*SAMPAI DI VILLA*
"Udah sampai di villaku, Jon" ucap Tante Shara sambil menepuk lututku.
Lalu pintu belakang kiri dibuka oleh pak sopir, Tante Shara pun keluar dari mobilnya.
Aku turun sendiri, tak perlu dibukakan dulu pintunya oleh pak sopir. Sambil menjinjing tas kecil yang dapat pinjaman dari Zaki,dan berisi dua stel pakaian.
aku mengikuti langkah Tante Shara . Masuk ke sebuah villa megah.
Setelah aku masuk, Tante Shara pun menutup dan menguncikan pintu depan villa. Lalu memegang pergelangan tanganku dan menuntunku memasuki sebuah kamar yang serba mewah isinya.
Namun aku mencoba bersikap biasa - biasa saja. Tidak menengok ke sana - sini walau pun aku sangat kagum waktu melihat segala benda yang serba mewah di dalam kamar itu.
Takut dibilang kampungan (hehehehe).
Di dalam kamar yang serba mewah ini Tante Shara melepaskan mantel jubahnya. Lalu menggantungkan mantel panjangnya itu di kapstok.
Dalam keadaan masih ditutupi gaun panjang yang ada belahan di kanan kirinya, sehingga sepasang pahanya terpamerkan ketika ia duduk di atas sofa putih dan mengajakku duduk di sampingnya.
"Kamu pernah jilatin mem*k ?" tanya Tante Shara.
"Sering Tante, " sahutku jujur.
"Dengan saudara sepupumu itu ?"
"Iya Tante. "
"Kenapa tadi di dalam mobil ketika kupamerkan memekku gak langsung dijilatin ?"
"Aku Gak berani Tante. Karena belum ada instruksi dari Tante. "
"Iya, aku mengerti. Tapi mulai saat ini kamu bebas melakukan apa pun padaku dan buat aku terpuaskan. Yang penting jangan menyakiti aku aja. "
"Iya Tante. " sahut Joni.
Tante Shara mengecup pipiku. Lalu menyingkapkan gaun hitam yang ada belahan di kanan kirinya, sehingga tampak jelas mem*knya lagi.
Berarti setelah dilepaskan di dalam mobil tadi, celana dalamnya tidak dipakai lagi..
"Ayo jilati mem*ekku, dan lakukan apa yang ingin kamu lakukan saat ini" ucap tante Shara dengan pose yang mengoda.
Aku pun langsung berdiri dan menuju ke arah tante Shara, lalu aku bersila di antara kedua kaki Tante Shara yang sudah di direnggangkan sendiri.
Namun aku tidak langsung menerjang mem*knya.
Malah kupegang betis kanannya. Lalu kuciumi betis itu dengan seditik kujilati dengan lidah sampai ke lipatan lututnya.
"Kulit Tante putih dan mulus begini, " ucapku sambil beralih memegang betis kirinya.
Lalu menciumi betis indah itu dengan nafsu yang mulai membara lagi. Tak cuma betis saja.
Selanjutnya aku pun mulai menciumi paha Tante Shara yang licin dan hangat sampai ujung pangkal pahanya.
"ughhh..." desah tante shara.
aku mendongak kan wajah dan melihat wajah tante dan melihat matanya yang sayu sambik melihat aksiku.
aku pun hanya terseyum melihat tatapan tante Shara.
"Ayo Jon jilati mem"ku ini,,
ughhhh,,
rasanya udh gatel banget" ucap tante Shara.
Aku tak menjawab ucapan tante Sahara. dan masih asik menciumi paha kanan dan kiri tante Shara, sampai unjung pangkal pahanya dan aku belum mejilati mem*eknya,
Bahkan sesekali aku menggoda Tante Shara dengan mengulurkan lidah untuk sekilas menyerempet menjilati mem*knya.
Entah sabun dan lotion apa yang dipakai oleh Tante Shara itu. Yang jelas, baik betis mau pun pahanya harum semua.
Sehingga aku ingin tahu apakah mem*knya juga harum ?
"ssshh....
Ayo jon sentuh mem*kku" ucap tante Shara dengan suara mendesah.
mendengar ucapan tante Shara aku pun mulai menciumi mem*k Tante Shara.
Memang harum juga mem*knya. Lalu aku menyibak bibir luar mem*knya (yang katanya disebut labia mayora), sehingga bagian dalamnya terbuka dan tampak berwarna pink.
Ketika ujung lidahku mulai menyapu - nyapu bagian yang berwarna pink itu pun, tersiar juga harum parfum ke penciumanku..
"Ahhhh sshhhhh"
desah tante Shara Entah parfum apa yang dipakai oleh Tante Shara ini dan itu Sudah pasti parfum yang mahal yang harganya selangit.
Tapi keharuman memek Tante Shara ini membuatku semakin bergairah untuk menjilatinya.
Aku pun mengamati kelentitnya yang nyempil di atas mem*knya.
Meski sekolahku hanya tamat SMA, tapi aku sudah sering membaca buku - buku bioligi.
Buku - buku tentang pengetahuan anatomi tubuh perempuan dan fungsinya saat melakukan sex.
Buku - buku itu selalu kubaca dengan serius. Bahkan isinya sudah hafal di luar kepala.
Salah satu petunjuk dari buku itu adalah mengenai kelentit.
Bahwa kelentit itu bagian yang paling peka di kem*luan wanita.
Karena itu, untuk merangsangnya harus sering disentuh. Terutama pada waktu jilmek begini.
Itulah yang kulakukan selanjutnya. Menjilati kelentit Tante Shara dengan gencarnya.
Sementara jari tengahku mulai kuselinapkan ke dalam celah memeknya yang sudah mulai licin dan hangat. Lalu kugerak - gerakkan seperti gerakan kont*l mengent*t mem*k.
Tante Shara mulai menggeliat - geliat sambil mengusap - usap rambutku.
Desahan dan rintihannya pun mulai terdengar.
ternyata kamu sangat ...
sangat pandai jilatin ...
jilatin Mem*ek....
oooh ...
Joni ...
jilatin dan isep terus 1tilnya Jooonn ...
oooohhh ...
ini enak sekali Jooniii...
Aaahhhh..,
*kimocengg...(hehehehe)* suara author.✌️
Tante Shara menggeliat - geliat terus, sambil merintih - rintih kencang.
Kini tangannya bukan cuma mengusap - usap rambutku lagi. Kini rambutku diremas - remas, terkadang dijambak - jambak oleh tante Shara,
"Ahhh...
Joni aku mau nyampe...
Ahhh..,...
slurrr,,, crut,,, crut,,,,
Yah tante Shara sudang mencapai klimaks pertamanya dan itu aku hanya mengumgunakan mulut.
"kamu sangat hebat joni....
hash.. hashh,."
ucap tante sara dengan nafas terengah engah.
"Mau lanjut gak tante" ucap joni sambil mengelap wajah terkena cairan nikmat dari tante Shara.
"Sebentar Jon,,, hash,, hash,, tolong ambilkan tante minum dulu" ucap tante Shara mengatur nafasnya.
"Ok,, tante,,, sebentar aku ambilkan minumnya" ucap joni sambil berdiri mengambil minum untuk tante shara.
"eeummm" ucap tante Shara mengangguk lemas.
"Nih tante minumnya" Ucap sambil memberiakn minumnya.
"Terimakasih joni sayang,,," ucap tante Shara sambil tersenyum dan mengambil gelas berisi Air putih.
"Udh siap belum tante untuk lanjut lagi.." tanya Joni sambil mengusap mem*k tante Shara yang mulus tanpa bulu dan licin karena cairan org*asmenya.
"Oh,,, tentu kita lanjut ke bagian menu utamanya dong" ucap tante Shara dengan senyum manisnya.
"Ok,,, tante sayang,,," ucap joni sambil mengecup mesra bibir tante Shara.
"kita Lanjutin di sana aja Jon, " ucapnya sambil menunjuk ke arah tempat tidur mewah bertilamkan kain seprai mengkilap berwarna merah hati itu.
Aku mengangguk. Lalu bangkit berdiri dan mengikuti langkah Tante Sharon.
"Kamu juga harus telanjang Jon, " ucap Tante Shara sambil menanggalkan gaunnya di dekat tempat tidurnya.
Lalu ia melepaskan bh nya sebagai satu - satunya benda yang masih melekat di tubuh putih mulusnya.
Aku pun sudah melepaskan segala yang melekat di tubuhku, lalu melangkah ke arah Tante Shara yang sudah telentang telanjang di atas bed mewahnya.