Chereads / Wanita Libra Kehilangan Kegadisannya / Chapter 10 - Kencan ke berapa kalinya?

Chapter 10 - Kencan ke berapa kalinya?

Tari dan Dinda tidak langsung pulang, mereka ingin menghabiskan waktu berdua sebelum ujian nantinya merajalela, sebelum liburan bareng keluarga diutamakan.

tidak jauh mereka hanya berjalan-jalan di mall sambil melihat kontes anime disana.

kesukaan mereka sama antara drama korea, game dan anime. terkadang ketika tidak ada pembicaraan lain mereka hanya mengobrol tentang idola mereka entah itu aktor aktris dan lain sebagainya menyangkut kesukaan mereka.

foto-foto dengan mas-mas yang memakai kostum anime kesukaan mereka masing-masing, tak lupa mereka diberi souvenir berupa gantungan kunci karena telah melihat kontes anime hari ini. sekitar 15 menit ga kerasa karena di mall begitu sejuk mereka melupakan makan siangnya. mereka ingat karena salah satu pengunjung memegang kentang MCD dan botol chatime di sebelahnya.

mereka saling tatap setelah melihat makanan tersebut bermaksud untuk memberi tahu bahwa mereka belum makan karena asyik menonton kontes anime sejak tadi.

Dinda yang tau maksud Tari pun segera menggandeng lengannya agar segera membeli makan siang atau hanya sekedar camilan saja.

"makanya tau waktu tuan putri, nanti kalo lu pingsan lagi ang marahin gue nambah satu noh" Dinda menggoda Tari dengan sedikit cengengesan terukir di wajahnya.

"sok nasehatin gue segala, sendirinya lupa waktu kalo dah ada anime besti" sahut Dinda sambil mencubit pipi Dinda yang seperti donat.

"iya sama, yaudah ayo mau beli apa kita hari ini?" Dinda bertanya sambil menggoda Tari agar tidak merajuk dibuatnya.

"kalo aku sih pengen kebab ajasih Din, nanti dirumah biar bisa makan masakan mama. lu mau apa?" 

"ngikut lu aja deh gue Tar, gaada yang pengen gue beli siih males mikir juga. Dinda menjawab dengan santai.

"oke otw bestie"

tiba di tempat kebab masya allah antrinya lumayan sih. dari ang belum laper sampe perut keroncongan dibuat menunggu. gapapa rasanya maknyos kalo kata si Tari .

"lu belum terlalu laper kan Din? ini nunggunya bakal lama kalo disini, beda kalo kebab di lantai yang sama tapi beda tempat saja bakalan sepi sih tapi rasanya lumayanan disini kalo menurut ku" Tari berbicara sambil menunjuk tempat kebab sepi yang letaknya diseberang posisi mereka.

"gue percaya lu deh Tar, mending antri sih dari pada makanan mereka terbuang. selera orang kan beda-beda yah kalo selera gue sama selera lu mirip-mirip kan" sambil cengengesan Dinda menjawab pertanyaan Tari.

10 menitan mereka antri tiba giliran mereka memesan, ga tanggung-tanggung Dinda memesan 2 porsi kebab daging dengan extra sayur dan Tari hanya memesan 1 porsi alakadarnya kebab. 

"extra sayur? ga mempan dietmu pake sayur kalo makan masih 2 porsi Din" Ejek Tari yang membuat pipi donat Dinda memerah karena disana masih banyak orang untuk mengantri.

"perut gue dah banyak panggilan tak terjawabnya tau Tar, gabilang lu karena dah terlanjur ngantri. Dinda menyahut sambil bisik-bisik tetangga ke telinga kiri Tari.

"totalnya 48 ribu kak" ucap kasir yang hanya menerima uang cash.

"kembaliannya untuk donasi saja kak" Tari memberi uang 50 ribuan dan langsung menerima struknya agar menunggu pesanan selesai .

disela-sela mereka menunggu, Dinda mengeluarkan camilan dari dalam Tasnya sisa dari UKS belum dia makan karena Ivan datang setelah ia membuka kemasannya.

"gue tau lu laper Din,tapi kenapa makan disini juga camilannya , nanti di tegur satpam baru tau rasa lu" Tari memberitahu Dinda karena di beberapa outlet tidak boleh makan dan minum kecuali makanan dan minuman dari outlet itu sendiri

dengan terburu-buru Dinda langsung menghabiskan makanannya dan bertingkah seolah-olah tidak melakukan kesalahan.

ga butuh waktu lama kebab pesanan mereka pun selesai, dan langsung memakannya di tempat karena kalo masih cari tempat bakal dingin tuh kebab dikarenakan makin sore mall ini makin rame pengunjung.

sat set mereka makan tak terasa handphone milik Tari berdering dan Mama tertulis disana. bermaksud untuk langsung pulang dan tidak menerima telpon dari mamanya karena kalo dia bilang lagi ada di mall mamanya pasti akan menitip sesuatu sedangkan uang Tari dihabiskan untuk beli kebab yang baru selesai ia makan dengan Dinda yang masih mencerna makanannya sejak tadi.

"bentar Tar, gue habisin ini dulu lalu pulang. mamamu titip apa ini uang gue ada" tanya Dinda yang mulutnya masih mengunyah.

"gaada, slow aja sih Din." perasaan sudah bilang tadi kalo mau main sama lu"

"angkat aja Tar, sapa tau mau titip apa gitu dari pada sampe rumah lu kena omel" nasihat Dinda yang sudah menyudahi makannya.

sambil menunggu Dinda gak engap-engapan setelah makan banyak dan Tari yang sesekali melihat handphonenya karena belum juga ada chat dari si ketua osis tadi sejak perpisahan disekolah tadi.

mereka berdua dikagetkan dengan hentakan pada pundak Tari yang setelah menoleh mama dan papa Tari berada di belakangnya.

"padahal pegang handphone tapi telpon mama ga di jawab" mama Tari sambil menoel handphone digenggaman Tari.

"baru pegang handphone ini ma, baru tau juga kalo mama telpon" Tari beralibi.

"mau ikut mama nonton bioskop ga?" ajak mama Tari yang sibuk melihat tontonan hari ini.

"ya ikut lah, kalo Tari pulang masak dirumah sendirian kan ga lucu"

"Dinda ikut juga ya nak, mama bayarin deh mama nanti juga telpon mamamu biar ga khawatir."

"dengan senang hati mama keduaku" Dinda senang dengan memeluk erat mama Tari.

"yaudaj ayo nanti keburu sore takutnya dapet tempat paling bawah" ucap papa Tari tegas.

"gausah gitu kali pa, mereka kan anak anak kita gabakal mereka gangguin kencan kita" mama Tari menggoda papa Tari dengan mencubit kedua pipinya dibanyak orang.

"Minta duit ajadeh ma, mau beli buku ke gramed. Tari gamau ganggu waktu kencan mama papa" Tari berbisik tapi terdengar oleh papanya yang membuat wajah papanya sumringah seketika.

"Tuh anaknya minta duit, kasih yang banyak biar ga ganggu kita" mama Tari makin menggoda papa Tari.

"Nihh beli secukupnya, terimakasih sudah menghargai waktu mama papa ya Tar" sambil memberi uang pada Tari.

"Oke ma pa Tari jalan jalan dulu. Nanti kalo sudah mau pulang kabari ya" sambil berlarian menggandeng tangan Dinda yang bingung karena keluarga kocak tersebut.

Mereka pisah, mama dan papa Tari masuk ke bioskop sedangkan Dinda dan Tari sibuk memilih buku yang mau dibeli.

Dengan beberapa menit mereka mencari, tak satupun buku yang menjadi daya tariknya. Karen belum juga ada chat atau telpon dari mamanya, Tari mengajak dinda untuk ke miniso tempatnya wanita healing, liat aja mereka senang apalagi beli barang-barang lucu disana.

Lama mereka mencari barang di miniso, Tari bingung tumblr mana yang akan ia beli sampai dering telpon dari mamanya dihiraukannya.

Sampai mama Tari menelpon Dinda yang sedang memegang handphone kaget dan langsung memberi handphonenya pada Tari.

"Iya ma bentar lagi, 10 menit deh Tari pasti sudah disitu."

Telpon terputus dan Tari segera membeli tumblr dengan model panda diatasnya.

Tari dan Dinda pun berpisah. Tari kelantai atas untuk ke parkiran mobil dan Dinda ke lantai bawah untuk parkiran sepeda motor.

Tari pun tak lupa menulis pesan untuk Dinda. Karena dia tak lupa membelikan headset untuk Dinda biar kalo nonton drama korea lebih seru kalo pake headset.