Chereads / Sang pria pemuas / Chapter 11 - Bab 11

Chapter 11 - Bab 11

*Bermain dengan tante Shara*

Aku memandangi tubuh tante Shara yang begitu puti dan mulus, payud*ra yang begitu mengoda dan mem*ek yang begitu mulus tanpa ada bulu sama sekali.

"Ayo lakukan apa yang ingin kamu lakukan Jon, buat tubuhku merasa melayang", ucap tante Shara kepdaku dengan tatapan mata sayu.

"Sabar tante dan tenang saja aku akan membuat tante lemas" ucap joni sambil memandangi tubuh tante Shara yg telentang

dan tanganya yang halus menggosok gosok sendir mem*knya sendiri sambil menggigit bibir bawahnya untuk menggoda Joni.

"Ayo sayang,,, aku sudah pengen merasakan tongkat mu yang panjang." ucap tante Shara yang sudah tidak sabar.

Aku tak menjawab perkataanya dan aku langsung merayap ke atas tubuh tante Shara yang terlentang,

Aku yang sudah berada di posisi atas tubuh tante Shara dan langsung melumat bibirnya yang menggoda,

kini terjadi saling lumat antara lidah ku dan lidah tante Shara,

selesai dengan saling melumat bibir, kini aku menciumi leher tante Shara,

Aahhh,,

.sshhh,,

desah tante Shara saat aku memegang kedua payu*dara tante Shara yang kenyal,

kini mulutku menjilat pentilnya yang agak berwarna pink itu..

Sshhhh,,

aahh,,

iya gitu Jon, hisap pentilku,,

Aku tak menghiraukan desahan tante Shara, kini aku bergerak kebawah,

kumasukan ujung lidahku ke lubang pusar nya yang kecil,

tante Shara pun mengerak gerakan pinggulnya ke kanan dan kiri karena merasa sedikit geli..

"ughhhh,,,,

geli sayang klo digituin." protes tante Shara.

Aku terus menghiraukan ucapanya, dan saat aku sudah berada tepat didepan mem*knya,

segera kusibak bibir mem*k tante sarah menggunakan dua jari aku memberikan tiupan kedalam lubang mem*knya yang berwarna merah itu sebelum kujulurkan lidahku untuk memulai jilatanku,

Aaaahhh, shhhhh iya gitu sayangg,,,

enak banget" ucap tante sarah,

Aku mendongak untuk melihat expresi tante sarah yang sedang mengeleng gelengkan kepala dengan mata yang terpejam, saat menikmati aksiku ini.

kini aku memberikan jiltan yang begitu intens, kedua tangan tante Shara pun lansung memegang kepalaku dan menekan nekanya agar lidahku bisa masuk lebih dalam.

Ahh... iya terus jilat yang cepat,

Kedua tangan tante shara sekrang mulai menjambak rambutku ku,

menekan kepala ke mem*knya dan menahanya,

saat tante Shara berteriak begitu kencang.

Ahhh,,

jonii.,.

Tante keluuuaarr.,,,,

crut,, crut,,,, Yah tante Shara telah mencapai Klimaks untuk yang kedua kali,

"Ah,,, joni ayoo sekarang masukin tongkat mu yang panjang itu,. ucap tante Shara.

tanpa menjawab kini aku memposisikan tongkat ku di depan mem*knya dan megesek gesekkanya.

"Masuuukan sayang,,, jangan siksa tante kayak gini,."

ucap tante Shara sambil megerak gerakan pantatnya mencoba agar tongkatku bisa masuk.

Aku hanya terseyum melihat tingkah tante Shara yang terlihat memohon dan mencoba berusaha agar tongkatku bisa masuk karena aku belum juga memasukkanya.

Aku yang tak tega melihatnya, dan tidak mau menggodanya lagi,

kini aku bersiap siap memasukkanya, saat aku merasa sudah pas tongkatku berada di depan lobangnya,

aku langsung mendorong tongkatku yang sudah sangat ngaceng, dan mendorongnya dengan kuat,

Bleeesss....

Kont"lku lansung terbenam seluruhnya,, bahkan sampai mentok, didasar liang mem*k tante Sahra,.

Pada saat tongkatku terbenam seluruhnya, tante Shara menarik kedua bahuku sehingga aku terhempas maju diatas badan tante Shara.

Sebelum aku mengayun tongkaktu ku,

Tante Shara melingkarkan kedua kakinya di pinggangku untuk menjepit tubuhku,

sambil memagut bibirku ke dalam lumatannya.

Saat tante Shara melepas pangutanya untuk bericara,

"Ahhh,,,, mentok sayang, Ayo sekarang gerakan tongkatmu "ucap tante Shara.

Aku hanya tersenyum memandang wajahnya,kini tongkatku pun mulai ku maju mundur secara berirama.

Dan setiap kali kudorong, moncong Tongkatku selalu saja mentok di dasar liang mem*k Tante Shara.

Tante Shara pun mulai mendesah desah.

"Hhhh .... hhhhhhhhaahhhh ....

hhhhhhhhhh ....

hhhaaaaaahhhh ....

hhhhhhaaaaaaaaahhhhh ....

Joniii ...

hhhhhhhaaaaaahhhhh ....

ini luar biasa enaknya Jooon....

belum pernah aku disetubuhi yang seenak ini ...

karena kontolmu terus - terusan menyundul mulut rahimku ..." racau tante Shara.

"Memek Tante juga luar biasa enaknya ...

uuuughhhh ...

seperti liang memek yang masih gadis ... " sahutku terengah.

"Aku memang belum pernah melahirkan Jon ... mudah - mudahan aja kamu bisa menghamiliku yaaa ... "

"Iya Tante ... " sahutku nyeplos begitu saja.

Padahal bingung juga kalau Tante Shara hamil olehku.

Karena perbedaanku itu jauh sekali dengan Tante Shara seperti bumi dengan langit.

Saat aku sedang gencar - gencarnya mengentot mem"k Tante Shara, tanganku mulai beraksi untuk meremas toket yang masih lumayan bagus dan kenyal ini.

Sementara mulutku sudah mulai nyungsep di leher wanita itu. Untuk menjilati leher jenjangnya,

disertai dengan gigitan - gigitan kecil yang takkan menyakitkan.

"Ahhh,, ssshhhhh" desah tante Shara.

Terkadang mulutku nyasar ke ketiaknya yang ternyata harum juga.

Lalu dengan lahap kujilati ketiaknya, terkadang menyedotnya sekuat mungkin.

Sehingga Tante Shara tergetar - getar seperti terkena arus listrik.

Mata tante Shara pun kadang terpejam, kadang melotot, sambil berdesah dan merintih.

Tapi pada suatu saat ia berkelojotan ... lalu tubuhnya mengejang seperti ayam yang sedang sekarat.

Perut tante Shara pun terangkat, nafasnya tertahan.

Dan aku mengerti bahwa itu tanda - tanda perempuan yang akan mencapai klimaks.

Karena itu sengaja kutancapkan tongkatku sedalam mungkin, sampai terasa mendorong dasar liang mem*k Tante Shara.

Mulutku digunakan untuk menyedot pentil toket kiri, sementara tangan kiriku meremas toket kanannya.

Gila ... terasa sekali kedat - kedutnya liang mem*k Tante Shara,

disusul dengan hembusan nafasnya yang barusan tertahan selama 2-3 detik.

"Hhhhhaaaaaahhhh ... ! " Tante Sharon terpejam sesaat.

Lalu kelopak matanya terbuka lagi. Menatapku dengan sorot sayu.

Lalu mencium bibirku dengan hangatnya, disusul dengan ucapan lirihnya,

"Terimakasih Jon. Jujur ...

aku belum pernah merasakan hubungan seks yang senikmat ini, " ucap Tante Shara sambil mengusap - usap rambutku,

"Tapi kamu belum ngecrot ya ?" tanya tante Shara.

"Belum tante" sahutku.

"Kamu minum obat kuat..?" tanya tante Shara.

"Aku belum pernah minum obat yang begituan. Yang kuminum tiap hari cuma vitamin dan suplemen.

Hanya untuk menjaga kesehatan aja. " ucap ku.

"Bagus itu. Selagi muda, jangan minum obat kuat dan sebangsanya. Karena bisa merusak nanti.

Sekarang cabut dulu tongkatmu Jon. ucap tante Shara. "

Aku manut saja. Kutarik tongkatku sampai terlepas dari liang mem*k Tante Sharon.

Plooop(suara saat tongkatku tercabut).

Setelah tongkatku tercabut, tante Shara mendorong dadaku agar aku telentang.

Aku tetap patuh untuk mengikuti segala keinginan wanita itu.

Telentang pasrah dengan Tongkat yang masih sangat keras. Lalu Tante Shara menduduki selangkanganku, sehingga mem*knya menghimpit tongkatku.

Tante Shara mengusap - usap dada dan perutku sambil berkata,

"Kamu sering olahraga ya. "

"Iya Tante, " sahutku..

"Pantesan badanmu bagus.

Perutmu juga sampai sixpack begini, "

ucapnya sambil mengangkat bokongnya dan memegang tongkat ngacengku.

Lalu ia mencolek - colekkan moncong tongkatku ke belahan mem*knya yang masih basah, licin dan hangat.

Gila, cara wanita itu mencolek - colekkan mem*knya ke puncak tongkatku, enak sekali rasanya.

Lebih enak lagi ketika ia menurunkan pantatnya, sehingga tongkatku melesak masuk ke dalam liang memeknya.

"Ooooohhhhh .... " rintihku ketika punyaku sudah terbenam seluruhnya.

"Kenapa ?" tanya Tante Shara.

"Nggak kenapa - kenapa. Cuma terasa enak sekali Tante. " sahutku.

Tante Sharon hanya tersenyum.

"Emangnya punyaku masih enak ?"

"Sa ... sangat enak Tante ... "

"Enak mana dengan punyanya saudara sepupumu ?"

"Jauh enakan punya Tante ... !" sahutku spontan.

Padahal seingatku mem*k Iis juga tak kalah enak.

Apalagi kalau mengingat bahwa pada waktu pertama kalinya merasakan enaknya bersetubuh, ya dengan Iis itu.

Di usiaku yang masih sangat muda.

Tapi Tante Shara tampak senang mendengar jawabanku barusan. Ia tersenyum manis sambil berkata,

"Punyamu juga enak sekali Jon. "

Lalu ia mulai menaik turunkan bokongnya, sehingga punyaku pun mulai dibesot - besot oleh liang mem*knya.

Awalnya ayunan bokong Tante Sharon perlahan - lahan.

Makin lama ayunan pantatnya makin mantap. Ketika pantatnya terangkat, punyaku nyaris terlepas dari liang memem*knya.

Dan ketika pantatnya diturunkan, moncong pusakaku benar - benar menabrak dasar liang mem"knya.

Namun itu lah yang dikehendakinya.

Tante Shara tampak bersemangat untuk mengayun bokongnya.

Sehingga hentakan selangkangannya yang "menampar - nampar" selangkanganku, menimbulkan bunyi

plaaaaakhhhh ...

plaaaaaakkkkhhh ...

plaaaaakhhhh ...

plaaaaaakkkkhhhh .... !

Namun beberapa menit kemudian, Tante Shara terkapar di atas perutku.

Dia sudah orgasme lagi. Namun hanya beberapa detik ia terkulai lemas dalam pelukanku.

Kemudian ia menggulingkan badannya jadi celentang.

"Ayo lanjutin lagi sampai kamu ngecrot ... " ajak Tante Shara yang sudah telentang dengan kedua paha direnggangkan.

Bleess.,,.,

Kumasukan lagi tongkatku.

Sementara aku melanjutkannya, mengentot liang Tante Shara dengan tubuh mulai keringatan.

Namun tubuh Tante Shara pun sudah bersimbah keringat, membuat tubuhnya mengkilap. Dan itu sangat seksi di mataku.

Leher Tante Shara pun sampai mengkilap oleh basahnya keringat. Namun aku justru semakin bernafsu menjilati leher jenjangnya yang harum mewangi itu.

Bahkan ketiaknya yang lebih basah lagi oleh keringat, kujilati dengan lahapnya, disertai dengan sedotan kuat dan gigitan - gigitan kecil.

Sedangkan genjotanku sengaja aku gencarkan.

Cepat dan terus - terusan menyundul dasar liang Tante Shara.

Entah berapa lama aku menggrnjot Tante Shara dalam posisi biasa lagi ini. Yang jelas keringatku sudah bercucuran.

Sebagian berjatuhan di kain seprai, sebagian lagi di tubuh Tante Shara. Lalu bercampur aduk dengan keringat Tante Shara sendiri.

Namun pada saat itu aku pun sudah mulai meras. Lendir pejuhku rasanya sudah mendekati ujung . Sehingga aku bertanya sambil terengah,

"Tante ... aku boleh lepasin di mana ?" tanyaku

"Di dalam aja. Kamu udah mau ngecrot ?" sahut tante Shara

"Iya Tante. " sahutku.

"Tahan sebentar ... sebentar aja ...

aku juga udah mau lepas lagi ...

biar bisa bareng lepasinnya Jon ..."

ucap tante Shara Tante Shara mulai melenggak - lenggok. Sementara genjotanku sengaja kupelankan, agar jangan ngecrot dulu.

Beberapa detik kemudian Tante Shara berseru tertahan,

"Ayo ... lepasin jon... ! seru tante Shara. "

Spontan kupercepat genjotanku, tongkatku maju mundur maju mundur maju mundur dengan cepatnya.

Sampai akhirnya kutancapkan sedalam mungkin, tanpa menggerakkannya lagi. Lalu kami seperti sepasang manusia yang sedan kerasukan.

Saling cengkram dengan kuatnya, saling remas dengan kuatnya. Lalu ...

mpot ... mpot ... mpot ... liang Tante Shara berkedut - kedut.

Pada saat yang sama tongkatku pun mengejut - ngejut sambil memuntahkan lendir pejuhku.

Creeet ... crrrraaaat ... creeeet ... croooottttt ..... croooooooooottttttttt ... croootttt ... cretttt ... !

Lalu kami terkulai lemas, dalam keadaan berpelukan.

"Terima kasih Jon. Yang barusan luar biasa indahnya, " ucap Tante Shara disusul dengan ciumannya yang bertubi - tubi di pipi dan bibirku.

Waktu kucabut tongkatku dari dalam liang Tante Shara, tampak air maniku membludak ke luar.

Tante Sharapun menyadarinya.

"Spermamu banyak bener Jon... "

"Hehehee ... iya Tante ... " sahutku sambil bergegas mengambil kertas tissue basah dari atas meja kecil.

Tapi ketika kembali menghampiri Tante Shara, ternyata liang wanita itu sudah bersih.

" Aku masukin lagi ke dalam, Karena aku ingin hamil. " ucap tante Shara sambil memandangku.