Aku menoleh ke pintu dengan terkejut.
'Suara itu, apakah barusan itu Joffrey?'
Anak laki-laki yang pertama memanggil-ku Darah Kotor.
Aku menghitung anak-anak Kakek.
Putra Pertama Grimmie
Putra ke-2 Daymond
Putra ke-3 Decones (menjadi ke-3 karena kematian Paman Rissian)
Putra ke-4 Balderick
Putri Pertama Basile
.
.
'Joffrey adalah anak dari putra ke empat, Paman Balderick'
Yang sama bodohnya dengan yang lain, berpikir bahwa aku tidak pantas menjadi putri dari Ayah.
'Seperti orang bodoh saja'
Aku perlu menemukan catatan di tempat-tempat yang bernilai, jadi kenapa aku memasuki gudang yang hanya berisi alat-alat kebersihan?
"Apakah yang barusan, Tuan Muda Joffrey?"
Suara seorang pria bisa terdengar dari sampingku.
Ketika aku menoleh dan mendongak, aku melihat Conrad yang tengah menunggu-ku.
Dia mengerutkan keningnya dan melihat ke arah pintu, "Apakah anda dirundung?"
"Uh huh"
Sejak pertemuan pertama, anak tersebut sudah berbicara tentang Darah Kotor, dan sekarang ia mengurungku di gudang. Itu adalah intimidasi yang sempurna.
"Bolehkah saya memberitahu Duke?"
Aku menggelengkan kepala-ku. Aku bersyukur akan maksud kata-kata Conrad, tapi akan lebih baik menyimpannya untuk di waktu dan tempat yang berbeda.
Memang akan memudahkan jika anak-anak saling menjatuhkan untuk menang, tapi kalau aku menangis untuk meminta pertolongan disini, aku akan menjadi satu-satunya yang tidak kompeten.
Conrad tidak menanyakannya lagi seakan dia mengerti. Dia tersenyum dan menunduk untuk menatap langsung ke mataku, "Lama tak berjumpa, Nona Muda"
"Kiita bertemu saat aku membawa Enhanced Stone"
"Itu sudah lama sekali"
Itu benar-benar hanya beberapa saat yang lalu. Tapi karena aku menyadari kesetiaan Conrad yang luar biasa, aku mentoleransinya.
"Saya senang anda memanggil saya. Apakah ada yang bisa saya bantu?"
Aku mengirimkan surat ke Conrad yang ada di kantornya dan memintanya untuk datang kesini. Mengirimkan surat padanya itu mudah, karena ada Han Jihyuk yang kubawa untuk menjadi kaki-tanganku.
"Ayo mulai perburuan harta karun kiita"
"Ya, apakah anda mencari catatan dengan peringkat tertulis diatasnya? Satu catatan memang ada di Kantor Duke. Tetapi...", Conrad berbicara dengan ekspresi cemas, "Saya pikir itu tidak akan masuk akal kalau itu mudah didapatkan"
'Tentu saja tidak'
Memang ada rumor beredar tentang Conrad yang menyukaiku, tetapi itu tidak berarti dia secara langsung akan membantuku.
Conrad adalah orang Kakek. Kalau aku menerima bantuan Conrad secara terbuka, perilakunya akan dikira sebagai perwujudan niat Kakek.
'Mungkin Duke akan meninggikan Elliotte?!'
Begitu rumor itu beredar, aku akan menjadi musuh utama di antara Keturunan Langsung.
Sampai sejauh mana Anugerah-ku akan memberikan manfaat pada keluarga? Sebaiknya Aku tidak besar kepala.
'Dengan kata lain, menggunakan Conrad akan membuatku terlihat buruk di mata Kakek'
Seorang Ajudan yang membocorkan informasi Tuannya, dan cucunya menerima informasi itu. Ini adalah kombinasi yang tidak disukai oleh Duke.
"Ya!"
"Bagaimana saya bisa membantumu?"
"Apa Conrad akan pergwi ke Kantor Kakek?"
"Ya. Saya juga mengumpulkan bahan-bahan sesuai perintah"
"Kalau begituu kamu akan bertwemu sepupu-sepupu di deppan kantor"
"Benar sekali"
"Berwi tau merka Pewringkat #1 ada di perwapian dalam Kantor. Kakek sangatt~ menantikan merewka untuk menemukannya"
"Ya?", Conrad memiringkan kepalanya. "Itu tidak sulit, tapi....ya, baiklah"
Aku tersenyum cerah pada jawabannya, dan berkata, "Nah, buka pintunya sekawrang"
Aku hanya berusia tiga tahun, jadi aku tidak bisa membuka pintu itu karena aku tidak punya kekuatan untuk melakukannya.
Conrad terkekeh ketika aku memintanya dengan percaya diri.
* * *
BRAK! Conrad medobrak paksa gerendel dengan mendorong pintu. Itu agak keras, mungkin karena itu adalah gudang tua penyimpanan alat kebersihan yang sudah usang.
Elliotte berlari lebih dulu, melambaikan tangannya dengan semangat, "Daah!"
"Ya, Nona Muda"
Setelah melihat anak itu pergi, pelayan yang datang dengan mendorong kereta kebersihan terkejut, "Oh tidak, pintunya...!"
"Ah, maafkan aku, seseorang mengerjaiku dan aku terkurung. Tolong beri tahu manajemen untuk memperbaikinya"
"Ah baik"
Conrad, yang memberikan patahan gerendel pada pelayan, berjalan kembali ke Kantor.
Di Kantor Perwakilan, ada beberapa orang yang membuat ke gaduhan.
"Biarkan kami menggunakan alat komunikasi!"
Joffrey, yang mengurung Elliotte di dalam gudang, juga ada di antara bocah-bocah itu.
"Menggunakan Komunikasi Kediaman memerlukan izin. Karena resiko kebocoran informasi, maka kami harus membatasi penggunaan alat telekomunikasi..."
"Aku akan memanggil Ayah-ku! Kau tinggal mengawasi dari samping!"
"Tapi anda tidak boleh melanggar aturan...."
Para petugas menegang dan tidak tahu harus berbuat apa. Ada banyak anak Generasi Ke-3 lainnya yang juga berkerumun untuk berkomunikasi.
'Begitu rupanya'
Conrad menggelengkan kepalanya dengan ringan. Dia tahu tentang ujian dari Viscount Debussy. Tugas sebenarnya dari ujian ini adalah untuk membuka Benteng Terkuat dengan menggunakan semua koneksi pribadi, Anugerah, kemampuan, dan semua yang mereka miliki.
'Tapi anda tidak bisa mengabaikan aturan yang dibuat Duke'
Disiplin adalah garis yang tidak boleh dilanggar. Nilai macam apa yang di dapatkan dengan melanggar aturan dan membuka pintu ke Kantor Duke?
'Mereka akan tersingkir dari pandangan Duke'
Mereka masih terlalu muda untuk berpikir. Disisi lain, Nona Muda kami...
'Nona jelas mengerti seberapa jauh Nona bisa menggunakan-ku'
Gunakanlah, tapi jangan pernah melewati batas yang ditentukan oleh Duke.
Apakah itu memungkinkan untuk anak berusia tiga tahun!
'Unik, bijaksana, manis...!'
Saat Conrad menyeringai dengan liar, Ajudan lainnya melihatnya dengan wajah bingung. "Conrad?"
Conrad berdeham, menghela nafasnya, "Tidak apa. Jangan khawatirkan aku dan bekerjalah"
Setelah berkata demikian, dia mengambil bahan-bahan yang dipesankan untuk dibawa ke Kantor Duke dan pergi ke lorong.
Ketika tiba di depan pintunya, ada banyak Keturunan Langsung berkumpul. Dia memasuki Kantor dengan seluruh mata Keturunan Langsung tertuju padanya. Ada juga seorang anak yang mencuri-curi pandang ke dalam melalui celah pintu dan menelan ludahnya.
Duke di kantor menatap jendela dengan ekspresi acuh tak acuh.
Suara-suara terdengar dari luar.
"Sungguh? Apakah kakek dari pihak ibu menghubungi-mu?"
"Ya! kakek pihak sisi ibu sangat baik, beliau bilang dia akan mendapatkan catatan untukku"
"Begitu, apa yang dilakukan kakek-nenek dari pihak ibu kita? Kapan ibumu datang? Aku lebih membutuhkan catatan itu"
Mereka saling berbisik, namun dari celah pintu yang kecil, semua suara bisa didengar. Conrad yang mengawasi sang Duke, merapatkan pintu yang terbuka. Kemudian kebisingan terputus.
Duke berkata dengan suara rendah dan kecewa, "Menyedihkan"
Viscount Debussy yang telah bersama Duke selama dua jam, menghela nafas. "Mereka masih muda, jadi mereka tidak punya pilihan selain bergantung pada orang tua mereka"
"Itu bukanlah kemauan, itu namanya ketergantungan"
"Yah, saya juga terkejut"
Dia tidak pernah membayangkan generasi sekarang akan berada di level ini. Mereka tidak mencoba mencari jalan, mereka hanya meminta orang tua mereka membantu tanpa syarat. Mereka bahkan menempel di sekitar Kantor sehingga mereka tidak tahu bahwa ada pembicaraan yang bocor, dan mereka masih saja terus mengobrol.
"Bagaimana bisa sampai separah itu?"
Ketika Duke bertanya, Viscount Debussy menghela nafas, "Kami tidak memiliki cukup profesor sampai ujian terakhir kali"
"Apakah hasilnya begitu buruk?"
"Kemampuan fisik memang tidak ada tandingannya. Tapi tidak akan cukup dengan mengandalkan darah Astra mengalir di diri mereka"
Satu per satu dari mereka memang dilahirkan dengan Anugerah yang luar biasa.
"Tingkat akademis tidak buruk. Aku ingin tahu apakah ada Kelas Bahasa Kuno?"
"Para orang tua yang mengetahui betapa berharganya itu, juga mulai mendalaminya"
"Ya....Bahasanya tidak dangkal. Aku hanya bisa menghafalnya tanpa memahaminya, tetapi ketika aku mencoba untuk mengajarkannya, Generasi ke-2 tidak bisa menyerapnya dan kacau sekali...."
"Itu sebabnya aku mengirimmu ke Ruang Pelatihan", Duke mengangkat cangkir teh dengan ekspresi lelah, "Tetap saja, mereka yang berada di peringkat TOP-7 sangat mengejutkan. Joshua, Selene, Blizen, Balzac, Loreina...."
Di Kastil Duke, anak-anak di peringkat tujuh tertinggi disebut sebagai TOP-7.
'Seperti yang diharapkan dari ke tujuh anak-anak itu'
Viscount Debussy memejamkan matanya dan membawa cangkir teh ke bibirnya.
Conrad diam-diam meletakkan materi itu, "Itu adalah bahan yang anda pesan"
"Ya"
Dia menundukkan kepalanya dan berjalan keluar dari Kantor. Begitu dia melangkah keluar, anak-anak yang berdiri disekitaran pintu bergegas ke arahnya.
"Kamu dari sana"
"Ya, Tuan muda"
"Apakah kamu melihat catatan di Kantor?"
Mata Keturunan Langsung berfokus pada Conrad.
"Berwi tau merka Pewringkat #1 ada di perwapian dalam Kantor. Kakek sangatt menantikan merewka untuk menemukannya"
Dia mengingat kata-kata Elliotte
Conrad perlahan membuka mulutnya. "Di perapian, ada catatan dengan Nomor #1 di atasnya"
"...!"
"...!"
Ada catatan!
Anak-anak sangat bersemangat dan mengobrol satu sama lain. Mereka memang sudah menduga, tapi mendengarnya secara langsung adalah hal lain. Anak yang tadinya menyerah memasuki Kantor dan pergi ke tempat lain, juga kembali.
Desas-desus menyebar, semua Keturunan Langsung berkumpul di depan kantor kecuali beberapa anak. Namun, tidak ada tanda-tanda Elliotte mampir untuk sementara waktu.
Seiring berjalannya waktu, matahari mulai terbenam. Tidak ada yang berhasil mendapatkan catatan dari Kantor.
"Bagaimana ini. Aku tidak bisa menemukan satu kesempatan pun kalau begini"
"Tidak tahu ah. Ayo cari yang lain dulu!"
Anak-anak yang tadinya berkumpul di depan pintu Kantor mulai bubar.
Dalam 30 menit, jam pasir kehabisan di satu sisi.
Itu adalah awal dari makan malam.
***
Di Ruang Perjamuan.
Semua Keturunan Langsung Astra berkumpul untuk makan malam. Biasanya pada hari pertama, anak dan cucu makan bersama di waktu istirahat sebelum mereka memulai kelas.
Ada dua meja besar di ruang perjamuan. Meja untuk generasi ke-2 dan meja untuk generasi ke-3. Begitu anak-anak memasuki ruang perjamuan, orang dewasa memanggil anak mereka dan mulai mengajukan pertanyaan.
"Bagaiamana? Siapa yang mengampil catatan #1?"
Akhirnya, ada anak-anak yang berhasil mengitimidasi Para Karyawan Telekomunikasi dan berkomunikasi dengan orang tuanya. Jadi, rumornya terus meluas. Beberapa orang tua bahkan terlibat aktif di ujian anak-anak mereka.
Namun anak-anak merengek dan berkata, "Saya tidak tahu. Hari semakin larut, jadi saya pergi mencari catatan lain. Tapi sampai sekarang, tidak ada catatan lain yang terlihat"
Beberapa anak mengirim tetua dari keluarga ibu mereka, tapi sang Duke bahkan tidak menggubris satu pun dari mereka.
Dan tiba-tiba, seorang pria jangkung memasuki ruangan.
"Kak Daymond...!"
"Apakah matahari terbit dari barat hari ini?"
Daymond tidak pernah datang ke acara makan malam keluarga. Namun, Daymond bukan sekedar muncul hadir untuk mengikuti makan malam, tapi juga berpakaian secara formal.
Mengenakan jubah yang diukir dengan lambang Astra, ia begitu bersinar di Ruang Makan tempat keluarga dekatnya berkumpul. Dia melihat sekeliling perlahan, namun tidak memperdulikan bagaimana orang-orang menatapnya.
"Ayyahh~!"
Elliotte, yang duduk di meja untuk Generasi ke-3, melompat turun dari kursi dan mendekatinya.
"Perangnyaa sudah selesai sekawrang?"
"Ya"
"Cepatnyaa"
Kemudian si kembar Balzac dan Joshua mendekati Daymond.
"Bukankah akan memakan banyak waktu?"
"Ternyata berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan"
"Aku tidak bisa mengantarmu pergi, jadi aku menyelesaikannya dengan terburu-buru"
....mengantar pergi?
mengantar?
Dan terburu-buru?!
Tidak ada yang pernah berpikir bahwa kata-kata itu bisa keluar dari mulut Daymond.
Ada apa dengan suasana ayah-dan-anak itu?
Daymond menepuk-nepuk kepala Elliotte dengan lembut. Elliotte juga mengusapkan kepalanya di tangan Daymond seperti kucing yang ceria dan terkekeh.
Pada waktu itu.
"Yang Mulia Duke memasuki ruangan"
Semua orang kembali ke tempat masing-masing dan berdiri. Duke dan Viscount Debussy masuk satu demi satu. Hanya setelah Duke menduduki tempatnya, baru Keturunan Langsung mengikuti.
Yang tidak hadir hanya Putra Tertua Grimie, tetapi semua Keturunan Langsung Astra hadir. Duke melihat ke sekeliling Ruang Perjamuan dan melihat Daymond.
Alis Duke berkedut , "Ada apa dengan pria yang tidak pernah menunjukkan wajahnya di makan malam?"
"Kudengar ada orang-orang yang melibatkan diri secara langsung di urusan anak-anak mereka", mata Daymond melirik dan melototi beberapa saudaranya.
Mereka yang melakukan kontak mata bergidik dan bahu mereka gemetar. Mereka adalah orang-orang yang melakukan perburuan harta karun bukannya anak-anak mereka.
"Tidak bisa dipungkiri kepala mereka memang kopong, tapi aku bertanya-tanya apakan anak-anakku mungkin juga terlibat"
Si kembar melebarkan mata mereka dan menatap Daymond.
'anak-anakku...'
Tidak hanya sekedar menyebut satu dari anak-anak tersebut. Tapi anak-anakku.
'Sepertinya dia tidak datang hanya untuk menemui Elliotte'
Balzac berdeham keras, dan Joshua sedikit mengangkat sudut mulutnya.
Viscount Debussy tersenyum dan berkata, "Senang melihat keluarga bisa berkumpul dan harmonis. Sepertinya anda telah mengetahui tentang pengujian hari ini, jadi mari kita lihat hasilnya"
Viscount menoleh ke Duke, dan Duke mengangguk sedikit.
Viscount Debussy menghadap ke generasi ke-3 dan bertanya:
"Apakah ada yang menemukan catatan #21?"
"Taya!", Elliotte mengangkat tangannya dan berkata, "Ups"
Tawa pecah diantara orang-orang.
"Hei, apakah hanya itu yang bisa dia temukan dengan Anugerah membaca Bahasa Kuno?"
Tidak ada yang memiliki harapan tinggi pada Elliotte.
Anugerah membaca Bahasa Kuno, Ibu dari rakyat jelata, Hidup di Menara #12, Tidak ada yang mengira dia bisa melakukan banyak hal.
Daymond melirik ke para pengejek. Mereka yang melakukan kontak mata dengannya terkejut dan membuang muka, namun tetap menyeringai, "Tidak buruk. Yah, bisa menemukannya saja sudah merupakan keberuntungan"
Viscount melanjutkan pertanyaan, "Siapa yang menemukan Catatan #20"
"Itu, itu saya....", Dionera berkata dengan suara kecil
Wajah ayah anak itu, Paman Parmand, kusut dan berkerut.
"Siapa yang menemukan catatan #19"
"Itu Saya..."
"Catatan #18?"
"...."
"Tidak ada?"
"Catatan #17"
"Taya!"
Orang-orang melihat ke anak yang berteriak dan terkejut. Karena kali ini yang berteriak adalah Elliotte. Elliotte mengangkat tangannya dan menyeringai pada Viscount Debussy.
Viscount Debussy tersenyum karena keimutannya, "Anda menemukan dua. Baiklah kalau begitu, Catatan #16"
"Sayya!", Kali ini, Elliotte mengangkat tangannya lagi.
"Tiga lembar?.... Catatan #15?"
"Itu sayya!"
"Catatan #14"
"sayya!"
"Catatan #13"
"Saya!"
"Catatan #12"
"SAYA!"
Elliotte mengangkat tangannya sekali lagi.
"....!"
"....!"
"....!"
Orang-orang memandangi anak yang terus menjawab tanpa henti dengan waspada. Bahkan Viscount Debussy memandang Elliotte dengan ekspresi yang sangat heran. Elliotte membuka tas kecil yang dibawanya di sisinya, dan mengeluarkan segepok catatan. Dan menumpahkannya di atas meja.
Ada 14 dari total 21 catatan.
Elliotte berkata dengan senyuman lebar, "Ini semua milikkuu"
'Bukankah tidak ada peraturan untuk menemukan satu catatan saja?'
Aku hanya menggunakan Conrad untuk memberi harapan kepada anak-anak.
Ada catatan di Kantor Duke
Selama mereka tahu Nomor #1 ada disana, anak-anak tidak bisa dengan mudah meninggalkan harga diri mereka. Dia memusatkan perhatian anak-anak pada Kantor Duke dan mencari semua catatan yang tersisa.
Viscount Debussy ternganga
'Bagaimana mungkin...!'