (Pemain) berada di tempat itu.
Arzethenon, lapisan ke 7 dari gelembung dunia Wismatherin.
Aku tidak sempat mengucapkan sepatah kata apapun. Suaraku seperti kabel yang di putuskan dengan cepat.
Ini sungguh gila.
Bos terkuat di tengah cerita dengan misi tersulit. Salah satu boss yang selalu mengalahkan ku ketika dia sudah sekarat dan berevolusi dengan perubahan yang tidak sesuai dengan statistik ku. Biasanya, hal itu tidak mungkin terjadi. Tapi bos itu selalu membuatku merasa tidak berguna.
Seketika, sebuah sistem pemberitahuan gagal langsung muncul di depan pandanganku.
(Anda telah gagal selama 26 kali. Apakah anda ingin kembali?)
(Jika anda gagal selama 30 kali, maka akan didenda dengan 200 Crystal Stellar.)
(Iya atau tidak?)
Sigh ... Dasar bos brengsek!
Mana mungkin aku akan melakukannya lagi dengan bayaran denda seperti itu. Jika aku melakukannya, mungkin keuangan ku akan habis tidak berguna hanya karena ingin menyelesaikan cerita ini.
Pemberitahuan itu membuatku sangat jengkel, mungkin tidak ada salahnya jika aku menembaknya.
*BANG!*
Kedua kakiku lemas hingga menyentuh tanah.
"Kenapa ... Kenapa ...."
Aku memukul tanah, tidak ada jalan keluar lain selain tanah keras yang berada di bawahku.
"Aku sudah mencobanya berkali-kali ... Tapi, kenapa ... Kenapa aku masih saja kalah seperti ini? Mustahil ...."
Memukul tanah 3 kali lebih keras.
"Sigh ... Ternyata, selalu bermain sportif tidak bisa membuatku merasa senang. Seharusnya aku menggunakan kekuatan mata itu untuk bisa menghancurkannya. Tapi ...."
Kekecewaan yang mendalam mulai terasa karena selalu dikalahkan dengan telak.
"Arghhhhhhhhhh ... Meskipun begitu ... Aku selalu berusaha untuk bisa bermain dengan sportif untuk tidak mengecewakan kebahagiaan orang lain!"
Memegang kepalaku sendiri dengan perasaan benci karena kegagalan yang selalu membuatku tidak berguna.
"Bedebah! ... Kenapa ada bos cerita sekuat ini?!"
.
.
*********