"mau kujemput Tar?" ucap Ivan dibalik telponnya yang dari subuh dia mengirimnya tapi belum ada balasan dari Tari karena ia tidak bangun pagi sekali sebab belum bisa sholat dan untuk sarapan pun ia lebih enak makan di sekolah berbarengan dengan jam istirahat pertama.
tanpa pikir panjang jam sudah hampir memasuki masuk sekolah, Tari buru-buru keluar kamar dan tanpa sadar ada Ivan di ruang tamu sedang mengobrol dengan mamanya.
"kenapa buru-buru Tar, santai ini hari terakhir class meeting jam masuk sekolah dimundurkan 30 menit jadi masih banyak waktu untuk kamu sarapan dan membalas pesanku" Ivan menyeringai di hadapan Tari dan mamanya sebab tak tahan melihat wajah Tari yang terkesan terburu-buru.
mama Tari yang sudah tau maksud Ivan segera masuk kedalam karena ia juga tak mau mengganggu putrinya yang sedang kasmaran sepertinya.
"kalo mau sarapan ambil di dapur ya Tar,ada roti susu dan buah. kalo kurang masak sendiri kamu mau apa tapi kalo sudah mau berangkat hati-hati dijalan ya" ucap mama Tari sambil senyum di telinga kiri Tari.
"yaudah ma Tari mau langsung berangkat aja" Tari kesal karena masih pagi sudah diejek 2 manusia.
"handphone ga ketinggalan?" tanya Ivan bermaksud mengejek karena pesannya belum ia balas.
"sepertinya sudah dimasukkan kedalam tas tadi, bentar tak cek dulu" sambil meraba tasnya Tari langsung tersenyum melihat pesan yang belum ia balas.
"kenapa senyum? mau ku spam biar galupa balas pesan?" Ivan melanjutkan ejekannya pada Tari yang terkesan malu.
"iya maaf, tadi buru-buru langsung tak bawa sebelum dibaca pesan dari siapa. tapi mau ga dibalas pun orangnya sudah disini kan" Tari masih mengumpulkan kepercayaan dirinya.
"yaudah ayo berangkat, masih mau mampir beli sarapan atau langsung ke sekolah?" Ivan bertanya sambil memakai sepatunya.
"kesekolah ajadeh, nanti sarapan disekolah aja."
"ga sarapan ga bakalan pingsan lagi kan?" Ivan mengejeknya lagi.
"kamu gatau aja sakitnya hari pertama dan masih beraktivitas di teriknya matahari" Tari mengomel si sepanjang jalan menuju sepeda Ivan yang terparkir diluar pagar.
"Iya maaf nanti bakal berhati-hati dalam berucap kok" Ivan memelas imut.
"Oiya soal itu maaf sepertinya waktu itu anu" Tari mendadak gagap karena bingung dan malu karena waktu itu nodanya mungkin terkena lengan atau baju Ivan.
"apasih gelagapan, aku gapapa yang penting kamu sudah enakan baring dikasur UKS waktu itu selain dari itu jangan dibahas lagi."
"yaudah ayo berangkat sebelum macet" Tari memotong pembicaraan itu karena Ivan memintanya jangan dibahas lagi.
"kalo mepet tinggal ngebut kan, kamu bisa pegangan dari belakang" Ivan mengejek lagi sambil memasangkan helm pada kepala Tari.
Sekitar 10 menit an mereka sampai karena jarak sekolah tidak terlalu jauh dari rumah Tari.
Dinda yang sedari tadi menunggu di pos satpam kaget ketika sahabatnya bonceng dibelakang Ivan.
"Ehh disini Tar" sapa Dinda disamping pintu pos satpam.
Tari mengangguk dan langsung menghampiri Dinda dengan badan yang tegap karena menahan malu sebab dia tau yang ada dipikiran Dinda itu apa.
"Yuk masuk sebentar lagi acara dimulai, gapamit dulu sama pangeranmu Tar?" Dinda menggoda Tari yang lalu menoleh ke belakang kearah Ivan yang sedang mengobrol dengan pak satpam disana.
Tari yang sedang menatap Ivan lalu memalingkan wajahnya setelah diberi senyuman oleh Ivan dibelakang sana yang menandakan persetujuan untuk pergi ke kelas terlebih dahulu.
Tari dan Dinda mampir ke kantin untuk membeli camilan karena pasti nantinya akan ramai.
"Pj dulu kenapa Tar, kan udah jadian sepertinya" Dinda menggoda lagi.
"Kalo mau ditraktir bilang aja gausah sok PJ PJ. Kita ga jadian kok" Tari menjawab dengan tegas.
"Hemm yaudah deh untuk saat ini percaya aja"
Dinda menjawab dengan memelas dan sedikit melirik arah Tari yang sedang sibuk mencari camilan.
Seketika bel berbunyi menandakan acara terakhir class meeting akan dimulai, Tari dan Dinda pun menyegerakan kegiatan belanjanya.
Ketika mau membayar, tangan Tari disela oleh tangan yang sedari tadi berada dibelakang nya.
"Biar aku yang bayar, uangmu simpan aja" sambil senyum Ivan membayar camilan yang Tari dan Dinda ambil.
"Ya jangan dong, sudah berapa kali dibelikan kali ini gabisa" Tari berucap sambil menegaskan matanya pada Ivan di depannya.
"Lain kali kamu yang traktir ya, kali ini aku" Ivan masih tersenyum sambil menerima uang kembalian.
Tari dan Dinda kita berucap apa-apa dan kaget ketika pengumuman terdengar diarah sana .
"Okedeh, mas pergi dulu" Ivan sambil berlarian karena sudah mendengar pengumuman tersebut yang menandakan dia harus bersiap dengan acara tersebut.
Acara terakhir class meeting kali ini dimulai dengan senam pagi yang dipimpin oleh ketua senam terkemuka di kota ini ibu Divya namanya.
Seluruh siswa berkumpul dilapangan untuk melaksanakan senam pagi, guru-guru pun mulai keluar dari kantor untuk ikut senam pagi juga.
Ibu Divya pun memulai kegiatan senamnya diikuti guru dan siswa yang jumlahnya tidak sedikit itu.
Lagu demi lagu mereka laksanakan agar tubuh sehat dan sinar matahari pun makin memancarkan sinarnya menandakan berakhirnya senam pagi tersebut dengan waktu yang bisa dibilang cukup singkat yaitu 45 menit untuk beberapa lagu senam.
Setelah 45 menit berlalu mereka pun akhirnya mengistirahatkan diri dengan dibagikannya minuman penyegar air putih pastinya kepada seluruh siswa dan guru.
10 menit mereka istirahat, acara dilanjutkan dengan tampilnya artis kondang dari luar daerah bak Happy Asmara namanya. Beliau bernyanyi beberapa lagu untuk menyemangati siswa dan guru yang cape karena senam tadi.
Disela sela acara nyanyi tersebut juga ada yang menyumbang lagu dari siswa yang suaranya tidak kalah bagus dari bintang utama hari ini.
Selain dari siswa ternyata guru pun menyumbangkan lagu. Ga tanggung-tanggung bukan hanya satu guru melainkan ada beberapa guru yang juga ikut bernyanyi.
Beberapa lagu dinyanyikan hingga akhirnya sampai pada puncak acara yaitu pembagian hadiah pada juara class meeting.
Juara demi juara diumumkan hingga tiba di juara inti yaitu juara nyanyi tadi ternyata ada juga juaranya.
Deg deg an semua seluruh siswa dan guru menantikan juara inti tersebut dan ternyata adalah wali kelas Tari yang memenangkannya.
Seluruh siswa dari wali kelas tersebut pun menyerbu ke arah panggung karena sejak tadi memang mereka berencana untuk itu.
Siswanya bangga pada wali kelasnya yang selain pintar dalam pelajaran beliau juga pandai bernyanyi dengan suara yang bagus.
Acara kali ini ditutup dengan duetnya Happy asmara dan juara nyanyi tadi yang seketika siswa yang sedang mengobrol dikantin,dan sedang berada dikelas pun akhirnya ikut berjoget didekat panggung yang berada di pinggir lapangan.
Anehnya sang ketua osis tidak terlihat keberadaannya. Sedangkan anggota osis lainnya sudah sejak tadi berada dilapangan.