Akhir-akhir ini Balzac Astra menderita penyakit aneh.
Dia bukannya sedang marah, tapi kadang-kadang ada keinginan kuat untuk menghancurkan sesuatu. Dari waktu ke waktu, ada rasa gatal dari bagian terdasar dada sampai ke lehernya, dan kadang-kadang sudut bibirnya bergetar.
Mendengar penjelasan Balzac, Dokter menelad ludah kering, "saya tidak pernah melihat penyakit aneh seperti ini sebelumnya.... "
Balzac mengerutkan keningnya. Dokter menjadi merinding dan bahunya gemetar.
Reputasi Balzac telah dikenal banyak. Anak yang menakutkan.
Ada yang bilang dia bahkan membuat orang dewasa terlipat secara horizontal juga secara vertikal. Tidak bisa dibayangkan bagaimana mereka tergulung. Memang mengagumkan bagaimana seorang anak kecil bisa membuat kesan yang menakutkan.
"Tuan Muda, jika anda memberi saya lebih banyak waktu, saya akan mengungkapkan asal mula dari penyakit ini!"
"SESEGERA MUNGKIN"
"Ya"
Tuk, Balzac berdiri dari inspeksi lidah dan berjalan keluar dari Rumah Sakit.
'Apakah seharusnya aku pergi ke Terapis dari pada ke Rumah Sakit?'
Dia khawatir ada kemungkinan telah dikutuk seperti Joshua. Ini adalah penyakit yang bahkan belum pernah didengar oleh Dokter.
Saat berjalan sambil merenung, terdengar pekikan dari kejauhan.
"Ah! Kena~"
"Saya akan memakanmu! Hya~"
Para pelayan berlarian mengejar sesuatu.
Saat mendekat, dia bisa melihat bagian belakang dari rambut yang digulung di kedua sisinya, berwarna kuning yang terasa familiar juga hari ini.
Elliotte berlari dengan liar.
'Oh, muncul lagi'
Dorongan untuk menghancurkan tembok. Karena itu belum dimengerti dan dia baru saja melihat wujud belakang itu kesana-kemari, gejalanya di mulai lagi.
Kemarin dia melihat tangan-nya yang sekecil daun maple menggenggam kue. Dan juga saat melihat pipinya bergoyang saat mengunyah makanan, perasaan itu timbul.
"Nona Muda tertangkap!"
"Aang Tidaak!"
Begitu mendengar teriakan itu, Balzac bergegas, "Kau!"
"Beraninya mengusik Keturunan Astra!", Balzac memarahi pelayan itu dengan kesan kasar.
Ketika ia berteriak keras, para pelayan terkejut dan membeku. Elliotte yang ada dilengan pelayan juga menatapnya dengan mata membulat.
'Apakah aku tampak keren?'
Balzac tidak terlalu peduli kalau itu adalah orang lain. Namun karena Elliotte terlalu kecil. Sangat kecil sehingga akan jatuh hanya dengan di sentuh, jadi dia memutuskan untuk lebih berhati-hati.
Kata Balzac kepada pelayan itu, "Turunkan"
"Baik Tuan...."
Elliotte melompat keluar dari pelukkan pelayan. Kini dia melihatnya aman dengan matanya sendiri. Balzac berdeham keras dan berkata, "Kamu tidak perlu berterima kasih"
"Ini bukan mengusiik"
"Apa?"
"Kami sedang bwermain. Balzac belum pwernah mencobanyaa?"
"...."
Kedua anak itu lahir dengan sistem agresi yang kuat. anak-anak ini tidak dapat mengontrol Anugerah dengan baik, sehingga para orang dewasa tidak mengizinkan anak mereka mendekati si Kembar, khawatir mereka akan terluka.
Ketika mereka tumbuh dan dapat mengendalikan Anugerah dan memasuki lingkungan keluarganya, mereka semua diharuskan bersaing, jadi dia belum pernah melakukan permainan seperti ini sebelumnya.
"Kalau begituu Balzac, coba tangkapp kamii", kemudian dia berteriak, "silahkann mulai!"
Elliote dan para pelayan hanya berlarian.
'Apa, apa....'
Dia diam sejenak, lalu perlahan mengambil satu langkah mundur.
"Ya, coba tangkap saya~"
"HoHo, saya ada disini~"
Itu adalah para pelayan yang berlarian
Ssst, Pat-!
Balzac langsung melompat dan mempersempit jarak.
Saat Balzac, yang sesaat lalu berada di jarak yang jauh, seketika ke arah pelayan dengan kemampuannya, nada suara Para Pelayan berubah.
"Selamatkan aku!!"
"Aaahhh!!"
Rasanya seperti binatang buas yang berlari tepat di belakangmu. Bagaikan kelinci yang dikejar harimau. Mereka berlari sekuat tenaga, tapi hanya butuh waktu 3 menit.
Dengan 3 menit, Balzac, menangkap dua pelayan di kedua sisinya, lalu segera memutar kepalanya.
Elliotte, yang menyaksikan adegan perburuan pelayan, tersentak dan melangkah mundur. Begitu mata mereka bertemu, dia langsung berlari seperti orang gila.
Terus berlari dengan kaki yang sering terhuyung-huyung. Dia berlari sekuat tenaga, tapi dia tidak bisa kabur dari Balzac.
Hanya butuh 30 detik untuk menangkap Eliotte.
"Gaah!"
"Tertangkap"
Balzac memegang kedua sisi tubuh Elliotte dan mengangkatnya. Anak itu agak memucat namun mengangkat alisnya.
"Balzac menangg.."
"Lalu apa yang akan ku-lakukan sekarang?"
"Sekawrang giliran-ku mengejwar", Elliotte melompat turun dari pelukan Balzac, "Sekawrang aku akan menutuup mata. Bersiapp - mulaii!"
Balzac mulai berlari.
Elliotte mengejarnya dengan mata yang ceria.
Dia pikir dia akan menyerahkan diri segera karena anak itu terlalu lamban, tetapi juga ada sesuatu yang membara darinya. Sejauh apa pun dia berlari, anak itu tidak pernah menyerah dan mengikutinya.
'Ini sedikit...bukankah ini menyenangkan?'
Lupa memperhatikan langkahnya, kaki anak itu goyah! Balzac segera berbalik.
"Hic!", Elliotte yang wajahnya memucat, tersandung karena terus belari mengejar Balzac.
Pada saat itu, "Hei, ini berbahaya", seseorang menangkap Elliotte. Itu adalah Joshua.
Balzac mengerutkan keningnya, "Kenapa kau ada disini"
"Aku melihat kalian di perjalanan ke perpustakaan. Halo, Elliotte", Joshua melengkungkan matanya dan menyapa Elliotte.
Asing rasanya untuk melihat Joshua, yang memperlakukan anak itu dengan baik walaupun Daymond sedang tidak ada, tidak seperti biasanya.
"Kudengar Elliotte suka membaca buku bergambar?"
"....Iyaa"
"Mereka bilang ada buku baru di perpustakaan. Mau pergi bersama denganku?"
Balzac memekik, "Dia sedang bermain denganku!"
Tatapan Joshua menajam dan dia melirik Balzac, "Dengan siapa dia akan pergi adalah pilihan Elliotte"
Tatapan dua bersaudara itu bertabrakkan di udara.
"Apa kamu tidak akan main denganku lagi? Aku akan membawamu menunggang kuda nanti"
"Apakah Elliotte tidak ingin ke perpustakaan? Aku akan memberitahu pelayan untuk membawakan makanan ringan untuk dinikmati sambil membaca buku"
Elliotte melihat si kembar dengan bergantian.
Saat itu
Daymond berjalan dari kejauhan dengan suara gemerisik. Dia memegang segumpal bulu ditangannya.
"Aku punya anjing"
"OH-!", Wajah Elliotte menjadi cerah dan berlari ke arah lain.
"Akan lebih baik bermain dengannya di dalam Kastil. Ayo pergi bersama?"
"Pergwi sama-samaa!"
Dia meraih jari kelingking Ayah dan melarikan diri.
Daymond menatap kembali si kemar sejenak, dan bibirnya terangkat tajam.
Balzac dan Joshua dengan enggan menggerakkan gigi mereka.
'Curang'
'Tidak berperasaan'
Ke dua-nya terbakar diam-diam
* * *
Dengan lembut aku membelai punggung anak anjing berbulu hitam itu.
"Lembutt"
Saat aku memegangi kedua pipiku dengan wajah memerah, para pelayan dan prajurit yang melihatku mendesah takjub.
Betty berkata, "Hal imut ditambah hal imut, sangat imut...", dia menghela nafas bersamaan dengan bahunya.
Heidi tersenyum dan berkata, "Bagus sekali Enzo membawakan anak anjing itu"
"Apakah inii punya Enzo?"
Aku melihat ke Enzo, dan dia menjawab, "Ya, aku dan saudaraku jarang dirumah, jadi salah satu dari kami harus membawanya"
"Ooh"
Anjing itu mengjilat tanganku.
'Gemasnya!'
Ketika aku masih Yoo Hyemin, keinginanku adalah memiliki anak anjing. Tapi sejak kecil, adik-ku membenci anjing. Setelah aku dewasa, bisnis Ayah Tiri menurun, jadi aku menghabiskan sebagian besar gajiku untuk keperluan di rumah, jadi aku tidak mampu untuk memelihara satu.
Aku menatap anjing itu dengan tatapan tidak percaya. Aku tidak bosan sama sekali walaupun hanya melihatnya, jadi ketika aku tersadar, cukup banyak waktu telah berlalu. Anak anjing mungil yang lucu itu menguap dan mengusap kepalanya pada kain yang tadinya dia duduki.
"Dia mengantukk"
"Benar"
"Jadi, apakah kamu akan membawanya pergwi sekarang?", ketika bertanya dengan nada sedih, Enzo memasang ekspresi kesulitan. Para pelayan dan prajurit lainnya juga mengerang dengan tampang kesulitan.
Ayah melihat sudut bibirku yang turun namun masih membelai anak anjing itu, bertanya, "Haruskah Kastil juga memelihara anjing? Kalau kau berjanji bisa memeliharanya dengan baik, aku akan membawakan satu untukmu"
"Benawrkah?", ekspresiku menjadi cerah, tapi kemudian bahuku terkulai, "jangan dech.."
"Kenapa?"
"Sekawrang fase istirawhat, ada Elliotte. Tapi setelahnyaa dia akan sendiirian"
Memang ada banyak orang di Kastil, tapi jika anak itu menganggap-Ku sebagai pemiliknya, dia akan sangat kesepian ketika Aku pergi.
Heidi mencoba meyakinkaku, "Tetap saja, anda akan datang kesini di fase istirahat berikutnya. Sampai saat itu, kita bisa menjaganya dengan baik"
"Aku haruss pergi ke tempat Kakek dan bewrusaha keras. Jika ada anjiing, aku akan ingin pulang teruss"
'Bukankah hanya tersisa 10 hari lagi untuk kembali ke Kastil Kakek?'
Kalau dipikir-pikir, kedamaian akan segera berakhir. Ada banyak hal yang terjadi di Kastil Wilayah, tetap saja tidak ada yang mengancam hidup-ku. Tapi itu hanyalah awal dari Perang Generasi Ke-Tiga yang sebenarnya.
"Apakah anda benar-benar harus bekerja keras untuk tidak rindu pada Wilayah? Anda cukup bijak dan luar biasa"
"kawrena aku memiliki darrah kotor"
Seorang anak yang darahnya sudah bercampur dengan rakyat jelata. Jika tidak bekerja keras, jelas sekali apa yang akan dibicarakan orang-orang.
'Bagaimana pun, seorang anak berdarah campuran rakyat jelata tidak layak'
Orang-orang akan berbicara demikian.
'Sekarang posisi-ku telah berubah'
Tidak ada yang bisa mengatakan kalau aku sekedar anak aneh yang tumbuh di Menara #12. Selain harus memperoleh berbagai prestasi, aku juga harus membanggakan Ayah. Dan kini Wilayah Ayah hanya perlu berkembang.
'Aku perlu mendapatkan peringkat'
Kalau aku berhasil, hidupku akan berjalan di jalur yang kokoh. Kehidupan seorang penjahat yang akan mati karena di rundung memang mengerikan, tapi kehidupan seorang cucu Duke semanis madu.
Berpikir demikian, aku tertawa dalam hati, tapi ada yang aneh.
Sekitaranku menjadi sangat sunyi.
'Oh, aku seharusnya tidak membicarakan darah kotor!'
Anak anjing itu mengalihkan pikiranku, dan itu kata itu keluar tanpa ku-sadari. Penalti peran pendukung ini!
Aku dengan ragu-ragu menatap Ayah
Wajah Ayah telah mengeras.
* * *
Di malam harinya.
Aku naik ke kasur lebih awal dari biasanya. Itu karena atmosfir di Kastil sangat muram dan tidak tertahankan.
Heidi dan Betty, yang mempersiapkan kasur, menoleh padaku, "Nona Muda...."
Heidi mendekat dengan hati-hati dengan Betty mengikutinya.
"Anda berharga"
"Anda adalah harta berharga Kastil ini, sumber kebahagiaan dan suka cita"
Aku melirik pelayan dan menarik selimut, "Selamatt malam"
'Ini benar-benar tidak nyaman dan menyesakkan'
Suara desahan para pelayan terdengar dari balik selimut. Para pelayan menepukku beberapa kali.
"Semoga anda bermimpi indah"
"Mimpi yang sangat membahagiakan"
Baru kemudian aku mendengar suara langkah mereka keluar.
Aku mengintip dari selimut, 'Aku pasti membuat mereka terlalu khawatir'
Aku harus lebih baik besok. Aku menyukai orang-orang di Kastil ini: Heidi yang berani. Betty yang baik. Michelan yang cerdas.Enzo dan Mosco yang ramah. Setiap orang memiliki mata yang sangat ramah ketika mereka melihat-ku.
Rasa 'kemelekatan' untuk pertama kalinya setelah beberapa kehidupan. Sebuah keyakinan tak berdasar muncul bahwa tak satupun dari kata-kata mereka akan menyakitiku.
'Awalnya, aku tidak berniat bergaul dengan orang-orang seperti ini'
Satu-satunya pikiran yang ada di benak-ku adalah melarikan diri jika rencananya gagal. Namun, meskipun aku berusaha untuk tidak menyadari kasih sayang mereka, melihat tatapan yang hangat itu membuat hidungku berkerut berulang kali. Aku gelisah dan membolak-balikkan badanku.
Pada saat itu.
Aku mendengar pintu kamar-ku terbuka dari arah belakang. Dan tak lama kemudian, seseorang duduk di kursi di sebelah tempat tidur-ku.
'Ini aroma Ayah'
Saat aku bebaring, Ayah dengan ringan mengusap kepala-ku.
"Ayahh..."
"Aku tidak tahu harus berkata apa, jadi aku tidak pernah mengatakan apa pun padamu"
"...."
"Aku tidak membicarakannya dengan-mu karena aku takut itu akan menyakiti-mu, jadi aku berpikir untuk tidak mengangkatnya"
"...."
Ayah menatapku tanpa keraguan, "Aku pertama kali bertemu ibumu di medan perang"
"....!", mataku melebar, aku tidak berpikir Ayah akan memberitahu-ku Kisah tentang Ibu-ku.
"Ibu-mu datang padaku ketika aku berada di ambang kematian karena kutukan"
"...."
"Kami melakukannya karena keharusan, lalu kamu lahir"
Mata Ayah bergetar. Ku-pikir dia tidak ingin memberi tahu-ku bahwa aku dilahirkan tanpa cinta. Dia segera menutup matanya.
Dengan hati-hati aku bangkit dari tempat tidur, duduk dan menatap Ayah, "Jadi, ayah tidak menyukaikuu?"
Ayah segera membuka matanya. Aku menatap mata yang bergetar dengan menyaktikan.
"Tidak. Tidak, Elliotte", Ayah mengulurkan tangan dan membelai pipiku, "Ibu-mu berasal dari negeri yang jauh dari Wilayah Astra"
"...."
"Fakta bahwa dia datang ke Astra dalam keadaan hamil besar dan mengatasi banyak krisis.... Itu berarti dia memiliki pikiran yang sama denganku"
"...."
"Kau berharga. Karenanya aku sangat mencintaimu", Ayah memelukku perlahan. Berkali-kali dia menepuk punggungku, "Kamu adalah nafasku, hidupku, segalanya bagiku"
"...."
"Darahmu penuh dengan cinta-ku dan ibu-mu"
Itu adalah kata-kata yang sangat, sangat canggung. Ini sangat canggung sehingga memalukan untuk dikatakan. Ayah adalah orang yang acuh tak acuh di sisi luar, tapi berapa banyak dia berpikir sebelum dia menceritakan kisah ini padaku?
'Sebenarnya itu sedikit sakit'
Aku berpura-pura baik-baik saja, tapi tidak mungkin seorang anak ingin mendengar sesuatu seperti Darah Kotor.
Tapi sekarang sudah sangat bagus.
karena disini ada orang tua yang sangat mencintaiku melebihi ketika aku masih Yoo Hyemin.
"Ya!", aku tersenyum dan memeluk leher Ayah.
Ayah dengan lembut membelai punggungku.
Pada waktu itu.
BANG!
Terdengar keributan dari ambang pintu.
"Sudah ku-bilang jangan mendorong"
"Karena aku tidak bisa mendengarnya!"
Ketika aku menoleh, aku melihat si kembar yang jatuh di depan pintu. Ayah dan aku memandang mereka dan keduanya berdiri dengan canggung.
Balzac menggaruk belakang kepalanya, "Elliotte mendengar tentang darah kotor. Aku mau tahu siapa yang mengatakan itu...aku akan membunuh mereka semua"
"....", Joshua menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa. Joshua bahkan tidak bergerak ketika Balzac mendekatiku.
'Kenapa?', Aku mengedipkan mataku
Ayah dan Balzac juga menatap Joshua, yang mengepalkan tinjunya dan hanya melihat ke lantai, "....aku minta maaf"
"...."
"Maaf"
"Hah?", kata Balzac yang menatap Joshua, "Apa kamu yang bilang darah kotor!"
"...."
Dia tidak pernah mengatakan darah kotor. Dia hanya bilang Tidak Sah.
Tapi itu karena dia terkena kutukan dan membuatnya merasa sangat kesakitan, sementara aku tidak mengizinkannya menggali taman dimana kutukan itu terselubung.
'Hmmm'
Aku melambai pada Joshua
"Bacakan aku buku bergambwar donk~l
"....!"
"Aku mau dengar Kisah Keluwarga Anyak Ayam"
Mata Joshua melebar.
Balzac mengerutkan keningnya, "Ayo, dasar pendosa!"
"....tidak apa-apa?"
"Ya!"
Ayah meninggalkan sisi-ku, jadi Joshua duduk di kursi dan membuka buku itu. Balzac duduk santai di karpet, meletakkan tangan dan kepalanya di tempat tidur. Aku berbaring di tempat tidur, dan Ayah berdiri dengan tangan disilangka, ikut mendengarkan cerita bersama.
"Pada suatu hari- pada suatu hari. Sebuah Keluarga Anak Ayam hidup. Dunia luar dingin dan berbahaya, jadi keluarga itu saling bersandar...."
Di malam yang gelap.
Hanya lampu meja yang mengerangi kamar. Suara manis Joshua bergema di ruangan sehinnga membuat suasana sama sekali tidak menakutkan.
Aku bersumpah, Aku tidak akan pernah memberikan kehangatan ini kepada siapa pun.
.
.
Waktu berlalu dan itu adalah akhir musim semi.
Telah tiba harinya untuk kembali ke Kastil Duke.