Chapter 2 - Kehampaan yang menyelimuti

Keluhan kesal terus menghantui pikiranku, membuatku tidak bisa berkata apa-apa dan duduk gelisah di dekat pohon tua kota Arzethenon, tiba-tiba sebuah surat melayang di hadapanku.

"Hah? Apa ini? Surat cinta? ... Bagaimana mungkin ...."

Aku mengambilnya dan membukanya.

Ini seperti surat kantor pos, aku tidak mengerti mengapa game ini terlihat seperti di dunia ku. Itu hanya permainan, kan?

Ya tentu saja mungkin berbeda karena mereka hanya memikirkan referensi dan memasukkannya ke dalam game ini. Hal ini tentu saja merupakan hal yang lumrah bukan?

Mungkin hal ini tidak perlu dibicarakan.

Aku tidak peduli jika itu benar, aku mengambil kertas putih dan foto yang disimpan di surat itu.

"Eh? Event terbatas? Astre Hezia Zenovoid, raja kepala 3 dari kekosongan absolut alam semesta akan segera bangkit. Kalahkan dia dan dapatkan hadiah spesial jika beruntung!"

Aku tidak membaca notifikasi-notifikasi tidak penting yang membuatku harus membacanya sampai habis. Rasa malas membaca sudah tertanam di dalam jiwaku. Mungkin ini terdengar bodoh, tapi inilah aku.

"Foto ini …? Apakah ini foto bosnya?"

Aku melihat foto itu, foto berukuran sedang. Mungkin 5x4 atau sebaliknya.

"3 Raja Kekosongan Absolut. Hmmmm ... Ini mirip King Ghidorah, ya?"

Berkulit hitam dan mempunyai 3 kepala naga dengan warna mata berbeda, 3 mata seram bersinar terang sangat terlihat jernih dan garang dari foto itu.

Bos dengan keberadaan makhluk hidup lebih tinggi dari bos sebelumnya di dunia ini.

"Hmmmm ... Kelihatannya menarik ... Tapi, kenapa hadiahnya hanya satu? Apa ini karena event terbatas yang tidak diadakan lagi? ... Aku tidak mengerti, aku harus mencobanya." Jawabku dengan percaya diri mulai bangkit kembali untuk mengambil hadiahnya.

"Yah, walaupun aku masih belum bisa melupakan bos menyebalkan itu."

Rasa kesal tak bisa hilang begitu saja di dalam ingatanku karena aku masih bisa mengingatnya dengan jelas yang selalu membuatku membencinya.

Aku segera menandatangani surat untuk mengikuti acara terbatas tersebut. Dan segera aku dipindahkan ke tempat yang telah ditentukan untuk melawannya.

Dunia melayang di langit awan hitam tak berujung, Astral Realm.

Lingkaran teleportasi cahaya biru membuat seluruh pemain di kota Arzethenon menghilang karena ikut andil untuk mengikuti event terbatas.

.

.

Cahaya biru membawa semua pemain dari berbagai server.

Aku sampai, membuatku sedikit merinding setelah melihat situasi tempat ini. Alam luas yang tiada habisnya, ini bukanlah daratan, ini adalah sebuah batu datar besar yang melayang di atas langit dan melayang bersama awan kabut tebal yang mewarnai pemandangan langit khatulistiwa.

Ini seperti sebuah arena besar dengan pijakan batu datar berwarna abu-abu.

"Hmmmm ... Begitu ya. Sepertinya ini akan menjadi pertarungan antara semua orang yang ingin mendapatkannya. Baiklah, aku akan mencoba mengalahkannya."

Semua orang sudah siap di posisinya masing-masing beserta anggota kelompoknya.

Jangan tanya dengan siapa, karena sekarang aku selalu sendiri. Aku sama sekali tidak mempunyai anggota kelompok ketika begitu banyak orang yang mengambilnya dariku.

"Aku akan mencoba yang terbaik untuk mendapatkannya."

Aku berjalan beberapa langkah ke depan.

Sistem notifikasi ditampilkan besar di langit. Ada 20 detik tersisa untuk muncul.

Hitung mundur ....

20,19,18,17 ....

Apa pun yang terjadi, aku harus mendapatkan hadiah itu.

Waktu habis.

Seketika awan hitam dan petir berwarna ungu tua muncul, bergemuruh menutupi seluruh langit dengan dentuman yang keras dan menakutkan.

Tanah dan langit-langit bergetar hebat ….

"….?!!"

Tulang berduri tiba-tiba muncul dari permukaan tanah batu abu-abu yang menjulang ke langit membentuk kubah raksasa.

Gelombang udara mengembun, menyebabkan semua pemain yang merasakannya mengalami kekhawatiran dan kepanikan yang luar biasa, dan awan hitam berputar menjadi pusaran besar di langit dengan suara yang menggelegar.

Kami telah dikurung dengan paku tulang raksasa yang menjulang ke langit dari segala sisi.

Kehadirannya yang akan datang seketika membuat pemain lain mati sebelum melihat kemunculannya.

Raungan ganas yang menyeramkan terdengar di balik pusaran.

"Grraaahhhhhh ...!!!!"

Tiba-tiba ....

Mereka semua terkena virus penghapusan paksa.

".... Ahhh ... Ahhhh ...."

"Eh ...? Apa yang terjadi dengan tubuhku? Tunggu ... Tunggu!!"

Satu demi satu pemain level 70 ke bawah diusir secara paksa.

"Apa? Kenapa mereka tiba-tiba menghilang menjadi butiran pasir?" Kata seorang petualang wanita yang mengenakan armor naga petir kuning, sangat bingung.

Status

Nama : Angelin

Tingkat : 87

Keahlian : Penghancur naga petir yang dapat menembus apapun.

Kelas : Tombak

"Apakah itu sejenis virus?" Kata seorang wanita pendek, lugu dan imut yang memakai topi penyihir, menatap dengan heran saat melihatnya.

Status

Nama : Ziana

Tingkat : 88

Keterampilan : Penciptaan sihir tingkat tinggi

Kelas : Penyihir

"Apaan dengan bos ini? Sama sekali tidak masuk akal." Kata seorang pria yang mengenakan baju besi kesatria merah tak percaya saat melihatnya.

Status

Nama : Voltraz

Tingkat : 86

Keahlian : Pedang pahlawan surgawi yang dapat memotong apa pun

Petualang lain yang melihatnya merasa cemas dan bingung serta bertanya apa yang terjadi ketika mereka tiba-tiba menghilang.

Pemain level rendah mati dan segera dikembalikan ke kota Arzethenon, meninggalkan beberapa orang dengan status level tinggi (80 ke atas).

"Kekuatan macam apa ini? Kenapa semua orang tiba-tiba menghilang?"

Aku melihat sekelilingku, semua orang tiba-tiba menghilang menjadi butiran pasir.

Kemunculan pertama kematian mereka tiba-tiba rusak seperti dimakan virus mematikan dan menghilang menjadi butiran pasir.

Sepertinya mereka semua dikeluarkan secara paksa dari event tersebut tanpa mempertimbangkan apapun yang bisa membuat mereka bisa bertahan di arena.

"Sighh ... Sudah kuduga, dia adalah bos yang seharusnya tidak ada di sini."

Terbang keluar dari langit.

Dia terbang gagah turun dari langit dan mendarat dengan bangga di depan semua pemain yang menunggunya.

Sang 'Bos' segera menghentakkan kakinya dan meraung dengan suara nyaring.

"Gaohhhhhhhh ....!!!"

Alam luas tak berujung bergetar hebat ….

Hembusan angin dari ketiga mulutnya menyebabkan tulang-tulang berduri di atasnya mudah hancur, dan tiba-tiba tulang-tulang berduri itu jatuh dari langit sehingga menimbulkan bencana bagi para pemain yang tidak bisa menghindarinya.

Bahkan ukuran tulangnya tidak sebanding dengan mobil, malah lebih mirip apartemen yang jatuh dari langit dan menabrak semut yang sedang berkerumun.

Sigh ....

Aku melihatnya dan menghindar dengan cepat.

Semua pemain yang melihatnya merasa cemas dan panik untuk menghindari tumpukan tulang berduri yang berjatuhan dari langit. Pemain yang memiliki kecepatan gerak melebihi kecepatan cahaya akan sangat diuntungkan.

Beberapa pemain melihatnya dengan pasrah, yang lain berusaha menghindarinya dengan kecepatan gerak normal seperti manusia pada umumnya.

Ada yang berhasil, dan ada pula yang terlambat hingga meninggal dunia karena tertimpa atau tertusuk pecahan tulang.

"Sighhh … Kenapa game ini mempersiapkan bos yang tidak masuk akal seperti dia? Apakah ini sebuah kesalahan?" Jawabku mengoceh kesal saat melihatnya.

Kekhawatiran menghantui pikiranku. Aku melihat bentuknya seperti gunung kematian raksasa yang membuatku merasa putus asa untuk mendapatkan hadiah tersebut.

"Sulit dipercaya ... Apa alasan pembuat game ini memberikan tantangan event gila seperti ini? ... Cih, aku tidak mengerti. Kita lihat saja!"

Tapi, aku tidak akan membiarkan ketakutan itu mengambil alih segalanya. Aku tidak peduli jika ini berakhir dengan cepat. Aku pasti akan memenangkannya.

Kemudian, 3 kepala mekar ke atas dengan warna mata berbeda. Merah, ungu dan biru bersinar terang.

"Gaaoohhhhhh .....!!!"

Mengaum keras seraya melebarkan sayapnya meniupkan angin kencang yang menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya.

Seluruh tubuhnya ditutupi sisik besar yang sekeras baja absolut, serta kristal ungu besar yang menempel di dadanya.

Sang 'bos' langsung mengeluarkan aura negatif berwarna ungu yang menyebabkan pemain terus berjatuhan mati secara perlahan (Debuff).

"Aku sudah mempersiapkan segalanya, aku tidak peduli seberapa kuat bos ini. Aku pasti akan mengalahkannya!"

Tiba-tiba, aku menyadari sesuatu dan terkesiap setelah melihat pemain lain yang berjatuhan lagi, serta sistem yang tertunda baru memberitahunya kepadaku.

Peringatan!

Aura kematian musuh telah diaktifkan. Efek debuff kematian tidak dapat dihilangkan. Apakah Anda ingin menghilangkan efek debuff kematian dengan air suci mutlak Historia?

"Apa? Dia melakukannya lagi?"

Hah ... Mana mungkin aku melakukan itu. Aku tidak memperdulikan itu, aku akan berusaha tanpa menggunakan obat apapun.

Mendengus. ".... Ini bukan masalah besar, itu tidak akan terjadi ... Aku tidak akan pernah mengecewakan diriku sendiri yang sudah menempati posisi pertama di seluruh server." Jawabku sambil nyengir dengan ekspresi wajah berani.

Karena sekarang aku belum mati. Jadi itu semua tidak ada artinya bagiku yang masih bisa melawannya.

"Ayo! Astron Trinity!!"

Seketika 2 senjata andalan ku muncul di kedua tanganku sambil menyilangkannya.

Senjata dengan peluru kehampaan tak terbatas. 1 tembakan peluru yang bisa menghapus keberadaan apapun dengan mudah. Hukum keberadaan hanyalah sebuah batu kecil ketika berada di hadapannya.

Ini masih belum seberapa jika dibandingkan dengan level tertinggi yang dimiliki senjata tersebut (Level 12).

Sambil nyengir, gairah dengan jiwa membara telah menyelimuti jiwaku. Membuatku percaya akan mendapatkan hadiahnya dengan mudah.

Semua orang bergegas menyerangnya secara bersamaan dengan semangat yang membara untuk bisa mengalahkannya.

"Haaaaaahh ....!!!"

"Ikuzo"

.

.

*Desing! Desing!*

Serangan ayunan pedang terus menerus dari para pemain.

*Whoooooshh! Whoooooshh!*

Serangan sihir berturut-turut dengan ledakan spektakuler tampak sangat indah.

*BANG!*

*BANG!*

2 tembakan (Void Bullet) yang membuat bos sedikit kesakitan.

"Meteorit Blast!"

Shinka terus melancarkan serangan bola api meteor.

Suara pedang terus berbenturan dengan sisik baja yang beradu keras. Ledakan bola api meteor membuatnya terluka ringan.

Mereka semua telah menggunakan seluruh kekuatan mereka, mereka hanya bisa bertarung seperti orang bodoh yang tidak memikirkan risikonya. Mereka tidak peduli dan berkonfrontasi secara terbuka di bawah kakinya.

"Cih … Kuat sekali!"

"Thunder Strike!"

Angelin melompat ke udara dan menyerang dadanya dengan petir kuning yang menyala dengan ganas, mencoba menggaruk sisiknya yang tebal seperti baja yang tidak pernah bisa ditembus.

"Gilliam Phantom!"

Ziana melepaskan serangan penghancur matahari plasma merah dari buku sihirnya.

Voltraz berlari cepat, wajahnya dipenuhi rasa percaya diri dan keinginan untuk mengincar bagian depan kaki kanannya dari bawah.

"Sekarang giliranku! Huricane Blade!"

Voltraz mengayunkan pedangnya dengan sangat cepat, petir kuning yang menyebar mengamuk mencoba memotong kakinya yang masih berdiri perkasa.

Tapi itu sangat mustahil.

"....?!"

"Apa?!"

Tidak terjadi apa-apa. Semuanya tampak palsu, tidak ada satupun serangan dari mereka bertiga yang dapat membahayakan dirinya.

"Mustahil! Pertahanan macam apa ini?!"

Lalu ....

3 peluru kehampaan mengenai salah satu kepalanya yang membuat naga itu kesakitan. Membuatnya mengamuk menyebabkan pemain lain yang berada di bawah kakinya terinjak dengan sangat nikmat.

"Graaahhhhhhhhhh ...."

Mereka bertiga menatapku bingung, tiba-tiba pemain lain mulai merasakan hal yang sama dan menatapku tidak percaya bahwa mereka akan melihatnya.

"Siapa dia?"

"Aku tidak pernah melihatnya"

"Apakah dia seorang petarung jarak jauh?"

"Sepertinya dia memiliki kekuatan yang tidak asing."

"Ya. Aku merasakannya, kekuatan itu ...."

Aku sedang berdiri di atas tulang raksasa yang sudah terjatuh tepat di depan para pemain yang berada di bawahnya. Seketika mereka semua berbalik dan melihat kepadaku.

"Jangan bilang ...?"

"Ya. Tidak salah lagi ... Dia adalah"

"Pemain terkuat yang menempati singgasana pertama dan peringkat tertinggi seluruh server ...."

"Kemenangan antara pemain yang tak terkalahkan ...."

"Raja Iblis Kehampaan ... Shinka Rainmaru!" Jawab Voltraz sambil menatapnya serius.

Aku mendengus seraya menyeringai.

Aku tidak peduli.

Menanggapinya hanya akan membuang-buang waktu.

Semua peluru dari pistolku yang mengenainya menyebabkan naga tersebut menderita luka yang menguras Heal Pointnya secara drastis.

"Tidak ada pilihan lain, aku harus menggunakannya."

Semua energi telah terkumpul banyak di tubuhku.

Ini dia.

Ini adalah kesempatan terakhir. Naga itu pasti tidak akan memulihkan sisa poin penyembuhannya dengan cepat.

Kesempatan terakhir yang membuatku yakin bisa mengalahkannya.

"Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini."

Aku terbang ke langit menggunakan sihir (Vassal) dan mengarahkan 1 senjata Astron Trinity ku ke langit.

Aku siap melancarkan serangan terkuat.

Ya, mungkin aku adalah pahlawan yang akan mendapat pujian di saat-saat terakhir.

Ini adalah serangan terkuatku.

"Aku akan mengakhirinya ... Kekuatan agung tanpa akhir yang dapat menghancurkan hukum apapun tanpa memikirkan betapa kuatnya keberadaanmu ... Datanglah ... Helvias!!" Jawabku dengan angkuh membuat naga itu menatapnya.

Langit-langit bergetar hebat, petir ungu menyambar.

Langit-langit mulai berubah menjadi awan ungu, menciptakan lubang hitam pusaran kehampaan dari langit khatulistiwa yang perlahan meluas untuk memakan segalanya.

Membuat seluruh pemain yang melihatnya merasakan ketakutan dan kecemasan yang mendalam.

"Tidak mungkin ... Apakah itu?"

"Mungkinkah ....?"

Semua orang memandangnya ketakutan tidak percaya.

Aku akan mengakhirinya.

"Terimalah—"

Tiba-tiba, suara peringatan sistem muncul di hadapan semua pemain.

Selamat anda berhasil!

Waktu habis

00 : 00

Kejadian tak terduga membuatku malu, bos itu tiba-tiba terbang dan masuk ke portal miliknya.

Semuanya lenyap dan digantikan oleh langit biru cerah seperti dunia pada umumnya.

Mau tak mau aku bertanya-tanya setelah melihatnya, aku tidak menyangka kalau aku akan menjadi pahlawan palsu bagi semua orang yang mengharapkanku.

Pusaran kehampaanku perlahan hilang seiring dengan kekecewaan yang kini kurasakan.

Menjengkelkan!

Tapi, semua orang tiba-tiba terlihat bahagia setelah bosnya pergi.

Apa artinya? Aku tak percaya jika ini semua hanyalah kebodohan yang aku rasakan karena aku tidak mengetahuinya.

"Eh? Apa yang terjadi? Kenapa mereka terlihat bahagia?"

Aku melirik ke arah 2 petualang, 1 pria dan 1 wanita yang sedang berbicara.

"Akhirnya … Aku tidak menyangka bisa bertahan sampai waktu habis, aku berharap bisa mendapatkannya."

Aku mendengarnya.

"Waktu ...?"

Sepertinya aku mulai mengingat sesuatu.

"Benar sekali. Aku pikir semua orang akan kesulitan melawannya. Namun, hal itu tidak terjadi karena banyak pemain top yang mengikuti ajang ini. Beruntungnya, ini adalah ajang yang hanya menunggu batas waktu." Jawabnya sangat senang dengan ekspresi wajah yang berseri-seri.

"Batas waktu …? Eh … jangan bilang padaku?"

Memang benar, aku bodoh jika menyangkut hal seperti ini.

Ya. Aku mengingatnya, saat itulah aku membuka dan membaca surat itu. Kebodohan karena tidak membacanya sampai akhir adalah kesalahan besar dalam membaca. Aku pikir, ini akan menjadi pengalaman yang membuatku lebih paham dalam membaca sesuatu.

Membaca adegan yang membuat Anda merasa senang tidak akan membuat Anda memahami apa yang terjadi sebelumnya ketika cerita sebenarnya dimulai.

Pemahaman aku tentang membaca terlihat sangat bodoh.

"Ya. Aku tidak menyangka dia akan datang ke event ini ... Ayo kita kembali, Miren."

Mereka keluar dan berteleportasi kembali ke kota Arzethenon.

Semua pemain menghilang satu per satu, meninggalkanku sendirian di tempat itu.

Tiba-tiba sebuah surat melayang di depan pandanganku.

Mengehela nafas. " .... Apa ini?"

Sepertinya ini adalah pengumuman untuk pemenang hadiah.

Selamat! Kepada pemain bernama Shinka, kamu telah mendapatkan hadiah spesial Astre Hezia Zenovoid Box yang didapat dari event terbatas karena kamu telah menyelesaikan tantangan waktu yang ditentukan dan memiliki kontribusi serangan terbesar saat mengalahkannya.

Aku sangat menyesal tidak membaca notifikasi acara sampai akhir.

Menghela nafas penuh penyesalan.

Hahhhhhhhhhhhh ....

"Jangan sekali-kali tidak membacanya sampai habis, karena itu akan membuatmu malu dan menyesal karena tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."

Ya. Tapi aku tidak peduli, karena hadiah itu sudah menjadi milikku.

Ehehehhee ....

Regangkan seluruh tubuh. Hal ini membuatku sedikit lelah dan ingin pulang.

"Yosh, waktunya keluar ... Sepertinya perutku mulai lapar dan kesakitan di dunia sana."

Aku berhasil mendapatkannya, panel menu muncul di sebelah kanan mataku. Geser ke bawah dan mencari tombol menu logout untuk keluar.

Klik!

Apakah kamu yakin akan pergi?

Ya atau tidak

Klik!

Aku memilih Ya dan segera keluar.

Aku berseri-seri.

Ini sungguh melelahkan.

Menguap ....

Aku bangkit dari tempat dudukku, melepaskan VR dari kepalaku dan menyimpannya di dekat komputer.

*Krukkk! Krukkk*

Suara perut keroncongan.

Itu membuatku sedikit kesal dan terdiam sambil memegangnya.

"Gawat ... Perutku sakit sekali, seperti ada hewan peliharaan yang perlahan-lahan menggerogoti dagingku."

Melihat sudut kanan bawah monitor.

21.00 Kamis 29/10/2023

"Seperti yang kuduga, aku selalu lupa waktu dan terus bermain game."

Setahu ku manusia bisa bertahan hidup tanpa makan selama 1 minggu, kan?

Aku berniat untuk terus memainkan game ini. Tapi ... aku tidak ingin mati konyol.

Komputerku tiba-tiba mendapat pesan notifikasi.

"... Eh? Apa lagi ini? Kenapa aku tidak bisa membacanya. Apakah ini tulisan kuno? ... Hmmmmmm ... Entahlah, disini hanya ada 2 tulisan yang bisa aku pilih."

Aku sama sekali tidak tahu maksud pemberitahuan itu. Pesan ini terlihat agak panjang. Apakah ini dari game itu?

Aku tidak tahu dan aku sangat bodoh.

Tampaknya pilihan kanan selalu benar.

"Aku tidak peduli mana yang benar atau salah ... Menurutku ini benar."

Klik!

*Krukkkk Krukkkk!*

Bisakah kamu berhenti sebentar, cacing ...?

Perutku terus keroncongan saat aku menahan rasa sakitnya.

"Apakah masih ada sisa makanan di dalam kulkas?"

Aku keluar kamar, menuju dapur dan membiarkan komputer masih menyala. Wajar saja, aku selalu terbiasa dengan hal buruk seperti ini, tapi aku tidak memperdulikannya.

Menampilkan monitor yang masih menyala. Masih normal, tapi setelah aku keluar kamar.

Tiba-tiba ....

Tulisan kuno memenuhi layar monitor, pesan-pesan panjang dan aneh terus bermunculan. Program tersebut terus berjalan menggunakan bahasa yang tidak dimengerti dan langsung menyebabkan komputer mati dengan sendirinya.

***

Aku membuka lemari kulkas, ternyata tebakanku salah, tak ada sisa makanan di dalam kulkas.

"Tidak ada ... Menyebalkan."

Aku menutupnya kembali dan berjalan pergi mencari makan di mini market saja. Mengambil sweter di dekat pintu dan keluar rumah.

Berjalan di malam hari dengan banyak lampu penerangan berjejer di pinggir jalan.

Aku mengenakan sweter hitam tebal dan celana panjang hitam.

Suasana dingin terus menyelimuti seluruh tubuhku.

Ya, ini musim dingin di malam hari. Orang biasa pasti akan sakit.

Mungkin? Aku tidak tahu, dokter akan tahu.

Angin dingin menembus kulitku yang tertutup rapat, menguap adalah sesuatu yang wajar ketika merasakan dingin seperti ini.

"Hoaahhhhhhhh ...."

Menurutku berjalan di malam hari dalam cuaca dingin adalah hal yang buruk. Apakah ini benar?

Entah ya atau tidak. Entahlah, karena aku sudah terbiasa berada di rumah setiap hari. Membuatku jarang mengenal dunia luar lagi.

Tapi, aku tidak bisa diam saja jika aku mati bodoh hanya karena kelaparan.

"Aku tidak ingin mati kelaparan."

Aku terus berjalan menuju mini market sambil menundukkan wajahku.

Pandanganku memandang ke seberang, ada seorang ibu, ayah dan 1 anak perempuannya sedang berjalan pulang dari mini market.

Mereka sangat senang. Pernahkah Aku merasakan kebahagiaan seperti mereka?

Aku tidak tahu ....

Itu semuanya ....

Putri yang digendong oleh ayahnya berseri-seri dengan senyuman, menikmati kebahagiaan yang tiada habisnya, membuat mereka tampak seperti keluarga yang dipenuhi rasa kasih sayang dan cinta dari kedua orang tuanya.

Aku melihat kebahagiaan mereka bagai sebuah kehampaan yang selalu menutupi kesepian yang kurasakan setiap hari.

Aku tidak mengerti ....

"Ayah ...? Ibu ...? Kenapa kalian harus pergi secepat itu?"

Aku tidak pernah merasakan cinta dan kebahagiaan orang tuaku lagi setelah kematian mereka.

Tidak ada ....

Padahal tanteku selalu menjaga dan merawatku sampai sekarang. Tapi, sekarang dia selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri.

Semuanya tidak sebanding dengan mereka.

"Dunia ini ...."

Menurut ku, itu hanyalah kebahagiaan sementara yang mereka dapatkan sebelum kematian menimpa mereka.

Menundukkan kepalanya dengan perasaan benci yang mendalam.

"Sighh … Tidak ada gunanya. Mungkin, pilihan terbaik adalah pergi ke dunia lain dan mencoba memulai semuanya dari awal."

.

.

******